• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : PENYAJIAN DATA

4. Deskripsi Lokasi Penelitian

82

Komunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang terjadi ketika seorang manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara psikologis, peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.54

4. Deskripsi Lokasi penelitian

Adapun lokasi penelitian yakni di Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan perguruan tinggi yang berada di Surabaya tepatnya berlokasi di jalan Ahmad Yani No 117, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Kota madya Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Lokasi UIN Sunan Ampel sangat strategis, karena berada di depan jalan raya dan mudah dijangkau oleh lapisan masyarakat baik pedesaan maupun kota. UIN Sunan Ampel dikelilingi pagar tembok. Adapun batas-batas dari UIN Sunan Ampel Surabaya adalah :

a. Sebelah barat berbatasan dengan kantor Polda Jawa Timur, Universitas Bhayangkara (UBHARA), dan Graha Pena Surabaya.

b. Sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo.

54

83

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Perum Peruri Divisi Jawa Timur.

d. Sebelah utara berbatsan dengan JX Internasional.

B. Deskripsi Data Penelitian

Sebuah penelitian yang dilakukan memiliki beberapa tahapan yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan dari penelitian yang telah di fokuskan. Tahapan tersebut meliputi pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan atas data yang telah diperoleh.

Salah satu tahap paling penting dalam penelitian ini adalah kegiatan pengumpulan data, yaitu menjelaskan kategori data yang diperoleh. Setelah itu data dan fakta hasil penelitian empiris disusun, diolah dan kemudian ditarik dalam bentuk pernyataan atau kesimpulan yang bersifat umum. Untuk itu peeliti harus memahami berbagai hal yang berkaitan dengan pengumpulan data terutama pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan.

Setelah peneliti melalui tahap pra lapangan yaitu dengan menyusun persiapan turun ke lapangan, peneliti melakukan penelitian ke lapangan dengan 3 cara, dengan cara wawancara mendalam dengan informan kemudian dengan cara observasi langsung serta menggunakan dokumen-dokumen sebagai data pendukung penelitian. Selama melakukan penelitian di lapangan peneliti pasif dalam observasi dikarenakan peneliti tidak tahu pasti bagaimana keadaan informan saat berfoto selfie, sehingga untuk

84

mendapatkan data yang akurat peneliti melakukan wawancara lebih mendalam dan memperbanyak jumlah informan dari pelaku foto selfie dan membandingkan dengan dokumentasi yang tersedia.

Sumber data dokumen didapatkan dari empat mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Angkatan 2012 tersebut, berupa foto selfie mereka yang telah diunggah ke dalam media sosial maupun yang tidak diunggah, selain itu peneliti juga memperoleh data yang dibutuhkan dari akun media social resmi dari masing-masing informan yang biasanya digunakan untuk mengunggah foto mereka setelah mendapatkan hasil foto selfie yang bagus.

Data - data yang diperoleh peneliti berfokus pada motf komunikasi pelaku selfie di kalangan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Angkatan 2012 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Untuk menjawab fokus penelitian tentang macam Media aplikasi foto yang di gunakan pelaku selfie, peneliti harus mengetahui beberapa orang yang gemar berfoto selfie dan sering mengunggahnya di akun media sosial milik mereka. Dari hasil penggalian informasi melalui dokumen dan wawancara dapat diperoleh data, komunikasi yang jalankan.

85

1. Data tentang alasan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan selfie.

Alasan adalah suatu hal yang diungkapkan untuk mengokohkan pendapat yang bersifat opini yang belum tentu benar- benar terjadi. Alasan yang didapat setelah mengenal adanya selfie telah diungkapkan oleh informan pertama Eka Saputri Mayasari sebagai berikut:

“alasan saya selfie karena foto selfie itu bisa menjadikan

motivasi untuk saya. Terkadang saya melihat salah satu akun instagram teman saya atau kakak kelas saya yang sedang ber foto selfie menjadi cameramen suatu acara ditelevisi, Dari situ kan saya bisa lebih semangat untuk mengerjakan skripsi biar cepet lulus kayak mereka. Siapa sih mbak yang nggak mau jadi cameramen acara televisi, itu kan sudah cita-cita saya.”55

Alasan lain juga diungkapkan oleh Informan kedua Novita Agustina sebagai berikut:

“alasan saya suka selfie tergantung pada mood aja, kalau lagi

mood selfie ya selfie tapi kalau gak mood ya gak selfie.”56

Setiap orang pasti memiliki alasan yang berbeda-beda kenapa orang tersebut suka berfoto selfie.

