• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran-saran

Siswa yang mempersepsi film “Doa Yang Mengancam” dapat mempersepsi film ini dengan baik karena hampir sesuai dengan tujuan dari sang sutradara artinya bahwa tujuan pembuat film dalam film ini dapat dikatakan berhasil. Tanggapan siswa yang baik terhadap film ini perlu ditingkatkan khususnya dan umumnya pada film yang mengangkat tema-tema mengenai ajaran

agama Islam. Namun untuk lebih meningkatkan dan mempertahankan ketertarikan tersebut, penulis perlu menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya meneliti film “Doa Yang Mengancam” dari aspek isi pesannya saja, sehingga dirasakan masih perlu dikembangkan lagi. Oleh karena itu, untuk peneliti yang akan datang, diharapkan bisa melanjutkan penelitian ini dari aspek-aspek yang lain, seperti dari aspek pemain, mimik, penyutradaraan, artistik dan lain sebagainya.

2. Di dalam pemahaman ceritanya, untuk sutradara dan penulis cerita, hendaknya film religi memberikan nilai-nilai agama dan moril yang positif, serta dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang agama Islam secara wajar, yang sesuai dengan ajaran-ajaran agama, tanpa adanya rekayasa yang berlebihan, yang bisa membuat masyarakat berpikiran negatif tentang suatu agama, karena tayangannya yang keluar jalur dari ajaran agama.

3. Dalam menghadapi persaingan, Hanung Bramantyo selaku sutradara melalui Dapur Film dan SinemArt Production House harus memikirkan ide-ide cerita yang lebih kreatif lagi dalam menciptakan film-film berkualitas, khususnya film drama yang berlatar belakang agama Islam.. 4. Karena tayangannya baik untuk ditonton masyarakat, pada semua

golongan umur, maka diharapkan rumah produksi (PH) dapat mempertahankan film-film yang berlatar belakang agama. Khususnya agama Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati. Ilmu Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2001) Amir, Mafri. Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam. (Jakarta: Logos,

1999)

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. (Bandung: Simbiosa Rekatama Media., 2004)

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003)

Kurniawan, Aep. Komunikasi Penyiaran Islam, Mengembangkan Tabligh Mellaui Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Film dan Media Digital. (Bandung: Benang Merah, 2004)

Mappiare, Andi. Kamus Istilah Konseling dan Terapi. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006)

Mardijanto, Bambang. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer. (Surabaya: Bintang Timur, 1996)

Muda, Deddy Iskandar Jurnalistik televisi, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2003)

Muhaimin dan Abdul Mujih. Pemikiran Pendidikan Islam. Kajian Filosofi dan Kerangka Dasar Operasionalisasina. (Bandung: Trigonda Karya, 1993) cet. Ke-1

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007) cet. Ke-7

Pareek, Udai. Perilaku Organisasi.(Jakarta PT. Ikrar Mandiri, 1996)

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007) Cet. Ke-24

Rivers, William L. Media Massa dan Masyarakat Modern (Jakarta: Prenada Media, 2004)

Robbins, Stephen P. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi (Jakarta: Erlangga, 2002) Cet. Ke-5

Samana, A. Sistem Pengajaran. (Yogyakarta: Kanisius, 1992)

Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Sosial Individu dan Teori-teori. (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) Cet ke-3

Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. (Jakarta: PT. Gramedia Utama, 2002)

Sumarno, Marselli. Dasar-Dasar Apresiasi Film. (Jakarta: Grasindo. 1993) Cet. Ke-1

Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005)

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)

Tubbs, Stewart L. dan Sylvia Moss, Human Communication, Prinsip-Prinsip Dasar. Penerjemah: Deddy Mulyana. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001) Cet. Ke-3

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta: CV. Jaya Abadi. 2003)

www.doayangmengancam.com

www.sinemart.com

www.sman1sukaresmi.sch.id.

Hasil wawancara dengan Hanung Bramantyo

1. Tanya: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan film religi?

Jawab: Menurut saya sebenarnya tidak ada film religi, karena kata religi itu sendiri abstrak, dan tidak dapat didefinisikan dengan sangat jelas. Jadi yang ada adalah film drama yang berlatar belakang agama, mungkin itulah yang disebut masyarakat Indonesia sebagai film religi. Drama itu bermacam-mascam, misalnya drama berlatar belakang sejarah, science fiction, romantik atau agama. Di dalam Doa Yang Mengancam ini lebih tepat jika disebut sebagai film drama yang berlatar belakang agama karena yang ditampilkan disini adalah aktifitas orang-orang beragama, bagaimana konflik yang terjadi di antara mereka, bagaimana mereka menjalankan kehidupannya, kehidupan cintanya, dalam memecahkan persoalan-persoalannya, dan lain-lain.

