• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diagnosa Keperawatan

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Halaman 32-38)

Domain IV Health Knowledge & Behavior

TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

3.4 Diagnosa Keperawatan

1) Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologi yang ditandai dengan perubahan fisiologi tekanan darah.

2) Ketidakseimbanagn nutrisi (00002) kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemampuan untuk menelan makanan.

3) Hipertermia (00007) berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme tubuh yang ditandai dengan takikardi dan takipnea.

3.5 Intervensi Keperawatan

1) Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologi yang ditandai dengan perubahan fisiologi tekanan darah.

Domain 12 : Rasa nyaman Kelas 1 : Kenyamanan fisik

NOC NIC

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, klien dapat mengontrol nyerinya (1605) dengan kriteria hasil:

1) (160507) Klien mempunyai kepercayaan untuk melaporkan gejala yang tidak dapat dikontrol kepada petugas kesehatan (3)

2) (160502) Klien mengenali serangan nyeri dengan baik sehingga dapat dilakukan penanganan dengan lebih cepat (4)

3) (160501) Klien menggambarkan faktor penyebab nyeri kepada

1) Manajemen Nyeri (1400)

2) Mencari tahu pengetahuan klien mengenai kepercayaannya terhadap nyeri dengan cara memberi edukasi tentang sumber dan penyebab nyeri.

3) Gunakan komunikasi terapeutik untuk menyatakan pengalaman nyeri dan penerimaan klien terhadap respon nyerinya. 4) Mengontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon ketidaknyamanan klien seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan suara keras.

5) Dukung klien untuk memonitor nyerinya sendiri seperti mengajarkan distraksi musik

petugas kesehatan (4) atau buku bacaan.

6) Ajarkan tentang metode farmakologi untuk menghilangkan nyeri.

2) Diagnosa 2: Ketidakseimbanagn nutrisi (00002) kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemampuan untuk menelan makanan.

Domain 2 : Nutrisi Kelas 1 : Pencernaan

NOC NIC

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam, klien menunjukkan status nutrisi (1004) yang adekuat dengan kriteria hasil:

1) (100401) Klien mendapatkan masukan makanan yang adekuat (4)

2) (100402) Klien memperokeh masukan cairan yang cukup untuk mengurangi dehidrasi (4)

3) (100405) Klien menunjukkan bahwa berat badannya mengalami peningkatan atau membaik seperti semula (3).

1) Manajemen Nutrisi (1100)

2) Menyediakan pilihan makanan untuk ditawarkan dengan menggunakan pilihan yang lebih sehat, apabila memingkinkan. 3) Tentukan kalori dan tipe nutrisi yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.

4) Menyediakan lingkungan yang optimal untuk mengonsumsi makanan seperti menjaga kebersihannya, ventilasinya, dan bebas dari bau-bau menyengat.

5) Dukung klien untuk duduk tegak di kursi, bila memungkinkan.

6) Dukung keluarga klien untuk membawa makanan kesukaan klien ketika di Rumah Sakit, bila memungkinkan.

3) Diagnosa Keperawatan: Hipertermia (00007) berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme tubuh yang ditandai dengan takikardi dan takipnea.

Domain 11: Keselamatan/Proteksi Kelas 6 : Termoregulasi

NOC NIC

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam, klien dapat

1) Monitor tanda-tanda vital (6680)

mempunyai termoregulasi (0800) yang seimbang dengan kriteria hasil:

1) (080015) Klien melaporkan

kenyamanan suhu tubuh dan lingkungannya (4)

2) (080014) Klien menunjukkan dehidrasi tubuh yang sudah berkurang (3)

3) (080010) Klien berkeringat ketika

panas menunjukkan bahwa

termoregulasi tubuhnya membaik (3)

kelembutannya untuk mengetahui kondisi dehidrasi

3) Mengidentifikasi kemungkinan penyebab terjadinya perubahan TTV

4) Mempertahankan suhu terus-menerus dengan menggunakan alat, bila memungkinkan.

5) Monitor kemungkinan adanya sianosis sentral atau periferal.

3.6 Evaluasi Tindakan

Memastikan kriteria hasil yang di inginkan dapat tercapai, seperti: 5) Klien menunjukkan nyeri yang berkurang

6) Klien dapat melakukan distraksi positif ketika nyeri 7) Klien mempunyai masukan nutrisi yang adekuat

8) Klien menunjukkan suhu tubuh dan TTV dalam rentang normal.