Menurut informan ketiga Rohmatul hidayati dari hasil wawancara yang diungkapkan rohmatul:

“alasan suka selfie karena selfie adalah bagian dari

aktualisasi diri bagi saya. Kepercayaan diri dan berbagi

55Hasil wawancara dengan Eka Saputri Mayasari pada tanggal 15 agustus 2016

86

informasi tentang kegitan, hobby, lokasi terbaru maupun kuliner bisa menambah tingkat kepercayaan diri saya.”57

Sedangkan menurut Informan keempat Muzaidatur Rosyidah dari hasil wawancara yang diungkapkan muzaidatur:

“alasan suka selfie karena mengikuti trend sekarang ini dan

juga bisa mencoba selfie menggunakan handphone-handphone baru milik saudara ataupun teman hehehehe.”58

Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif. juga tingkah laku yang disebut tingkah laku secara reflex dan yang berlangsung secara otomatis, mempunyai maksud tertentu walaupun maksd itu tidak senantiasa sadar bagi manusia.

Motif-motif manusia dapat bekerja secara sadar dan juga secara tidak sadar bagi diri manusia. Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan sesuatu. Motif-motif itu memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku. Seseorang yang gemar berfoto selfie bisa memberikan perubahan Positif maupun Negatif sekalipun hal ini belum tentu mudah disadari atau mudah terlihat.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Informan kedua Novita Agustina sebagai berikut:

“motif saya suka berfoto selfie karena adanya teknologi yang berkembang seperti handphone yang dilengkapi kamera depan dan effect-effect tertentu. Selain itu juga hanya untuk sekedar hiburan dan untuk mengabadikan momen-momen

tertentu”59

57 Hasil wawancara dengan Rohmatul Hidayati pada tanggal 15 agustus 2016

58 Hasil wawancara dengan Muzaidatur Rosyidah pada tanggal 15 agustus 2016

87

Setiap orang memiliki motif yang berbeda-beda dalam melakukan foto selfie.

Menurut Informan ketiga Rohmatul Hidayati dari hasil wawancara yang diungkapkan rohmatul:

“motif saya suka berfoto selfie karena lingkungan.

Sebenarnya saya suka lupa dan melewatkan moment-moment tertentu dalah hidup saya, tetapi karena lingkungan dan sahabat-sahabat saya suka berfoto selfie jadi saya ikut ketularan suka berfoto selfie disetiap moment-moment kebersamaan dan moment-moment lainnya.”60

Sedangkan menurut Informan keempat Muzaidatur Rosyidah dari hasil wawancara yang diungkapkan muzaidatur:

“motif saya suka befoto selfie biar kekinian mengikuti trend

masa kini. buat kenang-kenangan aja sih, jadi buat ngingetin aja ini waktu foto selfie dalam moment-moment tertentu”61

Tak hanya itu, pendapat lain tentang perubahan positif dan negatif yang terjadi. Menurut informan pertama eka dari hasil wawancara yang dikemukakan oleh eka:

“kalau perubahan positif ya bagus she ngikutin tren kekinian

tapi kan gak selamanya tren itu positif tapi kalau ganti foto karena trennnya tujuannya positif ya bisa jadi posif. Negatifnya kalau sering gonta-ganti foto dapat memicu yang namanya cyber crime apa lagi gak menutup kemungkinan si pelaku bakal jadi maniak selfi yang bisa sangat berpengaruh negatif. Intinya she lebih banyak negatifnya kalau terlalu sering selfie apa lagi berada di spot yang emang tujuannya dibuat pamer kayak di mobil itu malah menunjukkan kalau

riya‟.hehehehe….”62

60Hasil wawancara dengan Rohmatul Hidayati pada tanggal 27 mei 2016

61 Hasil wawancara dengan Muzaidatur Rosyidah pada tanggal 24 juni 2016

88

Seperti halnya yang diungkapkan oleh informan kedua Novita:

“perubahan postitifnya kita bisa mengabadikan moment

-moment tertentu, sedangkan perubahan negatifnya, kalau

keseringan selfie bisa jadi ketergantungan.”63

Menurut informan ketiga rohmatul dari hasil wawancara yang diungkapkan rohmatul:

“perubahan positifnya mampu memberi motivasi, menambah

rasa percaya diri, dan semakin pinter gaya hehehehe. Sedangkan perubahan negatifnya bisa menghambat aktivitas sehari-hari dan takutnya disalah gunakan oleh pihak yang

bertanggung jawab. Bisa juga di stalking orang lain.”64

Sedangkan menurut informan keempat Muzaidatur dari hasil wawancara yang diungkapkan muzaidatur:

