HERLINA WATI
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
MODEL STRUKTUR TEGAKAN
HUTAN TANAMAN AGATHIS (Agathis loranthifolia)
DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT
SUKABUMI JAWA BARAT
HERLINA WATI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
HERLINA WATI. E14070066. Model Struktur Tegakan Hutan Tanaman Agathis (Agathis loranthifolia) di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat. Dibimbing oleh BUDI PRIHANTO.
Struktur tegakan hutan merupakan sebaran jumlah pohon pada berbagai kelas diameter per satuan luas dan merupakan salah satu bentuk penampilan suatu tegakan. Keragaman berbagai kelas diameter sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal dari pertumbuhan pohon. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan pohon yaitu : jenis dan umur pohon. Jenis pohon berkaitan erat dengan faktor genetis, beberapa pohon dengan jenis yang sama tetapi berasal dari induk yang berlainan, maka pertumbuhan masing-masing pohon tersebut akan berlainan. Sedangkan umur pohon berhubungan dengan pertumbuhan diameter, perbedaan umur akan mempengaruhi besar kecilnya diameter. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan pohon adalah faktor klimatis, edafis dan biotis. Faktor edafis berhubungan dengan tanah yang merupakan kondisi tempat tumbuh. Kondisi tegakan hutan pada hakikatnya dapat diketahui dengan melihat struktur tegakan hutannya. Untuk menerangkan kondisi struktur tegakan dapat menggunakan model-model famili sebaran, seperti : famili sebaran normal, lognormal, gamma dan eksponensial negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model struktur tegakan hutan tanaman agathis dalam bentuk famili sebarannya, serta jenis-jenis lain yang ada didalamnya.
Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Pendidikan Gunung Walat pada bulan Februari 2011. Data yang digunakan adalah data diameter pohon setinggi dada pada tegakan hutan tanaman agathis. Metode yang digunakan untuk mengukur tegakan adalah metode jalur. Petak ukur yang dipilih berukuran 1 hektar dengan panjang jalur 500 meter dan lebar jalur 20 meter. Pemilihan lokasi petak ukur dilakukan secara purposive sampling. Dalam penelitian ini diambil lima petak ukur yang dianggap dapat mewakili struktur tegakan hutan di lokasi penelitian.
Hasil penelitian yang dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat dengan metode fungsi kemungkinan maksimum menunjukkan bahwa model yang terpilih sebagai model yang terbaik dalam menggambarkan struktur tegakan kelompok jenis agathis dan kelompok seluruh jenis adalah model famili sebaran gamma. Sementara model terbaik dalam menggambarkan struktur tegakan kelompok jenis lain adalah model famili sebaran lognormal. Nilai koefesien skewness yang diperoleh cenderung menuju ke arah skewness positif. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar data mengumpul di ekor sebelah kiri, sedangkan di ekor sebelah kanan data tidak terlalu banyak. Sehingga dalam pengelolaannya akan lebih mudah menjadikan kurva menuju ke arah skewness nol, yakni dengan melakukan tindakan usaha regenerasi penanaman pada areal tidak produktif, usaha peningkatan kualitas kuantitas penjarangan, pengendalian hama penyakit, pengendalian terhadap kebakaran, gangguan iklim, dan pengendalian gangguan yang berasal dari manusia maupun hewan.
Kata Kunci : Struktur Tegakan, Model Famili Sebaran, Koefesien Kemenjuluran, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Agathis.
SUMMARY
HERLINA WATI. E14070066. Stand Structure Model on Agathis (Agathis loranthifolia) Plantation Forest in Gunung Walat University Forest Sukabumi West Java. Under Supervised by BUDI PRIHANTO.
Forest stand structure is the number of trees distribution on various class diameters per unit area and is one of the forms of display of a structure. A diversity of various class diameters are very affected by external and internal factors of tree development. The internal factors that affect : tree growth are types and location of tree developments. Tree types are highly linked with genetic factors, few trees with the same types but different surrogates, then those trees will have different growth for each trees. Meanwhile, the age of tree is linked with diameter growth, the age difference will affect the large or small of the diameter. The external factors that affects tree growth are climatic factor, edapic factor, and biotic. The edapic factor is connected with the soil which is the growth place’s condition. The condition of the said forest stand structur essentially can be identified by looking at the stand structure of the forest. To elaborate the stand structure condition, a famillial distribution method such as : normal distribution family, lognormal, gamma, and negative exponential can be used. The purpose of this study is to gain an agathis plant forest stand structure model in the shape of its family’s distribution, as well as analyzing the skewness value of Agathis
loranthifolia’s stand stucture curve.
This research was conducted at Gunung Walat University Forest in February 2011. The data used were the tree measurement on breast height of agathis forest stand. The method used to measure the stands was the lines method. The transect chosen is 1 hectare area wide with a 500 meter line length and 20 meter line width. The choosing of the transect location is conducted by
purposive sampling. In this research, five transects is chosen that is able to
represent the forest stand structure in the study location.
The results of study conducted in Gunung Walat University Forest with maximum likelihood function method indicates that the model choosen as the best model in depicting the stand stucture of the agathis cohort and the cohort of all types is the gamma family distribution model. Meanwhile, the best model in depicting the cohort stand structure of types is the lognormal distribution family model. The coefficient skewness value obtained tends towards positive skewness. This indicates that most of the data clusters in the left side end, while in the right side end, the data isn’t that many. So that in its management it will be easier to make the curve to zero skewness by doing regeneration effort by planting on unproductive areas or empty lots, efforts in increasing quality and quantity by thinning, controlling pests and disease, controlling forest fires, climate disturbance, and protecting from disturbances from humans and animals.
Keywords : Stand Structure, Family Distribution Model, Skewness Coefficient, Gunung Walat University Forest, Agathis.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Model Struktur Tegakan Hutan Tanaman Agathis (Agathis loranthifolia) di Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Januari 2012
Herlina Wati NRP E14070066
Judul : Model Struktur Tegakan Hutan Tanaman Agathis
(Agathis loranthifolia) di Hutan Pendidikan Gunung
Walat Sukabumi Jawa Barat Nama : Herlina Wati
NRP : E14070066
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Ir. Budi Prihanto, MS NIP : 19641020 1989 03 1 004
Mengetahui,
Ketua Departemen Manajemen Hutan
Dr. Ir. Didik Suharjito, MS NIP : 19630401 1994 03 1 001
Puja dan puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul penelitian skripsi ini adalah Model Struktur Tegakan Hutan Tanaman Agathis (Agathis loranthifolia) di Hutan Pendidikan Gunung Walat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model struktur tegakan hutan tanaman agathis (Agathis loranthifolia) dalam bentuk famili sebarannya, serta menganalisis derajat kemenjuluran (skewness) kurva tegakan yang diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam pengelolaan hutan oleh pihak Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW).
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga hasil skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca secara umum dan khususnya untuk pihak pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW).
Bogor, Januari 2012