• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2. Deskripsi Simpanan Karbon IUPHHK A2

IUPHHK A2 mulai menerapkan pengelolaan hutan alam produksi lestari sejak tahun 2004. IUPHHK A memperoleh sertifikat hutan alam produksi lestari dari salah satu lembaga sertifikasi tahun 2008. Data yang digunakan untuk kegiatan produksi pada IUPHHK A2 adalah (1) Pohon tersedia dan pohon dipanen tahun 2007, 2008 dan 2009 (2) Kerusakan tegakan akibat pemanenan. Data yang digunakan untuk kegiatan perlindungan hutan/penurunan degradasi pada IUPHHK A2 menggunakan data tutupan lahan tahun 2005, 2006 dan 2007. Kegiatan penanaman IUPHHK A2 menggunakan data penanaman tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.

5.2.1. Kegiatan Produksi

Realisasi produksi pada IUPHHK A2 kurang dari 100% atau hanya sekitar 76%-87% dari rencana atau target produksi. Realisasi tersebut belum dapat menggambarkan bahwa A2 dapat mempertahankan target produksi jangka panjang karena tidak melakukan penebangan melebihi target produksi. Kelestarian produksi jangka panjang dapat dilihat dari rasio realisasi produksi dan AAC.

Gambar 4 Kecenderungan produksi IUPHHK A2

Rasio produksi IUPHHK A2 antara 0,38-074 terhadap AAC. Rasio produksi IUPHHK A2 cenderung meningkat. Kecenderungan produksi pengelolaan hutan alam produksi lestari dalam jangka panjang menunjukkan tingkat produksi yang relatif meningkat dengan rasio 0,38 pada tahun 2004 dan terus meningkat hingga mencapai rasio 0,74 terhadap AAC pada tahun 2009.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah kelestarian produksi jangka panjang pengelolaan hutan alam produksi lestari relatif dapat dipertahankan. Kecenderungan produksi tersebut dikuatkan juga oleh data potensi tegakan pada IUPHHK A2 yang sedikit meningkat. Volume pohon tersedia pada IUPHHK A2 tahun 2007 sebesar 386.402,84 m3. Pada tahun 2008 volume pohon tersedia mengalami peningkatan sebesar 4,94% atau sebesar 19.096,85 m3 dan pada tahun 2009 meningkat 3,76% atau sebesar 15.245,52 m3

Perhitungan biomassa, karbon dan CO

. Luas areal penebangan pada tahun 2007, 2008 dan 2009 sebesar 4.307,68 ha; 4.856 ha dan 4.138,94 ha. Rata-rata luas penebangan IUPHHK A2 seluas 4.434,21 ha/tahun.

2

5.2.1.1. Kegiatan Pemanenan: Pohon Tersedia dan Pohon Dipanen

kegiatan produksi adalah pada kegiatan pemanenan dan kerusakan tegakan tinggal. Kegiatan pemanenan dilihat berdasarkan indikator pohon tersedia dan pohon dipanen pada IUPHHK A2.

Volume pohon tersedia pada IUPHHK A2 tahun 2007 sebesar 386.402,84 m3; tahun 2008 meningkat menjadi 405.499,69 m3 dan menjadi 420.745,2 m3 pada tahun 2009. Rata-rata pohon tersedia IUPHHK A2 sebesar 404.215,91 m3/tahun. 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 R a si o P ro duk si t e rha da p A A C

Volume pohon dipanen tahun 2007 sebesar 181.613,50 m3, kemudian meningkat 9,85% pada tahun 2008 menjadi 199.499,53 m3. Pada tahun 2009, volume pohon dipanen mengalami peningkatan 7,73% menjadi 214.925,71 m3. Rata-rata pohon dipanen IUPHHK A2 sebesar 198.679,58 m3

Jenis-jenis pohon tersedia IUPHHK A2 relatif sama dengan A1 dan jenis-jenis pohon dipanen IUPHHK A2 bertambah 4 jenis-jenis (Agathis, Pulai, Resak dan Rengas) selain pohon dipanen yang dipanen pada A1. Perhitungan biomassa pohon tersedia, pohon dipanen dan tegakan tinggal IUPHHK A2 tersaji pada Tabel 22.

/tahun.

