• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL

A. Deskripsi Prototipe Produk

Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan sebuah produk berupa modul pembelajaran fisika SMP/MTs kelas VIII materi gelombang dan getaran, bunyi dan cahaya berbasis Unity of Sciences, sehingga peserta didik mampu menelaah ilmu fisika dari sisi ilmu fisika itu sendiri dan sisi ilmu agama serta budaya Indonesia. Modul pembelajaran fisika berbasis Unity of Sciences dalam penelitian ini dikembangkan melalui beberapa tahap sesuai dengan prosedur dari pengembangan ADDIE yaitu

(A)nalysis, (D)esain, (D)evelopment, (I)mplementation, dan (E)valuation). Adapun aplikasi ADDIE dalam pengembangan produk ini sebagai berikut :

1. Analysis (analisis)

Analsis kebutuhan merupakan langkah awal pada penelitian ini. Langkah peneliti melakukan survei keberadaan modul fisika SMP/MTs kelas VIII berbasis

Unity of Sciences di lingkungan sekolah dan di toko

buku maupun perpustakaan di Semarang. Survei dilakukan di dua sekolah yaitu SMP Nurul Islam dan MTs Manahijul Huda. Kedua sekolah tersebut dalam

40

pembelajaran sudah sedikit mengkaitkan materi fisika dengan agama, namun belum ditemukan modul fisika yang secara khusus mengkaitkan agama dengan materi fisika. Kedua sekolah tersebut menggunakan buku paket fisika, namun tidak berbasis Unity of

Sciences.

Peneliti juga melakukan observasi di dua toko buku yang ada di Semarang, yaitu Gunung Agung dan Gramedia. Diperoleh data belum adanya modul fisika SMP/MTs kelas VIII berbasis Unity of Sciences. Berdasarkan jurnal ataupun skripsi yang telah dikembangkan sebelumnya, diperoleh data sudah adanya pengembangan modul fisika yang bertema Sains Islam berbentuk skripsi maupun jurnal, namun belum ada yang membahas materi getaran dan gelombang, bunyi dan cahaya untuk siswa SMP/MTs kelas VIII.

Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam tahap ini yaitu mencari literatur maupun referensi yang berkaitan dengan pengembangan modul berbasis Unity of Sciences atau bertema Sains Islam dalam bentuk skripsi ataupun jurnal pendidikan. Selain mencari literatur skripsi dan jurnal, peneliti juga mencari bahan atau materi sebagai penunjang isi

41

modul yang berkaitan dengan getaran dan gelombang, bunyi dan cahaya. Peneliti juga mencari referensi berupa buku-buku tafsir dan buku integrasi sains Islam sebagai sumber Unity of Sciences pada modul fisika.

2. Design ( Desain)

Tahap kedua yaitu desain modul pembelajaran fisika berbasis Unity of Sciences. Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah cara penyajian materi dalam modul. Penyajian materi dalam modul pembelajaran fisika berbasis Unity of Sciences bersifat menstimulus siswa untuk melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan siswa. Uraian materi diawali dengan fenomena yang sering siswa temui, dan diiringi dengan ayat Al-Quran atau Hadits, setelah itu terdapat pertanyaan dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik supaya dapat melihat gamabran materi yang akan dipelajarinya. Setelah dirangsang dengan pertanyaan, diikuti dengan penyajian materi, dimana setiap materi tersirat kajian

42

Hal ini menunjukkan bahwa modul yang ditulis mnggunakan pendekatan kontekstual.

3. Development ( Pengembangan)

Tahap ketiga yaitu membuat pengembangan modul yang dilaksanakan mulia tanggal 30 Oktober 2016. Langkah pertama yang dilakukan pada tahap pengembangan modul adalah menentukan kompetensi dasar dan indikator pembelajar yang berorientasi pada kurikulum 2013. Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti pada tahap pengembangan produk sebelum membuat modul adalah menyusun draft modul fisika berciri kearifan lokal pada materi getaran dan gelombang, bunyi dan cahaya untuk siswa SMP/MTs kelas VIII. Berikut ini

draft modul berupa komponen-komponen yang

terdapat di dalam modul antara lain:

a. Sampul modul, berisi judul modul dan gambar yang mewakili isi modul yang menggambarkan materi dalam modul.

b. Kata pengantar, merupakan ucapan penulis mengenai tujuan penulisan modul dan harapan penulis terhadap modul

c. Pendahuluan, yang berisi deskripsi modul, petunjuk penggunaan modul baik bagi guru

43

maupun siswa, kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator.

d. Peta konten, merupakan deskripsi dari bagian-bagian modul

e. Daftar isi, merupakan halaman yang menjadi petunjuk pokok isi modul beserta nomor halaman. f. Daftar pustaka, merupakan daftar rujukan atau

referensi yang digunakan dalam penulisan modul ini.

g. Glosarium, merupakan pengertian dari istilah-istilah penting yang terdapat dalam buku ini.

Komponen-komponen yang terdapat di dalam setiap materi pada suatu bahasan modul antara lain: a. Sampul bab, berisi gambar yang mewakili isi suatu

materi. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar.

b. Peta konsep, merupakan diagram alur penyajian materi atau konsep untuk mengetahui alur belajar yang tepat.

c. Gerbang keilmuan, merupakan narasi di awal bab dimaksudkan untuk menggiring siswa pada

44

cakupan bab. Bagian ini juga memuat ayat Al Quran atau Hadits sebagai bagian pengantar dari materi. d. Lintas UOS (Unity of Sciences), kajian tersirat

keagamaan atau keilmuan lain yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari

e. Ngaji Yuk, berisi tentang kajian ayat Al Quran beserta tafsir penjelasan yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari.

f. Percobaan Sains, berisi kegiatan eksperimen untuk menemukan konsep dengan melibatkan berbagai ketrampilan proses sains.

g. Ilmuwan, berisi tentang biografi ilmuwan baik dar kalangan muslim maupun barat yang berkontribusi dalam materi yang dibahas.

h. Contoh, merupakan soal contoh untuk membantu siswa menyelesaikan tugas-tugas pemecahan masalh

i. Aplikasi, merupakan penerapan materi pada kehidupan di sekitar peserta didik.

j. Evaluasi, berisi soal-soal untuk melatih kemampuan siswa dalam menguasai materi dalam bab yang telah dipelajari

k. Ayo diskusi, berisi kegiatan diskusi siswa untuk melatih interaksi dan berpikir bersama.

45

l. Kunci jawaban, sebagai sarana untuk mengetahui ketepatan jawaban dari soal uji kompetensi.

Dokumen terkait