• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 81 • Untuk sistem yang akan ditekan dengan keluaran penguat

Dalam dokumen BAB II SISTEM SUARA EDIT 23 (Halaman 34-38)

penuhuntuk perioda waktu yang panjang, direkomendasikan memilih penguat yang memberikan keluaran kontinyu kemampuannya akan sama dengan kemampuan daya masukan loudspeaker. Situasi demikian terutama dalam penguatan musok, dimana konstanta sinyal band lebar mendominasi.

• Untuk aplikasi demikian seperti penguatan suara dimana operator yang mengendalikan tingkatan secara hati-hati, secara percaya diri dapat direkomendasi penguat dengan kemampuan keluaran dua kali (lebih besar dari 3 dB) dari pada kemampuan kontinyu loudspeaker. Masuk akal bahwa daya puncak diperlukan, sering sedikit melampaui kemampuan kontinyu speaker, dapat ditangani tanpa masalah dan bisa dipertimbangkan untuk memberikan penguatan yang sesuai. • Untuk memantau kritis tertentu seperti sudio perekaman atau

lingkungan film paska produksi, penguat dapat dipilih yang dapat mengantarkan daya empat kali lebih besar (lebih besar dari 16 dB) dari pada pengeras suara yang dapat digunakan terus menerus dalam waktu yang lama. Masuk akal bahwa loudspeaker dapat menangani frekuensi puncak cakupan menengah dari durasi pendek daya sesaat lebih tinggi dari pada kemampuan kontinyu loudspeaker dalam waktu yang lama. Aplikasi penguat suara kebanyakan kondisinya 2 di atas akan diapikasi.

Catatan :

Bagaimanapun tidak ada kepentingan absolute untuk menggunakan penguat yang lebih besar kecuali jika tingkatan puncak akustik tinggi diantisipasi.

2.16. Wire Gauges dand Rugi-rugi Jalur

Teknik sound sistem modern merupakan standar praktis untuk menempatkan penguat daya sedekat mungkin beban loudspeaker sehingga kerugian jalur dapat diabaikan. Bagimanapun, dalam banyak aplikasi ini mungkin, dan perancang harus mempertimbangkan kerugian jalur, memilih kawat yang mampu mempertahankan penerimaan minimum. Gambar 2-25 menunjukan perhitungan dasar.

Catatan :

Sesungguhnya terdapat dua sumber kerugian : kerugian di dalam kawat itu sendiri dan kerugian ketidak sesuaian impedansi. Misal asumsikan sinyal masukan 8 volt pada beban nominal 8 ohm. Dengan tanpa ada kerugian jalur daya yang didisipasikan dalam beban menjdai 8 watt (E2 / RL). Asumsikan kawat yang digunakan panjang 80 meter dan digunakan AWG #10. Dengan menggunakan table dapat dilihat bahwa resistansi kabel akan menjadi : R = 80/300 = 0,26 ohm dan resistansi kawat total akan menjadi dua kali. Beda tegangan dalam beban akan sama dengan:

EL =[8 / {8 + (2X0,26)}] X 8 = 7,5 volt

82 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 2-26. Perhitungan hambatan kabel (www.jbl.com) Persamaan umum untuk

kerugian dalam dB adalah

Dimana :

Rl adalah resistansi satu dari dua kaki kabel

RL adalah resistansi beban. Kerugian terdapat dua istilah Yaitu kerugian yang

sebenarnya dibangkitkan dalam kabel dan diambah kerugian ketidak sesuaian impedansi antara beban yang diharapkan dan beban yang sebenarnya. Teknik praktis menunjukkan bahwa kerugian pada beban dipertahankan sampai 0,5 dB atau kurang.

