• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diagram Sistem Sanitasi Persampahan model 4

Dalam dokumen Bab II Profil Sanitasi Saat Ini (Halaman 55-63)

B. Sistem dan Infrastruktur Persampahan Untuk mengetahui sistem dan

4. Diagram Sistem Sanitasi Persampahan model 4

Sumber : Hasil FGD diagram sistem sanitasi Dinas Cipkataru Kab. Kudus, 2015

4. Diagram Sistem Sanitasi Persampahan model 4

Dalam model sistem persampahan ini, masyarakat membuang sampah ditempat sampah rumah tangga, untuk selanjutnya diambil oleh gerobag sampah dan dibuang ke kontainer sampah. Dari kontainer, sampah diangkut dengan

menggunakan truk arm roll ke tempat pemprosesan akhir. Sebagian sampah organik diolah menjadi kompos di dalam instalasi pengolahan pupuk granule, sedangkan residu yang tidak dapat diolah ditempatkan dalam zona penimbunan sampah. Cairan sampah / lindi diolah dalam instalasi pengolahan lindi dan selanjutnya dibuang ke badan air.

Gambar 2.8 Diagram Sistem Sanitasi Persampahan model 4

Sumber : Hasil FGD diagram sistem sanitasi Dinas Cipkataru Kab. Kudus, 2015 5. Diagram Sistem Sanitasi Persampahan model 5

Di Kabupaten Kudus terdapat sebagian warga masyarakat yeng telah mengolah sampah dilingkungannya dengan menggunakan komposter / takakura sehingga jumlah timbulan sampah yang diangkut oleh gerobag sampah sudah berkurang. Sampah organik yang dibuat kompos tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri ataupun dijual sehingga meningkatkan nilai ekonomis sampah. Sampah an organik akan dilakukan pemilahan dan dapat dimanfaatkan untuk bahan baku kerajinan ataupun dijual untuk di daur ulang.

Untuk sampah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi, maka timbulan sampah tersebut akan diangkut dengan gerobag sampah untuk dibuang ke tempat penampungan sementara atau kontainer sampah, yang kemudian akan diambil oleh dump truk atau truk arm roll ke tempat pemprosesan akhir sampah. Sebagian sampah organik yang masih terbawa diolah menjadi kompos di dalam instalasi pengolahan pupuk granule, sedangkan residu yang tidak dapat diolah ditempatkan dalam zona penimbunan sampah. Cairan sampah/lindi diolah dalam instalasi pengolahan lindi dan selanjutnya dibuang ke badan air.

Gambar 2.9 Diagram Sistem Sanitasi Persampahan model 5

Sumber : Hasil FGD diagram sistem sanitasi Dinas Cipkataru Kab. Kudus, 2015 6. Diagram Sistem Sanitasi Persampahan model 6

Tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga di sebagian wilayah Kabupaten kudus sudah cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan sudah adanya bank sampah yang mengolah sampah an organik menjadi produk yang laku dijual. Dengan adanya pengelolaan sampah dari sumbernya ini akan mengurangi beban tempat pemprosesan akhir sampah, sehingga umur sarana tempat pengolahan akhir sampah menjadi lebih panjang.

Gambar 2.10 Diagram Sistem Sanitasi Persampahan model 6

Residu sisa sampah yang tidak dapat diolah diangkut dengan gerobag sampah untuk dibuang ke tempat penampungan sementara atau kontainer sampah. Dari tempat penampungan sementara atau kontainer sampah kemudian diambil oleh dump truk atau truk arm roll ke tempat pemprosesan akhir. Sebagian sampah organik yang masih terbawa diolah menjadi kompos di dalam instalasi pengolahan pupuk granule, sedangkan residu yang tidak dapat diolah ditempatkan dalam zona penimbunan sampah. Cairan sampah / lindi diolah dalam instalasi pengolahan lindi untuk selanjutnya dibuang ke badan air.