2. Tanya: Apa motivasi anda dalam membuat film drama yang berlatar belakang agama?

Jawab: sebuah film itu lahir dari masyarakat, sebuah cermin dari masyarakat. Sehingga film biasa disebut sebagai identitas kultural. Masyarakat kita cenderung dinilai sebagai masyarakat agamis, masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan yang menjadi agama mayoritas di Indonesia adalah Islam. Selain itu, kebetulan saya sendiri adalah seorang muslim, karena itu saya lebih tertarik untuk

mengangkat film-film bernuansa agama Islam. Tentunya kita membuat film untuk ditonton, untuk memberikan jawaban atas kegelisahan masyarakat, dan untuk menghibur masyarakat. Film itu adalah media edukasi dan hiburan yang ditujukan kepada masyarakat. Masyarakat muslim juga membutuhkan hiburan, dan ketika masyarakat membutuhkan hiburan, kita dapat menyisipkan berbagai pesan keagamaan. Karena itu, saya ingin mengisi kekosongan itu dengan membuat film-film berlatar belakang agama Islam.

3. Tanya : Apa latar belakang dari pembuatan film Doa Yang Mengancam?

Jawab : Hakekat dari sebuah agama adalah cara komunikasi antara manusia dan Tuhannya, dan komunikasi itu dilakukan lewat doa. Itu menjadi persoalan tersendiri sampai sekarang, hakekat doa sendiri itu seperti apa. Doa itu

diaktualisasikan dengan berbagai macam cara sesuai dengan tingkat sosial, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan pemahamannya tentang agama. Masyarakat yang memiliki tingkat intelektual yang tinggi, doanya akan berbeda dengan masyarakat dengan intelektual rendah, terutama dari segi bahasa. Jadi latar belakang dari film ini sendiri sebenarnya mengangkat mengenai sebuah konsep doa dari masyarakat sederhana yang memiliki tingkat pendidikan rendah, dan mencari tahu seberapa besar pentingnya doa dalam kehidupan mereka, mencari tahu keikhlasan mereka dalam berdoa, kesabaran dalam menjalankan takdirnya, dan seberapa besar usaha mereka untuk mengubah takdirnya tersebut.

Jawab : Film ini sebenarnya mengangkat tema mengenai keikhlasan. Keikhlasan dan kesabaran seorang hamba ketika doanya belum dikabulkan oleh Allah SWT. Bagaimana sikap seorang hamba ketika doanya tidak dikabulkan. Apa kita ikhlas menerimanya atau tidak. Karena sebenarnya apa yang kita minta belum tentu yang terbaik untuk kita, namun kadang apa yang menurut kita tidak baik pada akhirnya kita akan menyadari bahwa itulah yang terbaik untuk kita. Karena Allah tidak akan membiarkan hambanya selalu berada dalam kesulitan, Allah SWT selalu tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

4. Tanya : Apa saja pesan yang ingin disampaikan melalui film Doa Yang Mengancam? Jawab : Film ini mengandung pesan-pesan mengenai keikhlasan, karena

keikhlasan itu penting untuk seorang hamba. Doa dan usaha tanpa didasari dengan keikhlasan tidak akan ada artinya. Ketika kita berdoa, kita harus siap dan

memasrahkan diri kita, dan kita pun tidak terlalu bergantung pada apapun hasilnya nanti. Apapun yang diberikan Allah SWT kepada kita, kita harus menerima itu, karena itu yang terbaik. Film ini juga mengajarkan pada kita mengenai pentingnya sebuah usaha yang diiringi doa untuk merubah nasib seseorang. Ada satu hadist yang mendasari film ini, yakni ketika seorang hamba memiliki kehendak, maka serahkanlah pada Allah, namun ketika hamba itu tidak menyerahkan kehendak itu, maka Allah akan membuat dia lelah untuk mengejarnya. Artinya kita boleh meminta apa yang kita inginkan, namun pada akhirnya Allah yang lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Allah yang memiliki hak dan keinginan, Allah yang me-rajai semua manusia. Karena itu, ketika Madrim mengancam Tuhan bahwa jika doanya tidak dikabulkan, maka dia akan murtad. Karenanya Tuhan

mengabulkan doa Madrim, namun ternyata kekayaan dan kesuksesan yang diraih Madrim tidak membuatnya bahagia, justru dia merasa tertekan hingga akhirnya meminta Tuhan mengembalikan dirinya seperti semula. Itulah salah satu pesan yang ingin disampaikan bahwa tidak semua keinginan kita itu baik untuk kita. 5. Tanya : Dalam film ini mengapa anda lebih tertarik untuk mengangkat mengenai

kehidupan beragama masyarakat tingkat bawah?

