• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Usaha peternakan bibit ikan lele merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang penyediaan bibit ikan lele, melihat kodisi daerah Binjai dan sekitarnya banyak daerah yang bisa dijadikan kolam ikan, dan juga warung makan aneka menu pedagang lamongan yang membutuhkan suplai ikan lele yang cukup banyak. Semua itu menjadi dorongan motivasi untuk merealisasikan usaha peternakan ikan lele. Usaha ini sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di pulau jawa budidaya ikan lele berkembang pesat dikarenakan pemeliharaan ikan lele tergolong mudah dikuasai masyarakat.

Peternakan bibit ikan lele Asio berdiri pada tahun 2005, yang berlokasi di Jalan Lincun Binjai Barat. Usaha ini dikelola dengan beberapa strategi pengelolaan dan strategi pemasaran yang tepat dan baik. Di antaranya pengelolaannya adalah memberikan perawatan yang intensif untuk menjadikan bibit ikan lele ketika membersihkan kolam, maupun memberikan makanan, sedangkan strategi pemasaran dengan menjalin kerja sama dengan peternak ikan lele yang khusus melakukan pembesaran ikan lele. Serta mempromosikan melalui media promosi.

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana proses ini tercermin dalam struktur organisasi.

Struktur organisasi merupakan kesatuan kerangka organisasi yang ditetapkan untuk proses manajerial, sistem, dan pola tingkah laku yang terjadi di dalam praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen. Struktur ini memberikan gambaran yang jelas mengenai pembagian dan pembatasan antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap orang dalam organisasi serta penetapan hubungan antar unsur organisasi dalam mencapai tujuan dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Struktur organisasi yang ideal sangat tergantung pada rutinitas dan skala usaha perusahaan. Struktur organisasi peternakan bibit ikan lele Asio dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Sumber: Peternakan Bibit Ikan Lele Asio (2015)

4.1.3. Deskripsi Tugas

Tugas dari masing-masing bagian peternakan bibit ikan lele Asio adalah sebagai berikut: KASIR BAGIAN MAKANAN BAGIAN KOLAM PEMILIK

1. Pemilik bertugas:

a. Memimpin, mengawasi dan mengelola bisnis.

b. Memiliki hak untuk mengatur dan membuat kebijakan pada peternakan Asio.

c. Menentukan arah dan tujuan perusahaan. 2. Kasir bertugas:

a. Melayani pembayaran bibit yang dibeli oleh pelanggan. b. Melaporkan keuangan kepada pemilik.

3. Bagian Makanan bertugas:

a. Memberi makan bibit ikan lele

b. Menyediakan pakan untuk bibit ikan lele apabila stok di gudang hampir habis.

4. Bagian Kolam bertugas:

a. Membersihkan kolam-kolam ikan yang sudah perlu dibersihkan. b. Memperhatikan kondisi air di dalam kolam

4.2. Penyajian Data

Dalam hal ini, penulis akan menyajikan semua hasil pengumpulan data yang diperoleh selama penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data berikut ini dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam kepada pihak yang berhubungan dengan judul penelitian ini yakni pemiik peternakan sebagai informan kunci, pelanggan sebagai informan biasa. Berikut ini adalah karakteristik informan penelitian yang peneliti klasifikasikan ke dalam bentuk tabel karakteristik.

Tabel 4.1. Karakteristik Responden No Nama Usia (Tahun) Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan

1 Asio (Kulok) 47 Laki-laki S1 Pemilik

2 Mulyadi 35 Laki-laki SMA Peternak Ikan

Lele

3 Susilo 28 Perempuan S1 Peternak Ikan

Lele 4 Mahmudin 43 Laki-laki S1 Peternak Ikan

Lele

Sumber: Hasil Wawancara Peneliti di Peternakan Bibit Ikan Lele Asio Jalan Lincun Binjai Barat

Uraian mengenai Tabel 4.1 adalah sebagai berikut:

1. Penulis menetapkan informan di dalam proses wawancara sebanyak 4 orang sebagai informan, dengan jenis kelamin 4 orang. Informan kunci penulis mewawancarai langsung kepada pemilik, sedangkan informan biasa ditujuan kepada pelanggan yang berperan sebagai pembeli bibit. 2. Jumlah informan yang berusia dibawah 40 tahun sebanyak 2 orang, dan

usia di atas 40 tahun sebanyak 2 orang.