Berdasarkan masterplan pengelolaan persampahan perkotaan Kabupaten Kudus tahun 2013, sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan di Kabupaten Kudus dibedakan menurut sumber sampah, yaitu :

a. Sampah permukiman / rumah tangga

Petugas kebersihan (RT/RW) mengambil sampah dari rumah dengan menggunakan becak sampah yang kemudian diangkut ke tempat penampungan sementara, untuk selanjutnya akan diangkut oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ke tempat pengolahan akhir.

b. Sampah pasar

Penanganan sampah pasar meliputi penyapuan / kebersihan dilingkungan pasar sampai dengan tempat penampungan sementara menjadi tanggungjawab Dinas Pengelola Pasar. Selanjutnya dari tempat penampungan sementara, sampah diangkut dengan menggunakan truk ke tempat pengolahan akhir oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. c. Sampah jalan

Penanganan sampah disepanjang jalan protokol khususnya penyapuan dan pengumpulan dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Sampah hasil penyapuan diangkut dengan menggunakan dump truck ke tempat pengolahan akhir sampah.

Peran serta masuarakat dalam pengelolaan sampah perlu untu ditingkatkan terutama dalam kegiatan pemilahan timbulan sampah dari sumbernya. Berdasarkan masterplan pengelolaan persampahan perkotaan oleh Bappeda Kabupaten Kudus tahun 2013, disebutkan bahwa peran serta masyarakat dapat terlibat dalam hal :

a. Peran serta dalam pengolahan sampah

c. Peran serta dalam pembayaran retribusi sampah.

Tabel 2.11 Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan

No Jenis Prasarana / Sarana

Satuan Jumlah / luas total terpakai Kapasitas / daya

tampung Ritasi / hari

Kondisi

Ket. M3 Baik Rusak ringan Rusak Berat

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viiii) (ix) (x)

1 Pengumpulan Setempat

- Gerobak unit 154 134 10

- Becak Sampah unit 144 44 97 3

- Becak Motor unit 26 20

- Kendaraan Pick Up unit 1 1

2 Tempat Penampungan

Sementara (TPS) Unit 33 - Bak sampah

(beton/kayu/fiber) unit -

- Container unit 28 - 18 2 1

- Transfer Stasiun unit 9 - 9

- SPA (Stasiun Peralihan Antara)

unit - -

3. Pengangkutan

- Truck engkel unit 3 2

- Dump Truck unit 17 12 4

- Arm Roll Truck unit 6 4

- Compactor Truck unit 4 Pengolahan Sampah - Sistem 3R unit 1 - 1 - Incinerator unit 1 1 5 TPA/TPA Regional Konstruksi:lahan urug saniter/lahan urug terkendali/ penimbunan terbuka Operasional:lahan urug saniter/lahan urug terkendali/ penimbunan terbuka 1 1

- Luas total TPA yg

terpakai Ha 5,6 -

- Luas sel Landfill Ha -

- Daya tampung TPA (M3/h

ari) -

6 Alat Berat

- Bulldozer unit 1 - 1

No Jenis Prasarana / Sarana Satuan Jumlah / luas total terpakai Kapasitas / daya

tampung Ritasi / hari

Kondisi

Ket. M3 Baik Rusak ringan Rusak Berat - Excavator /

backhoe unit 1 - 1

- Truk tanah unit

7 IPL: Sistem kolam Unit 1 1

Hasil pemeriksaan lab (BOD dan COD): - Efluen di Inlet - Efluen di Outlet

Sumber : Dinas Cipkataru Kabupaten Kudus, 2015

Data dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kudus, dari 797.453 jiwa penduduk pada tahun 2013, menghasilkan timbulan sampah sebanyak 585,6 M3/hari dengan rincian 62,1 M3/hari diwilayah perdesaan dan 523,5 M3/hari untuk wilayah perkotaan. Berdasarkan hal tersebut, timbulan sampah diwilayah perkotaan membutuhkan penanganan yang serius dikarenakan 89% timbulan sampah berasal dari wilayah perkotaan.

