• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNDANGAN TERKAIT DENGAN EVALUASI KELEMBAGAAN

1. Dinas Pendidikan

167

168

5,625. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 56,25%.

d. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Manajemen Resiko dari 5 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 7,083. Pencapaian secara persentase kelembagaan adalah sebesar 70,83%.

e. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Teknologi Informasi dari 6 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 6,5. Pencapaian secara persentase dalam instrumen, berjumlah 65%.

Perolehan nilai tersebut telah sesuai dengan jawaban atas pertanyaan terbuka dari instrumen IV yang didukung oleh bukti-bukti dokumen dan fakta pendukung dari Perangkat Daerah yang dievaluasi.

Dengan demikian, kondisi organisasi Dinas Pendidikan Kota Balikpapan dari sisi masing-masing dimensi dan sub dimensi yang digunakan dalam evaluasi ini tampak pada grafik radar berikut ini:

Grafik 1.

Grafik Radar Masing-masing Subdimensi Dinas Pendidikan Kota Balikpapan

Sumber: Hasil analisis, 2022

Berdasarkan perolehan nilai totalnya yang sebesar 66,282 maka Dinas Pendidikan Kota Balikpapan termasuk dalam peringkat komposit 4 atau P-4 dengan interpretasi bahwa dari sisi struktur dan proses organisasi, Dinas Pendidikan Kota Balikpapan telah tergolong efektif.

Namun struktur dan proses organisasi masih memiliki beberapa

0 10 20 30 40 50 60 70 80 Kompleksitas

Formalisasi

Sentralisasi

Keselarasan

Tata Kelola &

Kepatuhan Perbaikan Proses

Manajemen Risiko Teknologi Informasi

169

kelemahan minor yang dapat segera diatasi segera melalui upaya perbaikan secara rutin yang bersifat marjinal. Adapun kelemahan-kelemahan yang dimiliki Dinas Pendidikan Kota Balikpapan antara lain:

1) Secara struktur organisasi, desain organisasi sangat perlu disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain karena:

• Tingkatan unit organisasinya perlu penyesuaian tugas dan fungsi dari tingkatan yang paling atas hingga paling bawah;

• Tugas dan fungsi unit organisasi belum bersifat spesifik yang menggambarkan keragaman kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang, misalnya Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan yang semestinya menangani hal-hal yang terkait SDM (tenaga pendidik dan/atau tenaga kependidikan), namun dalam uraian tugas dan fungsinya menangani perizinan dan kurikulum muatan lokal (dalam Perwali Balikpapan Nomor 1 Tahun 2022).

• Instansi vertikal atau UPT yang ada saat ini perlu penyesuaian yang jumlahnya menunjukkan adanya indikasi melebihi kebutuhan;

• Nomenklatur unit organisasi sangat perlu disesuaikan dengan tugas dan fungsinya;

• Tugas dan fungsi unit organisasi serta mekanisme hubungan antar unit organisasi yang ada saat ini perlu perumusan secara lebih jelas sesuai strategi organisasi dalam peraturan tentang organisasi dan tata kerjanya;

• Kewenangan pengambilan keputusan yang ada saat ini perlu dirumuskan secara lebih jelas sesuai dengan strategi organisasi;

• Tingkatan manajemen yang lebih tinggi mengambil alih keputusan dari kewenangan manajemen yang lebih rendah.

2) Sedangkan secara proses organisasi, diperlukan pembenahan antara lain karena:

170

• Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) organisasi dari tingkatan manajemen tertinggi sampai menengah ke bawah belum sesuai peraturan perundangan;

• Seluruh kepentingan strategis pemangku kepentingan organisasi dari tingkatan manajemen tertinggi sampai menengah ke bawah belum dipetakan dengan baik;

Setiap tahapan pekerjaan yang terdapat di dalam proses kerja pada tingkatan manajemen tertinggi sampai menengah ke bawah belum memiliki kesesuaian dan kejelasan fungsi, struktur dan akuntabilitas.

