• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi variabel

1. Bagian Variabel Bahan Baku (X1)

Bahan baku adalah bahan-bahan yang dimiliki perusahaan yang belum dikerjakan dalam proses produksi dimana sifat maupun wujudnya belum berubah menjadi barang jadi (Ahyari, 2003: 265).

Bahan baku merupakan bahan utama dari suatu produk atau barang. Oleh karena itu perlu adanya persediaan bahan baku agar tidak mengganggu kegiatan proses produksi di sebuah perusahaan. Itulah sebabnya setiap perusahaan harus mempunyai rencana mengenai persediaan bahan baku maupun usaha-usaha lain dalam mengatasi terjadinya krisis bahan baku.

Dalam upaya untuk menjaga tingkat kestabilan produksi suatu produk, maka perlu dilakukan sebuah kegiatan berupa pengendalian persediaan bahan baku. Sasaran dari pengendalian bahan baku yaitu untuk menjaga persediaan dan pengaturan yang optimal untuk operasi perusahaan pada laba maksimum, serta mengalami pengendalian persediaan bahan baku yakni untuk memastikan bahan baku yang benar dan berkualitas yang baik serta kualitas pada tempat yang betul pada waktu yang betul (Amien, 2003 : 102).

Upaya-upaya lain yang dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas bahan baku adalah dengan melakukan pengawasan atau pengendalian terhadap bahan baku yang digunakan. Dengan demikian, maka baik kualitas produk maupun tingkat produksi yang dihasilkan dapat dijaga dengan baik.

Untuk melihat rekapitulasi jawaban responden tentang bahan baku tersebut dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel V.4 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel Bahan Baku 2 Kualitas bahan baku sangat

berpengaruh terhadap

pabrik segera diolah, tanpa harus menunggu lama

12 4 13 36 0 65

18,5% 6,15% 20,0% 55,4% 00,0% 100 % 4 Bahan baku yang diproses

sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan

11 13 30 11 0 65

16,9% 20,0% 46,2% 16,9% 00,0% 100 % 5 Kapasitas penampungan bahan

baku sangat memadai

13 21 16 10 5 65

20,0% 32,4% 24,6% 15,4% % 100 %

Jumlah 69 105 76 70 5 325

Rata-rata 14 21 15 14 1 65

Persentase 21,5% 32,3% 23,1% 21,5% 1,53% 100%

Sumber: Data Olahan

Dari penelitian yang penulis lakukan tentang bahan baku yang dituangkan dalam Tabel V.4, dapat dilihat bahwa lebih dari 76,9 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Jumlah pasokan bahan baku sudah cukup, kemudian lebih dari 76,9 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Kualitas bahan baku sangat berpengaruh terhadap produksi Kernel yang dihasilkan, selanjutnya lebih dari 24,6 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan tentang bahan baku yang sampai di pabrik segera diolah, tanpa harus menunggu lama, hal ini menunjukkan bahwa bahan baku yang masuk ke perusahaan tidak segera diolah oleh pihak perusahaan dan selalu dibiarkan menumpuk terlalu lama di tempat penampungan, namun hal ini umumnya tidak terlalu mempengaruhi

terhadap kualitas dan produksi Minyak Mentah (Crude Palm Oil). Selanjutnya lebih dari 36,9 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju tentang pernyataan mengenai bahan baku yang diproses sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa bahan baku yang masuk ke perusahaan rata-rata tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan atau dengan kata lain tingkat pengawasan pada saat penyortiran bahan baku yang masuk ke perusahaan kurang begitu teliti. Lebih dari 52,4 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju tentang pernyataan mengenai Kapasitas penampungan bahan baku sangat memadai.

2. Bagian Variabel Tenaga Kerja (X2)

Tenaga kerja adalah salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk menggerakkan sebuah perusahaan dalam proses produksi. Hasil produksi yang baik akan tercermin pada pelaksanaan pekerjaannya dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi, karena disiplin seseorang karyawan akan memberikan tingkat produktivitas yang tinggi (Prawirosentono, 2007 : 45).

