LOKET I Pendaftaran permohonan pengujian, pemohon yang memenuhi syarat diberi tanda bukti terdaftar dan surat perintah bayar (SPP) biaya/
LOKET 4 Penetapan hasil uji : 1. Lulus
D. Pelaksanaan Penegakan Hukum Oleh Dinas Perhubungan Dalam Mengatasi Pelanggaran Uji Laik Jalan
1. Dinas Perhubungan dalam menegakkan hukum bagi pelanggaran Uji Kir
Sub bagian Lalu lintas Hery. H menyatakan bahwa yang menjadi
faktor utama terjadinya pelanggaran uji laik jalan adalah kurangnya
kesadaran para pengemudi atau pemilik kendaraan bersangkutan yang tidak
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan uji laik jalan, pentingnya
melakukan tes uji laik jalan (wawancara: Hery.H Sub bagian Lalin Dishub
Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang senantiasa memberikan
pembinaan kepada masyarakat, khususnya pengemudi dan pemilik
kendaraan wajib uji, tentang pentingnya pengujian kendaraaan/ laik jalan
untuk jaminan keselamatan para pengguna jalan pada umumnya dan
penumpang kendaraan angkutan umum pada khususnya. Pelanggaran yang
sering dilakukan oleh para pengemudi adalah mengabaikan asap kendaraan
menjadi hitam akibat dari kondisi kendaraan sudah tidak layak lagi
dikarenakan usia kendaraan yang sudah tua atau tidak memenuhi standar
tapi masih tetap dipakai untuk mengangkut penumpang. Hal tersebut
dikarenakan belum ada pengaturan sanksi bagi pengemudi atau pemilik
kendaraan yang masih menggunakan kendaraannya yang sudah harus
memasuki masa peremajaan. Dalam Perda Banten yang berlaku bagi seluruh
wilayah Banten menyatakan bahwa :
Pasal 18
(2)Untuk menjamin keselamatan, kenyamanan, dan kelangsungan pelayanan
angkutan umum yang dioperasikan wajib dilakukan peremajaan.
(3)Pelaksanaan peremajaan kendaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dilakukan terhadap kendaran umum yang telah dioperasikan
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) tahun.
Kelemahan dari pasal tersebut adalah belum mengatur mengenai
sanksi-sanksinya jadi akan menimbulkan kebingungan bagi masyarakat ketika akan
Tindakan-tindakan Dinas Perhubungan dalam menegakkan hukum
bagi pelanggar lalu lintas khususnya pelanggaran Kir senantiasa
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku misalnya
bagi kendaraan wajib uji yang diketahui sudah tidak laik jalan dan masa
berlaku Uji Kir sudah lewat jangka waktunya tentunya diberikan sanksi
tilang tindak pidana ringan dan disidangkan ke pengadilan, selanjutnya
diperintahkan untuk melakukan uji berkala. Bapak Ansor seorang
pengemudi angkutan umum lintasan trayek Anten-Cadasari Pandeglang
mengaku pernah sekali ditilang oleh petugas Dishub karena masa Kir telah
habis namun ia belum melakukan uji kir lagi padahal ia mengetahui secara
pasti bahwa dalam peraturannya 1 (satu) bulan sebelum masa kir habis maka
ia harus melaporkan pada bagian PKB untuk diberi surat keterangan dan
jadwal pemberitahuan uji kir. Tidak ada kesulitan sebenarnya bagi bapak
Ansor jika ia mengikuti prosedurnya namun ia mengatakan bahwa pada saat
itu belum mempunyai uang untuk membayar administrasi sekaligus biaya
perbaikan mesin di bengkel. Hal ini tidak akan terjadi apabila dari jauh-jauh
hari para pengemudi angkutan telah mempersiapkannya karena pada
kenyataan yang penulis amati masih banyak juga pemilik angkutan atau
pengemudi angkutan yang melaksanakan uji kir sesuai prosedur pada saat
itu.
Berdasarkan undang-undang No. 14 tahun 1992 Pasal 16 tentang
(1)Untuk kesalamatan, keamanan, dan ketertiban lalu lintas dan angkutan
jalan, dapat dilakukan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan.