2. Dinas Kesehatan

Untuk dimensi struktur organisasi, bobot penilaian terbagi pada tiga nilai sub dimensi dengan masing-masing bobot persentase nilai yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Kompleksitas Struktur sebesar 50%, 2) Formalisasi Struktur sebesar 25%, dan 3) Sentralisasi Struktur sebesar 25%.

a. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Kompleksitas dari 18 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 14,234. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 56,936%.

b. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Formalisasi dari 7 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 9,822. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 78,576%.

c. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Sentralisasi dari 11 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 10,952. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 87,616%.

Perolehan nilai tersebut telah sesuai dengan jawaban atas pertanyaan terbuka dari instrumen IV yang didukung oleh bukti-bukti dokumen dan fakta pendukung dari Perangkat Daerah yang dievaluasi.

Sedangkan untuk dimensi proses organisasi, bobot penilaian terbagi pada lima nilai sub dimensi dengan masing-masing bobot persentase nilainya sebesar 10% yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Keselarasan, 2) Tata Kelola dan Kepatuhan, 3) Perbaikan dan Peningkatan Proses, 4) Manajemen Resiko dan 5) Teknologi Informasi.

a. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Keselarasan dari 7 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 9,688. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 96,88%.

b. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Tata Kelola dan Kepatuhan dari 4 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 10,003.

171

Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 100%.

c. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Perbaikan dan Peningkatan Proses dari 5 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 8,125. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 81,25%.

d. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Manajemen Resiko dari 5 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 9,168. Pencapaian secara persentase kelembagaan adalah sebesar 91,68%.

e. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Teknologi Informasi dari 6 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 7,5. Pencapaian secara persentase dalam instrumen, berjumlah 75%.

Perolehan nilai tersebut telah sesuai dengan jawaban atas pertanyaan terbuka dari instrumen IV yang didukung oleh bukti-bukti dokumen dan fakta pendukung dari Perangkat Daerah yang dievaluasi.

Dengan demikian, kondisi organisasi Dinas Pendidikan Kota Balikpapan dari sisi masing-masing dimensi dan sub dimensi yang digunakan dalam evaluasi ini tampak pada grafik radar 2 yang tersaji pada halaman selanjutnya.

Grafik 2.

Grafik Radar Masing-masing Subdimensi Dinas Kesehatan Kota Balikpapan

Sumber: Hasil analisis, 2022.

Berdasarkan perolehan nilai totalnya yang sebesar 74,492 maka Dinas Kesehatan Kota Balikpapan termasuk dalam peringkat komposit 4 atau P-4 dengan interpretasi bahwa dari sisi struktur dan proses

0 20 40 60 80 100 Kompleksitas

Formalisasi

Sentralisasi

Keselarasan

Tata Kelola & Kepatuhan Perbaikan Proses

Manajemen Risiko Teknologi Informasi

172

organisasi, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan telah tergolong efektif.

Namun struktur dan proses organisasi masih memiliki beberapa kelemahan minor yang dapat segera diatasi segera melalui upaya perbaikan secara rutin yang bersifat marjinal. Adapun kelemahan-kelemahan yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Balikpapan hanya terdapat pada dimensi struktur organisasinya dimana desain organisasi sangat perlu disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain karena:

• Tingkatan unit organisasinya perlu penyesuaian tugas dan fungsi dari tingkatan yang paling atas hingga paling bawah;

• Jumlah instansi vertikal atau UPT yang ada saat ini menunjukkan belum mencukupi kebutuhan minimum yang diperlukan;

• Jenjang jabatan yang ada belum sesuai dengan kebutuhan;

• Jumlah jabatan pada setiap tingkatan belum sesuai dengan kebutuhan;

• Jabatan-jabatan fungsional belum memenuhi kebutuhan;

• Tugas dan fungsi unit organisasi serta mekanisme hubungan antar unit organisasi yang ada saat ini perlu perumusan secara lebih jelas sesuai strategi organisasi dalam peraturan tentang organisasi dan tata kerjanya;

• Tingkatan manajemen yang lebih tinggi mengambil alih keputusan dari kewenangan manajemen yang lebih rendah

3. Dinas Pekerjaan Umum

Untuk dimensi struktur organisasi, bobot penilaian terbagi pada tiga nilai sub dimensi dengan masing-masing bobot persentase nilai yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Kompleksitas Struktur sebesar 50%, 2) Formalisasi Struktur sebesar 25%, dan 3) Sentralisasi Struktur sebesar 25%.

a. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Kompleksitas dari 18 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 14,930. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 59,720%.

