• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6. Diagram Alir Penelitian

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Pengumpulan data

Hasil pengumpulan data disini dilakukan dengan penelitian survey.

Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian Survey umumnya dilakukan untuk mengambil suatu tindakan dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok control, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sample yang representative (David Kline:1980). Sebelum masuk pada tahap pengumpulan data Identifikasi Kebutuhan pelanggan, maka perlu dilakukan proses perencanaan produk yang output utama dari fase perencanaan ini adalah berupa pernyataan misi proyek yang nantinya akan digunakan sebagai input yang dibutuhkan untuk memulai tahapan.

4.1.1.1 Pernyataan Misi design yang simple, ergonomis, dan ramah lingkungan.

2. Sasaran Bisnis Utama:

1. R amah lingkungan

2. Pemakai laptop merasa lebih aman dan nyaman 3. Pangsa pasar pada tahun 2015

4. Diharapkan dapat menguasai 50% pasar utama.

3. Pasar Utama:

1. mahasiswa, pegawai kantor, masyarakat 4. Pasar Kedua:

1. pemakai laptop yang menginginkan produk ramah lingkungan, peneliti, pelajar, mahasiswa

5. Asumsi-asumsi dan batasan:

1. Bahan dasar kain 2. Multi fungsi

3. Ukuran dan design disesuaikan dengan pasar mayoritas ± 14”

4. Menguasai 50% pasar utama dalam waktu 2 tahun untuk pemasarannya dimana

6. Stakeholder:

1. Pembeli dan pengguna.

2. Distributor dan agen.

3. Produsen laptop

4.1.1.2 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Jika pernyataan misi sudah didapatkan, maka tahap yang harus dilakukan selanjutnya adalah tahap pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kepada para responden, data yang didapat nantinya akan digunakan untuk mendukung perumusan masalah pada studi pendahuluan dengan metode observasi, wawancara langsung, dan pengisian kuisioner. Cara ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa yang mereka inginkan dari produk tas laptop yang sudah ada, baik kekurangannya maupun kelebihannya, dan usulan perbaikan apa yang mereka inginkan. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para responden tersebut: Tas Laptop seperti apa yang anda sukai?

Kelebihan apa yang dimiliki dari Tas Laptop yang sekarang? Kekurangan apa yang dimiliki dari Tas Laptop yang ada sekarang? Usulan perbaikan yang diinginkan dari Tas Laptop yang ada sekarang?

4.1.2 Pembuatan House Of Quality (HOQ)

4.1.2.1 Tahap Pengumpulan Data Kualitatif (Voice of Customer)

Voice of customer merupakan suara konsumen yang didapat dari hasil pengumpulan data kualitatif dalam bentuk wawancara konsumen yang diidentifikasi ke dalam bahasa veral dari eerapa konsumen tas laptop untuk mengetahui keutuhan yang sesungguhnya. Kemudian hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan dalam menyusun kuisioner (pengumpulan data kuantitatif) untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap tas laptop.

Hasil dari data kualitatif pelanggan tas laptop dengan menggunakan tabel 4.1 VOC 1 adalah seagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Keinginan / Kebutuhan Pelanggan tas laptop (VOC 1)

Primer Sekunder Tersier

Desain tas laptop

Estetika Mempunyai nilai estetika Ergonomis Nyaman dipakai

Multi fungsi bisa digunakan menaruh buku Mudah dibawa Mudah dibawa kemana-mana Varian lebih dari

Mampu membawa banyak buku Tidak sedikit yang dibawa Harga terjangkau Harga murah

Kuat Tali kuat menahan beban Sumber: Hasil analisis suara pelanggan

Desain tas laptop merupakan bahasa veral dari konsumen yang kemudian digolongkan ke dalam tingkatan primer. Dari bahasa primer, arti Desain produk tas laptop diterjemahkan ke dalam tingkatan bahasa sekunder yaitu Estetika, ergonomis, ramah lingkungan, dan Murah harganya. Bahasa tersier merupakan pemilihan dan terjemahan bahasa sekunder yang merupakan hasil rincian dari keinginan konsumen. Dari hasil VOC 1 selanjutnya disusun VOC 2 sebagai atribut kuesioner, maka dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

6 Mampu membawa beban banyak 7 Harga terjangkau

8 Kuat

9 Bahan tas ramah lingkungan 10 Awet

4.1.2.2. Pengolahan Data Kuisioner 4.1.2.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah atribut kuisioner yang telah diisi oleh para responden cukup valid, dalam arti bahwa apakah atribut tersebut telah mampu menggambarkan apa yang diinginkan oleh konsumen.