3. Tingkat pendidikan informan mulai dari Sekolah Menengah Atas hingga lulusan perguruan tinggi. Informan yang memiliki latar belakang perguruan tinggi adalah pemilik dan pelanggan, dan informan yang memiliki latar belakang SMA adalah 1 orang yaitu sebagai pelanggan. Semua jawaban yang didapatkan peneliti ketika melakukan wawancara peneliti masukkan dalam temuan data penelitian.

4.3. Analisis Data

4.3.1. Faktor Internal Yang Menjadi Kekuatan dan Kelemahan Peternakan Bibit Ikan Lele di Kota Binjai

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada di dalam peternakan bibit ikan lele Asio Jalan Lincun Binjai Barat yang mencakup kekuatan dan kelemahan ditinjau dari analisis lingkungan internal.

1. Manajemen

Manajemen peternakan bibit ikan lele yang dijalankan oleh Asio diakui sudah cukup efisien. Dalam me-manajemen peternakan ini, Asio selaku pemilik peternakan bibit ikan lele telah menjalankan empat aktivitas dasar dari manajemen, yang pertama yaitu perencanaan. Rencana Asio untuk membuka bisnis peternakan bibit ikan lele dengan menawarkan bibit yang unggul yang sudah ia jalankan.

Selanjutnya adalah pengorganisasian, dalam mengorganisasikan peternakannya ini, pemilik peternakan ini memiliki hak sepenuhnya untuk mengatur peternakan bibit ikan lele Asio. Yang ketiga adalah pemberian motivasi, pemberian motivasi ditujukan kepada karyawan agar dapat bekerja sama dalam melayani pembeli dengan baik agar pembeli yang datang merasa puas dengan pelayanan yang baik. Yang keempat adalah pengelolaan staf serta pengendalian/kontrol. Semua aktivitas yang berhubungan dengan peternakan dikendalikan dan diawasi Asio sebagai pemilik peternakan.

Pertanyaan 1: Bagaimana anda me-manajemen bisnis peternakan ikan lele ini ? apakah sudah sesuai dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi dan pengendalian?

membuat peternakan yang dapat mengasup bibit ikan lele sampai keluar kota Binjai. Saya memiliki pekerja agar dapat membantu saya dalam menjalankan bisnis ini, tentunya saya selalu memberikan motivasi kepada karyawan asya untuk selalu bekerjasama dalam bekerja. Pengendalian yang saya lakukan yaitu dengan mengontrol dan mengawasi kegiatan yang ada di peternakan agar semuanya berjalan dengan baik dan mencapai tujuan”. (Asio, 2015).

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh David dalam bukunya Manajemen Strategi Konsep, (2004:67) yang berpendapat bahwa manajemen merupakan pengaturan organisasi secara keseluruhan, mencakup empat aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi dan pengendalian. 2. Keuangan

Modal yang dimiliki pemilik untuk membuka bisnis ini sudah cukup terpenuhi. Modal awal membuka bisnis ini didapatkan pemilik dari uang hasil tabungannya. Dalam penetapan keuntungan peternakan ini, pemilik memperhitungkannya dari tingkat besarnya bibit ikan lele yang dibeli oleh pembeli. Dari sumber dana tersebut digunakan pemilik untuk menjalankan usahanya.

Untuk pengelolaan keuangan peternakan bibit ikan lele, dikendalikan sepenuhnya oleh pemilik peternakan. Tugas karyawan yang memberikan pelayanan agar pembeli memilih benih yang diinginkannya, dengan mencatat jenis dan harga produk yang dibeli, selanjutnya akan dilaporkan kepada pemilik peternakan, yang kemudian akan dianalisispemilik peternakan. Dari laporan catatan tersebutlah pemilik mengetahui berapa pendapat yang diperoleh.

Pertanyaan 2: bagaimana anda menetapkan keuntungan yang akan menjadi sumber dana dalam menjalankan bisnis ? dan bagaimana sistem pengendalian keuangan di peternakan anda?

Jawaban: modal mulanya berasal dari tabungan saya sendiri, penetapan keuntungan saya pertimbangkan dari jenis-jenis benih yang dihasilkan. Untuk

mencatat jenis dan harga benih yang terjual, kemudian dilaporkan kepada saya, yah dari situ saya bisa tahu pendapatan bisnis saya ini kemudian jadi sumber dana untuk menjalankan bisnis ini. (Asio, 2015).

