• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

3.1.1. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran

3.1.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap

3.1.2.2.5. Direktur Perlindungan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/ 2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Perlindungan Perkebunan

adalah luas areal Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT) tanaman perkebunan.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah terlaksananya penanganan organisme pengganggu tanaman perkebunan (OPT) seluas 15.039 ha, dan pelaksanaan SL-PHT sebanyak 194 Kelompok Tani. Realisasi fisik untuk OPT mencapai 14.827 ha (98,59%) dari target dan SL-PHT sebanyak 194 Kelompok Tani (100%) dari target. Output kegiatan penting pada tahun 2014 meliputi:

1) Pengendalian OPT seluas 15.039 ha yang terdiri dari (a) Pengendalian OPT tanaman rempah dan penyegar seluas 3.712 ha

untuk kegiatan pengendalian OPT tanaman Lada seluas 101 ha, kopi seluas 931 ha, cengkeh seluas 535 ha, kakao seluas 2.145 ha; (b) Pengendalian OPT tanaman semusim seluas 5.221 ha untuk kegiatan pengendalian OPT tanaman tebu seluas 4.961 ha, tembakau seluas 100 ha, kapas seluas 150 ha dan Nilam 10 ha; (c) Pengendalian OPT tanaman tahunan seluas 6.106 ha untuk kegiatan pengendalian OPT kelapa seluas 5.070 ha, karet seluas 621 ha, Kelapa Sawit 200 ha dan jambu mete seluas 215 ha. Capaian realisasi fisik secara berurutan yaitu lada seluas 101 ha (100%), kopi seluas 921 ha (98,93%), cengkeh seluas 535 ha (100%), kakao seluas 2.145 ha (100%), tebu seluas 4.961 ha (100%), tembakau seluas 100 ha (100%), kapas seluas 150 ha (100%), nilam 8 ha (80,00%), kelapa seluas 4.870 ha (96,05%), karet seluas 621 ha (100%), kelapa sawit 200 ha (100%) dan jambu mete seluas 215 ha (100%). Sehingga capaian realisasi fisik keseluruhan seluas 14.827 ha (98,59%) dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.

2) Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan sebanyak 182 Kelompok Tani yang terdiri dari SL-PHT cengkeh sebanyak 8 KT, kakao 50 KT, karet 24 KT, kelapa 6 KT, kopi 14 KT, lada 8 KT, teh 4 KT, kapas 2 KT dan tebu 52 KT. Sedangkan SL-PHT gabungan yaitu SL-PHT kopi dan kakao 4 KT, kelapa dan karet 2 KT, karet dan kakao 4 KT, jambu mete dan kakao 2 KT, karet dan lada 2 KT. Capaian fisik dari kegiatan tersebut sebanyak 182 Kelompok Tani (100%) dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.

64 Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan (Outputs) berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2013 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.1.2.2.6. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/ 2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkebunan adalah jumlah provinsi yang memperoleh pelayanan dan pembinaan yang berkualitas dibidang perencanaan, keuangan, umum dan evaluasi serta pelaporan sebanyak 32 Provinsi.

Adapun sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah terlaksananya pelayanan kesekretariatan dalam rangka menunjang pencapaian kinerja program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan dengan target 32 provinsi untuk 93 satker. Realisasi fisiknya mencapai 100% dari target dalam bentuk dokumen (1) perencanaan, (2) evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi, (3) pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum, administrasi perkantoran dan (4) pengelolaan administrasi keuangan dan aset.

3.1.2.2.7. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/ 2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU BBP2TP adalah (1) jumlah benih/bibit yang disertifikasi dan (2) jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan. Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 untuk Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan adalah (a) BBP2TP Medan untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasi sebanyak 2.030.000 batang dan jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan 5 paket; (b) BBP2TP Surabaya sebanyak 12.920.000 batang dengan 8 paket; (c) BBP2TP Ambon sebanyak 750 batang dengan 9 paket. Realisasi fisik untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasi secara nasional pada tahun 2014 mencapai 12.096.652 batang atau 80,91% dari target 14.950.750 batang untuk 3 Balai Besar yaitu BBP2TP Medan, Surabaya dan Ambon.

Sedangkan jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan

mencapai 100%, yaitu dari target 22 paket dapat terealisasi semuanya. Output kegiatan penting pada tahun 2014 dari masing-masing Balai berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2013 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.2. EvaluasiSasaran Pembangunan Perkebunan Tahun 2014

Hasil evaluasi pembangunan perkebunan dilihat dari aspek indikator mikro yang terdiri dari luas areal, produksi dan produktivitas umumnya mengalami kenaikan. Namun demikian beberapa komoditas produksinya menurun, hal ini terjadi karena adanya banyak tanaman tua, pengelolaan tanaman yang tidak sesuai baku teknis dan terjadinya perubahan iklim yang ekstrim serta serangan OPT di beberapa sentra produksi.