Di beberapa perusahaan besar, tenaga kerja dianggap sebagai asset yang sangat berharga dan harus benar-benar dijaga kesejahteraannya, karena hanya dengan menjaga kesejahteraan para tenaga kerja, maka tingkat produktivitas tenaga kerja akan tinggi. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus mampu mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja yang ada di perusahaan tersebut agar kegiatan produksi di perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik.

Adapun rekapitulasi jawaban responden tentang tenaga kerja tersebut

dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel V.5 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel Tenaga Kerja (X2).

No Pernyataan Frekuensi

Jumlah

SS S N TS STS

1 Latar belakang tingkat pendidikan tenaga kerja 2 Karyawan selalu mendapatkan

pendidikan dan pelatihan dari pihak perusahaan

11 20 4 28 2 65

16,9% 30,8% 6,15% 43,1% 3,08% 100 % 3 Perekrutan karyawan

dilakukan secara ketat dan teratur

18 17 15 9 6 65

27,7% 26,2% 23,1% 13,8% 9,23 100 % 4 Bagi karyawan yang

mengerjakan pekerjaan dengan baik dengan kualitas yang tinggi selalu mendapatkan penghargaan dari pihak perusahaan

16 18 19 10 2 65

24,6% 27,7% 29,2% 15,4% 3,08% 100 % 5 Tingkat frekuensi

ketidak-hadiran karyawan sangat kecil

22 13 18 10 2 65

3,38% 20,0% 27,7% 15,4% 3,08% 100 %

Jumlah 85 94 67 65 14 325

Rata-rata 17 19 13 13 3 65

Persentase 26,2% 29,2% 20,0% 20,0% 4,61% 100 %

Sumber: Data Olahan

Dari penelitian yang penulis lakukan tentang tenaga kerja yang dituangkan dalam Tabel V.5, dapat dilihat bahwa lebih dari 67,7 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa latar belakang tingkat pendidikan tenaga kerja mendukung terhadap proses produksi dan kelancaran operasional perusahaan, selanjutnya lebih dari 49,9 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Karyawan selalu mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari pihak perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa pihak perusahaan sangat jarang sekali melakukan kegiatan

menyatakan sangat setuju dan setuju tentang pernyataan mengenai Perekrutan karyawan dilakukan secara ketat dan teratur, selanjutnya lebih dari 52,3 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Bagi karyawan yang mengerjakan pekerjaan dengan baik dengan kualitas yang tinggi selalu mendapatkan penghargaan dari pihak perusahaan dan lebih dari 53,9 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju tentang pernyataan mengenai Perekrutan karyawan dilakukan secara ketat dan teratur,

3. Bagian Variabel Mesin dan Peralatan (X3)

Mesin adalah peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan atau tenaga yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam menghasilkan produk atau bagian produk-produk tertentu yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mesin sangat berperan penting dalam membantu dan menjaga agar produksi dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, maka semua mesin dan peralatan membutuhkan adanya perawatan, pemeliharaan dan perbaikan secara teliti seperti: pengecekan, meminyaki, melumasi dan reparasi, supaya mesin dan peralatan tersebut selalu beroperasi dengan baik (Hardjosoemarso, 2002 : 49).

Agar tingkat produksi produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terjaga dengan baik, maka perlu pula dilakukan sebuah perawatan terhadap mesin dan peralatan yang digunakan. Kegiatan pemeliharaan (maintenance) pada perusahaan adalah untuk menunjang produksi suatu perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan non manufaktur. (Prawirosentono, 2007 : 329).

Untuk melihat rekapitulasi jawaban responden tentang mesin tersebut dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel V.6 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel Mesin (X3)

No Pernyataan Frekuensi

Jumlah

SS S N TS STS

1 Kerusakan mesin sangat jarang terjadi

12 30 15 7 1 65

18,5% 46,2% 23,1% 10,8% 1,53% 100 % 2 Perbaikan mesin segera

dilakukan jika mesin

Persentase 24,6% 30,8% 29,2% 15,4% 3,07% 100%

Sumber: Data Olahan

Dari penelitian yang penulis lakukan tentang mesin dan peralatan yang dituangkan dalam Tabel V.6, dapat dilihat bahwa lebih dari 64,7 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa kerusakan mesin sangat jarang terjadi. Lebih dari 27,6 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa perbaikan mesin segera dilakukan jika mesin mengalami kerusakan. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan kerusakan pada mesin tidak dilakukan dengan segera oleh pihak perusahaan karena tingkat jawaban responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju di bawah 50 %.