Dari penjelasan pengusaha peternak bibit ikan lele sesuai dengan yang dikatakan oleh Solihin (2012:32) bahwa keuangan perusahaan sangat penting untuk memformulasikan strategi secara efektif. Aspek keuangan mencakup uang dari berbagai sumber yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan strategi. Bidang keuangan harus dianalisis untuk melihat sebaik apa dana yang ditangani.

3. Pemasaran a. Produk

Produk yang ditawarkan berdasarkan ukuran benih, yaitu kecil, sedang dan besar. Produk yang dibeli kemudian dipeking ke dalam plastik berisi oksigen.

Pertanyaan 3: jenis benih apa saja yang ada di peternakan bibit ikan lele? Jawaban: jenis produk yang saya hasilkan adalah bibit ikan lele berukuran kecil, sedang dan besar. (Asio, 2015)

Pemaparan dari hasil wawancara dengan pelanggan peternakan bibit ikan lele Asio.

Jawaban: Jenis produk yang pak Asio hasilkan terdiri dari 3 jenis yaitu bibit ikan berukuran kecil, sedang dan besar. Saya lebih sering membeli jenis bibit ikan yang berukuran sedang. (Mulyadi, 2015)

Jawaban: Hanya tiga jenis ukuran yang dijual kepada kami, tetapi kami lebih sering membeli bibit ukuran besar, karena lebih mudah merawatnya walaupun dengan harga yang lebih mahal. (Susilo, 2015).

Jawaban: Jenis produk saya lihat bervariasi dari mulai bibit kecil, sedang sampai besar. Harga berbeda tergantung ukuran bibitnya. (Mahmudin, 2015).

b. Tempat

Salah satu keputusan yang sangat penting sebelum memulai suatu bisnis adalah memilih lokasi yang tepat dan strategis sebagai tempat usaha. Hal ini dikarenakan lokasi ikut berperan di dalam menentukan tingkat kesuksesan suatu jenis bisnis. Jika memilih lokasi yang kurang strategis maka dapat menghambat kelancaran dari bisnis tersebut, atau konsumen yang enggan pergi ke tempat tersebut karena merasa tempatnya jauh.

Pertanyaan 4: bagaimana dengan lokasi peternakan ? mengapa memilih lokasi ini untuk membuka peternakan bibit ikan lele ?

Jawaban: memang lokasi jauh dari pusat kota, alasan memilih lokasi di sini karena peternakan bibit ikan lele membutuhkan luas lahan yang lebih luas dari usaha lain dan dekat dengan sumber air. Potensi lokasi saya lihat menjanjikan karena disekitar tempat saya berusaha banyak peternakan ikan lele yang membutuhkan bibit ikan yang unggul. (Asio, 2015)

Pemaparan dengan pelanggan adalah sebagai berikut:

Jawaban: Lokasi pak Asio memang jauh dari keramaian, tetapi bagi kami yang mempunyai tempat pembesaran ikan lele di Binjai masih belum merasa jauh, karena kami juga berusaha di dekat situ-situ juga. (Mulyadi, 2015)

Jawaban: Saya tau lokasi pak Asio dari teman-teman juga, walaupun jauh dari tempat saya berusaha tetapi saya lebih suka berlangganan kepada bapak ini, karena dia memberikan pelayanan yang baik dan belum pernah saya merasa kecewa dengan membeli produk yang dihasilkannya. (Susiolo, 2015).

Jawaban: Saya juga merasa tempat atau lokasi usaha pak Asio tergolong jauh, karena saya membuka usaha peternakan lele di daerah Pancur Batu, sedangkan pak Asio berada di Binjai, tetapi saya tidak merasa keberatan.

(Mahmudin, 2015).

Lokasi bisnis pak Asio memang jauh dari pusat kota dan tidak terlihat di jalan karena berhubungan dengan syarat-syarat yang harus diikuti yaitu harus dekat dengan sumber air.

c. Promosi

Promosi yang dilakukan olen pak Asio cukup elit. Promosi adalah salah satu cara terbaikuntuk memperkenalkan produk yang dijual. Pak Asio hanya menggunakan media sosial seperti blacberry massanger dalam mempromosikan produk-produknya. Disamping itu informasi dari mulut ke mulut juga sangat diharapkan oleh pak Asio.

Pertanyaan 5: Bagaimana promosi yang dilakukan peternakan bibit ikan lele Asio ?