Tabel 4.3 Uji Validitas N = 10; df = 8; = 5%

Kebutuhan Pelanggan R Hitung R Tabel Perhitungan Keterangan

Estetika 0.803 0.707 r hit > r tabel Valid

Sumer : Hasil Analisis SPSS 16.0 4.1.2.2.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas digunakan untuk melihat tingkat konsistensi dari konsumen terhadap variable yang ada. Jadi apakah data yang diperoleh akan cenderung memberikan hasil yang sama (konsisten). Uji realibilitas ini menggunakan data tingkat kepentingan konsumen terhadap produk tas laptop.

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas

KEBUTUHAN PELANGGAN KEPENTINGAN r TABEL KESIMPU

LAN

Estetika 0.878 0.707 RELIABEL

Ergonomis 0.872 0.707 RELIABEL

Multi fungsi 0.880 0.707 RELIABEL

Mudah dibawa 0.869 0.707 RELIABEL

Varian lebih dari satu 0.864 0.707 RELIABEL

Mampu membawa banyak 0.861 0.707 RELIABEL

Harga terjangkau 0.876 0.707 RELIABEL

Kuat 0.885 0.707 RELIABEL

bahan tas ramah lingkungan 0.890 0.707 RELIABEL

Awet 0.880 0.707 RELIABEL

Sumer : Hasil Analisis SPSS 16.0

4.1.2.3 Hubungan Keutuhan Konsumen dan Karakteristik Teknis

Tahap ini menganalisis huungan antara keutuhan konsumen dengan karakteristik teknik yang telah didefinisikan, sehingga diperoleh hubungan yang sangat kuat, kuat atau lemah. Penilaian ini menggunakan skala ordinal yang merupakan tingkat pengukuran data yang berupa urutan rangking data, yang memberi arti daya bahwa satu obyek lebih, kurang atau sama jumlahnya dari atributnya dibanding dengan obyek lainnya. Nilai yang digunakan untuk menggambarkan ketiga hubungan tersebut adalah sebagai berikut (Cohen, 1995) :

Nilai 5 berarti hubungan kuat Nilai 3 berarti hubungan sedang Nilai 1 berarti hubungan lemah

Pemberian nilai hubungan didasarkan atas data kualitatif yang diperoleh dari wawancara, melakukan observasi, pengalaman konsumen dan pemilik tas laptop serta estimasi nilai dari peneliti. Hasil hubungan matrik hubungan konsumen dan karakteristik teknik dapat dilihat pada Gambar 4.5

Gambar 4.1

Matrik Hubungan Keutuhan Konsumen Terhadap Karakteristik Teknik

4.1.2.4 Hubungan teknis (technical correlation)

Technical Corelation menunjukan interaksi antara karakteristik teknik.

Pada masing-masing teknik dianding satu sama lain. Korelasi teknik merupakan

matrik yang menyerupai atap sehingga disebut roof matric. Simbol yang menunjukkan hubungan antara karakteristik teknik adalah sebagai berikut:

: Korelasi positif dan kuat : Korelasi positif

: Korelasi negatif

Tanpa simol : Korelasi negatif dan kuat

Hasil matrik yang menunjukan adanya interaksi antar karakteristik teknik satu sama lainnya seagai berikut :

Gambar 4.2 technical correlation

4.1.2.5 Perhitungan Kuantitatif Untuk Identifikasi Prioritas

Beberapa informasi tambahan mungkin ditambahkan untuk bagian informasi konsumen dari matrik perencanaan produk untuk menyediakan sebuah perhitungan kantitatif dari importance, sehingga dapat membantu proses penentuan prioritas perhitungan kuantitatif sebagai berikut :

a. Goal: merupakan level performance yang ingin dicapai perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen (customer need). Target tim mempercayai perusahaan akan mampu mencapai target pada produk baru dengan skor yang yang telah ditentukan yaitu membandingkan dengan produk pesaing, Seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Nilai Goal Tas Laptop Langgon No KEBUTUHAN PELANGGAN Tas Laptop

Langon Goal

b. Sales Point: merupakan informasi kemampuan menjual produk berdasarkan seberapa baik setiap customer need terpenuhi dan berpengaruh pada kompetisi yang dapat digunakan untuk pemasaran. Nilainya adalah: 1.2 yang disimbolkan dengan lingkaran dobel seperti hubungan kuat. Atribut yang paling dipentingkan oleh konsumen akan memiliki nilai sales point tertinggi.

