• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

5. Deskripsi Variabel Jumlah Pengambilan kredit

Tabel IV. 8 Jumlah Pengambilan Kredit Jumlah Pengambilan kredit (Rp) Frekwensi Persentase 5.000.000 44 44.0 10.000.000 26 26.0 15.000.000 21 21.0 20.000.000 7 7.0 25.000.000 2 2.0 Total 100 100.0

Sumber: data primer diolah 2011

Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah pengambilan kredit berkisar antara 5 juta sampai dengan 25 juta dengan perincian: sebanyak 44 orang atau 44% debitur mengambil kredit sebesar Rp. 5 juta, sebanyak 26 orang atau 26 % debitur mengambil kredit sebesar Rp. 10 juta, sebanyak 21 orang atau 21% debitur mengambil kredit sebesar Rp. 15 juta, sebanyak 7 orang atau 7 % debitur mengambil kredit sebesar Rp. 20 juta dan sebanyak 2 orang atau 2% debitur mengambil kredit sebesar Rp. 25 juta. Dari Ttabel tersebut disimpulkan bahwa jumlah pengambilan kredit terbesar adalah kredit sebesar Rp. 5 juta.

Ø Analisis Hasil dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui data mempunyai distribusi normal atau tidak. Hasil uji yag telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel IV.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parameters Mean 3.125000E-03

Std. Deviation 2411238.5000000

Most Extreme Differences Absolute .143

Positive .116

Negative -.143

Kolmogorov-Smirnov Z 1.425

Asymp. Sig. (2-tailed) .034

Sumber: data diolah 2011

Dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil nilai Z sebesar 1,425 dengan tingkat signifikansi 0,084 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi secara normal

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui bahwa antar variabel tidak ada hubungan. Uji yang digunakan adalah dengan melihat angka VIF

Tabel IV .10 Uji Multikolinearitas

Variabel Toleransi VIF Kesimpulan

Suku bunga 0,876 1,142 Non Multikolinieritas

Pendapatan 0,523 1,912 Non Multikolinieritas

Status pekerjaan 0,424 2,358 Non Multikolinieritas

Jangka waktu kredit 0,458 2,185 Non Multikolinieritas

Sumber : Data diolah, 2011

Hasil pengujian yang telah dilakukan seperti pada tabel IV. 10 diatas menunjukkan bahwa angka Varian Inflation Factor dibawah 10 dan angka toleransi diatas 0,10. Oleh karena masing – masing angka VIF dibawah 10 dan angka toleransi diatas 0,10 maka disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas.

c. Uji Hetereoskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah varian dalam model regresi adalah sama. Uji ini dilakukan dengan uji scater plots sebagai berikut:

Gambar IV .2 Uji Hetereoskedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: JUMKRE

Regression Standardized Predicted Value

2.0 1.5 1.0 .5 0.0 -.5 -1.0 -1.5 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4

Dari tabel gambar di atas dapat dilihat nilai-nilai residual tersebar di antara titik 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai DW dengan nilai Tabel DW. Hasil uji yang dilakukan adalah:

Tabel IV .11 Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R Square Durbin-Watson

1 0.890 0.792 0.784 1.981

Sumber:data diolah 2011

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar `1,981 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, jumlah sampel 100 dan jumlah variabel bebas 4, maka di tabel Durbin-Watson akan didapat nilai dL 1.592 dan 4 - dU 1.758. Nilai DW 1.945 terletak di antara dL dan dU atau 1.592<1,981< 2.242

maka diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.

2. Uji Statistik

Hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan komputer program SPSS release 12 nampak sebagai berikut:

a. Persamaan Regresi

Tabel IV 12

Hasil Pengujian Regresi linier Berganda Unstandardized Coefficients t Sig. B Std. Error (Constant) 8719229.189 5340707.861 1.633 .106 BUNGA -7384287.996 3116338.740 -2.370 .020 PENDPATN 7.161E-02 .234 .306 .761 STATPEK 941692.211 759842.893 1.239 .218 WAKTU 437021.202 36376.720 12.014 .000

Sumber: Data primer diolah,2011

Dari tabel di atas dapat disusun persamaan sebagai berikut:

JK = 8 719 229.189-7 384 287.996r + 7.161E-02p + 941 692.2113statpek (0.106) (0.020) (0.761) (0.216)

