• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Karakteristik Responden

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang berbentuk angka pada analisis statistik. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya, maka penelitian ini bersifat asosiatif kausal, yaitu penelitian yang mencari hubungan atau pengaruh sebab akibat antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Penelitian ini dilakukan di kecamatan Depok Sleman pada bulan Maret hingga April 2017 dengan responden sebanyak 148 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling atau pengambilan sampel berdasarkan karakteristik tertentu.

Analisis deskriptif dalam penelititan ini meliputi: analisis karakteristik sebagian warga di kecamatan Depok yang pernah berbelanja di situs Bukalapak. Analisis statistik deskriptif yang terdiri dari: nilai maksimal, minimal, mean, dan standar deviasi, serta kategorisasi jawaban responden. Adapun pembahasan mengenai masing-masing analisis deskriptif disajikan sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi: usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendapatan. Deskripsi karakteristik reponden disajikan sebagai berikut:

46

1. Usia

Deskripsi karakteristik reponden berdasarkan usia disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

< 20 tahun 33 22.3

20 - 25 tahun 84 56.8

> 25 tahun 31 20.9

Total 148 100.0

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Tabel 7. menunjukkan bahwa responden berusia < 20 tahun tahun sebanyak 33 orang (22,3%), responden berusia 20-25 tahun sebanyak 84 orang (56,8%), responden > 25 tahun sebanyak 31 orang (20,9%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi reponden berusia 20-25 tahun sebanyak 84 orang (56,8%).

2. Jenis Kelamin

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 68 45.9

Perempuan 80 54.1

Total 148 100.0

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Tabel 8. menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 68 orang (45,9%) dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 80 orang (54,1%). Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas yang menjadi reponden berjenis kelamin perempuan sebanyak 80 orang (54,1%).

3. Pekerjaan

Deskripsi karakteristik reponden berdasarkan pekerjaan disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Pelajar/Mahasiswa 97 65.5

Karyawan Swasta 26 17.6

PNS 15 10.1

Wiraswata 10 6.8

Total 148 100.0

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Tabel 9. menunjukkan bahwa responden berstatus sebagai mahasiswa/pelajar sebanyak 97 orang (65,5%), Karyawan Swata sebanyak 26 orang (17,6%), PNS sebanyak 15 orang (10,1%), Wiraswasta sebanyak 10 orang (6,8%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi responden berstatus sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 97 orang (65,5%).

4. Penghasilan

Deskripsi karakteristik reponden berdasarkan penghasilan disajikan pada tabel 10 berikut ini:

48

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan Frekuensi Persen

< Rp1.000.000 20 13.5

Rp1.000.000 - Rp2.000.000 90 60.8

> Rp2.000.000 38 25.7

Total 148 100.0

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Tabel 10. menunjukkan bahwa responden berpendapatan <Rp1.000.000 sebanyak 20 orang (13,5%), responden berpendapatan antara Rp1.000.000 - Rp2.000.000 sebanyak 90 orang (60,8%), dan responden berpendapatan >Rp2.000.000 sebanyak 38 orang (25,7%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi reponden berpendapatan Rp1.000.000 - Rp2.000.000 sebanyak 90 orang (60,8%).

b. Deskripsi Kategori Variabel

Deskripsi kategori variabel menggambarkan pengaruh orientasi belanja, kepercayaan online, pengalaman pembelian, dan minat beli. Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil kategorisasi tersebut disajikan seperti berikut ini:

1. Orientasi Belanja

Hasil analisis deskriptif pada variabel orientasi belanja diperoleh nilai minimum sebesar 16; nilai maksimum sebesar 45; mean sebesar 36,61; dan standar deviasi sebesar 5,474. Selanjutnya variabel dikategorikan dengan menggunakan skor rerata (M) dan simpangan

baku (SD). Jumlah butir pertanyaan untuk variabel atribut produk terdiri dari 9 pertanyaan yang masing-masing mempunyai skor 1, 2, 3, 4 dan 5. Kategorisasi untuk variabel atribut produk disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 11. Kategorisasi Variabel Orientasi Belanja

Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase

(%)

Tinggi X ≥ 42,08 22 14,9

Sedang 31,14 ≤ X < 42,08 102 68,9

Rendah X < 31,14 24 16,2

Jumlah 148 100

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Tabel 11. menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap variabel orientasi belanja masuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 22 orang (14,9%), responden yang memberikan penilaian terhadap variabel orientasi belanja masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 102 orang (68,9%), dan responden yang memberikan penilaian terhadap variabel orientasi belanja masuk dalam kategori rendah yaitu sebanyak 24 orang (16,2%). Hal ini menunjukkan bahwa variabel orientasi belanja dipersepsikan cukup baik oleh sebagian besar responden.

2. Kepercayaan Online

Hasil analisis deskriptif pada variabel kepercayaan online diperoleh nilai minimum sebesar 5; nilai maksimum sebesar 20; mean sebesar 13,19; dan standar deviasi sebesar 2.931. Selanjutnya variabel dikategorikan dengan menggunakan skor rerata (M) dan simpangan

50

baku (SD). Jumlah butir pertanyaan untuk variabel atribut produk terdiri dari 4 pertanyaan yang masing-masing mempunyai skor 1, 2, 3, 4 dan 5. Kategorisasi untuk variabel atribut produk disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 12. Kategorisasi Variabel Kepercayaan Online

Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase

(%)

Tinggi X ≥ 16,12 20 13,5

Sedang 10,26 ≤ X < 16,21 109 73,6

Rendah X < 10,26 19 12,8

Jumlah 148 100

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Tabel 12. menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap variabel kepercayaan online masuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 20 orang (13,5%), responden yang memberikan penilaian terhadap variabel kepercayaan online masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 109 orang (73,6%), dan responden yang memberikan penilaian terhadap variabel kepercayaan online masuk dalam kategori rendah yaitu sebanyak 19 orang (12,8%). Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepercayaan online dipersepsikan cukup baik oleh sebagian besar responden.

