METODE PENELITIAN
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Deskripsi Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8-22 Mei 2013 bertempat di SMA N 2 Purbalingga, pada siswa kelas XI IPS mata pelajaran Sejarah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling di mana pengambilan sampel dengan memilih dua kelas secara acak.
a. Pembelajaran pada Kelas Eksperimen
Pada penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas XI IPS 2. Sebagai tolak ukur nilai awal sebelum dikenakan perlakuan, maka guru mengadakan pre test terlebih dahulu. Pre test ini dilakukan pada saat pertemuan pertama. Setelah diadakan pre test kemudian hasil dari pre test
tersebut, diperoleh untuk kelas eksperimen mendapat nilai tertinggi 76 dan nilai terendah 43 dengan rata-rata 62,50. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran Quantum Teaching dengan metode Mind Mapping. Setelah dilakukan pre test kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tentang metode pembelajaran yang akan dipakai dalam pembelajaran sejarah dan sedikit masuk ke materi pelajaran yang membahas tentang latar belakang Jepang masuk ke Indonesia
60
menggunakan pembelajaran Quantum Teaching dengan metode Mind Mapping.
Pada pertemuan kedua, Guru mengajar siswa dengan menerapkan asas Quantum Teachingyaitu “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”. Langkah pertama yang dilakukan
oleh guru adalah memasuki dunia siswa terlebih dahulu. Guru harus membentuk hubungan yang baik terlebih dahulu dengan siswa sebelum memberikan materi pelajaran. Semua siswa dilibatkan dalam pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup. Guru menerangkan materi tentang organisasi bentikan Jepang di Indonesia dengan membuat catatan pada papan tulis menggunakan metode Mind Mapping dimana metode ini adalah metode mencatat yang kreatif yang akan memudahkan siswa dalam mengingat, memahami dan menyederhanakan materi pelajaran.
Pertemuan ketiga, guru tetap menerapkan pembelajaran Quantum Teaching dengan metode Mind Mapping. Dengan lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Pada sub-materi tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang, guru melibatkan siswa dalam pembuatan Mind Mapping di papan tulis, siswapun terlihat antusias. Pada akhir pertemuan ketiga siswa diminta membuat Mind Mapping sendiri di rumah dengan menggunakan kertas HVS dan spidol warna untuk materi tentang pendudukan militer Jepang di Indonesia.
Pada pertemuan keempat, guru memeriksa hasil pekerjaan siswa berupa Mind Mapping yang telah siswa buat di rumah, setelah itu guru
memberikan post test kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan yaitu pembelajaran Quantum Teaching
dengan metode Mind Mapping. Dari hasil post test diperoleh nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 66 dengan rata-rata 82,91.
b. Pembelajaran pada kelas Kontrol
Pada penelitian ini yang menjadi kelas kontrol adalah kelas XI IPS 2. Sebagai tolak ukur nilai awal sebelum dikenakan perlakuan, maka guru mengadakan pre test terlebih dahulu. Pre test ini dilakukan pada saat pertemuan pertama. Setelah diadakan pre test kemudian hasil dari pre test
tersebut, diperoleh untuk kelas eksperimen mendapat nilai tertinggi 73 dan nilai terendah 33 dengan rata-rata 60,59. Proses pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Setelah dilakukan pre test
kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tentang sub-materi tentang latar belakang Jepang masuk ke Indonesia menggunakan metode ceramah.
Pada pertemuan kedua, Guru mengajar sub-materi tentang organisasi bentukan Jepang di Indonesia menggunakan metode ceramah yang diselingi juga dengan tanya jawab dengan siswa tentang materi tersebut.
Pada pertemuan ketiga, masih sama dengan pertemuan kedua yaitu guru mengajar dengan metode ceramah tentang sub-materi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang.
Pada pertemuan keempat, guru memberikan post test kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan yaitu
62
dengan metode ceramah. Dari hasil post test diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 56 dengan rata-rata 72,68.
2. Analisis Data Populasi
Analisis data populasi dilakukan sebelum penelitian. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya kesamaan kondisi awal populasi. Data yang digunakan adalah nilai ulangan harian sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Purbalingga.
a. Uji Normalitas Populasi
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas data nilai ujian akhir semester sejarah dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Populasi
Data χ2 hitung DK χ2 tabel Kriteria Nilai Ulangan Harian 10,13544 6 12,592 Normal
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh χ2
hitung < χ2
tabel dengan dk=6 dan α= 5% maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, yang berarti
data tersebut berdistribusi normal. Hasil analisis menyimpulkan data ulangan harian sejarah berdistribusi normal sehingga uji selanjutnya memakai statistik parametrik. Perhitungan uji normalitas data nilai ujian akhir semester sejarah terdapat pada lampiran 12.
a. Uji Homogenitas Populasi
Syarat penggunaan teknik cluster random sampling adalah apabila semua kelas yang ada dalam populasi homogen. Oleh karena itu sebelum teknik cluster random sampling digunakan maka dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan teknik Chi Kuadrat. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 7
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Populasi
Data χ2hitung DK χ2tabel Kriteria
Nilai Ulangan
Harian 8,9389 4 9,488 Normal
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh χ2
hitung < χ2
tabel dengan dk=4 dan α= 5% maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, yang berarti
populasi mempunyai varians yang sama (homogen). Hasil analisis menyimpulkan bahwa populasi mempunyai varians yang sama sehingga pengambilan sampel dapat dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Teknik cluster random sampling yaitu memilih secara acak dengan undian terhadap populasi yang ada dengan mengambil dua kelas, satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol. Perhitungan uji homogenitas populasi terdapat pada lampiran 12.
64