2.17. Constant Voltage Distribution Sistems (70-volt lines)Kebanyakan sistem distribusi

Kebanyakan sistim distribusi di Amerika menggunakan jalur 70 volt untuk memberi daya loudspeaker ganda. Di Eropa jalur umum kebanyakan 100 volt. Salah satu sistem, daya keluaran penuh dari pengendalian penguat terdapat pada jalur 70 Vrms atau 100 Vrms berturut-turut. Tepatkan beban melintang pada jalur, perancangan hanya menghitung besarnya watt dari daya yang diturunkan jalur.Tidak membutuhkan proses perhitungan impedansi total pada titik manapun. Bila nilai watt total dari jaur sama dengan kemampuan daya penguat, kemudian jaur dibebani penuh dan sesuai.

Gambar 2-27. Menunjukkan detail sistem distribusi 70 volt. Beban maksimum pada penguat akan diubah sedemikian sehingga tegangan yang diterapkan 70 volt rms. Berkaitan dengan ini impedansi beban akan diubah ZL sama dengan 5000/PO diana PO adalah daya keluaran penguat maksimum (ingat P = E2/ZL sehingga ZL = E2/P ). Beban individu yang ditempatkan melintang pada penguat dalam hubungan parallel menggunakan jalur distribusi ke transformator loudspeaker yang mempunyai tegangan primer 70 volt dan sekunder di tap dalam watt. Perancang sistem harus memperhatikan jumlah watt yang diturunkan dari jalur, ketika jumlah watt sama dengan

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 83

Gambar 2-27. Detail dari trafo distributor 70 volt kemampuan keluaran kontinyu dari penguat, kemudian sistem dibebani penuh.

Biasanya, tidak ada beban tambahan akan ditempatkan ke seberang baris, tetapi ada beberapa waktu luang di sini. Alternatip distribusi 70 volt dengan upaya keras mencari kemungkinan

mengkombinasi impedansi beban parallel, merupakan tugas yang besar.

Detaoil dari

transformator 70 volt diunjukkan dalam gambar 2-27.

2.18. Frekuensi Rendah Subwoofer Tambahan

Dalam sinema atau dalam ruang terbuka, penambahan sistem LF menjadikan popular untuk efek khusus. Untuk aplikasi dalam ruang kebanyakan ahli akustik tekanan suatu pantul yang dapat dihasilkan dengan tranduser, atau sekelompok transduser, bekerja secara kontinyu mengatasi jakur frekuensi rendah, normalnya dari 25 Hz hingga 80 Hz. Persamaan untuk menentukan tingkat pantulan adalah LREV = 126 + 10 log WA - 10 log R

WA adalah daya keluaran akustik kontinyu dari transduser R adalah konstanta ruang dalam m2.

Dalam menggunakan persamaan ini, berasumsi bahwa pantulan ruang pada frekuensi sangat rendah wajar dan nilai koefisien penyerapan pada frekuensi 125 Hz (nilai normal peling rendah) cukup untuk tujuan ini. Beberapa ahli menyukai rancangan membuat nyata

84 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 2-28. Detail dari kopling mutual

kalkulasi bidang langsung satu unit atau lebih subwoofer pada jarak tertentu katakanlah 2/3 panjang ruang tertutup. Di dalam ruang gambar hidup besar, kedua-duanya diasumsikan masing-masing menghasilkan 5 dB. Peristiwa penggabungan timbal balik selalu mendatangkan peningkatan daya keluaransubwoofer yang digabungkan.

Gambar 2-28. menunjukkan koefisien transmisi untuk radiator langsung sebagai fungsi diameter kerucut, kurva padat unit tunggal. Dan kurva dengan garis strip-strip untuk dua unit yang diposisikan saling berdekatan. Sebagai tambahan terhadap penggandaan kemampuan penanganan daya diusahakan dengan pemasangan dua unit, kurva ditunjukkan strip-strip merupakan penambahan 3 dB. Pada dasarnya adalah kecenderungan dua pengarah yang bertindak sebagai unit tunggal dengan diameter kerucut besar sehingga efisiensinya lebih besar. Jadi pada gambar B bisa dilihat respon relatip dari woofer tunggal (kurva garis) dibandingkan terhadap dua radiator.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 85

Dalam dokumen BAB II SISTEM SUARA EDIT 23 (Halaman 34-38)