173

b. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Formalisasi dari 7 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 9,822. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 78,576%.

c. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Sentralisasi dari 11 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 11,644. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 93,152%.

Perolehan nilai tersebut telah sesuai dengan jawaban atas pertanyaan terbuka dari instrumen IV yang didukung oleh bukti-bukti dokumen dan fakta pendukung dari Perangkat Daerah yang dievaluasi.

Sedangkan untuk dimensi proses organisasi, bobot penilaian terbagi pada lima nilai sub dimensi dengan masing-masing bobot persentase nilainya sebesar 10% yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Keselarasan, 2) Tata Kelola dan Kepatuhan, 3) Perbaikan dan Peningkatan Proses, 4) Manajemen Resiko dan 5) Teknologi Informasi.

a. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Keselarasan dari 7 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 10. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 100%.

b. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Tata Kelola dan Kepatuhan dari 4 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 8,931.

Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 89,31%.

c. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Perbaikan dan Peningkatan Proses dari 5 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 7,50. Pencapaiannya secara persentase kelembagaan adalah sebesar 75%.

d. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Manajemen Resiko dari 5 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 10,002. Pencapaian secara persentase kelembagaan adalah sebesar 100%.

e. Perolehan nilai dari perhitungan sub dimensi Teknologi Informasi dari 6 pertanyaan dalam instrumen, berjumlah 8. Pencapaian secara persentase dalam instrumen, berjumlah 80%.

Perolehan nilai tersebut telah sesuai dengan jawaban atas pertanyaan terbuka dari instrumen IV yang didukung oleh bukti-bukti

174

dokumen dan fakta pendukung dari Perangkat Daerah yang dievaluasi.

Dengan demikian, kondisi organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan dari sisi masing-masing dimensi dan sub dimensi yang digunakan dalam evaluasi ini tampak pada grafik radar 3 yang tersaji pada halaman berikutnya.

Berdasarkan perolehan nilai totalnya yang sebesar 80,829 maka Dinas Kesehatan Kota Balikpapan termasuk dalam peringkat komposit 4 atau P-4 dengan interpretasi bahwa dari sisi struktur dan proses organisasi, Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan telah tergolong efektif.

Namun struktur dan proses organisasi masih memiliki beberapa kelemahan minor yang dapat segera diatasi segera melalui upaya perbaikan secara rutin yang bersifat marjinal.

Grafik 3.

Grafik Radar Masing-masing Subdimensi Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan

Sumber: Hasil analisis, 2022.

Adapun kelemahan-kelemahan yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan antara lain:

1) Secara struktur organisasi, desain organisasi sangat perlu disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain karena:

• Jumlah instansi vertikal atau UPT, cabang dinas atau UPTD yang ada saat ini melebihi kebutuhan;

0 20 40 60 80 100 Kompleksitas

Formalisasi

Sentralisasi

Keselarasan

Tata Kelola & Kepatuhan Perbaikan Proses

Manajemen Risiko Teknologi Informasi

175

• Jumlah jabatan pada setiap tingkatan belum sesuai dengan kebutuhan;

• Jabatan-jabatan fungsional belum memenuhi kebutuhan;

• Tingkatan manajemen yang lebih tinggi mengambil alih keputusan dari kewenangan manajemen yang lebih rendah namun tingkatan manajemen yang lebih rendah juga dapat mengambil keputusan melebihi kewenangannya.

2) Sedangkan secara proses organisasi, diperlukan pembenahan antara lain karena struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) organisasi dari tingkatan manajemen tertinggi sampai menengah ke bawah belum sesuai peraturan perundangan.

Dokumen terkait