• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Deskripsi Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan penerapan pendekatan pembelajaran inkuiri telah dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Penelitian ini dimulai dengan pemberian kuesioner awal pengukur motivasi belajar siswa terutama dalam belajar biologi. Kuesioner awal diberikan pada hari Rabu 24 April 2013, diberikan di luar proses pembelajaran biologi pertemuan 1 dikarenakan waktu yang terbatas.

1. Siklus I a) Perencanaan

Tahap awal yang dilaksanakan dalam program peneliti adalah menyiapkan seluruh instrument pembelajaran dan instrument penelitian yang akan

digunakan selama siklus I. Instrument pembelajaran dan penelitian yang peneliti susun dikonsultasikan juga dengan guru mata pelajaran dan dosen pengampu. Peneliti juga berkoordinasi dengan dua rekan mahasiswa yang bertindak sebagai observer selama proses pembelajaran siklus I.

Instrument pembelajaran yang telah disusun diantaranya adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), silabus pembelajaran dan materi pembelajaran. Instrument penelitian yang digunakan adalah, soal diskusi, soal test kognitif siklus I, test kognitif siklus II serta kuesioner motivasi belajar siswa. (seluruh instrument pembelajaran telah terlampir pada lampiran)

b) Pelaksanaan Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 12 April 2013, pukul 07.00 sampai dengan 08.20 WIB, yang diikuti oleh 38 siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Satu orang siswa tidak dapat hadir pada hari Jumat itu dikarenakan sakit. Sebelum masuk ke dalam materi yang akan dibahas, para siswa diajak untuk tanya jawab.

Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan 1 diuraikan sebagai berikut. a. Penyampaian materi awal

Pada tahap awal, peneliti yang bertindak sebagai guru memberikan sedikit pengantar atau apersepsi kepada siswa tentang materi gerak pada tumbuhan. Pengantar materi diberikan melalui media power point bergambar, yang kiranya dapat membantu siswa memahami materi yang akan dipelajari. Dalam penyampaian materi, guru lebih banyak memberikan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan banyak diberikan agar siswa sejak awal sudah mulai berpikir secara mandiri, aktif dan kritis untuk menemukan suatu jawaban. Pemberian

pertanyaan merupakan salah satu ciri dari proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Hal ini bertujuan untuk menggali pengetahuan siswa. Pertanyaan diberikan untuk seluruh siswa kelas -VIII E yang hadir. Siswa nampak antusias dan aktif dalam mengikuti proses awal pembelajaran ini.

Gambar 4.1. Guru menyampaikan materi awal b. Pembentukan kelompok belajar siswa

Siswa dibagi dalam 7 kelompok, terdiri dari kelompok 1 hingga 7 dalam kelas VIII E. Setiap kelompok beranggotakan 5 hingga 6 siswa. Pembentukan kelompok disesuaikan dengan minat siswa ingin bersama siapa dalam berkelompok. Siswa diberikan kebebasan dalam memilih kelompoknya agar para siswa dapat termotivasi lebih dalam berkelompok mengerjakan tugas dan lebih bebas dalam mengemukakan pendapatnya. Hal tersebut dikarenakan para siswa telah mengenal karakter temannya dalam satu kelompok. Walaupun dalam kenyataannya siswa agak susah dikondisikan untuk tenang selama proses pembagian kelompok.

Setelah berkumpul dalam kelompok siswa diberikan pengarahan tentang mekanisme kerja tugas. Tampak beberapa siswa antusias untuk mendengarkan pengarahan, namun ada pula siswa yang berbicara sendiri sehingga membuat pengarahan diulang kembali mengenai mekanisme kerja tugas kelompok.

(Anggota masing-masing kelompok dapat dilihat secara lengkap pada lampiran )

c. Diskusi kelompok

Setelah memberikan pengarahan mengenai mekanisme kerja tugas, lalu dibagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok memperoleh 1 lembar kerja siswa yang berisi 5 soal. Pada lembar kerja ini siswa diharuskan untuk mengerjakannya dengan lengkap dan tepat didasarkan pada sumber yang dimiliki oleh para siswa. Sumber didapat dari buku cetak siswa, ingatan siswa atau rangkuman siswa mengenai materi yang pada saat awal pembelajaran. Sumber juga dapat diperoleh dari pengetahuan siswa mengenai tumbuhan. Siswa dituntut untuk menemukan secara mandiri jawaban dari permasalahan yang diberikan.