“perubahan positifnya sih menurut saya bisa makin percaya

diri dan hiburan. Untuk perubahan negatifnya mungkin bisa

ketagihan narsis yang berlebihan.”65

2. Data Tentang tujuan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan selfie.

Tujuan adalah maksud seseorang untuk mewujudkannya sesuai keinginan. Selfie menjadi hal yang sangat trend di kalangan siapa saja, khususnya di kalangan Mahasiswa. Tak terkecuali yang terjadi pada mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

63Hasil wawancara dengan Novita Agustina pada tanggal 26 mei 2016

64 Hasil wawancara dengan Rohmatul Hidayati pada tanggal 27 mei 2016

89

Memotret diri sendiri atau yang dikenal sebagai 'selfie' tengah disukai banyak orang.Wawancara ini dilakukan dengan sejumlah mahasiswa yang suka berfoto selfie yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Sejumlah mahasiswa ini merupakan informan yang telah dipilih untuk dapat mendapatkan informasi yang jelas dan akurat sesuai tema penelitian.

Tujuan yang didapat setelah mengenal adanya selfie telah diungkapkan oleh informan pertama Eka Saputri Mayasari sebagai berikut:

“tujuan saya selfie untuk bisa menjadi salah satu bentuk

perayaan tentang keberhasilan yang saya raih. Misalnya saya baru dapat kado dari teman lalu berselfie. Cara ini selain menjadi perayaan, juga menyebarkan kabar gembira dan semangat bagi orang lain untuk mewujudkan keberhasilan

mereka sendiri.” 66

Seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan tersebut, begitu juga yang dikemukakan oleh informan kedua yaitu: novita dari hasil wawancara yang diungkapkan novita :

“tujuan saya selfie untuk menyenangkan diri sendiri karena

kebanyakan foto selfie saya jarang di upload ke media

sosial.” 67

Tujuan lainnya menurut informan ketiga yaitu: Rohmatul tentang tujuan selfie diungkapkan oleh Rohmatul:

“tujuan saya selfie untuk berbagi informasi melalui

aktualisasi diri saya tentang style, fashion, hobby, kegiatan dll dan semoga bisa menjadi inspirasi tersendiri bagi yang

mengikuti akun sosial media saya.”68

66 Hasilm wawancara dengan Eka Saputri Mayasari pada tanggal 15 agustus 2016

67 Hasil wawancara dengan Novita Agustina pada tanggal 15 agustus 2016

68

90

Sedangkan yang dikemukakan oleh Muzaidatur dari hasil wawancara yang diungkapkan Muzaidatur:

“tujuan saya selfie untuk mengabadikan setiap moment

-moment tertentu yang saya lewati dan juga untuk memberikan kenang-kenangan tersendiri dalam setiap

moment tersebut.”69

Nama lain dari selfie adalah Eksistensi diri. Eksisitensi ini berkaitan dengan seseorang yang sering tersambung dengan dunia maya. Dengan adanya Selfie seseorang bisa memotret dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain dengan menggunakan kamera depan sepertiyang terjadi pada umumnya. Seseorang biasanya mempunyai gaya, tempat dan hasil dari beberapa foto selfie dalam sehari, seperti hasil wawancara yang dikemukan oleh eka informan pertama:

“gaya yang biasa di gunakan ya mungkin gaya foto candid.

Kalau masalah tempat ya tergantung mood seh pokoknya ada sport tempat yang bagus dan unik ditambah momentnya mendukung ya langsung selfie. Saya biasanya sering foto selfie bersama teman-teman kalau gaya ya selfie sendiri bergaya foto candid. Kalau hitungan dari hasil foto selfie sehari mungkin 3 foto udah cukup kalau foto selfie sendiri, tapi kalau udah sama teman-teman ya banyak banget sampai

gak ke hitung”70

Seperti halnya yang diungkapkan Novita informan kedua:

“kalau masalah gaya selfie sih ya gaya fotonya kondisional

sesuai tempat dan keinginan. Gak ada tempat khusus untuk selfie kalau pas pengen foto dimana aja bisa. Saya sering foto selfie bersama teman-teman. Hasil foto dalam sehari ya gak

tentu pokoknya lebih dari satu foto hehehe”71

69 Hasil wawancara dengan Muzaidatur Rosyidah pada tanggal 15 agustus 2016

70 Hasil wawancara dengan Eka Saputri Mayasari pada tanggal 25 mei 2016

71

91

Seperti yang dijelaskan oleh informan kedua tersebut, begitu juga yang diungkapkan oleh Rohamatul Informan ketiga:

“Menurut saya flexsibel, gaya dapat diselaraskan dengan

view dan tempat untuk sefie atau ketika kita mendapat

inspirasi langsung saja action didepan kamera. Cekreekk…

saya mencari tempat-tempat yang menarik dan mengajak sahabat,saudara atau teman special untuk berfoto selfie, karena yang terpenting adalah moment kebersamaan. hasil foto dalam sehari gak tentu tergantung mood sih, tapi kalau udah bselfie bersama sahabat bisa mencapai 60 foto yang

nantinya dipilih untuk di upload” 72

Sedangkan yang diungkapkan oleh Muzaidatur informan keempat:

“gaya selfie yang sering saya gunakan gaya ootd atau gak ya

cuman senyum. Tempat yang saya pilih untuk selfie di outdoor atau alam terbuka dengan foto selfie bersama kakak. Hasil foto selfie banyak banget gak terhitung tapi setelah itu

di seleksi hasil foto yang jelek kadang dihapus hehehehe”73

Tak hanya itu pendapat lain, tentang media sosial yang biasa digunakan utuk menggunggah foto selfie. Menurut informan pertama yaitu: eka dari hasil wawancara yang diungkapkan eka:

“saya suka menggungah foto selfie di media sosial baik itu

instagram ataupun di path kadang juga saya gunakan buat DP bbm kalau sudah mendapatkan hasil foto yang maksimal. Apalagi kalau gaya foto selfie candid, banyak like, wuuu rasangan seneng banget. hasil foto selfie bisa di simpen buat kenang-kenangan karena setiap moment memiliki kenangan yang berbeda-beda”74

72 Hasil wawancara dengan Rohmatul Hidayati pada tanggal 27 mei 2016

73 Hasil wawancara dengan Muzaidatur Rosyidah pada tanggal 24 juni 2016

74

92

Hal yang sama diungkapkan oleh informan kedua yaitu: novita menurutnya:

“saya menggungah foto selfie di instagram. Karena banyak

teman-teman yang juga sering menggungah foto-foto selfie di insragram. Terkadang saya gunakan buat DP bbm, biar bisa ganti-ganti foto. Gak semua hasil foto selfie saya unggah ke media sosial, hasil foto selfie yah bisa di simpen buat

kenang-kenangan”75

Media sosial yang sering digunakan para pelaku selfie adalah instagram. Karena instagram merupakan aplikasi untuk menggungah foto-foto dan video.

Menurut Informan ketiga yaitu Romahtul, dari hasil wawancara yang diungkapkan oleh rohmatul:

“foto selfie banyak buat koleksi DP BBM sih kalo saya.

Kadang-kadang kan kalo kelamaan pake foto itu-itu aja bosen. saya juga suka mengunggah foto selfie di instagram, Karena melalui Instagram saya dapat menulis caption yang menjelaskan, menceritakan makna atau apapun tentang foto saya. Hasil foto selfie yang tidak saya unggah bisa saya simpen buat kenang-kenangan”76

Dengan demikian, foto selfie bukan hanya untuk di pamerkan di media sosial, tapi juga mengandung kenang-kenangan dari tiap masing-masing hasi foto selfienya.

Menurut Informan Keempat yaitu Muzaidatur, hasil wawancara yang diungkapkan oleh muzaidatur:

“kebanyakan saya menggungahnya di instagram, kadang juga

saya unggah di path sekalian dengan update tempat lokasi. Hasil foto selfie biasa saya gunakan buat koleksi DP bbm

75 Hasil wawancara dengan Novita Agustina pada tanggal 26 mei 2016

93

mbak, buat persediaan biar yang liat nggak bosen hehe. Soalnya temen-temen saya banyak yang makek bbm juga”77

Disini menunjukkan bahwa foto selfie dijadikan koleksi dan bahan persediaan untuk hari hari berikutnya ketika mereka ingin mengganti foto profil mereka di media sosial.

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Temuan Hasil Penelitian

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.72

Jadi peneliti menyimpulkan bahwa analisis data adalah upaya yang bermanfaat untuk meneliti data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk menjelaskan dan memastikan kebenaran temuan penelitian. Analisis data ini telah dilakukan sejak awal penelitian dan bersamaan dengan proses pengumpulan data di lapangan.