Jawaban: Awalnya saya hanya memberi tahu dari mulut ke mulut melalui saudara dan juga pelanggan yang sudah pernah membeli bibit saya. Kemudian saya kembangkan menjadi promosi online melalui Blacberry massanger, dimana disini diperlukan sistem kepercayaan. Saya mencantumkan secara mendetail tentang produk yang saya jual, mulai dari harga, jenis, supaya pembeli tahu walaupun mereka belum liat bibitnya. (Asio, 2015).

Pertanyaan 6: Darimana pembeli mengetahui peternakan bapak ?

Jawaban: Tentunya informasi dari mulut ke mulut dan media sosial yang sudah saya ikuti beberapa tahun belakangan ini. (Asio, 2015).

Jawaban: Saya tahu tempat peternakan ini dari mulut ke mulut karena sebelumnya ada teman yang sudah pernah membeli bibit dari sini, makanya juga saya kemari disamping tempatnya juga tidak jauh dari tempat saya berusaha.

(Mulyadi, 2015)

Jawaban: Kalau saya tahu dari informasi teman yang memang sudah berlangganan lama dengan bapak ini (Susilo, 2015)

Jawaban: Kebetulan saya suka buka situs internet dan saya mendapat informasi dari media sosial dimana bapak ini membuat bibit ikan lele

(Mahmudin, 2015)

Hal ini menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan pengusaha ternak bibit ikan lele cukup berjalan efektif, karena pelanggan mengetahui bisnisnya dari kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh pemiliknya.

d. Harga

Penetapan harga yang dilakukan pemilik terhadap setiap produk dengan metode sederhana. Pemilik melakukan penetapan harga dengan beberapa pertimbangan. Untuk bisnis ini, pemilik menetapkan harga dengan menghitung biaya produksi yang sudah dikeluarkan kemudian ditambah dengan persen laba yang diinginkan pemiliknya dan disamping itu juga melihat harga yang dijual oleh pesaing.

Pertanyaan 7: bagaimana harga yang ditawarkan pada setiap produk yang dijual ?

Jawaban: Yah, masalah harga sih sederhana aja, saya hitung biaya produksi yang sudah dikeluarkan mulai dari bahan induk, tenaga kerja dan biaya tidak langsung seperti perawatan, kemudian saya tambahkan dengan laba yang saya inginkan, dan juga saya melihat harga yang diberikan oleh pengusaha bibit yang lain. (Asio, 2015)

Harga yang ditetapkan oleh pemilik peternakan bibit ikan lele berbeda dengan pedagang-pedagang yang lain. Keuntungan yang diinginkan tidaklah terlalu banyak, yang penting pelanggan lebih banyak.

Adanya bisnis lain yang menjual produk yang sama dengan peternakan bibit ikan lele, membuat pemilik harus mempertimbangkan harga pesaing, sebelum menetapkan harga produknya, pemilik akan melihat selisih harga produk tersebut, dan menentukan harga produknya.

Berikut ini merupakan pemaparan pelanggan mengeai harga yang ditawarkan peternak bibit ikan lele.

Jawaban: Harganya tidak terlalu mahal, karena harga selalu disesuaikan dengan jenis ukuran yang kami pilih, dan kami merasa harganya seperti harga pasaran, jadi kami tidak merasa komplen. (Mulyadi, 2015).

Jawaban: Karena saya memilih bibit yang besar, tentu harganya beda dengan yang kecil, dan saya rasa harga tidak mahal. (Susilo, 2015).

Jawaban: Harga masih sama seperti pasaran, walaupun saya berada di Pancur Batu tetapi saya liat harga hampir di Binjai tidak beda dengan yang ada di Pancur Batu (Mahmudin, 2015).

Dari beberapa pelanggan yang diwawancarai oleh peneliti, mengatakan bahwa alasan membeli produk di peternakan Asio karena harga tidak mahal dan masih sesuai dengan harga pasaran.

Hal yang membuat usaha ini lebih dikenal orang karena pemiliknya memberikan pembelian kredit dan membayar secara cicil, disamping itu memberikan potongan harga apabila membeli dalam jumlah yang besar.

Pertanyaan 8: Apakah ada potongan harga untuk produk yang dijual ? Jawaban: Ya, saya memberikan potongan harga apabila pembeli memberli dalam partai besar, diskonnya bisa sampai 10 %. Untuk pelanggan yang lama saya juga kasih pengurangan harga walaupun tidak terlalu banyak.