(lembar kerja kelompok telah terlampir pada lampiran)

d. Presentasi kelompok

Waktu diskusi kelompok dilakukan selama 2 menit, untuk kemudian dilanjutkan dengan presentasi untuk masing-masing kelompok. Untuk pertemuan 1 hanya 4 kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Masing-masing kelompok menyampaikan pendapatnya sesuai dengan yang telah tertulis pada lembar kerja.

Semua anggota kelompok ikut maju dan berpartisipasi dalam menyampaikan jawabannya di depan kelas. Untuk kelompok lain yang tidak maju, diminta untuk tetap tenang dan memperhatikan dengan baik selama proses presentasi kelompok yang dilakukan temannya. Kelompok lain yang tidak maju diberikan hak untuk menanggapi jawaban yang disampaikan oleh kelompok yang maju. Bagi kelompok yang belum maju pada pertemuan 1, diberikan kesempatan untuk maju pada pertemuan kedua.

Gambar 4.3 Presentasi kelompok siklus I Pertemuan 2

c) Observasi dan tes Observasi

Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 13 April 2013, selama proses pembelajaran berlangsung, ada observer yang mengamati berjalannya proses

pembelajaran. Observer melakukan pengamatan sesuai dengan rambu-rambu yang telah tertera dalam lembar observasi. Aspek yang diamati oleh observer ada dua aspek, yaitu aspek afektif dan psikomotor siswa.

Pengamatan juga dilakukan saat siswa melakukan presentasi di dalam kelas. Presentasi kelompok dilakukan untuk memberikan kesempatan siswa untuk dapat berani mengeluarkan pendapatnya didasarkan dari hasil diskusi kelompok.

Test

Pada pertemuan ini, siswa dibagikan lembar soal test. Lembar soal test disini merupakan post test yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya pemahaman siswa selama proses pembelajaran siklus I setelah diberikan tindakan. Sebanyak 36 siswa mengerjakan test kognitif dengan cermat.

Hasil test kognitif I untuk siklus I ini diperoleh rata-rata 59.07 dari jumlah siswa yang mengikuti sebanyak 36 siswa. Tiga siswa yang lain tidak dapat mengikuti post test dikarenakan mengikuti perlombaan futsal tingkat daerah mewakili sekolah. Rata-rata hasil post test ini dirasakan masih rendah dikarenakan nilai rata-rata kelas yang masih dibawah 75. Sebanyak 32 siswa dengan presentase 11,11 % memperoleh nilai dibawah KKM.(Daftar nilai untuk test kognitif I telah terlampir pada lampiran halaman 171 )

Gambar 4.4 Siswa mengerjakan test kognitif I dan penegasan yang dilakukan oleh guru.

d) Refleksi

Setelah siswa menyelesaikan soalnya, siswa diajak oleh peneliti untuk berefleksi bersama. Siswa dibagikan selembar kertas kecil untuk menuliskan apapun yang dirasakan selama proses pembelajaran dari pertemuan 1 hingga pertemuan 2. Baik buruknya selama proses pembelajaran dapat dituliskan oleh para siswa. Masih dapat dijumpai kekurangan selama proses pembelajaran. beberapa kekurangan yang ada selama proses pembelajaran berlangsung adalah keadaan siswa yang kurang kondusif sehingga memberikan suasana belajar yang kurang nyaman bagi teman-teman lainnya. Para siswa yang masih dalam usia remaja memang membutuhkan penanganan khusus dalam mengendalikan keramaian yang ditimbulkannya. Sikap sabar dan mudah memahami sikap siswa merupakan hal yang tepat. Ketegasan yang kurang dalam mengendalikan siswa satu kelas saat ramai juga memberikan efek tersendiri selama proses

pembelajaran. Sisi kanan dikendalikan, sisi kiri bergantian gaduh. Kegaduhan yang kurang terkontrol memberikan efek bagi siswa lain yang ingin memperhatikan. Sehingga apa yang dikatakan dan dijelaskan tidak semua siswa dapat memahaminya dengan baik. Kemudian waktu yang terpotong saat pertemuan 1 untuk renungan pagi yang ternyata mengambil waktu pelajaran selama 10 menit pertama, membuat management waktu yang telah disusun dari awal tidak terlaksana sesuai rencana. Padahal guru mata pelajaran awalnya mengatakan waktu tidak akan terganggu, namun kenyataannya waktu pelajaran berkurang sedikit.

