• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGARANG

H. Deskripsi Penelitian

Deskripsi penelitian menjelaskan tentang hasil uji coba instrumen (uji validitas dan reliabilitas) dan uji persyaratan analisis yang metupakan prasyarat bahwa data telah melalui uji normalitas, uji homogenitas dan uji linier sehingga data bisa dianalisa.

1. Hasil Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen ketiga variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Penggunaan Model Aplikasi Penilaian Analytic Scoring dengan

Rubrik

Instrumen yang digunakan untuk variabel ini adalah angket. Jumlah item variabel motivasi mengarang (X1) = 15 item pernyataan. Setalah dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas maka terdapat item pernyataan yang gugur, yaitu item pernyataan No. 2, 11, 12, 15. Dengan demikian keempat item pernyatan tersebut dibuang, dan hanya 11 item pernyataan yang akan disebar pada responden (sumber : lampiran 4).

b. Variabel Motivasi Mengarang

Instrumen yang digunakan untuk variabel ini adalah angket. Jumlah item variabel motivasi mengarang (X2) = 15 item pernyataan. Setalah dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas maka terdapat item pernyataan yang gugur, yaitu item pernyataan No. 13, 14, dan 15. Dengan demikian ketiga item pernyatan tersebut dibuang, dan hanya 12 item pernyataan yang akan disebar pada responden (sumber : lampiran 4).

c. Variabel Hasil Karangan Mahasiswa

Instrumen yang digunakan untuk variabel ini adalah berbentuk tes mengarang. Uji coba instrumennya adalah dengan menguji validitas dan reliabilitas model aplikasi penilaian yang merupakan produk dari penelitian ini. Setelah dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa model aplikasi ini valid dan reliabel (sumber: 4). Kemudian setelah itu model aplikasi ini juga mendapatkan Experts Judgment dari ahli (sumber: lampiran 1).

2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data telah mengikuti ciri-ciri distribusi normal. Uji normalitas merupakan syarat mutlak untuk mengambil suatu kesimpulan dalam analisis. Apabila dalam satu kelompok siswa berdistribusi tidak normal, kesimpulan yang diambil untuk analisis tidak dapat digunakan meskipun uji hipotesis diterima. Uji normalitas juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam satu kelompok, apakah kelompok siswa berkemampuan heterogen atau homogen. Uji normalitas dalam penelitian ini untuk mengukur variabel kemampuan mengarang yang dilakukan dengan uji Nonparametic Test dengan metode Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas metode Kolmogorov-Smirnov dengan software SPSS disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.14

Hasil Uji Normalitas dengan SPSS

Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Variabel X1 .120 21 .200* .982 21 .956

Variabel X2 .158 21 .182 .961 21 .527

Variabel Y .204 21 .023 .924 21 .105

Sumber : Lampiran 8

Analisis dari hasil Test of Normality: (1)Membuat hipotesis dalam uraian kalimat Ho : Data berdistribusi normal

(2) Kaidah pengujian

Kriteria pengujian yang diambil berdasarkan kaidah Dhitung dan Dtabel. Ho diterima jika Dhitung ≤ Dtabel, dan Ho ditolak jika Dhitung > Dtabel. Untuk nilia Dtabel dari n = 21 adalah 0.28, dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Dhitung ketiga variabel dalam penelitian ini < dari Dtabel = 0.28 (0.12 < 0.28, 0.15 < 0.28, 0.20 < 0.28). Maka dapat disimpulkan bahwa data dari ketiga variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian sampel pada ketiga variabel yang digunakan homogen atau tidak. Uji homogenitas digunakan untuk melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini menggunakan Uji one way anova dengan software SPSS 16.0 yang disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.15

Hasil Perhitungan Uji Homogenitas dengan SPSS

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.676 2 60 .513

Sumber : Lampiran 8

Analisis dari Test fo Homogeneity:

Dari tabel test of homogeneity of variences dapat diketahui signifikasi sebesar 0.512. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai sig. > ɑ = 0.05 (0.512 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok data mempunyai varian yang sama.

c. Uji Linieritas

Tujuan dilakukan uji linieritas adalah untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1), maupun (X2) dan variabel tak bebas (Y) mempunyai hubungan linier. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam penerapan regresi linier pada pembahasan selanjutnya. Uji linier dengan SPSS versi 16.0 pada penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.16