Tabel 2.12 Timbulan sampah per kecamatan

Kecamatan

Jumlah Penduduk Volume Timbulan Sampah

Wilayah

perdesaan perkotaan Wilayah Total perdesaan Wilayah Wilayah Perkotaan Total Jiwa Jiwa Jiwa (%) (M3/hari) (%) (M3/hari) (%) (M3/hari) Kaliwungu 0 94.252 94.252 0 0 5.8 30.4 5.2 30.4 Kota 0 92.039 92.039 0 0 51.6 270.2 46.1 270.2 Jati 0 102.911 102.911 0 0 26.6 139.3 23.8 139.3 Undaan 71.072 0 71.072 20.5 12.7 0 0 2.2 12.7 Mejobo 0 72.242 72.242 0 0 3.3 17.2 2.9 17.2 Jekulo 101.855 0 101.855 60.5 37.6 0 0 6.4 37.6 Bae 0 68.170 68.170 0 0 10.0 52.4 8.9 52.4 Gebog 0 96.841 96.841 0 0 2.7 14 2.4 14 Dawe 98.071 0 98.071 19 11.8 0 0 2.0 11.8 TOTAL 270.998 526.455 797.453 100 62.1 100 523.5 100 585.6

Sumber : Dinas Cipkataru Kabupaten Kudus, 2015

Pengelolan sampah perlu pengelolaan yang baik, dikarenakan apabila semua sampah dibuang di tempat pengolahan akhir, maka akan berakibat semakin pendeknya masa pakai tempat pengolahan akhir tersebut. Pengelolaan sampah dari sumbernya terus

disosialisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus dengan menggunakan prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle). Pengenalan konsep 3R ini dirasakan manfaatnya dan mulai dapat mengurangi jumlah timbulan sampah yang terangkut ke tempat pengolahan akhir. Ada beberapa teknologi yang digunakan dalam kampanye 3R, yaitu :

a. Bank sampah

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan bank sampah adalah :

 Mendampingi warga dalam pengelolaan sampah organik, dengan membuat kompos  Memanfaatkan sampah an organik menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis,

misalnya tas, dompet dll.

Tabel 2.13 Daftar nama, lokasi dan pengelola bank sampah diwilayah Kabupaten Kudus

No Nama Bank Sampah Alamat Nama Ketua Kelompok

Jumlah Sampah Yang dikelola (M3/bulan) Omzet Bank Sampah (Rp/bulan) 1 Karya Sentosa Ds. Tumpangkrasak Ibu Nasikah 24 400.000 2 Sekar Melati Kel. Mlatinorowito Ibu Beny 9,12 300.000 3 Muria Berseri Perum Muria Indah, Ds Gondangmanis Ibu Patricia 32,4 800.000 4 Kapas Hijau Sejahtera Perum. Megawon Indah Ibu Riris 4,8 400.000 5 Bintang Muria Jl. Raya Kudus-Colo Gg. Honggokusumo,

Cendono, Dawe Bp. Akhsin 9 300.000

Sumber : Masterplan pengelolaan persampahan perkotaan Kabupaten Kudus tahun 2013 b. Pembinaan sekolah adiwiyata

Kegiatan yang dilakukan sekolah adiwiyata terkait dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, maka sekolah adiwiyata berkomitmen untuk :

 Kebijakan berwawasan lingkungan.

 Kurikulum berbasis lingkungan, dimana pendidikan lingkungan hidup diintegrasikan kedalam setiap mata pelajaran.

 Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif.

 Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

Berikut ini Daftar sekolah adiwiyata yang concern terhadap upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di kawasan perkotaan Kabupaten Kudus :

Tabel 2.14 Daftar sekolah adiwiyata di kawasan perkotaan Kabupaten Kudus

No Sekolah Alamat Penghargaan yang diperoleh

1 SD 1 Barongan Jl. Sunan Muria Gg. SD 1, Barongan, Kudus Calon sekolah Adiwiyata Nasional 2 SD Cahaya Nur Jl. Jend. Sudirman No. 54, Kudus Sekolah Adiwiyata Mandiri 3 SMP 1 Jekulo Jl. Sunan Muria No. 10A, Kudus Sekolah Adiwiyata Mandiri 4 SMA 1 Jekulo Jl. Raya Kudus-Pati Km. 10 No. 34, Kudus Sekolah Adiwiyata Nasional 5 SMK 1 Kudus Jl. Ganesha II Purwosari, Kudus Sekolah Adiwiyata Mandiri Sumber : Masterplan pengelolaan persampahan perkotaan Kabupaten Kudus tahun 2013

c. Penggunaan komposter

Pengelolaan sampah dari sumbernya juga dilakukan dengan mengadakan pengolahan setempat dengan teknologi komposter untuk membuat pupuk organik. Dengan semakin banyaknya pengelolaan sampah organik ini diharapkan masyarakat mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan pupuk untuk kebutuhan sendiri atau dijual, sehingga menambah nilai ekonomis.