Nilai ini ditentukan melalui diskusi tim pengembang kualitas yang masing-masing atribut yang memiliki nilai sales point ditunjukkan pada Tabel 4.6

Tabel 4.6

Sales Point tas laptop langon Yang Mempengaruhi Kompetisi Pemasaran

No KEBUTUHAN PELANGGAN Nilai Sales Point

1 Estetika 1

c. Improve Ratio merupakan hasil perbandingan goal dengan posisi produk sentra industry batik, Semakin besar nilai improvement ratio, maka semakin jauh atribut produk tersebut dari tingkat kepuasan maksimal pengguna atau konsumen. Improve Ratio ditunjukkan seperti pada Tabel 4.7.

d. Row Weight merupakan perhatian utama sentra industry batik untuk dapat meningkatkan pemenuhan kepuasan pelanggan. Nilai row weight diperoleh dari perkalian antara Importance to Customer, Improvement ratio dan Sales Point. Hasil dari row weight dapat dibuat untuk merefleksikan tindakan yang dikelompokkan atas tindakan A, B dan C , untuk memperhatikan kebutuhan kesulitan dan sumber daya. Penilaian untuk mengambil tindakan yang diperlukan dengan kategori tindakan sebagai berikut :

1. Kategori A: Pesaing sangat jauh didepan, perusahaan semata-mata tertarik untuk mengembangkan ide produk pesaing ke produk tas laptop.

2. Kategori B: Item membutuhkan sumberdaya yang lebih seperti teknologi, inovasi dan skil. Konsep harus dikembangkan dan dievaluasi untuk menemukan konsep terbaik. Produk pesaing bias digunakan sebagai referensi karena produk pesaing lebih ideal dibanding produk tas laptop.

3. Kategori C: Item sangat sulit untuk dikembangkan. Ada kesamaan dengan kategori B, kecuali perusahaan tidak mempunyai performansi dan tas laptop mempunyai alternative konsep.

Tabel 4.7

Improve Ratio Hasil Perbandingan Goal dengan Posisi Produk Tas Laptop Langon

No KEBUTUHAN PELANGGAN Posisi tas laptop

langon Goal Improve

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa atribut yang memiliki bobot baris paling besar atau mendapat prioritas utama untuk dilakukan suatu tindakan guna memperbaiki kualitas produk adalah: (1) Ergonomis dan (2) Estetika, sedangkan atribut produk yang memiliki berat bobot baris paling kecil atau tidak masuk kedalam prioritas utama untuk dilakukan suatu tindakan guna memperbaiki kualitas produk adalah atribut yang bernilai dibawah tujuh. Tabel 4.8 di bawah ini menyajikan nilai bobot baris untuk semua atribut produk dimulai dari nilai bobot

baris yang terbesar sehingga nilai bobot baris terkecil serta kategori tindakan yang

Gambar 4.3 Informasi Konsumen

4.1.2.6 House Of Quality

Hasil akhir dari metode QFD merupakan sebuah rencana pengembangan produk. Rencana pengembangan dapat dapat terlihat pada nilai target yang terletak dibagian bawah House of Quality (HOQ). Metode QFD mencakup proses-proses yang lengkap mulai dari identifikasi permasalahan sampai tercapainya sasaran proyek pengembangan melalui lahirnya spesifikasi desain, untuk jelasnya hasil keseluruhan HOQ terlihat pada Gambar 4.4 Gambar HOQ (rumah kualitas) dapat diketahui tingkat hubungan antara atribut kebutuhan konsumen dengan karakteristik tekniknya. Karakteristik teknik digunakan untuk mengukur atau mengkuantitatifkan kebutuhan konsumen yang masih bersifat kualitatif. Tingkat kepentingan dapat diketahui berdasarkan urutan dengan nilai paling tinggi yaitu 4 untuk atribut Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih dari satu, Mampu membawa banyak, Kuat, Awet, nilai 3,8 untuk atribut Bahan tas ramah lingkungan dan nilai atribut 3,6 untuk Harga terjangkau.

