• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diagram ini digunakan untuk menggambarkan fungsionalitas sistem dari sudut pandang pengguna. Diagram ini menekankan pada apa yang dikerjakan sistem. Diagram ini juga menggambarkan interaksi sistem dengan pelaku (aktor) diluar sistem.

b. Activity diagram (diagram aktivitas).

Diagram aktivitas digunakan untuk menggambarkan aliran kerja aktivitas di dalam sistem atau dengan kata lain adalah bagaimana sistem itu mengerjakan fungsionalitas tertentu.

c. Collaboration diagram (diagram kolaborasi).

Diagram kolaborasi menggambarkan objek-objek yang terlibat dalam menghasilkan suatu fungsionalitas. Dalam diagram tersebut ditampilkan objek- objek yang berperan, serta relasi dan pesan yang disampaikan antar objek. d. Sequence diagram (diagram urutan ).

Sequencediagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam sistem berupa penyampaian message (pesan) yang dikaitkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequencediagram juga menggambarkan skenario atau rangkaian langkah- langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

e. Class diagram (diagram kelas)

Diagram kelas merupakan diagram utama dalam pemodelan berorientasi objek. Diagram kelas digunakan untuk memperlihatkan struktur statis sistem tersebut. Kelas adalah kumpulan objek yang mempunyai atribut dan tingkah laku (operasi) yang mirip.

3. Tahap implementasi sistem.

Tahap implementasi sitem merupakan proses transformasi desain sistem menjadi sebuah sistem aplikatif atau perangkat lunak. Implementasi SIBBioPeS 1.0 pada tahap desain sistem menggunakan Microsoft Visio 2003(Microsoft 2002) dan Sybase Power Designer 12.0 (Sybase 2005) sedangkan pada tahap pembuatan paket program menggunakan perangkat lunak Borland Delphi 7(Borland 2002) dan Ulead Photoimpact 8.0 (Ulead 1999) untuk perancangan antarmuka (sistem manajemen dialog). Sedangkan Microsoft Acces 2007 (Microsoft 2005) dan MySQL (Oracle 2009) digunakan sebagai sistem manajamen basis data dinamis. Selain itu agar tampilan antar muka lebih menarik dan userfriendly, sistem ini juga menggunakan format swf (Shockwave flash) yang dibuat menggunakan perangkat lunak Swish MX 3.0 (Swish 2007)

4. Verifikasi sistem

Verifikasi merupakan tahapan untuk mengetahui apakah program yang dibuat menghasilkan keluaran secara keseluruhan sesuai yang diinginkan. Proses verifikasi dilakukan selama pembuatan dan setelah selesai. Tahap verifikasi dilakukan dengan cara pengujian keluaran paket program dan pelacakan kesalahan sistem (testing and debuging).

23

IV.ANALISIS SISTEM

A. Deskripsi Sistem

Sistem informasi bisnis agroindustri biopellet limbah pelepah sawit yang dibuat ini dinamakan SIBBioPeS 1.0. Sistem ini adalah sistem informasi bisnis berbasis komputer yang dirancang menggunakan UML untuk menyajikan informasi yang menunjang dalam merencanakan dan menjalankan bisnis biopellet lps khususnya di wilayah propinsi Banten.

Informasi yang dibutuhkan dalam aktifitas produksi meliputi ketersedian bahan baku, perencanaan produksi, serta penjadwalan pengambilan bahan baku. Sedangkan pada aktifitas keuangan menginformasikan kebutuhan modal serta tingkat kelayakan dalam menjalankan bisnis tersebut menggunakan skema pembiayaan syariah.

Sumber data yang digunakan pada SIBBioPeS 1.0 berasal antara lain dari PTPN VIII unit kelapa sawit propinsi Banten, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Banten, Badan Pusat Statistik, dan sumber literatur lainnya yang relevan. Data-data yang dibutuhkan terutama meliputi kondisi umum wilayah, data perkebunan kelapa sawit, serta data kelayakan finansial. Selanjutnya data tersebut diolah oleh perangkat lunak aplikatif SIBBioPeS 1.0 untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang berguna dalam melaksanakan aktivitas bisnis biopellet lps.

B. Konfigurasi Sistem.

Konfigurasi sistem dari paket program SIBBioPeS 1.0 terdiri dari:

1. Sistem Pengolahan Terpusat

Sistem pengolahan terpusat berfungsi sebagai pengelola dan pengatur seluruh bagian atau komponen sistem yang menyusun paket program SIBBioPeS 1.0. Sistem pengolahan terpusat memungkinkan interaksi antara sistem satu dengan sistem yang lainnya. Sistem pengolahan terpusat pada SIBBioPeS 1.0, ditampilkan dalam bentuk menu utama yang dihubungkan dengan masing-masing fungsi.