Berdasarkan hasil test pada siklus I diketahui bahwa 4 siswa saja yang memperoleh nilai diatas KKM. Hal ini jelas belum menunjukkan ketercapaian indikator keberhasilan. Pada ranah afektif dan ranah psikomotor siswa dapat dilihat dalam hasil observasi siswa selama proses pembelajaran.

2. Siklus II a) Perencanaan

Pada siklus II, dipersiapkan instrument pembelajaran mengenai materi gerak pada tumbuhan khususnya pada gerak tropisme dan taksis. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja kelompok, lembar soal test kognitif II juga dipersiapkan sesuai materi. (seluruh instrument pembelajaran telah terlampir)

Pendekatan pembelajaran yang digunakan pada siklus II tetap sama dengan yang digunakan pada siklus I yaitu pendekatan pembelajaran inkuiri. Namun materi yang digunakan berbeda yaitu gerak tropisme dan gerak taksis. Jumlah soal test kognitif II adalah 5 soal essay dan 10 soal pilihan ganda.

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II secara garis besar sama, hanya materi pembelajaran dan lingkungan yang digunakan siswa untuk menggali pengetahuannya berbeda. Pada siklus II siswa diajak untuk mengamati dan belajar langsung dari lingkungan sekitar, khususnya dari lingkungan sekolah. Berikut rincian kegiatan selama siklus II.

Pertemuan 1

Pertemuan 1 untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 April 2013 pukul 07.00 sampai dengan 08.20 WIB.

a. Penyampaian materi

Seperti pada pertemuan sebelumnya, materi pembelajaran disampaikan secara sekilas pada awal pertemuan. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan bantuan media presentasi power point bergambar. Pada sesi penyampaian materi, guru selalu mengajak tanya jawab dengan siswa karena dalam pendekatan inkuiri tanya jawab dengan siswa merupakan salah satu penerapan yang harus ditekankan. Materi pembelajaran yang digunakan adalah gerak tropisme dan gerak taksis pada tumbuhan.

Gambar 4.5 Interaksi tanya jawab siswa dan guru

b. Pembagian kelompok

Untuk kegiatan selanjutnya, siswa dibagi dalam kelompok. Siswa dibagi dalam 7 kelompok dengan cara berhitung antara perempuan dan laki-laki. Pembagian berkelompok cara berhitung diharapkan dapat memberikan motivasi baru bagi siswa dalam mengerjakan soal diskusi sehingga pengetahuan yang didapatkan pun juga bisa maksimal. Setelah masuk ke dalam kelompoknya, masing-masing siswa diberikan pengarahan mengenai mekanisme kerja kelompok. Dalam mengerjakan tugas, siswa diminta mengamati langsung dari lingkungan sekolah. Melalui lingkungan sekolah, siswa dapat menemukan sesuatu yang baru, yang tidak dapat ditemuinya di dalam kelas. Siswa bersama kelompok berbagi tugas untuk mengamati segala macam bentuk gerak tumbuhan yang ada, lalu dicatat di dalam lembar kerja masing-masing.

c. Diskusi kelompok

Diskusi kelompok dilakukan selama ± 30 menit, dan diskusi dilakukan di lingkungan sekitar sekolah. Tiga kelompok awal diberikan kesempatan untuk mengamati lingkungan sekitar halaman tengah sekolah. Empat kelompok akhir diberikan kesempatan untuk mengamati halaman belakang sekolah. Masing-masing tempat terdapat observer yang membantu peneliti dalam mengamati kelompok. Observer bertindak sebagai pengamat dalam penelitian.

Terdapat pembagian kelompok dengan lokasi pengamatan yang berbeda, hal ini dilakukan dengan tujuan agar masing-masing kelompok dapat menemukan dan melihat fenomena yang berbeda dari kelompok lain. Dari fenomena yang didapat, siswa diajak untuk menceritakan di hadapan kelompok lain. Dengan tujuan, kelompok yang mengamati jenis tanaman di halaman tengah dapat saling bertukar pengalaman dengan kelompok yang mengamati di halaman belakang. Hal

tersebut dikarenakan contoh gerak tanaman yang didapat dari kelompok satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Hasil pengamatan terhadap tanaman-tanaman yang ada di sekitar sekolah di catat secara detail oleh siswa. Jika siswa tidak mengetahui secara pasti nama tanamannya, siswa diminta untuk membawa sampel tanamannya langsung kemudian ditunjukkan saat presentasi. Sampel tanaman dikumpulkan menjadi satu dengan lembar kerja kelompok.