Jawab : Karena menurut saya kehidupan masyarakat tingkat bawah adalah sesuatu yang unik, paling dekat dengan realita namun jarang sekali diangkat oleh para pembuat film. Para pembuat film lebih suka mengangkat mengenai

kehidupan masyarakat tingkat atas, itu dikarenakan mereka memiliki asumsi bahwa film itu sendiri adalah konsumsi masyarakat tingkat atas. Karakter masyarakat tingkat bawah itu heterogen dan apa adanya, itu yang menurut saya unik dan lucu jika kita menyikapinya dan dekat dengan kehidupan mereka. Khususnya jika kita melihat kehidupan beragama mereka, karena jika kita amati lebih dalam, masyarakat tingkat bawah cenderung memiliki tingkat pendidikan yang rendah, baik itu dalam pendidikan formal atau non formal. Ini pula yang mempengaruhi tingkat pengetahuan mereka tentang agama dan tuhannya. Dan cara mereka berdoa tentunya, dengan cara dan bahasa yang sederhana, ini lah yang coba diangkat melalui film ini. Dalam film ini, tokoh Madrim yang hanya seorang kuli tanpa pendidikan tinggi, mencoba menyapa Tuhan melalui doanya, dengan bahasa yang sederhana, karena dia sendiri tidak tahu bagaimana cara merangkai kata-kata yang baik ketika berkomunikasi dengan Tuhan. Dan itulah yang saya anggap unik.

6. Tanya : Apakah ada kendala ketika pembuatan film ini?

Jawab : ketika pembuatannya sendiri itu tidak ada, namun dari judulnya sempat ada mengundang sedikit kritik, mengapa ada istilah Tuhan bisa diancam meskipun itu melalui doa. Namun menurut saya itu hanya merupakan pertanyaan munafik, karena setiap manusia pasti pernah merasakan kejengkelan ketika doanya tidak dikabulkan. Keluhan-keluhan itu pasti akan menghampiri setiap manusia, namun itu tidak pernah disadari dan diakui, karena sebenarnya setiap manusia itu memiliki sifat yang angkuh, putus asa dan tidak sabar. Ketika itulah segala hal akan dia lakukan, termasuk mungkin mengancam Tuhannya. Apalagi ketika seorang hamba berada dalam kondisi yang rentan, dia miskin, tidak memiliki pekerjaan, ditinggalkan sendiri, dia akan menyalahkan takdirnya. Dan saat itulah ancaman itu muncul.

7. Tanya : Apa saran-saran anda ketika ada seseorang yang berada dalam kondisi seperti Madrim?

Jawab : Yang pasti selain berdoa dia harus berusaha. Tapi kita juga harus melihat usaha dia seperti apa. Usaha yang kita lakukan harus dengan cerdik, harus dengan otak, bukan hanya dengan tubuh saja. Apa yang dilakukan Madrim adalah usaha fisik dengan menggunakan tubuhnya saja, dia bekerja menjadi kuli. Harusnya dia berpikir dan menyadari bahwa pekerjaan dia ini, usaha yang dia lakukan untuk mendapatkan keinginannya itu masih kurang. Dia benar-benar dituntut untuk berpikir bagaimana caranya agar harapannya terkabul.

Jawab : Saya ingin masyarakat mengakui dan menyadari kelemahannya, bahwa mungkin dia pernah berada dalam kondisi putus asa seperti Madrim. Dan ingin menyadarkan masyarakat bahwa potret orang-orang seperti Madrim itu ada, dan kewajiban kita sebagai sesama manusia, khususnya sebagai sesama umat Islam untuk membantu kesulitan-kesulitannya, jangan biarkan dia menghadapi masalahnya sendiri.

9. Tanya : Menurut anda seberapa besar pengaruh doa dalam kehidupan seorang hamba? Jawab : Doa sudah pasti memberikan pengaruh yang sangat penting terhadap usaha seorang hamba dalam meraih hal yang dia inginkan. Doa juga memberikan kesadaran bahwa kita hanya seorang manusia biasa yang memiliki keterbatasan, tidak sempurna dan ada banyak hal yang kita tidak bisa raih. Dengan doa seorang hamba menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Dengan doa, kita mengakui ada entitas yang lebih agung dari yang kita punya dan semua hal di dunia. 10. Tanya : Menurut pandangan anda, apa yang dimaksud dengan konsep takdir?

Jawab : Setiap manusia memiliki takdirnya sendiri. Takdir itu adalah sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah mengenai nasib manusia di dunia, dan itu telah tertulis bahkan sebelum manusia itu lahir ke bumi hingga nanti dia mati. Namun begitu, Tuhan memberikan keleluasan kepada manusia untuk mengubah takdirnya sendiri, dengan ikhtiar (usaha) yang diiringi doa.