2. Sistem Manajemen Dialog

Sistem manajemen dialog adalah fasilitas yang digunakan untuk berkomunikasi antara pengguna sistem dengan sistem tersebut. Sistem manajemen dialog mengatur tamplian, fleksibilitas serta kemudahan dalam mengoperasikan paket program. Pembuatan sistem manajemen dialog yang user friendly akan memudahkan pengguna dalam menggunakan paket program. Perancangan sistem manajemen dialog pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak utama adalah Borland Delphi 7(Borland, 2002). Sedangkan yang digunakan sebagai perancangan tampilan pengguna (user interface), adalah perangkat lunak Ulead Photoimpact 8 (Ulead 2002)dan Swish Max 3.0 (Swish 2007).

3. Sistem Manajemen Basis Data.

Sistem manajemen basis data (database manajemen sistem /DBMS) merupakan komponen penyusun sistem yang sangat penting karena berfungsi sebagai pemasukan, penghapusan, penyimpanan, pengolahan dan pengorganisasian data yang dibutuhkan bagi sistem tersebut. DBMS yang digunakan dalam pengembangan SIBBioPeS 1.0 ada dua yaitu

Microsoft Acces 2007 (Microsoft Corp, 2006).sebagai manajemen basis data lokal (offline),

sedangkan DBMS untuk basis data online adalah MySQL (Oracle, 2009).

C. Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna

Analisis kebutuhan dimaksudkan untuk mendapatkan jenis informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yang sekaligus juga merupakan faktor kritis bisnis biopellet pelepah sawit. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, dapat diidentifikasikan beberapa informasi yang dibutuhkan oleh pelaku bisnis:

1. Informasi bahan baku yang meliputi ketersediaan, lokasi, serta peramalannya.

2. Informasi biaya investasi pendirian industri yang mencakup kebutuhan modal, serta kelayakan finansial dengan skema pembiayaan syariah.

3. Informasi lokasi pabrik yang tepat berdasarkan kajian biaya transportasi untuk mendukung rantai pasokan bahan baku.

4. Informasi kebutuhan produksi yang mencakup kebutuhan bahan baku dan penjadwalan pengumpulan bahan baku.

5. Informasi umum tentang pembuatan biopellet pelepah sawit yang meliputi proses pembuatan serta standar mutunya.

D. Hubungan Antar Pelaku

Pelaku yang berperan dalam sistem informasi ini digolongkan menjadi tiga yaitu pelaku sumber data, pengembang sistem, serta pengguna akhir. Sumber data pada SIBBioPeS 1.0 meliputi PTPN VII Unit kelapa sawit, Badan Pusat Statistik, Dinas Kehutunan dan Perkebunan, Departemen ESDM, perbankan syariah, serta sumber pustaka yang mendukung lainnya.

Pelaku SIBBioPeS 1.0 terdiri dari dua kelompok, yaitu pelaku internal dan pelaku eksternal sistem. Pelaku yang berperan secara langsung dalam pengembangan SIBBioPeS 1.0 adalah pelaku internal seperti analis, administrator dan pemrogram.

25

E. Kebutuhan Fungsional Sistem

Kebutuhan fungsional untuk menjalankan SIBBioPeS 1.0 meliputi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, kebutuhan tenaga, serta pemeliharaan sitem.

1. Kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras.

Kebutuhan perangkat keras minimal adalah seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

 Prosesor pentium IV 1,66 GHz atau yang setara.

 RAM minimal adalah 512 MB.

 Ruang kosong pada hardisk sebesar 100 MB.

 Printer dan monitor sebagai media keluaran data.

 Serta perangkat masukan data seperti keyboard dan mouse.

 Koneksi internet untuk akses database online

Sedangkan kebutuhan perangkat lunak untuk menjalankan sistem ini adalah sistem operasi Windows XP SP2 (Microsoft 2002), flashplayer versi 9 (Adobe 2009), Microsoft Acces 2003 (Microsoft 2003) sebagai manajemen basis data. Serta jaringan internet sebagai perantara akses database online (MySQL). Komponen ODBC (open connection database)

yang berguna sebagai perantara untuk koneksi database MySQL (Oracle 2009).

2. Kebutuhan tenaga

Kebutuhan tenaga pada SIBBioPeS 1.0 meliputi system analyst, administrator, pemrogram, pengumpul data serta pengguna atau operator yang masing-masing mempunyai tugas, wewenang dan spesifikasi keahlian minimum.

a. Analis sistem

Analis sistem (system analyst) adalah orang yang bertindak sebagai desainer dan konseptor sebuah sistem. Keahlian khusus yang harus dimiliki oleh analis sitem adalah mempunyai kepakaran dalam analisis sitem serta mempunyai pengetahuan tentang bisnis biopelet.

b. Administrator

Administrator adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan data dan kebenaran informasi sistem. Keahlian yang harus dimiliki oleh administrator adalah memahami struktur data dari sistem:

c. Pemrogram

Pemrogram adalah orang yang bertindak mengimplementasikan sistem kedalam sebuah perangkat lunak. Keahlian khusus yang dimiliki administrator adalah mmpunyai kemampuan dalam bahasa pengkodean dan transformasi desain ke dalam perangkat lunak.

d. Pengumpul data

Pengumpul data adalah orang yang bertanggung jawab dalam pengumpulan dan pengujian kebenaran dari sumber data.

e. Pengguna akhir

Pengguna akhir dari SIBBioPeS 1.0 ini adalah para pelaku bisnis yang akan melakukan usaha pada biopellet dari pelepah sawit. Kemampuan dasar yang harus

dimiliki adalah mampu mengoperasikan sistem secara baik serta mengetahui pengoperasian komputer secara umum.

