BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3. Deskripsi Variabel Penelitian
Distribusi jawaban responden terhadap ke-10 item pernyataan tentang pembelajaranorganisasidapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Pembelajaran Organisasi
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Sistem berpikir kreatif tanpa menunggu perintah selalu ditekankan pimpinan Kantor Pos Medan terhadap seluruh pegawai
38 59.4% 10 15.6% 5 7.8% 11 17.2%
2 Pimpinan Kantor Pos Medan selalu memberikan pembelajaran cara berpikir kreatif agar pegawai dapat bekerja focus kepada peningkatan kinerja
23 35.9% 14 21.9% 8 12.5% 19 29.7%
3 Pemahaman yang baik selalu diberikan pimpinan sebelum memulai bidang pekerjaan tertentu
31 48.4% 13 20.3% 6 9.4% 13 21.9%
4 Pemahaman yang baik atas setiap bidang pekerjaan membuat kinerja pegawai semakin terkendali dan meningkat.
29 45.3% 21 32.8% 10 15.6% 4 6.3%
5 Memiliki kompetensi kemampuan dalam bidang pekerjaan tertentu merupakan aspek penting yang selalu diajarkan pimpinan
29 45.3% 21 32.8% 10 15.6% 4 6.3%
6 Dengan memiliki kemampuan dalam bidang pekerjaan tertentu membuat pegawai semakin percaya diri meningkatkan kinerja
36 56.3% 19 29.7% 7 10.9% 2 3.1%
7 Sebelum memberi instruksi baru, pimpinan kantor Pos Medan selalu memberi pembelajaran bersama bagi setiap pegawai
37 57.8% 16 25.0% 6 9.4% 5 7.8%
penting dari upaya pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai
9 Untuk mencapai kesamaan interpretasi, pimpinan Kantor Pos Medan selalu memberi visi kepada semua pegawai
38 59.4% 17 26.6% 6 9.4% 3 4.7%
10 Adanya pemahaman visi yg sama membuat pegawai focus pada capaian kinerja yang ditetapkan
46 71.9% 8 12.5% 3 4.7% 7 10.9%
Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)
Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa faktor dominan dalam aspek
Pembelajaran Organisasi adalah adanya pemahaman visi yang sama pada semua pegawai terhadap isu-isu yang penting dalam perusahaan akan
membuat pegawai semakin focus kepada capaian kinerja yang ditetapkan, hal ini terlihat dari skor pernyataan positif tertinggi adalah jawaban responden terhadap pernyataan ke-10 yakni pernyataan bahwa “adanya pemahaman visi yang sama
tentunya akan membuat pegawai semakin focus kepada capaian kinerja yang ditetapkan dimana mayoritas responden (71.9%) menjawab sangat setuju. Hal ini berarti bahwa pencapaian pemahaman visi yang sama adalah
merupakan salah satu tujuan organisasi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Pos Medan. Sedangkan skor
pernyataan negatif tertinggi adalah jawaban pertanyaan ke-2 yakni tentang
“pimpinan Kantor Pos Medan selalu memberikan pembelajaran cara
berpikir kreatif agar pegawai dapat bekerja focus kepada peningkatan kinerja” dimana mayoritas responden (29.8%) menjawab sangat tidak setuju.
budaya kerja kepada para pegawai di Kantor Pos Medan pimpinan Kantor Pos Medan tidak selalu memberikan pembelajaran cara bepikir kreatif agar pegawai dapat focus kepada peningkatan kinerja. Dengan kata lain, masih ada sebagian pegawai yang tidak mengakui bahwa pimpinan selalu memberi pembelajaran organisasi.
Selanjutnya, berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden tentang organisasi pembelajaran tersebut di atas, pembelajaranorganisasidikelompokkan kedalam 3 kategori yakni baik, cukup dan kurang dengan distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.6 Kategori PembelajaranOrganisasi Kategori Organisasi pembelajaran Jumlah Persentase (%) Baik 42 65.6 Cukup 13 20.3 Kurang 9 14.1 Jumlah 64 100,0
Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)
Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa dari 64 responden penelitian, 42 orang (60.3%) menyatakan organisasi pembelajaranorganisasipegawai adalah baik, 12 orang (19.0%) menyatakan cukup baik dan 13 orang (20.6%) menyatakan kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan pembelajaran organisasi pegawai Kantor Pos Medan adalah baik (60.3%).