Tabel 2.15 Daftar lokasi komposter di Kabupaten Kudus

No Lokasi Keterangan

1 Perumahan Graha Kencana 30 unit takakura 2 Perumahan Barongan 30 unit takakura 3 Perumahan Kudus Permai 30 unit takakura

4 Perumahan Muria Indah 100 unit tong komposter 5 Kel. Mlatinorowito 100 unit tong komposter 6 Desa Tumpangkrasak 100 unit tong komposter 7 Kantor Lingkungan Hidup 2 unit tong komposter 8 Puskesmas Wergu Wetan 1 unit tong komposter

9 SD Cahaya Nur 6 unit tong komposter, biopori 10 SD 1 Barongan 6 unit tong komposter

11 SD 2 Jepang 1 unit tong komposter 12 Sd 4 Jepang 1 unit tong komposter 13 SD 5 Jepang 1 unit tong komposter

14 SMP 1 Kudus 6 unit tong komposter, 4 unit gentong komposter 15 SMP 1 Mejobo 10 unit tong komposter, 12 unit gentong komposter

No Lokasi Keterangan

17 SMP 3 Kudus 6 unit tong komposter, 15 unit gentong komposter 18 SMP 5 Kudus 2 unit tong komposter

19 SMK 1 Kudus 6 unit tong komposter, 12 unit gentong komposter 20 SMA 1 Kudus 2 unit tong komposter

21 SMA 1 Jekulo 6 unit tong komposter

Sumber : Masterplan pengelolaan persampahan perkotaan Kabupaten Kudus tahun 2013

Dengan semakin banyaknya pengelolaan sampah dari sumbernya dengan konsep 3R, maka dari jumlah timbulan sampah sebesar 585,6 M3/hari, sampah yang terangkut ke TPA sebanyak 510,5 M3/hari. Dengan kondisi seperti ini, maka sosialisasi pemanfaatan teknologi 3R perlu untuk dilanjutkan karena akan berdampak pada peningkatan nilai ekonomis sampah dan memperpanjang umur pelayanan tempat pengolahan akhir.

Tabel 2.16 Cakupan akses dan sistem layanan persampahan kecamatan per hari

Kecamatan

3R Volume sampah yg terangkut ke

TPA Total

Wilayah

perdesaan perkotaan Wilayah Total

Wilayah Perkotaan dan Perdesaan (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) Kaliwungu 0 0 7.0 4.6 6.1 4.6 5.1 25.8 5.1 25.8 Kota 0 0 51.4 33.8 45.0 33.8 46.3 236.4 46.3 236.4 Jati 0 0 20.4 13.4 17.8 13.4 24.7 125.9 24.7 125.9 Undaan 16.1 1.5 0.0 0 2.0 1.5 2.2 11.2 2.2 11.2 Mejobo 0.0 0 4.6 3 4.0 3 2.8 14.2 2.8 14.2 Jekulo 61.3 5.7 0.0 0 7.6 5.7 6.2 31.9 6.2 31.9 Bae 0.0 0 14.9 9.8 13.0 9.8 8.3 42.6 8.3 42.6 Gebog 0.0 0 1.8 1.2 1.6 1.2 2.5 12.8 2.5 12.8 Dawe 22.6 2.1 0 0 2.8 2.1 1.9 9.7 1.9 9.7 TOTAL 100 9.3 100 65.8 100 75.1 100 510.5 100 510.5 Sumber : Dinas Cipkataru Kabupaten Kudus, 2015

Dalam dokumen Bab II Profil Sanitasi Saat Ini (Halaman 55-63)

Dokumen terkait