Setelah beberapa data-data terkumpulkan, yang digali dari beberapa informan untuk menghasilkan temuan-temuan yang dapat dianalisa dan dikaji serta dikaitkan dengan pengakuan dalam fenomena saat berlangsungnya penelitian sehingga didapatkan hasil yang valid dan mendalam. Selain itu juga dilakukan analisis mengenai konfirmasi temuan selama penelitian dengan teori yang digunakan dalam penelitian agar diperoleh hasil yang lebih valid lagi. Setelah itu ditarik sebuah kesimpulan yang menjelaskan mengenai keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan.

72

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2008. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hlm. 280.

95

Analisis ini dimulai dengan memperhatikan apa yang menjadi fokus dalam penelitian yang digunakan sebagai pondasi awal untuk menggali data lebih jauh. Data hasil fokus penelitian yang akan dianalisis adalah mengenai media aplikasi foto selfie yang sering digunakan serta motif mahasiswa melakukan foto selfie. Berdasarkan hasil penelitian atau kerja lapangan sebagaimana yang ditulis dalam penyajian data, ada beberapa temuan yang dapat disajikan dalam analisis data ini, yaitu sebagai berikut :

1. Temuan tentang alasan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan selfie.

Alasan seseorang melakukan selfie adalah karena adanya rasa penasaran terhadap bentuk wajah diri sendiri dengan berbagai ekspresi yang berbeda. Dalam interaksi sosial, kita banyak menginterprestasikan wajah juga ekspresi orang lain, namun jarang melihat wajah diri sendiri. Terlebih lagi di dukungnya oleh perangkat mobile berkamera dan berbagai aplikasi media sosial maka fenomena selfie ini semakin berkembang. Dari hasil data wawancara yang peneliti dapat, temuan alasan selfie adalah sebagai berikut :

a) Mampu memberi motivasi

Bagi informan pertama, foto selfie mampu memberikan motivasi melalui foto yang telah diunggah di berbagai media sosial seperti Instagram atau Path. Jika melihat salah satu akun

96

seseorang dengan munggunakan baju toga atau foto selfie saat wisuda, tentu kita akan merasa bersemangat untuk kuliah dan menginginkan apa yang sudah didapat orang lain seperti yang sudah kita lihat didepan mata, meraih mimpi tentu diharapkan bagi semua orang termasuk dari informan pertama. Setiap orang memiliki cara sendiri-sendiri dalam membentuk kesan tersebut agar mendapatkan respon dari orang lain.

b) Mampu menambah rasa kepercayaan diri

Biasanya pelaku foto selfie akan merasa percaya diri ketika ia menemukan suatu tempat yang unik dan bisa mengambil gambar dengan hasil tangannya sendiri. Realitas atau kenyataan

berarti “hal yang nyata”. Bentuk realitas secara umum kadang

-kadang bisa menjadi sangat unik bagi diri sendiri sehingga tidak pernah dialami atau disetujui oleh orang lain. Tak terkecuali realitas para pelaku foto selfie yang ingin menunjukkan aktualisasi dirinya atau bahkan berbagi informasi tentang suatu tempat yang unik dan menarik.

c) Tergantung mood

Mood merupakan suasana hati yang dapat dipengaruhi karena adanya rangsangan dari luar yang kita terima.

d) Trend

Adanya pengaruh yang masuk dari lingkungan luar sehingga membuat seseorang mengikuti gaya yang saat ini orang sering

97

lakukan. Hal ini dianggap orang tersebut telah mengikuti perkembangan trend yang sedang marak saat ini . Saat ini kekinian lebih sering diartikan sebagai apa yang sedang terjadi dan menjadi tren di masyarakat, lalu kemudian semua orang mengikutinya. Kekinian sama halnya dengan tidak ketinggalan zaman.

Alasan terjadinya hal tersebut menurut hasil penelitian adalah mampu menghilangkan stress, mampu menambah rasa percaya diri, tergantung mood dan trend, tidak terkecuali bagi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Temuan tentang tujuan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2012 UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan selfie.

Dari penelitian yang dilakukan di kalangan mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, temuan yang dihasilkan adalah tujuan mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Dari hasil penelitian di lapangan, peneliti mendapatkan beberapa temuan, yaitu:

a. Bentuk perayaan

Selain menjadi perayaan, juga menyebarkan kabar gembira dan semangat bagi orang lain untuk mewujudkan keberhasilan mereka

Dokumen terkait