3. Pemeliharaan Sistem.

Pemeliharaan sistem meliputi perbaruan dan pemeliharaan data serta merancang bangun ulang sistem yang ada guna memenuhi perubahan kebutuhan pengguna akhir. Rancang bangun ulang pada pemeliharaan sistem dilakukan karena beberapa alasan antara lain program mengalami kerusakan baik oleh pihak luar maupun karena kerusakan sistem karena

27

V.

PEMODELAN SISTEM

Pada perancangan paket program SIBBioPeS 1.0, tidak semua diagram yang terdapat pada UML dibuat, karena kebutuhan pemodelan sistem yang tidak terlalu kompleks. Diagram-diagram yang dibuat pada perancangan sistem ini meliputi diagram kasus (use case), aktivitas (activity), kolaborasi (collaboration), urutan (sequence) dan kelas (class). Pembuatan diagram tersebut dilakukan dengan alat bantu perangkat lunak Microsoft Visio 2003 (Microsoft, 2003) dan Sybase Power Designer 12.5. (Sybase, 2005)

A. Use case diagram (diagram kasus).

Langkah awal dalam perancangan sistem berorientasi obyek adalah dengan membuat diagram kasus. Diagram kasus menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh sistem dan bukan bagaimana sistem itu melakukan. Diagram tersebut dihasilkan karena adanya interaksi pelaku (actor) yang berinterakai dengan sistem tersebut atau dapat juga dihasilkan dari kebutuhan pengguna terhadap sistem. Diagram kasus dapat digunakan sebagai prosedur awal pengujian sistem, membantu dalam menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan pihak lain, dan merancang test case semua fitur yang ada pada sistem.

Gambar 14. Diagram kasus dari SIBBioPeS 1.0

Diagram kasus terdiri dari tiga buah notasi utama yaitu actor (pelaku), case (kejadian/perilaku), dan relationship (hubungan). Sebuah sistem dibatasi oleh area berbetuk persegi yang diberi nama sesuai dengan nama sistem tersebut. Selanjutnya aktor yang berperan

terhadap sistem berada di luar area tersebut. Aksi atau perilaku yang dapat dilakukan sistem diletakkan dalam sebuah elips. Gambar 15 menyajikan contoh diagram kasus dari sub-sistem analisis finansial pada SIBBioPeS 1.0. (Diagram lengkap terdapat pada Lampiran 1 sampai dengan lampiran 6)

Berdasarkan diagram kasus pada Gambar 15, aktor utama pada SIBBioPeS 1.0 adalah pengguna, administrator, web service dan DBMS (database management system). Administrator merupakan subclass dari pengguna yang dapat bertindak sebagai pengguna tetapi mempunyai aksi tambahan atau khusus yaitu membuka sub-sistem kendali admin. Sedangkan aksi yang dapat dilakukan oleh sistem adalah seperti yang terlihat dalam elips, sebagai contoh adalah memilih database yang akan digunakan, pengaturan tampilan antar muka (customize user interface), dan memilih sub sistem yang ingin digunakan. Selanjutnya aksi yang dipilih pengguna, akan dihubungkan dengan sub-sistem yang bersangkutan.

Notasi <<extends>> menunjukkan bahwa aksi tersebut terdiri atas aksi-aksi yang lain sebagai contoh koneksi database terdiri atas koneksi database online dan database offline, dimana database online akan melibatkan aktor di luar sistem yaitu web services.

Gambar 15. Diagram kasus sub-sistem analisis finansial

Pada sub-sistem analisis finansial, pelaku yang berperan ada dua yaitu pengguna sistem dan DBMS. Aksi (case) yang dapat dilakukan sistem terhadap aktor pengguna tersebut adalah menentukan kelayakan investasi, menghitung kriteria kelayakan, menghitung proyeksi arus kas, proyeksi laba rugi, dan kebutuhan modal. Keterkaitan antar perilaku ditunjukkan dengan relasi <<uses>> yang menunjukkan bahwa suatu perilaku membutuhkan atau menggunakan perilaku yang lainnya. Sebagai contoh, perilaku penentuan kelayakan investasi akan menggunakan perilaku menghitung kriteria investasi (IRR, PBP, NPV dan B/C) dan dalam menjalankan perilaku menghitung kriteria investasi akan membutuhkan perilaku menghitung proyeksi arus kas.

Dokumen terkait