• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Produk Awal

Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan LKS yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Mengacu kurikulum 2013 pada subtema Perubahan Wujub Benda untuk siswa kelas

lima (V) Sekolah Dasar. Pada awalnya peneliti memilih tema dan subtema, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar kemudian dikembangkan menjadi indikator dan tujuan pembelajaran setelah itu peneliti merancang silabus dan menjadi panduan untuk membuat RPPTH dan Lembar Kerja Siswa. LKS yang dibuat juga memuat langkah-langkah saintifik dan langkah- langkah model PBM, sehingga dalam menyelesaikan soal-soal latihan siswa menggunakan langkah yang telah ditetapkan dan yang telah ada. LKS memuat 5 langkah pendekatan saintifik yaitu 1) mengamati, 2) menanya, 3) menalar, 4) mencoba, dan 5) mengkomunikasikan. Sedangkan berbasis model PBL memuat beberapa langkah kerja sebagai 1) mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, 2) merumuskan masalah, 3) menganalisis masalah, 4) merumuskan hipotesis,

5) mengumpulkan data, 6) pengujian hipotesis, dan 7) merumuskan pemecahan masalah. Berdasarkan kedua langkah tersebut, peneliti mencoba melihay kesamaan kedua langkah tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9. Kesamaan Langkah-langkah pendekatan saintifik dan Model PBM

No. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik

Langkah-Langkah Model PBM

1 Mengamati Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas

2 Menanya Merumuskan masalah Menganalisis masalah

3 Menalar Merumuskan hipotesis

4 Mencoba Mengumpulkan data

Pengujian hipotesis

5 Mengkomunikasikan Merumuskan pemecahan masalah

Selain itu, LKS ini juga memuat komponen-komponen seperti: identitas LKS 1) Identitas LKS (Satuan Pendidikan, Kelas/Semester, Muatan Pembelajaran, Tema/Subtema, Pembelajaran ke, Alokasi Waktu), 2) Kompetensi Dasar, 3) Tujuan Pembelajaran, 4) Nama anggota kelompok, 5) Alat dan Bahan, 6) Informasi Singkat, 7) Langkah Kerja, 8) Tugas yang harus dilakukan. Dan dengan adanya komponen LKS ini siswa tidak mengalami kebingungan dalam mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan dan siswa juga dapat mengerjakan dengan teratur atau berurutan.

LKS yang dihasilkan berjumlah enam buah untuk satu subtema yang berlangsung selama enam kali pertemuan pembelajaran. Keenam LKS ini dirancang untuk aktivitas siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang menekankan aktivitas siswa di dalam kelompok dalam rangka menyelesaikan masalah, dengan cara mengumpulkan data, diskusi, dan presentasi. Selain itu setiap masalah yang ditampilkan ataupun yang disaksikan oleh siswa, inilah yang menjadi

kekuatan dalam penerapan pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Setiap LKS disesain dengan warna dan gambar yang bervariasi. Setiap LKS dilengkapi dengan gambar yang berukuran sedang dan tidak menyulitkan siswa untuk mengamati jenis huruf digunakan bermacam dengan tujuan memperindah LKS dan menarik minat siswa untuk bekerja. Semua tugas yang terdapat dalam LKS mencerminkan tiga aspek perkembangan peserta didik yaitu aspek kognitif, afektif dan keterampilan. Langkah PBM dan langkah-langkah pendekatan saintifik dipadukan.

C. Data Hasil Validasi Pakar Model PBM Mengacu Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk

Validasi ahli dilakukan dengan cara seseorang atau beberapa ahli pembelajaran pembelajaran melakukan penilaian pada Lembar Kerja Siswa Penentuan hasil validasi didasarkan pada pedoman penyekoran skala lima menurut Sukardjo (2008:101), yaitu: sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Kedua pakar yang menjadi validator LKS berbasis Model PBM adalah Bapak Wh dan Ibu Er.

Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan lembar kerja siswa yang dibuat. Validator dapat memberikan saran dan kritik yang dapat dijadikan acuan dalam dalam pelaksanaan revisi. Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan berupa pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada dua orang pakar kurikulum SD 2013. Produk

divalidasi oleh validator Bapak Wh dan Ibu Er sebanyak satu kali pada tanggal 21-Januari 2016. Aspek yang dinilai dari Lembar Kerja Siswa adalah 1) Identitas atau judul LKS, 2) Kompetensi Dasar yang akan dicapai, 3) Waktu penyelesaian, 4) Peralatan atau bahan yang dibutuhkan, 5) Informasi singkat, 6) Langkah kerja, 7) Tugas yang harus dilakukan, 8) laporan yang harus dikerjakan, 9) Masalah yang ditampilkan, 10) Aspek yang dikembangkan, 11) Penggunaan EYD, dan 12) Tampilan LKS. Berdasarkan berdasarkan aspek tersebut, Bapak Wh memberikan skor rata- rata 4,27 dengan kategori “sangat baik”. LKS dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Bapak Wh memberikan beberapa komentar terkait LKS yang divalidasi antara lain: (1) pada bagian Kompetensi dasar yang akan dicapai, rumusan tujuan pembelajaran semakin khusus; (2) pada bagian peralatan atau bahan yang dibutuhkan, perlu dibedakan antara alat dan bahan; (3) pada bagian tugas yang harus dilakukan khususnya pada tugas yang mencakup aspek afektif kurang.