Lebih dari 73,7 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap bahwa umur ekonomis mesin relatif sangat muda, lebih dari 58,5 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa pengaturan dan

setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa mesin yang ada sangat sesuai dengan kebutuhaan perusahaan.

4. Bagian Variabel Modal (X4)

Modal merupakan salah satu unsur terpenting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan barang atau jasa. Tanpa modal yang dimiliki, maka upaya untuk dapat berproduksi sesuai dengan yang di harapkan akan sia-sia.

Modal memiliki peran yang sangat vital dalam upaya untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Tanpa modal yang dimiliki, maka keberlangsungan hidup sebuah perusahaan apakah itu perusahaan swasta atau perusahaan milik Negara akan terancam keberlangsungannya.

Perusahaan berbasis produk harus menyediakan dan mengelolah sekumpulan modal yang dimiliki perusahaan untuk kepentingan kepuasan pelanggannya. Untuk memberikan dukungan terbaik, perusahaan manufaktur harus mengidentifikasi produk-produk yang paling dihargai pelanggan dan kepentingan relatifnya (Kotler , 2004 : 110).

Untuk melihat rekapitulasi jawaban responden tentang bahan baku tersebut dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel V.7 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel Modal (X4)

No Pernyataan Frekuensi

Jumlah

SS S N TS STS

perusahaan sangat memadai 13,8% 50,8% 15,4% 16,9% 3,08% 100 % 2 Jumlah modal yang sudah

diperoleh sesuai dengan yang diharapkan

7 8 16 33 1 65

10,8% 12,3% 24,6% 50,8% 1,54% 100 % 3 Untuk kelancaran proses

produksi perusahaan mudah dalam mendapatkan dana

10 28 21 6 0 65

15,4% 43,1% 32,3% 9,23% 0,00% 100 % 4 Sumber modal perusahaan

berasal dari modal pribadi, pinjaman dari bank, dan dari dana investor

11 31 16 7 0 65

5 Sebagian modal sudah dialokasikan untuk kelancaran

Persentase 13,8% 40,0% 23,2% 20,0% 3,08% 100%

Sumber: Data Olahan

Dari penelitian yang penulis lakukan tentang modal yang dituangkan dalam Tabel V.7 dapat dilihat bahwa lebih dari 64,6 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa modal dimiliki oleh perusahaan sangat memadai, lebih dari 23,1 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Jumlah modal yang sudah diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa modal yang dimiliki oleh perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau dengan kata lain perusahaan kekurangan modal. Lebih dari 58,5 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa untuk kelancaran proses produksi perusahaan mudah dalam mendapatkan dana, lebih dari 64,6 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Sumber modal perusahaan berasal dari modal pribadi, pinjaman dari bank, dan dari dana investor.

Lebih dari 58,5 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Sebagian modal sudah dialokasikan untuk kelancaran proses produksi.

5. Bagian Variabel Produksi ( Y )

Sebelum kegiatan produksi dilakukan, maka perlu dilakukan perencanaan produksi terlebih dahulu. Perencanaan produksi membutuhkan pertimbangan dan ketelitian yang terinci dalam menganalisis kebijaksanaan, karena perencanaan ini merupakan dasar penentuan bagi manajer dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan produksi ini merupakan suatu fungsi yang menentukan batas-batas (level) dari kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang.

Setelah dilakukan perencanaan produksi, langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan produksi. Produksi adalah kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa dengan mengembangkan faktor-faktor produksi diantaranya alam, modal, tenaga kerja dan skiil (Assauri, 2008 : 105).