3. Pengalaman Pembelian

Hasil analisis deskriptif pada variabel kepercayaan online diperoleh nilai minimum sebesar 7; nilai maksimum sebesar 20; mean sebesar 15,84; dan standar deviasi sebesar 3.091. Selanjutnya variabel dikategorikan dengan menggunakan skor rerata (M) dan simpangan

baku (SD). Jumlah butir pertanyaan untuk variabel atribut produk terdiri dari 4 pertanyaan yang masing-masing mempunyai skor 1, 2, 3, 4 dan 5. Kategorisasi untuk variabel atribut produk disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 13. Kategorisasi Variabel Pengalaman Pembelian

Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase

(%)

Tinggi X ≥ 18,93 44 29,7

Sedang 12,75 ≤ X < 18,93 85 57,4

Rendah X < 12,75 19 12,8

Jumlah 148 100

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Tabel 13. menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap variabel pengalaman pembelian masuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 44 orang (29,7%), responden yang memberikan penilaian terhadap variabel pengalaman pembelian masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 85 orang (57,4%), dan responden yang memberikan penilaian terhadap variabel pengalaman pembelian masuk dalam kategori rendah yaitu sebanyak 19 orang (12,8%). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman pembelian dipersepsikan cukup baik oleh sebagian besar responden.

4. Minat Beli

Hasil analisis deskriptif pada variabel minat beli diperoleh nilai minimum sebesar 6; nilai maksimum sebesar 20; mean sebesar 14,26; dan standar deviasi sebesar 3.100. Selanjutnya variabel dikategorikan dengan menggunakan skor rerata (M) dan simpangan baku (SD).

52

Jumlah butir pertanyaan untuk variabel atribut produk terdiri dari 4 pertanyaan yang masing-masing mempunyai skor 1, 2, 3, 4 dan 5. Kategorisasi untuk variabel atribut produk disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 14. Kategorisasi Variabel Minat Beli

Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase

Tinggi X ≥ 17,36 21 14,2

Sedang 11,16 ≤ X < 17,36 103 69,6

Rendah X < 11,16 24 16,2

Jumlah 148 100

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Tabel 14. menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap variabel minat beli masuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 21 orang (14,2%), responden yang memberikan penilaian terhadap variabel minat beli masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 103 orang (69,9%), dan responden yang memberikan penilaian terhadap variabel minat beli masuk dalam kategori rendah yaitu sebanyak 24 orang (16,2%). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman pembelian dipersepsikan cukup baik oleh sebagian besar responden.

2. Uji Prasyarat Analisis

Hasil prasyarat analisis dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Uji prasyarat itu sendiri meliputi uji normalitas, uji liniearitas, dan uji multikoliniearitas. Uji prasyarat analisis menggunakan SPSS 16. Hasil uji prasyarat disajikan berikut:

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009). Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat 2-tailed significant. Jika data memiliki tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 atau 5%, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut:

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 148

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.64456428

Most Extreme Differences Absolute .078

Positive .054

Negative -.078

Kolmogorov-Smirnov Z .954

Asymp. Sig. (2-tailed) .323

a. Test distribution is Normal. Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa data memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,323. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0,05. Dengan demikian data yang dianalisis dalam penelitian ini berdistribusi normal.

54

b. Hasil Uji Liniearitas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terkait linier atau tidak. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linier apabila memiliki signifikansi lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2009). Hasil pengujian linieritas hubungan antara orientasi belanja dengan minat beli menghasilkan signifikansi sebesar 0,263, hubungan antara kepercayaan online dengan minat beli menghasilkan signifikansi 0,151. Sedangkan hubungan antara pengalaman pembelian dengan minat beli menghasilkan signifikansi sebesar 0,122 (hasil analisis terlampir).

Hasil pengujian linieritas baik variabel orientasi belanja dengan minat beli, kepercayaan online dengan minat beli maupun pengalaman pembelian dengan minat beli menghasilkan signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier.

c. Hasil Uji Multikolineritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel Independen (bebas). Identifikasi gejala multikorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF lebih kecil dari 10, maka hal ini tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas sebagai berikut:

Tabel 16. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Orientasi Belanja .868 1.152 Kepercayaan Online .854 1.171 Pengalaman Pembelian .981 1.019

a. Dependent Variable: Minat Beli Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Dari tabel 16. dapat dilihat bahwa nilai tolerance orientasi belanja adalah 0,868 dan VIF 1,152, kepercayaan online mempunyai nilai tolerance 0,854 dan VIF 1,177, sedangkan pengalaman pembelian mempunyai nilai tolerance 0,910 dan VIF 1,099. Semua nilai tolerance berada diatas 0,1 dan semua nilai VIF berada dibawah 10. Hal ini berarti dalam model regresi tidak adanya korelasi antar variabel bebas Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual dari pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Apabila varians berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Hasil uji heteroskedastisitas sebagai berikut:

56

Tabel 17. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.467 1.240 1.989 .049 Orientasi Belanja -.007 .028 -.022 -.249 .803 Kepercayaan Online .063 .053 106 1.184 .238 Pengalaman Pembelian -.066 .047 -.118 -1.416 .159 a. Dependent Variable: RES_2

Sumber: Data Primer Diolah (2017)

Dilihat dari tabel 17. nilai signifikansi diatas, ketiga variabel menunjukkan nilai diatas 0,05. Variabel orientasi belanja sebesar 0,803, variabel persepi manfaat sebesar 0,238, dan variabel persepsi kemudahan penggunaan 0,159. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ketiganya tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dokumen terkait