(Asio. 2015)

Jawaban: Saya memang belum pernah dapat diskon karena usaha saya kecil-kecilan dengan lahan yang tidak luas, makanya tidak pernah dapat itu, tapi saya dengar memang ada potongan harga kalau beli banyak. (Mulyadi, 2015)

Jawaban: Pernah sekali dapat potongan harga karena beli banyak, tapi karena usaha saya mengalami kemunduran makanya belinya hanya sedikit-sedikit saja, karena kekurangan modal. (Susilo, 2015)

Jawaban: Benar, pak Asio pernah memberi saya diskon karena beli banyak, dan kadang mau ditambahinya jumlah bibit yang saya pesan, mungkin karena saya langganan lamanya ya. (Mahmudin, 2015

Adanya potongan harga yang dilakukan pihak peternak menjadi salah satu kekuatan peternakan pak Asio. Salah satu pelanggan yang diwawancarai Mahmudin, mengatakan karena langganan lama juga dikasih jumlah yang lebih dari yang dipesan.

Dari hasil wawancara pertanyaan nomor 3 sampai dengan 8 sesuai dengan yang dikatakan oleh Hunger dan Wheelen (2003) dalam buku Manajemen

Strategis yang mengatakan bahwa bauran pemasaran yang disebut 4P adalah produk, tempat, promosi dan harga.

4. Produksi/Operasional a. Kualitas Produk

Produk-produk yang ditawarkan peternak memiliki kualitas produk yang baik. Semua pelanggan yang diwawancarai oleh peneliti mengatakan bahwa kualitas produk sangat baik dan memuaskan. Pak Asio selalu memperhatikan kualitas bibit ikan yang ditawarkannya kepada pelanggan.

Pertanyaan 9: Apakah kualitas produk yang ditawarkan sudah memenuhi kebutuhan pelanggan ?

Jawaban: Ya, saya selalu memperhatikan kualitas bibit-bibit yang saya jual kepada pelanggan agar mereka tidak merasa kecewa, agar pelanggan tidak merasa rugi membeli produk bibit ikan lele ini. (Asio, 2015).

Jawaban: Ya, kualitas yang kami beli dari pak Asio cukup baik dan memuaskan, kami tidak pernah merasa bermasalah dengan bibit ikan yang kami beli dari dia (Mulyadi, 2015)

Jawaban: Bibit ikannya lumayan bagus jadi terbilang kualitas baik, belum pernah ada komplen dengan bibit yang sudah pernah kami beli. (Susilo, 2015)

Jawaban: Sudah kualitasnya baik, mendapat potongan harga lagi, jadi saya cukup senang berlangganan dengan bapak Asio ini. (Mahmudin, 2015).

Dari semua pelanggan yang telah diwawancarai, peternakan bibit ikan lele Asio mengatakan produk bibitnya tergolong berkualitas dan bisa menjadi kekuatan peternakan bibit ikan lele.

b. Persediaan

Persediaan yang mencakup bahan baku untuk memproduksi suatu produk maupun persediaan produk yang siap untuk dijual kepada pelanggan sudah terpenuhi di Peterkanan Asio ini.

Pertanyaan 10: Apakah persediaan yang menunjang operasional peternakan sudah mencukupi ? dan apakah produk yang dicari pelanggan selalu tersedia ?

Jawaban: Persediaan bibit ikan saya selu banyak dengan jenis ukuran dari yang kecil sampai besar (Asio, 205)

Jawaban: Iya, selalu tersedia kapan saja, sehingga kami tidak merasa kewalahan mencari lagi kemana-mana. (Mulyadi, 2015)

Jawaban: Tersedia selalu dan tidak pernah mengecewakan membelinya.

(Susilo, 2015)

Jawaban: Ada semua dari berbagai ukuran yang ditawarkan, mungkin karena selalu laku jadi selalu tersedia. (Mahmudin, 2015)

c. Proses dan Kapasitas

Salah satu peralatan yang digunakan untuk peternakan bibit ikan lele adalah mesin pompa air. Mesin tersebut sebagai alat untuk membuang air pada waktu menguras dan membersihkan kolam. Karyawan yang dipekerjakan juga termasuk rajin sehingga bibit bisa terawat dengan baik.

Pertanyaan 11: Jenis mesin apa yang sudah bapak miliki untuk menunjang proses produksi bibit ikan ?