Produksi juga merupakan suatu pengolahan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan sebagainya. Dalam proses transpormasi bahan mentah dengan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.

Adapun rekapitulasi jawaban responden tentang produksi tersebut dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel V.8 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel Produksi (Y)

No Pernyataan Frekuensi

Jumlah

SS S N TS STS

1 Kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan

sesuai dengan standar yang 19 14 10 22 0 65

ditetapkan 29,2% 21,5% 15,4% 33,9% 00,0% 100 % 2 Kelancaran operasional yang

maksimal dapat meningkatkan kualitas produk Kernel yang dihasilkan oleh perusahaan

11 22 15 17 0 65

16,9% 33,8% 23,1% 26,2% 00,0% 100 % 3 Kualitas Kernel akan

meningkatkan penjualan

19 29 12 5 0 65

29,2% 44,6% 18,5% 7,69% 00,0% 100 % 4 Perusahaan selalu melakukan

perbaikan yang terus menerus terhadap penyempurnaan standar mutu sesuai dengan norma standar mutu yang telah

Persentase 33,8% 30,8% 20,0% 15,4% 00,0% 100%

Sumber: Data Olahan

Dari penelitian yang penulis lakukan tentang produksi yang dituangkan dalam Tabel V.8, dapat dilihat bahwa lebih dari 50,7 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan sesuai dengan standar yang ditetapkan, lebih dari 50,7

% responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Kelancaran operasional yang maksimal dapat meningkatkan kualitas produk Kernel yang dihasilkan oleh perusahaan, lebih dari 73,8 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa kualitas Kernel akan meningkatkan penjualan, lebih dari 71,6 % responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa Perusahaan selalu melakukan perbaikan yang terus menerus terhadap penyempurnaan kualitas produk dan lebih dari 66,1

% responden menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan bahwa PT.

Sinar Perdana Caraka sudah menerapkan konsep standar mutu sesuai dengan norma standar mutu yang telah ditetapkan.

C. Uji Kualitas Data

Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan program SPSS, maka terlebih dahulu dilakukan uji kualitas data dan uji asumsi klasik.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu uji yang digunakan untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur benar-benar cocok atau sesuai sebagai alat ukur yang diinginkan. Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah hasil jawaban dari kuesioner oleh responden benar-benar cocok untuk digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Instrument valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) valid berarti instrumen dapat digunakan untuk apa yang seharusnya diukur.

Tabel V.9 Rekapitulasi Uji Validitas untuk setiap penyataan Bahan Baku (X11-X15), Tenaga Kerja (X21-X25), Mesin (X31-X35), Modal (X41-X45), Produksi (Y51-Y55).

Variabel

Corrected

Item Total Tanda Nilai Keterangan

Bahan Baku (X1)

Sumber: Data olahan, lampiran 6

Berdasarkan tabel rekapitulasi Uji Validitas untuk setiap pertanyaan di atas dapat di lihat bahwa nilai Corrected Item Total Correlation atau nilai rhitunguntuk

valid dan layak untuk diuji.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu uji yang digunakan untuk mengukur tingkat kestabilan suatu alat pengukuran dalam mengukur suatu gejala atau kejadian.

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil jawaban dari kuesioner oleh responden benar-benar stabil dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Tabel V.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s

Alpha

Tanda Nilai Keterangan

Bahan Baku 0,885 > 0,6 Reliabel

Tenaga Kerja 0,762 > 0,6 Reliabel

Mesin 0,758 > 0,6 Reliabel

Modal 0,794 > 0,6 Reliabel

Produksi 0,860 > 0,6 Reliabel

Sumber : Data olahan, lampiran 6

Berdasarkan tabel V.10 di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk masing-masing variabel berada > 0,6. Ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel tersebut reliabel dan layak untuk diuji.

3. Uji Normalitas Data

Pengujian dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari regresi atau tidak mengikuti garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar V.1 Uji Normalitas

Sumber: Data olahan, lampiran 4

Berdasarkan gambar V.1 di atas, dapat diketahui bahwa sebaran data berada disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Oleh karena itu model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

Dokumen terkait