Tabel 23 Biomassa, karbon dan CO2

Kegiatan pemanenan

pohon tersedia dan pohon dipanen IUPHHK A2

2007 2008 2009 Rata-rata

Biomassa (ton) Biomassa (ton/tahun) Karbon (tC/tahun) CO (tCO 2 2/tahun) Pohon tersedia 444.946 475.767 497.858 472.857 236.428 867.692 Pohon dipanen 209.197 229.800 247.569 228.855 114.427 419.949 Tegakan tinggal 235.749 245.967 250.289 244.002 122.001 447.743

Rata-rata biomassa tegakan tinggal lebih besar daripada biomassa pohon dipanen. Rata-rata biomassa pohon dipanen IUPHHK A2 sebesar 228.855 ton/tahun dan biomassa tegakan tinggal sebesar 244.002 ton/tahun. Persentase biomassa pohon dipanen tahun 2007 sebesar 47,02% dan biomassa tegakan tinggal sebesar 52,98%. Pada tahun 2008 dan 2009, persentase biomassa pohon dipanen meningkat menjadi 48,30% dan 49,73%. Peningkatan persentase biomassa pohon dipanen menyebabkan persentase biomassa tegakan tinggal IUPHHK A2 semakin rendah (51,70% pada tahun 2008 dan 50,27% pada tahun 2009). Rata-rata persentase pohon dipanen IUPHHK A2 sebesar 48,35%/tahun dan tegakan tinggal sebesar 51,65%/tahun.

Simpanan karbon IUPHHK A2 pada kegiatan pemanenan sebesar 122.001 tC/tahun atau 447.743 tCO2/tahun. Simpanan karbon IUPHHK A2 (absolut dan persentase) lebih besar dari IUPHHK A1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hutan alam produksi yang telah memiliki sertifikat lestari melakukan penebangan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum memiliki sertifikat. Menurut Pirard et al. 1995, diacu dalam Elias 2002, intensitas penebangan pada hutan yang dikelola secara lestari dan menerapkan metode RIL sebesar 8,8 batang/ha atau 103 m3/ha. Pengelolaan hutan tidak lestari yang

menerapkan metode pemanenan konvensional memiliki intensitas penebangan sebesar 13,6 batang/ha atau 139 m3

5.2.1.2. Kerusakan Tegakan Tinggal

/ha.

Aktifitas pemanenan kayu mengakibatkan kerusakan tegakan tinggal. Persentase kerusakan tegakan berbeda-beda sesuai dengan metode pemanenan yang digunakan. IUPHHK A2 menerapkan teknik RIL dalam kegiatan pemanenan. Menurut Elias (2002), minimalisasi kerusakan akibat pemanenan kayu dengan menerapkan reduced impact wood harvesting dapat mencapai pengurangan hingga 50% dari kerusakan yang diakibatkan praktek pemanenan konvensional. Gambaran kerusakan akibat aktifitas pemanenan IUPHHK A2 dapat dilihat pada Gambar 5. Perhitungan kerusakan tegakan IUPHHK A2 menggunakan persentase kerusakan tegakan tinggal berdasarkan hasil penelitian Elias (2002) dan data potensi biomassa dari hasil pengukuran lapangan. Besarnya biomassa yang hilang akibat kerusakan tegakan IUPHHK A2 ditunjukkan pada Tabel 23.

a. Tunggak sisa penebangan

b. Kerusakan batang dan kondisi lantai hutan Gambar 5 Kerusakan tegakan tinggal pada IUPHHK A2

Tabel 24 Biomassa, karbon dan CO2

Tingkat Vegetasi

yang hilang akibat kerusakan tegakan A2

Biomassa Karbon CO2

(ton/ha) (ton/tahun) (tC/tahun) (tCO2/tahun)

Pohon 53,395 236.765 118.382 434.464

Tiang 6,998 31.030 15.515 56.940

Pancang 4,072 18.058 9.029 33.137

Semai 0,184 814 407 1.494

Total biomassa yang hilang akibat kerusakan tegakan sebesar 64,65 ton/ha atau sebesar 286.667 ton/tahun. Kerusakan tegakan tinggal IUPHHK A2 menyebabkan penurunan potensi karbon tegakan tinggal sebesar 143.333 ton C/tahun atau sebesar 526.034 ton CO2

5.2.2. Perlindungan Hutan

/tahun. Kerusakan pada tingkat pohon sebesar 82,59% dari total biomassa yang hilang karena kerusakan tegakan. Pemanenan juga menyababkan kerusakan pada tingkat tiang, pancang dan semai sebesar 17,41%.