3.7 WOC Kasus

Paramyxovirus, Mumps virus

Masuk tubuh: Hidung & mulut, melalui:

Percikan ludah

Kontak lanhsung dengan penderita

Muntahan Urin

Penumpukan virus di dalam tubuh

Poliferasi parotis

Viremia

Berdiam diri di kelenjar

Infeksi virus pada kelenjar parotis

Proses inflamasi Parotitis Tidak tertangani Penyebaran ke organ lain MK. Resiko Komplikasi Edema parotis MK. Gangguan Komunikasi Verbal MK. Gangguan Citra Tubuh Kesulitan menelan

Intake nutrisi menurun

MK. Nyeri Akut

Peningkatan laju metabolisme

Suhu tubuh meningkat

MK. Hipertermia

BAB IV SIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Parotitis adalah suatu penyakit virus dengan tanda membesarnya kelenjar ludah dan terasa nyeri. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang akut (Yvonne). Parotitis yang juga dikenal sebagai penyakit gondong ini adalah penyakit yang biasanya menyerang anak-anak berusia 2-12 tahun. Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah. Ada dua macam klasifikasi dari parotitis, yaitu parotitis kambuhan dan parotitis akut. Gejala khas yaitu pembesaran kelenjar ludah terutama kelenjar parotis. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya. Menurut Sumarmo (2008) penyakit gondong (mumps, parotitis) dapat ditularkan melalui kontak langsung, percikan ludah (droplet), muntahan dan bisa pula melalui air kencing. Masa tunas (masa inkubasi) parotitis sekitar 14-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari.

Penyebab parotitis epidemika adalah anggota dari kelompok paramyxovirus, yang juga termasuk didalamnya virus parainfluenza, measles, dan virus newcastle disease. Virus telah diisolasi dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan terinfeksi lain. Virus mumps mempunyai 2 glikoprotein yaitu hamaglutinin-neuramidase dan perpaduan protein. Virus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat bertahan selama 4 hari pada suhu ruanganMasa penyebaran virus ini adalah 2-3 minggu melalui dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan terinfeksi lain. Virus dapat diisolasi dari saliva 6-7 hari sebelum onset penyakit dan 9 hari sesudah munculnya pembengkakan pada kalenjar ludah. Penularan terjadi 24 jam sebelum pembengkakan kalenjar ludah dan 3 hari setelah pembengkakan menghilang (Sumarmo,2008).

Parotitis tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik. Kondisi parotitis memberikan berbagai masalah keperawatan pada pasien. Adanya respons inflamasi sistemik memberikan manifestasi peningkatan suhu tubuh. Manifestasi respons ketidaknyamanan sakit kepala dan anoreksia memberikan manifestasi peningkatan suhu tubuh. Manifestasi respon ketidaknyamanan sakit kepala dan anoreksia memberikan manifestasi nyeri dan ketidak seimbangan pemenuhan nutrisi. Ada tahapan-tahapan yang nampak dari tanda-tanda pasien parotitis yaitu tahap prodromal, tahap akut serta adanya gejala lain yang mencakup malaise, anoreksia, dan limfadenopati umum.

Pasien dengan parotitis harus ditangani dengan kompres hangat, sialagog seperti tetesan lemon, dan pijatan parotis eksterna. Cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi karena terbatasnya asupan oral. Jika respons suboptimal atau pasien sakit dan mengalami dehidrasi, maka antibiotik intravena mungkin lebih sesuai. Penecegahan bisa dilakukan secara pasif dan aktif. Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur.

4.2 Saran

Sebagai seorang perawat diharapkan mampu memahami dan mengetahui masalah yang berhubungan dengan gangguan sistem pencernaan pada pasien, agar perawat mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien tersebut. Sebagai salah satu tenaga kesehatan yang sering berinteraksi dengan pasien, perawat harus mampu memenuhi kebutuhan pasien, salah satunya adalah kebutuhan yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Penyusunan makalah ini belum sempurna, untuk itu diperlukan peninjauan ulang terhadap isi dari makalah ini.

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Halaman 32-38)

Dokumen terkait