4.3.2. Budaya Kerja
Distribusi jawaban responden terhadap ke-10 item pernyataan tentang budaya kerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Budaya Kerja
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Kantor Pos Medan memiliki peraturan kerja yang harus diterapkan dalam operasional kerja sehari-hari
42 65,6% 11 17,2% 5 7,8% 6 9,4%
2 Kepatuhan terhadap peraturan kerja merupakan bagian penting dari keberhasilan pegawai mencapai kinerja yang ditetapkan
31 48,4% 13 20,3% 7 10,9% 13 20,3%
3 Setiap pegawai yang melanggar peraturan kerja selalu mendapat ganjaran dari pimpinan Kantor Pos
36 56,3% 9 14,1% 11 17,2% 8 12,5%
4 Sanksi tegas selalu diberikan atasan kepada setiap pegawai yang melanggar aturan kerja
33 51,6% 19 29,7% 6 9,4% 6 9,4%
5 Tanpa sanksi tegas sulit bagi atasan meningkatkan disiplin dan kepatuhan
39 60,9% 19 29,7% 2 3,1% 4 6,3%
6 Iklim kerja yang kondusif merupakan modal utama dalam memberikan pelayanan public yang baik
32 50,0% 13 20,3% 10 15,6% 9 14,1%
7 Saling keterbukaan dan pengertian merupakan aspek penting dalam
iklim kerja pegawai untuk memberi pelayanan public terbaik 8 Pimpinan Kantor Pos Medan
selalu menekankan pentingnya iklim kerja yang kondusif agar seluruh pegawai dapat bekerja maksimal
30 46,9% 17 26,6% 13 20,3% 4 6,3%
9 Tanpa iklim kerja yang kondusif sulit bagi pegawai Kantor Pos Medan memberi pelayanan public terbaik
37 57,8% 12 18,8% 6 9,4% 9 14,1%
10 Kepuasan public hanya dapat dicapai jika ada pelayanan yang baik oleh pegawai yang bekerja dalam iklim kerja yang kondusif.
41 64,1% 10 15,6% 4 6,3% 9 14,1%
Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)
Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa faktor yang paling dominan dalam aspek Budaya Kerja adalah bahwa Kantor Pos Medan memiliki peraturan
kerja yang harus diterapkan dalam operasional kerja sehari-hari , hal ini
terlihat dari skor pernyataan positif tertinggi adalah jawaban responden terhadap item pernyataan ke-1 yakni tentang “Kantor Pos Medan memiliki peraturan kerja yang harus diterapkan dalam operasional kerja sehari-hari” dimana mayoritas
responden (65.6%) menjawab sangat setuju. Hal ini berarti bahwa Kantor Pos
Medan sangat peduli dengan masalah budaya kerja dimana salah satu aspek pentingnya adalah peraturan kerja yang harus diterapkan dalam kegiatan tugas sehari hari. Sedangkan skor pernyataan negative tertinggi adalah jawaban terhadap item pernyataan ke-7 yakni tentang “Pimpinan Kantor Pos Medan selalu
menekankan pentingnya iklim kerja yang kondusif agar seluruh pegawai dapat bekerja maksimal“ dimana mayoritas responden (21.9%) menjawab sangat tidak setuju. Hal ini berarti bahwa masih ada sebagian pegawai yang belum
mengakui bahwa pimpinan Kantor Pos selalu menekankan pentingnya iklim kerja yang kondusif agar seluruh pegawai dapat bekerja maksimal.
Selanjutnya, berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden tentang budaya kerja tersebut di atas, budaya kerja dikelompokkan kedalam 3 kategori yakni baik, cukup dan kurang dengan distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.8
Kategori Budaya Kerja
Kategori Budaya Kerja Jumlah Persentase (%)
Baik 42 65.6
Cukup 16 25.0
Kurang 6 9.4
Jumlah 64 100,0
Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)
Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa dari 64 responden penelitian, 42 orang (60.3%) menyatakan budaya kerja adalah baik, 16 orang (25.0%) menyatakan cukup baik dan 6 orang (9.4%) menyatakan kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan budaya kerja Kantor Pos Medan adalah baik (65.6%).