GAMBAR 4.4 HOUSE OF QUALITY

4.1.2.7 Matrik Part Deployment

Persyaratan teknik yang diperoleh dari matrik House of Quality, pada matrik deployment akan berubah menjadi kebutuhan untuk dicantumkan sebagai baris pada bagian kiri rumah. Sedangkan kolom yang merupakan bagian bawah atap rumah adalah part atau komponen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan teknik ini. Dari ke-lima rincian kebutuhan dalam faktor teknik HOQ maka kebutuhan yang harus diteliti lebih lanjut dalam part deployment matrix adalah: kualitas bahan, pewarnaan, dan pencelupan, sedangkan kebutuhan teknis motif desain batik dan pelilinan dapat langsung diperbaiki. Matrik Part Deployment dapat dilihat pada Tabel 4.30 dibawah ini.

Tabel 4.9 Matrik Part Deployment

4.1.2.8 Pemilihan Rancangan (desain)

Kepentingan absolute dan operasional goal (target) dijadikan sebagai dasar untuk merencanakan desain. Tahap perencanaan desain batik tulis dengan metode taguchi dimulai dari customer importance terbesar yang dihasilkan dari karakteristik teknis pada tahap awal pembuatan HOQ. Berdasarkan metode taguchi maka urutan karakteristik teknis yang menjadi prioritas pembuatan tas laptop langon yang tidak mudah luntur adalah: kualitas bahan, pewarnaan, pencelupan, motif desain batik, dan pelilinan. Tahapan memilih konsep tas laptop langon didasarkan pada perbandingan antara tas laptop langon dengan merek x, dimana dengan Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih dari satu, Mampu membawa banyak, Kuat, Awet, Bahan tas ramah lingkungan dan Harga terjangkau. Tahap memilih desain konsep ini didasarkan pada suara pengembang (peneliti), konsultan dan pengguna. Diharapkan tas laptop langon yang diimplimentasikan mewakili suara bersama demi peningkatan produktivitas hasil produksi. Tahapan memilih dari desain-desain konsep rancangan diperoleh dari banyak pertimbangan antara pengguna dan pengembang, namun yang paling penting adalah bahwa rancangan hasil mewakili suara pengguna/konsumen.

4.1.2.9 Matrik Perencanaan Proses

Tahapan analisis ini diawali dengan pembuatan peta proses pembuatan tas laptop langon, dari peta kemudian dihubungkan dengan part kritis yang dihasilkan dari matrik sebelumnya. Peta operasi dapat dilihat pada Gambar 4.10

Gambar 4.5 Matrik Perencanaan Proses

Gambar 4.6 assembly chart 4.1.2.10 Matrik Perencanaan Produksi

Tahap ini merupakan tahap terakhir untuk mengetahui tindakan yang perlu diambil untuk perbaikan performa perancangan produk. Tahap-tahap yang memerlukan adanya perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.7

Gambar 4.7 struktur produk

Tabel 4.10 Bill of Material (BOM) No

komp Level Description Kode Quantity Keteranga 1 n

Gambar 4.8 Peta Proses Operasi

Gambar 4.9 Matrik Perencanaan Produksi

4.2 Pembahasan

4.2.1 Atribut Kebutuhan Pelanggan

Dari hasil wawancara pernyataan misi dapat diketahui kebutuhan pelanggan yaitu: Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih dari satu, Mampu membawa beban banyak, Harga terjangkau, Kuat, Bahan tas ramah lingkungan, dan Awet.

4.2.2 Uji Validitas

N = 10; df = 8; = 5%

Kebutuhan Pelanggan R Hitung R Tabel Perhitungan Keterangan

Estetika 0.803 0.707 r hit > r tabel Valid

Dari hasil kuesioner diatas atribut kebutuhan pelanggan kemudian dilakukan uji validitas dengan hasil bahwa dari 10 responden yang dilakukan survey dihasilkan semua atribut mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka atribut kebutuhan pelanggan tersebut mempunyai nilai valid.

4.2.3 Uji Reliabilitas

KEBUTUHAN PELANGGAN KEPENTINGAN r TABEL KESIMPU

LAN

Estetika 0.878 0.707 RELIABEL

Ergonomis 0.872 0.707 RELIABEL

Multi fungsi 0.880 0.707 RELIABEL

Mudah dibawa 0.869 0.707 RELIABEL

Varian lebih dari satu 0.864 0.707 RELIABEL

Mampu membawa banyak 0.861 0.707 RELIABEL

Harga terjangkau 0.876 0.707 RELIABEL

Kuat 0.885 0.707 RELIABEL

bahan tas ramah lingkungan 0.890 0.707 RELIABEL

Awet 0.880 0.707 RELIABEL

Setelah dilakukan uji validitas terhadap atribut kebutuhan pelanggan kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan hasil bahwa dari 10 responden yang dilakukan survey dihasilkan semua atribut mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka atribut kebutuhan pelanggan tersebut mempunyai nilai reliabel, ini berarti bahwa semua data atribut dapat dilakukan analisa berikutnya.