+ 437 021.202jw + e (0,000)**

Keterangan: angka dalam kurung adalah probabbilitas tingkat signifikansi 5%

α = 8 719 229.189, artinya bahwa jumlah pengambilan kredit positif jika variabel suku bunga(r), pendapatan (y) status pekerjaan (Sp), dan jangka waktu kredit (Jw)

b1 = -7 384 287.996, artinya bahwa terdapat pengaruh negatif antara variabel suku bunga(r) terhadap jumlah pengambilan kredit. b2 = 7.161E-02, artinya bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel

pendapatan (Y) terhadap jumlah pengambilan kredit.

b3 = 941 692.2113, artinya bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Status pekerjaan (Sp) terhadap jumlah pengambilan kredit

b4 = 437 021.202, artinya bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel jangka waktu kredit (Jw) terhadap jumlah pengambilan kredit .

b. Uji t

Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer dengan program SPSS versi 12, dengan taraf signifikansi 5% dan jumlah responden sebanyak 100 orang. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan seperti pada tabel IV. 12 berikut:

1) Pengaruh suku bunga terhadap jumlah pengambilan kredit

Hasil pengujian terhadap koefisien parsial variabel suku bunga diperoleh nilai probabilitas tingkat signifikansi sebesar 0,020 yang berarti lebuh kecil dai tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi parsial suku bunga signifikan maka suku bunga berpengaruh signifikan terhadap jumlah pengambilan kredit. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa apabila suku bunga yang ditingkatkan maka akan menurunkan jumlah pengambilan kredit.

2) Pengaruh pendapatan terhadap jumlah pengambilan kredit

Hasil pengujian terhadap koefisien parsial variabel pendapatan diperoleh nilai probabilitas tingkat signifikansi sebesar 0,761 yang berarti lebuh besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi parsial variabel pendapatan tidak signifikan maka suku bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah pengambilan kredit. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pendapatan nasabah tidak akan mempengaruhi jumlah pengambilan kredit

3) Pengaruh Status pekerjaan terhadap jumlah pengambilan kredit Hasil pengujian terhadap koefisien parsial variabel Status pekerjaan diperoleh nilai probabilitas tingkat signifikansi sebesar 0,218 yang berarti lebuh besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa koefisien regresi parsial variabel Status pekerjaan tidak signifikan maka suku bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah pengambilan kredit. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa Status pekerjaan tidak meningkatkan jumlah pengambilan kredit

4) Pengaruh jangka waktu kredit terhadap jumlah pengambilan kredit. Hasil pengujian terhadap koefisien parsial variabel variabel jangka waktu kredit diperoleh nilai probabilitas tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebuh kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi parsial variabel jangka waktu kredit signifikan maka suku bunga berpengaruh signifikan terhadap jumlah pengambilan kredit. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa apabila jangka waktu makin lama akan meningkatkan jumlah pengambilan kredit.

c. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan atau bersama – sama antara variabel suku bunga, pendapatan, Status pekerjaan dan jangka waktu kredit berpengaruh terhadap jumlah pengambilan kredit. Hasil perhitungan F hitung yang dilakukan dengan Program SPSS adalah sebagai berikut:

Tabel IV. 13 uji F (Anova) df F Sig. Regression 4 90,659 0,000 Residual 95 Total 99

Sumber: data diolah 2011

Hasil uji koefisien regresi parsial secara serempak (Uji F) diketahui besarnya nilai Fhitung = 90,659 nilai probabilitas tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil daqri tingkat signifikansi 0,05 (5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil uji F koefisien regresi parsial secara bersama adalah signifikan, Sehingga disimpulkan secara bersama suku bunga, pendapatan, Status pekerjaan, dqn jangka waktu kredit berpengaruh signifikan terhadap jumlah pengambilan kredit.

d. Koefisien Determinasi R2

Tabel IV 14 Koefisien Determinansi R2

Model R R Square Adjusted R Square

1 0.890 0.792 0.784

Sumber: data primer diolah,2011

Berdasarkan tabel tersebut Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0,784 atau 78,4%. yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 78,4% sedangkan sisanya (21,6%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti jumlah tanggungan keluarga, lokasi.

Dokumen terkait