66 3.2.1. Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran Program

(Outcomes)

Evaluasi dan pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program untuk tahun 2014 ini masih dilakukan terhadap produksi dan sekilas tentang produktivitas tanaman perkebunan karena penetapan kinerja (PK) Direktur Jenderal Perkebunan dengan Menteri Pertanian Tahun 2014 sebagaimana Tabel 2 masih mencantumkan kedua indikator dimaksud.

3.2.1.1. Produksi

Evaluasi produksi perkebunan tahun 2014 dilaksanakan terhadap (a) Rencana Kinerja Tahunan/Perjanjian Kinerja tahun 2014, (b) Capaian Kinerja tahun 2013 dan (c) Capaian terhadap Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014.

3.2.1.1.1. Capaian Kinerja terhadap Rencana Kinerja Tahunan/ Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Secara umum capaian produksi 15 komoditas unggulan mencapai 40,32 juta ton dari target sebesar 40,60 juta ton dalam Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) atau mencapai 99,32% dan dibandingkan dengan target

dari Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2014 sebesar 40,30 juta ton atau mencapai 100,09%. Capaian tertinggi terhadap RKT dan PK adalah pada komoditi cengkeh (128,58%) dan secara berurutan sebagai berikut karet (112,57%), nilam (108,47%), kelapa sawit (103,18%). Sebaliknya untuk komoditi yang sangat sensitif terhadap perubahan iklim sehingga

mengakibatkan capaian produksi turun cukup tajam yaitu kapas (1,85%), kakao (60,42%), jambu mete (72,96%), kopi (86,61%), teh (87,12%). Sedangkan khusus tebu capaiannya berbeda antara RKT dengan PK yaitu pada RKT (84,83%) dan pada PK (94,35%). Selain itu untuk dua komoditi unggulan nasional lainnya yang produksinya rendah karena tidak/belum ada jaminan pasarnya adalah jarak pagar (17,27%) dan kemiri minyak/sunan (0%). Rincian secara detail capaian kinerja masing-masing komoditi dibandingkan RKT/PK tahun 2014 sebagaimana pada Tabel 7.

Tabel 7. Capaian Kinerja Produksi Tahun 2014

1 Karet 3.237.433 2.801.000 2.801.000 3.153.186 97,40 112,57 112,57 2 Kelapa Sawit 27.782.004 28.439.000 28.439.000 29.344.479 105,62 103,18 103,18 3 Kelapa 3.051.585 3.380.000 3.380.000 3.031.310 99,34 89,68 89,68 4 Kopi 675.915 791.000 791.000 685.089 101,36 86,61 86,61 5 Kakao 720.862 1.174.000 1.174.000 709.331 98,40 60,42 60,42 6 Jambu Mete 116.113 159.000 159.000 116.000 99,90 72,96 72,96 7 Lada 91.039 92.000 92.000 91.941 100,99 99,94 99,94 8 Cengkeh 109.694 86.000 86.000 110.576 100,80 128,58 128,58 9 Teh 145.460 165.000 165.000 143.751 98,83 87,12 87,12 10 Jarak Pagar 6.218 35.000 35.000 6.045 97,22 17,27 17,27 11 Kemiri Sunan 0 6.000 6.000 0 0,00 0,00 - 12 Tebu 2.551.026 3.103.000 2.790.000 2.632.242 103,18 84,83 94,35 13 Kapas 1.871 63.000 63.000 1.165 62,27 1,85 1,85 14 Tembakau 164.448 184.000 184.000 166.262 101,10 90,36 90,36 15 Nilam 132.950 124.000 124.000 134.500 101,17 108,47 108,47 38.786.618 40.602.000 40.289.000 40.325.877 103,97 99,32 100,09 Total Target Renstra RKT/PK 2014 NO KOMODITAS Realisasi 2013 Target Renstra 2010- 2014 RKT/PK 2014 Realisasi* 2014 Capaian 2013

68 3.2.1.1.2. Capaian Kinerja terhadap Capaian Kinerja Tahun 2013 Pada tahun 2014, capaian produksi 15 komoditas unggulan sebesar 40,32 juta ton meningkat menjadi 103,97% dibandingkan capaian produksi tahun 2013 yang besarnya 38,78 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 3,97% seperti yang disajikan pada Tabel 7. Peningkatan produksi tersebut, selain karena pembinaan dan pengawalan yang lebih intensif juga didukung dengan harga yang relatif menguntungkan dan iklim yang lebih kondusif. Peningkatan tertinggi terjadi pada komoditi kelapa sawit (105,62%), tebu (103,18%), dan disusul secara berurutan komoditi kopi (101,36%), nilam (101,17%), tembakau (101,10%), lada (100,99%), cengkeh (100,80%). Sebaliknya terdapat beberapa komoditi yang mengalami penurunan produksi yaitu kapas, karet, kakao, teh, kelapa, jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan/minyak.