Hasil Uji Linier dengan SPSS versi 16.0

Model Sum of

Square

Df Mean

Square

Regresion 108.801 2 54.400 1.933 .174a

Residual 506.677 18 28.149

Total 615.478 20

a. Predictors: (constant), Motivasi Mengarang, Penggunaan Model Aplikasi

b. Dependent Variable: Hasil Karangan Mahasiswa Sumber : Lampiran 8

Analisis Test of Linier

Kaidah keputusan diambil berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima. Nilai Fhitung dari tabel anova adalah sebesar 0.174 dan nilai Ftabel pada kasus ini adalah 4.08. Fhitung 0.174 < Ftabel = 4.08, jadi artinya adalah model regresi linier berganda dapat digunakan dalam memprediksi peningkatan hasil karangan mahasiswa (Y) yang dipengaruhi oleh penggunaan model aplikasi penilaian mengarang (X1) dan motivasi mengarang (X2).

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, serta dihubungkan dengan serangakaian pengolahan data dan hasil analisis uji hipotesis, maka secara garis besar dibuat simpulan sebagai berikut:

1. Deskripsi hubungan variabel penggunaan model aplikasi penilaian analytic scoring dengan rubrik, motivasi mengarang, dan hasil karangan mahasiswa.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, dapat ditemukan adanya hubungan ketiga variabel dalam penelitian. Yaitu, adanya hubungan yang sangat kuat serta kontribusi yang sangat positif antara penggunaan model aplikasi penilaian analytic scoring dengan rubrik dalam penilaian mengarang bahasa Jepang terhadap motivasi mengarang mahasiswa. Kemudian penilaian hasil karangan dengan menggunakan model aplikasi ini juga memiliki hubungan yang cukup kuat dan kontribusi tidak signifikan terhadap hasil karangan mahasiswa. Dengan kata lain, model penilaian merupakan salah satu bagian kecil dari proses belajar mengajar, oleh karena itu tidak terlalu terdapat kontribusi yang signifikan, karena variabel lainnya seperti metode pengajaran, model pengajaran, media dan yang lainnya turut mempengaruhi hasil karangan mahasiswa.

2. Penggunaan model aplikasi penilaian analytic scoring dengan rubrik berpengaruh kuat dan signifikan terhadap motivasi mengarang mahasiswa.

Secara umum seseorang akan mendapatkan perasaan yang senang bila mendapatkan pelayanan yang baik. Seseorang juga akan mendapatkan perasaan yang sama, dan rasa dihargai ketika hasil kinerjanya diapresiasi dengan baik. Penggunaan model aplikasi penilaian analytic scoring dengan rubrik adalah salah satu bentuk apresiasi terhadap hasil karangan mahasiswa. Selain itu, dengan model penilaian yang baik akan dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam mengarang. Dari hasil analisa dan pembahasan terungkap adanya peningkatan motivasi mengarang

mahasiswa yang sangat signifikan. Artinya mahasiswa merasa hasil karangan mereka diapresiasi dengan sistem penilaian menggunakan model aplikasi ini. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil nilai angket yang dibagikan, dimana dari hasil angket menunjukkan tingkat keterpuasan yang cukup besar.

3. Penggunaan model aplikasi penilaian analytic scoring dengan rubrik berpengaruh cukup kuat tidak signifikan terhadap hasil karangan mahasiswa.

Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa penggunaan model penilaian dan juga penerapannya tidak secara signifikan dapat meningkatkan hasil karangan mahasiswa. Model penilaian hanya bagian dari proses penghitungan hasil kinerja, bukan metode atau teknik untuk menghasilkan kinerja yang baik. Namun pengaruh yang cukup kuat mengindikasikan bahwa model penilaian juga merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses pembelajaran. Model penilaian yang baik akan dapat mengukur hasil kinerja mahasiswa secara baik pula. Artinya selain variabel lain seperti metode pengajaran, tekhnik pengajaran, media pembelajaran, dan yang lainnya, aspek penilaian juga menjadi bagian terpenting di dalamnya.

4. Penggunaan model aplikasi penilaian anayltic scoring dengan rubrik dan motivasi mengarang tidak berpengaruh secara simultan terhadap hasil karangan mahasiswa.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa makna yang terungkap dari penelitian ini adalah variabel penggunaan model penilaian

analytic scoring dengan rubrik yang dilaksanakan pada pembelajaran mengarang menghasilkan peningkatan dari segi motivasi mengarang mahasiswa. Namun, peningkatan motivasi mengarang dari akibat penggunaan model aplikasi ini secara simltan tidak berpengaruh terhadap hasil karangan mahasiswa. Namun, terungkap bahwa secara parsial penggunaan model penilaian ini memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap motivasi mengarang.

5. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada hasil karangan mahasiswa sebelum dan sesudah dinilai menggunakan model aplikasi penilaian analytic scoring dengan rubrik.

Dari hasil analisis dan pembahasan dapat diketahui bahwa hasil karangan mahasiswa sebelum menggunakan model aplikasi penilaian analytic scoring dengan rubrik mengalami peningkatan signifikan sesudah dilakukan penilaian dengan menggunakan model penilaian ini. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa dapat memahami aspek-aspek yang dijadikan poin penilaian. Kemudian, mahasiswa juga dapat memahami kekurangan dan kelebihan hasil karangan mereka sebelumnya. Sehingga pada tugas karangan berikutnya, mereka tau apa yang harus diperbaiki pada karangan selanjutnya. Hal ini sesuai dengan apa yang terlihat pada angket kesan penggunaan model aplikasi penilaian yang dibagikan kepada mahasiswa pada pertemuan terakhir.

6. Terdapat perbedaan signifikan pada tingkat motivasi mengarang mahasiswa sebelum dan sesudah dinilai menggunakan model aplikasi penilaian analytic scoring dengan rubrik.

Dari hasil analisis dan pembahasan dapat diketahui tingkat motivasi mengarang mahasiswa sebelum menggunakan model aplikasi penilaian analytic scoring dengan rubrik mengalami peningkatan signifikan sesudah dilakukan penilaian dengan menggunakan model penilaian ini. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasakan rasa puas dan senang ketika hasil karangan mereka diapresiasi dengan penilaian menggunakan model penilaian ini. Rasa puas dan senang tersebut direfleksikan dengan peningkatan motivasi mereka dalam hal mengarang. Artinya bahwa model penilaian ini mampu menstimulus motivasi eksternsik mereka dari luar.

B. Saran-Saran

Dari keseluruhan hasil penelitian dan pengkajian terkait masalah penilaian dalam pengajaran mengarang bahasa Jepang, maka disarankan sebagai berikut:

1. Dosen pengampu mata kuliah Sakubun senantiasa mengembangkan dan mengupgrade model penilaian yang paling baik dan efektif untuk mendapatkan hasil penilaian yang maksimal. Dengan hasil penilaian yang maksimal dapat mencerminkan kemampuan mahasiswa secara tepat dan juga diharapkan dapat meningkatkan hasil karangan mahasiswa.

2. Dosen pengampu mata kuliah sakubun memberikan pemahaman bagaimana mengarang yang baik dalam bahasa Jepang. Serta bagaimana mengoptimalkan kemampuan bahasa dalam proses mengarang dengan memberikan perkuliahan yang berisi tentang peningkatan kemampuan menulis mahasiswa yang masih lemah.

3. Dalam mengimplikasikan kurikulum dikti 2014 sesuai PERMENDIKBUD No.49 2014 pasal 18 ayat 1 tentang penilaian yang harus bersifat edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan mengindikasikan penilaian yang tepat untuk SCL adalah dengan penilaian performance dengan rubrik. Artinya diharapkan dosen pengampu mata kuliah sakubun dapat membuat rubrik yang lebih baik agar poin yang hendak diukur dapat terukur secara maksimal.

4. Lebih banyak lagi peneliti yang mengkaji tentang penilaian, khususnya dalam bidang kemampuan menulis karena masih sangat minim kajian penelitian di bidang penilaian kemampuan menulis.

5. Peneliti menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penelitian ini, antara lain; (1) perlu kajian teori lebih lanjut terkait besar kecilnya presentase pada komponen variabel penilaian dalam model aplikasi penilaian ini, (2) model aplikasi penilaian ini belum dapat menginterpretasikan hasil karangan berdasarkan kemampuan bahasa Jepang secara detail, (3) masih terdapat deskripsi variabel penilaian pada model aplikasi ini yang agak sulit dipahami dalam proses penilaian (berdasarkan hasil diskusi dengan pengampu mata kuliah sakubun, (4) Karena hanya sebatas studi kasus terhadap satu lembaga, perlu adanya ujicoba pada beberapa lembaga lain untuk menguji kevalidan dan tingkat reliabilitas model aplikasi penilaian ini. Oleh karenanya, perlu tindak lanjut penelitian berikutnya yang mengkaji kajian yang sama hingga diharapkan kekurangan dalam penelitian ini terselesaikan.

Dokumen terkait