Validator kedua yaitu Ibu Er memberikan skor rata-rata 4,00 dengan kategori “baik”. LKS dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan penilaian terhadap 12 aspek yang dirinci ke dalam 22 pernyataan yang lebih spesifik. Ibu Er memberikan komentar terkait LKS yang divalidasi yaitu: pada bagian langkah kerja, kalimat diperbaiki sehingga mudah dipahami. Saran diatas akan diuraikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 10. Komentar Pakar dan Revisi LKS

NO Komentar Pakar Revisi

Kompetensi Dasar yang akan dicapai 1 Rumusan tujuan pembelajaran semakin

khusus

Peralatan atau bahan yang dibutuhkan

2 Perlu dibedakan antara alat dan bahannya Membedakan alat dan bahan secara rinci

Tugas yang harus dilakukan

3 Tugas yang mencakup sikap afektif Menambahkan aktivitas yang berkaitan dengan aspek efektif secara rinci Langkah kerja

4 kalimat diperbaiki sehingga mudah dipahami

Kalimat sudah diperbaiki dan petunjuk kerja diperbaiki dan hanya secara umum

D. Data Validasi Guru SD Kelas V Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi Prdouk.

Peneliti juga melakukan validasi produk lembar kerja siswa dalam penelitian ini dengan dua orang guru, guru SD kelas V SD dan guru SD kelas III pelaksana kurikulum SD 2013. Guru yang menjadi validator yaitu Ibu Ep dan Ibu Uk dari sekolah yang sama. Yaitu, pada tanggal 20- Januari 2015. Aspek yang dinilai dari Lembar Kerja Siswa adalah 1) Identitas atau judul LKS, 2) Kompetensi Dasar yang akan dicapai, 3) Waktu penyelesaian, 4) Peralatan atau bahan yang dibutuhkan,

5) Informasi singkat, 6) Langkah kerja, 7) Tugas yang harus dilakukan, 8) laporan yang harus dikerjakan, 9) Masalah yang ditampilkan, 10) Aspek yang dikembangkan, 11) Penggunaan EYD, dan 12) Tampilan LKS.

Berdasarkan aspek yang dirinci ke dalam 22 item tersebut, Ibu Ep memberikan skor rata-rata 4,00 dengan kategori “baik”. LKS yang menggunakan Model PBM tersebut dinyatakan layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Ibu Ep memberikan komentar baik pada catatan,komentar umum dan saran perbaikan yaitu (1) bagian waktu penyelesaian, alokasi waktunya dibuat per kegiatan pembelajaran; (2) peralatan atau bahan yang diperlukan, alat dan bahan untuk percobaan perlu ditulis; (3) langkah kerja, baiknya langkah kerja tidak hanya untuk kelompok.

Hasil validasi kedua yang dilakukan oleh Ibu Us memberikan skor rata-rata 4,63 dengan kategori “sangat baik” LKS berbasis Model PBM dinyatakan layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Saran dari kedua validator tersebut membantu peneliti untuk memperbaiki dan melengkapi LKS.

Saran dari kedua validator tersebut akan dijabarkan ke dalam tabel di bawah ini:

Tabel 11. Komentar Guru dan Revisi LKS

NO Komentar Guru Revisi

Waktu penyelesaian

1 Alokasi waktu dibuat per kegiatan Waktu terdapat pada RPPTH dan sudah dirincikan

Peralatan atau bahan yang dibutuhkan 2 Alat dan bahan untuk percobaan

dituliskan

Alat dan bahan pada

percobaan ditulis dan rincikan Langkah kerja

3 Baiknya langkah kerja tidak hanya untuk kelompok

Petunjuk kerja diperbaiki dan petunjuk hanya secara umum karena pada aktivitas belajar sudah masuk pada petunjuk khusus.

Dari saran-saran dan komentar dari pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru kelas lima (V) SD peneliti akan merevisi dan peneliti berharap setelah direvisi, LKS yang dikembangkan dapat bermanfaat dan juga dapat digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar khususnya untuk siswa kelas lima (V) pada Subtema Perubahan Wujud Benda.

Dokumen terkait