BAB V KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Terdapat 10 atribut yang menjadi kebutuhan pelanggan tas laptop yaitu:

Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih dari satu, Mampu membawa beban banyak, Harga terjangkau, Kuat, Bahan tas ramah lingkungan, dan Awet.

2. Terdapat 2 atribut yang atribut yang mempunyai nilai kepentingan paling tinggi guna memperbaiki kualitas produk yaitu: (1) Ergonomis dan (2) Estetika, sedangkan atribut produk yang memiliki berat bobot baris paling kecil atau tidak masuk kedalam prioritas utama untuk dilakukan suatu tindakan guna memperbaiki kualitas produk.

3. Terdapat beberapa prioritas dalam perancangan produk tas laptop yaitu Varian lebih dari satu dan Bahan tas ramah lingkungan untuk nilai action diatas dapat diketahui bahwa atribut dengan kategori A berarti pesaing sangat jauh didepan, perusahaan semata-mata tertarik untuk mengembangkan ide produk pesaing ke produk tas laptop sedangkan kategori B adalah Ergonomis, Kuat, dan Awet Item membutuhkan sumberdaya yang lebih seperti teknologi, inovasi dan skil. Konsep harus dikembangkan dan dievaluasi untuk menemukan konsep terbaik. Produk pesaing bias digunakan sebagai referensi karena produk pesaing lebih ideal dibanding produk tas laptop.

PERSONALIA PENELITIAN 1. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap dan Gelar : Saufik Luthfianto, ST., MT

b. Golongan Pangkat dan NIPY : Penata Muda/IIIa dan 18752531981 c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Jabatan Struktural : Ka.prodi Teknik Industri e. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri f. Perguruan Tinggi : Universitas Pancasakti Tegal g. Bidang Keahlian : Teknik Industri

2. Anggota Peneliti

a. Nama Lengkap dan Gelar : Siswiyanti, ST., MT

b. Golongan Pangkat dan NIPY : Penata Muda/IIIb dan 12551341974 c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Jabatan Struktural : Wakil Dekan I

e. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri f. Perguruan Tinggi : Universitas Pancasakti Tegal g. Bidang Keahlian : Teknik Industri

3. Pembantu Peneliti (Mahasiswa)

a. Nama Lengkap : Kholidin Afriyadi, Agus Joko,

Aji Nur Imansyah b. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri c. Perguruan Tinggi : Universitas Pancasakti Tegal d. Bidang Keahlian : Teknik Industri

DAFTAR PUSTAKA

Akao, Y. 1990. Quality Function Deployment : Intergrating Customer Requirement Into Product Design. Massachusets : Productivity Press.

Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment : How To Make QFD Work For You. Massachuset : Addison-Wesley Publishing Company.

Dale H. Besterfield. Total Quality Management, Prentice Hall, Englewood Cliff New Jersey, 1995

Djunaidi, Much. Ahmad Kholid Alghofari. Dwi Apriyanti Rahayu.“Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Lembaga Bimbingan Belajar dengan QFD” Jurnal Ilmiah Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Vol. 5, No. 2, Desember 2006, hal 61-71

Eide, Arvid R. 2002. Engineering Fundamentals and Problem Solving. Int.

Edition. New York : McGrawHill.

Hamid, Tilani. Primaresa Utama. 2005. Perubahan Sifat Fisika dan Kimia kain Sutera dengan Pewarna Alami Bixin (Bixa Orellana). Jurnal Ilmiah teknik Kimia Universitas Indonesia.

Lakshitta Anindya, Sritomo Wignjosoebroto.2011. Perancangan Jumbo Bag Dengan Pendekatan Qfd Dan Triz Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas (Studi Kasus : Bongkar Muat Pupuk Di Pt. Petrokimia Gresik). Jurnal Teknik Industri ITS Undergraduate. Surabaya

Mazur, Glenn. 1994. “QFD For Small Bussines: A Shortcut Through The „Maze Of Matrices‟. Transactions From The Sixth Symposium On Quality Function Deployment, ann arbor, MI: QFD Institute. ISBN 1-889477-06-0 Marbun. 1993. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Melisa Veronica, Trifena Wienda, Cecilia budiono, Laksito Purnomo. 2005.

