Di dalam menciptakan sebuah karya yang diinginkan adalah menciptakan karya seni yang memiliki ciri khas pribadi berdasarkan pemikiran, rasa dan pengalaman batin, karena dalam kekhasan ini akan muncul nilai lebih dari suatu karya. Dalam kekhasan dalam pengungkapan jiwa dapat mencerminkan pribadi siseniman, yang tentunya didalam mencapai keinginan itu seorang seniman berani bereksperimen, berani mencoba dan mencoba, baik itu dalam penggunaan alat dan bahan, teknik, maupun konsep tata susun.Setelah mengalami proses perenungan dan penghayatan berdasarkan pengalaman-pengalaman lambat laun semakin menyatu dengan cita rasa artistik dalam lukisan yang pengkarya ciptakan.
Bertitik tolak dari kehidupan asmara yang mengekspresikan suatu kelembutan atau keharmonisan cinta laki dan perempuan. Setelah mengalami proses perenungan dan penghayatan berdasarkan pengalaman-pengalaman lambat laun semakin menyatu dengan cita rasa artistik dalam lukis kaca yang diciptakan, menurut Popo Iskandar bahwa:
Seniman bukanlah semacam kamera, yang dapat memotret suatu obyek, sekalipun yang dipotretnaya “berbentuk hakiki”. Dalam seni tidak ada satu tempat untuk suatu proses yang begitu pasif seperti meniru, karena seni itu adalah suatu proses yang aktif, dimana tugas seniman yang paling utama ialah untuk menyusun dan memilih suatu obyek yang sesuai dengan apa yang dikemukakan. Lagi pula seni bukanlah suatu yang kelahirannya dapat melalui sebuah obyek dimana ia hanya berfungsi sebagai pembangkit inspirasi (Popo Iskandar, 2000:105)
Bentuk merupakan sesuatu yang berkaitan dengan perwujudan dan memiliki nilai visual yang bermakna.Dalam hal ini konsep perwujudan suatu karya belum dapat dikatakan karya seni apabila masih dalam bentuk buah pikiran atau ide-ide belaka.Oleh karena itu perlu diwujudkan dalam suatu karya seni. Dalam perwujudan
seutuhnya, namun hanya bagian-bagian tertentu saja (suatu adegan) yang sekiranya menarik untuk diungkapkan sebagai tema sebuah lukisan. Pengkarya memilih bentuk yang cenderung konfiguratif, dan mengalami perubahan dari bentuk yang nyata ke bentuk yang cenderung dekoratif. Wujud dalam lukisan pada dasarnya bukanlah dihasilkan dari proses pemindahan bentuk obyek-obyek realitas dalam bidang dua dimensional dengan kaidah kebenaran hukum seni lukis realis. Dalam arti bahwa bentuk manusia, tumbuh-tumbuhan dan bentu-bentuk yang lain sudah mengalami perubahan sesuai dengan keinginan tanpa meninggalkan karakter identitas bentuk aslinya agar kesan-kesan yang ingin disampaikan dipahami oleh penikmat.
Inspirasi keindahan hubungan asmara dan diolah menjadi bentuk-bentuk yang artistik, terasa cocok dituangkan ke dalam media kaca, karena efek dari beningnya kaca akan lebih memancarkan warna-warna cat yang digunakan, sehingga suasanaromantis dalam karya akan lebih nampak. Secara teknik garap, lukis kaca dibangun dengan cara terbalik. Bagian gambar terdepan musti dikerjakan terlebih dahulu, kemudian bagian lain, sesuai urutan dari bagian depan kebelakang. Karya lukis kaca ini dibuat menjadi beberapa lapisan kaca (layer), yaitu bagian depan, bagian tengah dan bagian belakang. Pada bagian depan dibuat motif bunga atau bentuk lain untuk menambah suasana romantis, pada bagian tengah sebagai fokusnya yaitu figure manusia laki dan perempuan, dan lapisan terakhir dibuat seperti motif awan atau bentuk lain dengan warna yang lebih gelap untuk menonjolkan obyek utama.
Suasana romantisakan lebih terlihat lagi dengan pancaran sinar warna-warni lampu LED yang dipasang pada setiap pembatas kaca. Cahaya lampu LED akan menyinari dari setiap lapisan lukis kaca dan terkesan terciptanya dimensi keruangan.Menjadikan lukis kaca selain sebagai karya seni, namun juga sebagai karya yang fungsi untuk menerangi ruangan. Adapun karya yang dihasilkan dalam penelitian ini diantaranya:
Gambar 36
Hangatnya Malam, cat minyak pada kaca, 60cm x 70cm, 2019 (Foto I Nyoman Suyasa)
Karya yang berjudul “Hangatnya Malam” terinspirasai dari pasangan muda-mudi yang menikmati keindahan malam untuk memadu kasih.Dalam visualisasi digambarkan pasangan laki-laki memeluk pasangannya untuk mengungkapkan kasih sayang terhadap pasangannya.Warna merah pada pakaian perempuan memberi kesan kehangatan dan keceriaan.Bunga matahari sebagai symbol cinta kasih dan warna kuning pada bunga memberi kesan kecemerlangan dan kebahagiaan.Sedangkan warna biru pada latar belakang (langit dan air) memberi kesan ketenangan dan kedamaian. Hubungan asmara tentunya memberikan ketenangan dan kedamaian untuk menuju kebahagiaan terhadap kedua pasangan.
Karya ini menggunakan tiga lapis kaca, lapisan pertama sebagai latar depan, lapisan kedua sebagai latar tengah dan lapisan ketiga sebagai latar belakang. Diantara
ketiga lapisan kaca tersebut dipasang dua lampu LED, yang pertama dipasang lampu LED berwarna kuning diantara lapisan kaca pertama dan kedua, sedangkan lampu kedua berwarna biru dipasang diantara kaca lapisan kedua dan ketiga.
Gambar 37
Bulan Madu, cat minyak pada kaca, 60cm x 50cm, 2019 (Foto I Nyoman Suyasa)
Bulan madu adalah perjalanan biasanya dilakukan oleh pasangan yang baru saja menikah untuk merayakan pernikahan mereka.Bulan madu sering dirayakan di tempat-tempat yang terpencil, eksotik, hangat, atau lainnya yang dianggap khusus dan romantis (https://id.m.wikipedia.org/wiki). Inilah yang menjadi ispirasi dalam karya yang berjudul “Bulan Madu”
Visualisasinya digambarkan sepasang pengantin baru saling berpelukan memadu kasih, menggunakan pakaian pernikahan adat Bali.Warna merah pada pakaian perempuan untuk member kesan gairah seksual dan kegembiraan.Sedangkan warna biru dan hijau pada pakaian laki-laki mendatangkan perasaan sejahtera, harmonis, ketengan dan kesejukan. Bunga sepatu sebagai simbul cinta kasih dan sesaji sebagai wujud syukur kehadapan Tuhan atas kebahagiaan yang diberikan.
Bulan pertama setelah pernikahan, ketika yang ada hanyalah kelembutan dan sukacita.
Karya ini menggunakan dua lapis kaca dan satu lapis kaca cermin. Lapisan kaca pertama sebagai latar depan berisikan obyek vas bunga dan sesaji, lapisan kaca kedua berisikan obyek figur laki dan perempuan, kemudian lapisan ketiga menggunakan kaca cermin dipasang menempel pada belakang lapisan kaca kedua.
Diantara lapisan kaca pertama dan kedua dipasang lampu LED berwarna biru untuk menambah harmoni warna dan memberi kesan keruangan serta ketenangan dan kedamaian.