4.3.3. Kinerja Pegawai
Distribusi jawaban responden terhadap ke-10 item pernyataan tentang kinerja pegawai dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kinerja Pegawai
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Kantor Pos Medan memiliki standar volume kerja minimal yang harus dicapai setiap bulannya
50 78,1% 7 10,9% 3 4,7% 4 6,3%
2 Pimpinan Kantor Pos Medan selalu menekankan pentingnya mencapai volume kerja untuk meningkatkan kinerja
41 65,1% 13 20,3% 5 7,8% 5 7,8%
3 Keberhasilan Kantor Pos Medan meningkatkan kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh pemberdayaan organisasi dan budaya kerja
42 65,6% 9 14,1% 6 9,4% 7 10,9%
4 Pelaksanaan pembelajaran organisasi yang baik berhasil meningkatkan kualitas kerja pegawai Kantor Pos Medan
37 57,8% 13 20,3% 7 10,9% 7 10,9%
5 Kualitas kerja yang dicapai pegawai Kantor Pos Medan tidak terlepas dari budaya kerja yang terpelihara dengan baik
36 56,3% 16 25,0% 6 9,4% 6 9,4%
6 Capaian kualitas pegawai Kantor Pos Medan sangat dipengaruhi oleh penerapan pembelajaran organisasi dan budaya kerja
7 Peningkatan kinerja pegawai dapat dilihat dari ketepatan waktu kerja
38 59,4% 12 18,8% 10 15,6% 4 6,3%
8 Keberhasilan pegawai Kantor Pos Medan mencapai kinerja tepat waktu adalah gambaran terlaksananya pembelajaran organisasi
38 59,4% 14 21,9% 8 12,5% 4 6,3%
9 Adanya budaya kerja yang baik memberi pengaruh positif terhadap keberhasilan pegawai mencapai target kerja tepat waktu
43 67,2% 10 15,6% 6 9,4% 5 7,8%
10 Keberhasilan pembelajaran organisasi dan penciptaan budaya kerja yang kondusif membuat kinerja pegawai meningkat
43 67,2% 8 12,5% 5 7,8% 8 12,5%
Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)
Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa faktor yang paling dominan adalah bahwa Kantor Pos Medan hendaknya memiliki standar kerja minimal yang
harus dicapai oleh setiap pegawai setiap bulannya , hal ini sangat perlu
ditetapkan guna meningkatkan kinerja setiap pegawai. Faktor ini adalah yang
paling dominan terlihat dari skor pernyataan positif tertinggi adalah jawaban responden atas item pernyataan ke-1 yakni tentang “Kantor Pos
Medan memiliki standar volume kerja minimal yang harus dicapai setiap bulannya agar kinerja semakin meningkat”, dimana mayoritas responden
(78.1%) menjawab sangat setuju. Hal ini berarti bahwa Kantor Pos sangat peduli dengan masalah peningkatan kinerja sehingga ditetapkannya standar
tentang “capaian kualitas pegawai Kantor Pos Medan sangat dipengaruhi
oleh penerapan pembelajaran organisasi dan budaya kerja” dimana mayoritas responden (15.6%) menjawab tidak setuju. Hal ini berarti bahwa
masih ada pegawai yang tidak memahami bahwa peningkatan kinerja dapat juga dilihat dari capaian kualitas kerja.
Selanjutnya, berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden tentang kinerja pegawai tersebut di atas, kinerja pegawai dikelompokkan kedalam 3 kategori yakni baik, cukup dan kurang dengan distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.10
Kategori Kinerja Pegawai
Kategori Kinerja pegawai Jumlah Persentase (%)
Baik 47 73.4
Cukup 8 12.5
Kurang 9 14.1
Jumlah 64 100,0
Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)
Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa dari 64 responden penelitian, 47 orang (73.4%) menyatakan kinerja pegawai adalah baik, 8 orang (12.5%) menyatakan cukup baik dan 9 orang (14.1%) menyatakan kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan kinerja pegawai Kantor Pos Medan adalah baik (73.4%).