Gambar 4.6 Diskusi kelompok siklus II d. Presentasi kelompok

Setelah berdiskusi kelompok, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk menceritakan kepada kelompok lain mengenai segala contoh tanaman dan cara geraknya berdasarkan hasil pengamatan masing-masing kelompok. Pada pertemuan 1, kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusinya ada 3 kelompok yaitu kelompok 1, 3 dan 5. Untuk kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk berpresentasi pada pertemuan selanjutnya.

Gambar 4.7. Presentasi siklus II Pertemuan 2

c) Observasi dan tes Observasi

Selama proses pembelajaran, pengamatan terhadap sikap siswa di kelas dilakukan oleh dua observer yang mengamati secara langsung. Aspek yang diamati oleh observer ada dua yaitu aspek afektif dan psikomotor siswa. Dari proses pembelajaran di dalam kelas maupun pembelajaran yang berlangsung di luar kelas.

Berdasarkan data hasil observasi diperoleh data bahwa siswa memiliki ranah afektif dan psikomotor yang seimbang.

Test

Pada pertemuan kedua, kegiatan berlangsung selama 40 menit (1 jam pelajaran). Untuk 15 menit pertama digunakan untuk melanjutkan presentasi

kelompok yang belum mendapatkan giliran berpresentasi. Kemudian 15 menit waktu selanjutnya digunakan untuk mengerjakan test kognitif II. Soal test kognitif II berjumlah 5 soal essay dan 10 soal pilihan ganda (soal telah terlampir pada lampiran halaman 136-141 ). Untuk soal essay berupa analisis gambar yang bertujuan untuk memberikan kesempatan siswa menggali pengetahuan yang telah diperolehnya dari berbagai sumber terutama dari lingkungan sekitar siswa. Siswa menganalisa gambar secara mandiri bersumber pada pengetahuan yang telah dimilikinya dan dari lingkungan sekitar mereka. Menggali segala potensi yang dimiliki sehingga guru hanya sebagai fasilitator dan pembimbing.

Hasil test kognitif II nampak meningkat dibandingkan dengan hasil test kognitif I. Hal tersebut nampak dari rata-rata kelas pada hasil test kognitif II adalah 77,91. Yang sebelumnya rata-rata hasil test kognitif I hanya 59,07. Jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM (75) mencapai 70 % dari jumlah siswa yang mingikuti post-test. Siswa yang tuntas dari batas KKM ada sebanyak 25 siswa, 5 siswa di antaranya memperoleh nilai tertinggi yaitu 100. Ada 11 siswa yang nilainya masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai terendah adalah 25. (daftar nilai tes kognitif II telah terlampir pada lampiran halaman 171.)

d) Refleksi

Setiap akhir siklus, para siswa selalu diajak untuk merefleksikan baik secara lisan maupun tulisan. Untuk pertemuan kedua siklus II, refleksi dilakukan secara lisan dikarenakan waktu yang sedikit terpotong 5 menit untuk persiapan ujian akhir nasional (UAN) kelas IX pada hari senin yang akan datang. Beberapa siswa tidak mengikuti refleksi dikarenakan mengikuti persiapan untuk UAN, diantaranya 2 siswa merupakan OSIS dan 5 siswa merupakan kader pramuka.

Ketujuh siswa tersebut ditugaskan oleh pihak sekolah untuk membersihkan lingkungan sekitar sekolah. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan UAN yang akan dilaksanakan pada hari Senin 6 Mei 2013.

Para siswa merasa senang dan asyik di saat belajar biologi dengan melakukan pengamatan langsung dari lingkungan sekitar. Para siswa berusaha menggali secara maksimal segala potensi yang dimiliki dalam mengerjakan soal dan selama proses pembelajaran berlangsung.

Untuk siklus II, penerapan pembelajaran inkuiri dalam materi gerak pada tumbuhan terbukti membantu meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa dalam belajar biologi. Hal tersebut terbukti nampak pada nilai-nilai yang dihasilkan dari test kognitif II. Data kuesioner motivasi belajar siswa dan hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Hasil tes kognitif II yang mencapai indikator keberhasilan dengan 69,4 % dari siswa memperoleh nilai diatas KKM merupakan bukti bahwa hasil belajar siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I.

(hasil refleksi siswa telah terlampir pada lampiran.)

Dokumen terkait