Data tutupan lahan yang digunakan pada IUPHHK A2 adalah tahun 2005, 2006 dan 2007. Data tutupan lahan digunakan untuk melihat gambaran perkembangan stok hutan. Berdasarkan data penutupan lahan terlihat perubahan tutupan lahan setiap tahunnya. Perubahan tersebut menyebabkan penurunan potensi tegakan atau karbon. Potensi biomassa IUPHHK A untuk hutan primer sebesar 441,698 ton/ha dan hutan bekas tebangan sebesar 338,354 ton/ha. Biomassa tiap tutupan hutan pada IUPHHK A2 diringkas pada Tabel 24.

Tabel 25 Biomassa tiap tutupan hutan pada IUPHHK A2

Penutupan lahan Biomassa (ton/tahun)

2005 2006 2007

Hutan Primer 6.813.124 6.405.940 6.052.582

Hutan Bekas Tebangan 54.100.057 54.411.973 54.682.656

Tidak Berhutan 0 0 0

Total 60.913.182 60.817.913 60.735.237

Kehilangan biomassa pada tahun 2006 sebesar 95.269 ton/tahun dan laju degradasi 0,16%. Kehilangan biomassa tahun 2007 sebesar 82.675 ton/tahun dengan laju degradasi 0,14%. Rata-rata kehilangan biomassa (88.972 ton/tahun) atau karbon (44.486 ton C/tahun) IUPHHK A2 lebih kecil dibandingkan dengan IUPHHK A1. Rata-rata laju degradasi IUPHHK A2 sebesar 0,15%/tahun.

Rendahnya laju degradasi hutan bersertifikat (IUPHHK A2) memberikan gambaran bahwa IUPHHK A2 mampu melakukan kegiatan perlindungan hutan dan pengamanan hutan lebih baik dibandingkan dengan sebelum memiliki sertifikat. Upaya perlindungan dan pengamanan hutan yang dilakukan IUPHHK A2 antara lain: (1) membuat dan menggunakan menara kebakaran (2) sosialisasi pencegahan kebakaran (3) membuat tata batas yang jelas (4) meningkatkan kegiatan PMDH (5) melakukan pengawasan hutan. Peningkatan upaya perlindungan hutan yang dilakukan IUPHHK A2 dibuktikan juga dari biaya perlindungan dan pengamanan hutan (1,39 milyar/tahun) lebih besar dari IUPHHK A1(416,61 juta/tahun).

5.2.3. Kegiatan Penanaman

Data kegiatan penanaman yang digunakan untuk perhitungan biomassa penanaman pada IUPHHK A2 adalah tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Kegiatan penanaman yang dilakukan pada IUPHHK A2 adalah kegiatan rehabilitasi, penanaman kanan dan kiri jalan, penanaman tanah kosong dan penanaman pada jalur TPTJ.

Tabel 26 Kegiatan penanaman IUPHHK A2 Tahun Rehabilitasi (batang) Kanan kiri jalan (batang) Tanah Kosong (batang) TPTJ (batang) Total (batang) 2006 66.236 56.000 138.520 305.638 566.394 2007 64.252 56.000 114.642 556.975 788.149 2008 13.367 56.000 14.807 572.944 657.118 2009 0 0 40.000 825.969 870.709

a. Persemaian b. Tanaman umur 6 bulan

a. Tanaman umur 2 tahun b. Tanaman umur 4 tahun Gambar 6 Penanaman yang dilakukan IUPHHK A2

Tingkat hidup kegiatan penanaman pada IUPHHK A sebesar 80% dan rata-rata keberhasilan penanaman sebesar 576.474 batang/tahun. Biomassa dari setiap kegiatan penanaman pada IUPHHK A2 ditunjukan pada Tabel 26.

Tabel 27 Biomassa pada kegiatan penanaman pada IUPHHK A2

Tahun Biomassa (ton/tahun)

Rehabilitasi Kanan kiri jalan Tanah kosong TPTJ Total 2006 0,234 0,198 0,490 1,078 1,999 2007 0,227 0,198 0,409 1,965 2,798 2008 0,047 0,198 0,056 2,021 2,322 2009 0 0 0,141 2,914 3,055

Rata-rata biomassa dari kegiatan penanaman IUPHHK A2 sebesar 2,544 ton/tahun. Kontribusi biomassa terbesar diperoleh dari kegiatan penanaman pada jalur TPTJ. Penanaman jalur TPTJ pada IUPHHK A2 di mulai pada tahun 2006 sampai sekarang. Jumlah penanaman pada jalur TPTJ cenderung meningkat setiap tahunnya. Rata-rata kontribusi biomassa penanaman jalur TPTJ pada IUPHHK A2 terhadap total biomassa penanaman sebesar 76,72%/tahun.