Perancangan Produk “A Bookshelf”: Suatu Analisis Dan Penerapan Perancangan Teknik. Prosiding seminar nasional perancangan produk

“Collaborative Product Design” Program Studi Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Metasari, Nur. 2010. Dilihat tanggal 24 september 2010 http://qualityengineering.wordpress.com/page/5/

Nazir, Muhammad. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta

Nyoman Wijana, I Gusti Ngurah Nala, I Ketut Tirtayasa, I Made Sutajaya. 2011.

Pembelajaran Sains Melalui Pendekatan Ergonomi Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal, Kebosanan Dan Kelelahan Serta Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Sd 1 Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Universitas Udayana Bali.

Perwitasari. 2007. Rancangan Tas Wanita Dengan Pendekatan Metode Quality Function Deployment (Qfd) Untuk Memenuhi Suatu Segmen Pasar (Studi Kasus Pada Cv H.M. Choiri, Sido.Rjo). http://digilib.its.ac.id

Eko Wahyu Runantoro.2005. Usulan Perbaikan Desain Produk Tas Ransel Consina Untuk Penggiat Kegiatan Alam Bebas Dengan Menggunakan Metoda Quality Function Deployment (Qfd). Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik. Unikom. Bandung.

Sudjana, Nana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabet.

Tambunan, Tulus. 1993. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu Penting. Jakarta: Salemba Empat.

Ulrich, Karl T. Steven D. Eppinger. 1995. Product Design and Development.

McGraw-Hill International.

Widodo, I. D. 2003. Perancangan dan Pengembangan Produk. Yogyakarta : UII PERS.

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.858 10

VALIDITAS

r hitung r tabel Perhitungan Keterangan

X1 .803 0.707 r hit > r tabel Valid

X2 .846 0.707 r hit > r tabel Valid

X3 .803 0.707 r hit > r tabel Valid

X4 .846 0.707 r hit > r tabel Valid

X5 .855 0.707 r hit > r tabel Valid

X6 .831 0.707 r hit > r tabel Valid

X7 .846 0.707 r hit > r tabel Valid

X8 .886 0.707 r hit > r tabel Valid

X9 .846 0.707 r hit > r tabel Valid

X10 .855 0.707 r hit > r tabel Valid

RELIABILITAS

R HITUNG = 0.858 > R TABEL = 0.707, MAKA DATA RELIABEL

Pertanyaan Tentang Penilaian pada Tas Ransel Pada 20 Responden

1. Bagaimana jahitan tas ransel tersebut menawan untuk dibawa??

a. Sangat Baik c. Sedang e. Sangat Buruk

4. apakah tas ransel itu sangat mudah dibawa??

a. Sangat Baik c. Sedang e. Sangat Buruk

b. Baik d. Buruk

5. Menurut anda, jika tas ransel memiliki berbagai macam model??

a. Sangat Baik c. Sedang e. Sangat Buruk

b. Baik d. Buruk

6. Apakah tas ransel harus mampu membawa barang banyak??

a. Sangat Baik c. Sedang e. Sangat Buruk

b. Baik d. Buruk

7. Apakah harga tas ransel harus terjangkau ??

a. Sangat Baik c. Sedang e. Sangat Buruk

b. Baik d. Buruk

8. apakah tas rensel harus kuat untuk membawa bawaan yang berat??

a. Sangat Baik c. Sedang e. Sangat Buruk

b. Baik d. Buruk

9. Menurut anda,apakah bahan tas ransel sangat berpengaruh ketika di pakai??

a. Sangat Baik c. Sedang e. Sangat Buruk

b. Baik d. Buruk

10. Bagaimana keawetan tas Ransel jika sering digunakan??

a. Sangat Baik c. Sedang e. Sangat Buruk

b. Baik d. Buruk

MATRIK PERENCANAAN PRODUK DENGAN HUBUNGAN ANTARA TECHNICAL REQUIRMENTS

MATRIK HOUSE OF QUALITY DENGAN KOLOM BOBOT

MATRIK PART DEPLOYMENT

DESAIN TAS AWAL

KETERANGAN:

1. Bantalan Tas 2. Penahan punggung 3. Tutup Tas

4. Pengait Tas 5. Bagian Luar Tas 6. Pengunci Tas 7. Bagian Bawah Tas 8. Bagian Samping Tas 9. Pengikat

Dokumen terkait