Jawaban: Mesin yang saya pakai ya mesin pompa air, karena mesin ini sangat fital bagi saya agar bisa merawat bibit ikan dan sanitasi kolam terawat dengan baik. Yang sering membuat saya pening kalau harga pakan ikan naik jadi saya terkadang bingung membuat harganya. Disamping mesin pompa, saya juga memiliki tabung sebagai persediaan oksigen (Asio, 2015)

Jawaban: Mesin pompa saya lihat ada beberapa buah. (Mulyadi, 2015).

Jawaban: Proses produksi yang dibutuhkan mesin pompa air yang digunakan untuk sanitasi kolam dan menyedot air. (Susilo, 2015)

Jawaban: Kalau memelihara ikan yang paling penting itu memang pompa air, biar air bisa tersedia selalu ke kolam. (Mahmudin, 2015)

Pemaparan pemilik peternakan mengeluhkan adanya harga pakan yang naik turun, mengakibatkan keuntungan menjadi lebih sedikit sehingga ini menjadi

d. Sumber Daya Manusia dan Pekerjaan

Pak Asio memiliki 4 orang karyawan, yang bertugas untuk memelihara dan membersihkan kolam-kolam ikan yang dimilikinya.

Pertanyaan 12: Apakah karyawan memiliki keahlian dibidangnya masing-masing dan disiplin dalam bekerja ?

Jawaban: Karyawan saya lumayan disiplin bekerjanya, disini saya tidak mementingkan keahlian yang spesial, yang penting dia mau bekerja dan rajin, selalu mengikuti peraturan-peraturan yang sudah saya tetapkan dalam bekerja.

(Asio, 2015)

Pak Asio walaupun sebagai pemilik tetap mau terjun langsung membantu karyawannya dalam bekerja, biar pekerja tidak malas dan bersemangat karena dibantu oleh pemilik peternakan ini.

e. Perawatan

Seluruh peralatan dan kolam yang digunakan di peternakan ikan lele dalam kondisi baik. Pebisnis ini selalu melakukan perawatan dengan baik, karena hal ini berhubungan dengan kelancaran proses produksi.

Pertanyaan 13: Apakah peralatan produksi dan yang lain selalu dirawat dan terawat ?

Jawaban: Iyalah, itu ibarat senjata kami dalam berusaha, kalau ga ada senjata gimana mau perang ya, hehe..Saya selalu menghimbau kepada karyawan biar mesin-mesin jangan dibiar-biarkan nanti bisa rusak, kalau sudah siap pakai langsung dilap dan disimpan dengan baik. (Asio, 2015)

Jawaban: Lingkungan tempat usaha bapak ini nampak terawat dengan baik dan tidak merasa sumpek. (Mulyadi, 2015)

Jawaban: Kolam yang ada dipeternakan ini kayaknya dirawat dengan baik dan selalu dijaga kebersihannya. (Susilo, 2015)

Jawaban: Yang saya liat sepertinya semuanya terawat dengan baik, dan suasananya nampak asri. (Mahmudin, 2015)

5. Penelitian dan Pengembangan

Peternak bibit ikan lele memiliki produk hampir sama dengan peternak yang lain, yang paling diutamakan Asio adalah kualitasnya, artinya bibitnya dalam keadaan baik dan sehat.

Pertanyaan 14: Bagaimana cara bapak melakukan pengembangan usaha yang telah digeluti ini?

Jawaban: Saya selalu mencari informasi-informasi terkini agar bibit yang saya jual tidak mengecewakan pembeli, karena bagaimanapun pembeli menginginkan produksi yang mereka hasil dari bibit ini baik dan tinggi, jadi mereka akan merasa untung mengelola usahanya. Misalnya saya membeli sejenis obat agar bibit yang dihasilkan lebih banyak jantan, karena bibit jantan lebih tinggi produksinya dan cepat berkembang dibanding betina. (Asio, 2015)

Hal ini sesuai dengan pendapat David (2004:78) yang mengatakan penelitian dan pengembangan biasanya diarahkan untuk meningkatkan produksi sebelum pesaing melakukannya.

Pertanyaan 15: Untuk pengembangan usaha bapak, bagaimana dengan usaha pembesaran ikan lele di kolan sendiri?

Jawaban: Saya juga ada membuka usaha pembesaran ikan lele. Artinya bibit tetap saya sediakan untuk pembesaran ikan lele yang selalu saya siapkan

Dokumen terkait