11. Tanya : Lalu menurut anda, apa yang dimaksud dengan konsep usaha?

Jawab : Usaha adalah sebuah kegiatan ynag dilakukan seorang hamba untuk meraih impiannya, dan mengubah takdirnya. Bahkan menurut saya, manusia itu

telah berusaha dari semenjak dia lahir. Manusia berusaha untuk berbicara, berjalan, menangkap, berpikir dan lain-lain. Jadi ketika manusia itu tidak berusaha, manusia yang tidak pernah memiliki pemikiran dan mewujudkan pemikiran-pemikiran dia, manusia yang hanya bisa menerima kenyataan sebelum dia berusaha maka dia tidak pantas disebut sebagai manusia. Karena yang disebut manusia adalah makhluk yang memiliki pemikiran, dan dia akan melaksanakan dan mewujudkan pemikirannya itu.

12. Tanya : Antara takdir dan usaha, menurut anda mana yang paling berpengaruh dalam menentukan kesuksesan dalam kehidupan seseorang?

Jawab : Allah memberikan manusia kemampuan untuk berpikir dan perasaan yang membedakannya dari makhluk lain. Manusia insan kamil adalah manusia yang memiliki otak dan naluri. Syarat utama insan kamil adalah otak, sehingga ketika manusia tidak menggunakan otaknya untuk berpikir, maka dia tidak dapat sebagai manusia. Dan ini adalah bukti bahwa manusia dituntut untuk selalu berusaha, dengan menggunakan kemampuan otaknya. Karena di dalam usaha itu, maka takdir dapat di ubah.

Angket Penelitian

Angket ini dibuat dengan tujuan penelitian skripsi dengan judul ”Persepsi Siswa SMAN 1 Sukaresmi terhadap Film Doa Yang Mengancam”. Mohon untuk diisi sebenar-benarnya sesuai dengan jawaban anda. Lingkari atau beri tanda silang pada jawaban anda. Jawaban anda akan sangat membantu proses penelitian ini. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Nama :

Kelas :

Usia :

Jenis kelamin :

A. Identitas Pribadi

1. Apa pendidikan anda sebelum masuk SMA?

a. SMP Negeri c. MTS Negeri b. SMP Swasta d. MTS swasta

2. Apakah anda mengikuti organisasi atau aktifitas lain selain sekolah? a. Ikut dan menjadi pengurus

b. Ikut dan menjadi anggota aktif

c. Ikut tapi hanya sebagai anggota tidak aktif d. Tidak ikut sama sekali

3. Apa agama anda?

a.Islam c. Budha

b.Kristen d. Hindu

4. Seberapa sering anda mempertimbangkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan anda?

a.Sangat sering c. Cukup sering

5. Menurut anda, apakah doa memberikan pengaruh dalam keberhasilan atau kegagalan anda dalam melaksanakan sesuatu?

a.sangat berpengaruh c. Kadang berpengaruh b.cukup berpengaruh d. Tidak berpengaruh

6. Menurut anda, apa yang paling menentukan kesuksesan seseorang?

a.Takdir c. Kedua-duanya

b.Usaha d. Bukan kedua-duanya

B. Identitas Film

7. Apa anda sering menonton film religi seperti film Doa Yang mengancam sebelumnya?

a.Sangat sering c. Cukup sering

b.Sering d. Tidak pernah

8. Apakah anda merasa senang dengan ceritanya? a.Sangat senang c. Biasa saja b.Cukup senang d. Tidak senang

9. Apakah anda setuju dengan tindakan Madrim yang mengancam Tuhan agar doanya diterima?

a.Sangat setuju c. Cukup setuju

b.Setuju d. Tidak setuju

10.Dalam kasus Madrim, apa yang paling mempengaruhi kesuksesan Madrim?

a.Takdir Madrim c. Doa Madrim

b.Usaha Madrim d. Ancamannya kepada Tuhan 11.Menurut anda, apakah ketika Madrim memperoleh indra ke enam (dapat

melihat masa depan dan masa lalu) merupakan anugerah atau justru sebagai cobaan dari Tuhan?

a.Anugerah dari tuhan b.Cobaan dari Tuhan

Daftar Pertanyaan Untuk Wawancara

1. Apa pendapat anda tentang konsep takdir? 2. Apa pendapat anda tentang konsep usaha? 3. Apa yang anda ketahui tentang film religi?

4. Bagaimana perasaan anda ketika menyaksikan cerita yang ditayangkan seperti cerita dalam film Doa Yang Mengancam?

5. Siapa tokoh atau karakter yang paling anda sukai dalam film tersebut? Kenapa?

6. Menurut anda, adakah hal yang menarik dari film ini untuk ditonton? Jika ada, apakah hal yang menarik tersebut?

7. Jika anda di posisi Madrim, tindakan apa yang akan anda lakukan ketika menghadapi banyak masalah?

Dokumen terkait