(2)Pemeriksaan kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi :
a. Pemeriksaan persyaratan teknis dan laik jalan;
b. Pemeriksaan tanda bukti lulus uji, surat tanda bukti pendafataran atau
surat tanda coba kendaraan bermotor dan surat izin mengemudi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, pasal 14, pasal 18 dan
lain-lain yang diperlukan.
(3)Ketentuan mengenai tata cara dan syarat-syarat pemeriksaan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah.
Dinas perhubungan kabupaten pandeglang dalam melakukan
pemeriksaan terhadap setiap kendaraan senantiasa berpedoman pada
Peraturan pemerintah No. 42 tahun 1993 yang menetapkan bahwa dalam
melakukan pemeriksaan pada setiap kendaraan bermotor yang beroperasi di
jalan berdasarkan wewenangnya :
Pasal 8
Pegawai negeri sipil dalam melaksanakan pemeriksaan kendaraan bermotor
di jalan, berwenang untuk :
(2)Melakukan pemeriksaan terhadap fisik kendaraan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 huruf b.
Pasal 10
Pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan yang dilakukan oleh pemeriksa
Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan apabila :
(1)Angka kecelakaan lalu lintas di jalan cenderung meningkat, disebabkan
oleh kondisi kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan;
(2)Jumlah kendaraan bermotor yang tidak memenuhi persaratan teknis dan
laik jalan cenderung meningkat dan/ atau tingkat ketidaktaatan pemilik
cenderung meningkat untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor
pada waktunya.
Pasal 11
(1)Pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 9 dan pasal 10 dilakuka dalam jangka waktu paling lama 21 (dua
puluh satu ) hari.
(2)Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan tidak pada
satu tempat tertentu.
Pasal 13
(1)Pemeriksaan yang melakukan pemeriksaan kedaraan bermotor di jalan
(2)Surat perintah tugas sebagaimana dimaksud dala ayat (1) dikeluarkan
oleh:
a. Kepala kepolisian negara republik indonesia untuk peeriksaan yang
dilakukan oleh petugas polisi negara republik indonesia.
b. Mentri untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa pegawai
negeri sipil.
Seorang pengemudi atau pemilik angkutan yang telah melanggar
pasal-pasal yang berkaitan dengan uji laik jalan Dinas perhubungan dan
kepolisian akan menindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Pasal-pasal penindakan tersebut terdapat dalan UU No. 14
tahun 1992 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, pasal tersebut
diantaranya adalah :
Pasal 54
Barang siapa mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak sesuai
dengan peruntukannya, atau tidak memenuhi persyaratan teknis da laik
jalan, atau tidak sesuai dengan kelas jalan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 12 ayat (1) di pidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga)
bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.3000.000.- (tiga juta rupiah).
Pasal 55
Barang siapa memasukan ke dalam wilayah Indonesia atau membuat atau
merakit kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan, dan
dengan peruntukannya, atau tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan atau tidak sesuai dengan kelas jalan yang akan dilaluinya sebagaimana
dimaksud dalam pasal 12 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) tahun dan denda setinggi-tingginya Rp.12.000.000,- (dua belas
juta rupiah ).
Pasal 56
Barang siapa mengemudikan kendaraan khusus di jalan tanpa dilengkapi
dengan tanda bukti lulus uji sebagaimana dimaksud pasal 13 ayat (3)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda
setinggi-tingginya Rp.2000.000,- (dua juta rupiah).
Apabila kendaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ternyata tidak
memiliki tanda bukti lulus uji dipidana dengan pidana kurungan paling lama
6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.6000.000,- (enam juta
rupiah).
Dengan pemberlakuan pasal-pasal pemidanaan diatas maka
diharapkan masyarakat menjadi takut kemudian akan mencegah dirinya
untuk melakukan hal atau pelanggaran lalu lintas yang akan menjeratkan
dirinya pada salah satu pasal diatas. Meskipun yang penulis amati selama
melakukan penelitian belum ditemukan pelanggaran yang terlalu berat
karena mereka telah menanamkan rasa takut pada hukum sehingga akan
2. Kerjasama Dinas Perhubungan dan Kepolisian Resor Pandeglang