3.2.1.1.3. Capaian Kinerja terhadap Sasaran RENSTRA Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Pada tahun 2014, capaian produksi 15 komoditas unggulan sebesar 40,32 juta ton. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan berakhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010 - 2014, maka capaian tahun 2014 telah

mencapai 99,32%. Capaian yang telah melebihi target RENSTRA

adalah komoditi cengkeh (128,58%), karet (112,57%), nilam (108,47%), kelapa sawit (103,18%). Sedangkan capaian yang telah mendekati target RENSTRA adalah komoditi lada (99,94%), tembakau (90,36%),

kelapa (89,68%), teh (87,12%), kopi (86,61%), dan tebu (84,83%). Lebih lanjut untuk capaian yang masih jauh dari target adalah kemiri sunan/minyak (0,00%), kapas (1,85%), jarak pagar (12,76%), kakao (60,42%) dan jambu mete (72,96%).

Pengukuran Kinerja Tahun 2014 berdasarkan capaian sasaran program (Outcomes) secara detail yang meliputi sasaran strategis, indikator kinerja, target dan realisasi serta anggaran disajikan pada Formulir Pengukuran Kinerja (Lampiran 1 dan 3).

3.2.1.2. Produktivitas

Evaluasi produktivitas perkebunan tahun 2014 dilaksanakan terhadap (a) Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014, (b) Capaian Kinerja tahun 2013 dan (c) Capaian terhadap Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014.

Beberapa komoditi selama lima tahun terakhir sangat terpengaruh oleh adanya perubahan iklim yang ekstrim sehingga berdampak pada penurunan rata-rata produktivitas yang daoat dilihat dari laju pertumbuhan pada tabel 5 sebelumnya.

3.2.1.2.1. Capaian Kinerja terhadap Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014

Capaian produktivitas untuk 15 komoditas unggulan pada tahun 2014 tidak mencapai target sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014. Sebagaimana disampaikan terdahulu, bahwa produktivitas tahun 2014 ditargetkan sesuai dengan rencana strategis

70 tahun 2010 - 2014 yang disusun tahun 2009 dengan asumsi kondisi normal. Namun dalam perkembangannya, pada tahun 2014 telah terjadi anomali iklim yang sangat berpengaruh nyata dalam menurunkan produktivitas tanaman perkebunan. Capaian produktivitas tanaman perkebunan secara berurutan yaitu karet (164,53%), cengkeh (119,32%), lada (109,57%), tembakau (104,59%), kopi (98,02%), kelapa (94,00%), teh (87,51%), nilam (82,58%), kelapa sawit (82,14%), dan tebu (81,78%). Untuk tanaman yang sangat sensitif terhadap perubahan iklim, dan capaiannya dibawah 80% secara berurutan yaitu kakao (68,08%), jambu mete (35,23%) dan kapas (10,92%). Sedangkan untuk komoditi yang diharapkan sebagai sumber bahan bakar nabati, produktivitasnya masih sangat rendah karena belum ditangani secara serius, yaitu jarak pagar (15,30%) dan kemiri sunan (0,00%) dari target dalam Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014.

3.2.1.2.2. Capaian Kinerja terhadap Capaian Kinerja Tahun 2013 Pada umumnya capaian produktivitas tanaman perkebunan tahun 2014 hanya sedikit mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013, secara

berurutan yaitu tebu (101,72%), kelapa sawit (100,90%), lada

(100,73%), tembakau (100,65%), cengkeh (100,57%), dan kopi (100,27%). Sedangkan yang tetap dan yang mengalami penurunan produktivitas adalah jambu mete (100,00%), nilam (100,00%), teh (99,93%), kelapa (99,82%), kakao (99,51%), karet (97,23%), dan Kapas (94,79%). Selain itu untuk komoditi yang diharapkan sebagai sumber bahan bakar nabati, produktivitasnya yang mengalami penurunan yaitu jarak pagar (99,93%) dan yang masih sangat rendah dan cenderung

menurun karena belum ditangani secara serius, yaitu kemiri sunan (0,00%) dari target dalam Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014.

3.2.1.2.3. Capaian Kinerja terhadap Sasaran RENSTRA Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Terdapat empat komoditas yang capaian produktivitasnya telah melebihi target RENSTRA yaitu karet (164,53%), cengkeh (119,32%), lada (109,57%), tembakau (104,59%). Sebaliknya produktivitas yang masih jauh dari target adalah kemiri sunan (0,00%), kapas (10,92%), jarak pagar (15,30%) dan jambu mete (35,23%). Rincian secara detail dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Capaian Kinerja Produktivitas Tahun 2014

1 Karet (Karet Kering) 1.083 640 640 1.053 97,23 164,53 164,53 2 Kelapa Sawit (CPO) 3.536 4.344 4.344 3.568 100,90 82,14 82,14 3 Kelapa (Kopra) 1.130 1.200 1.200 1.128 99,82 94,00 94,00 4 Kopi (Kopi Berasan) 739 756 756 741 100,27 98,02 98,02 5 Kakao (Biji Kering) **) 821 1.200 1.200 817 99,51 68,08 68,08 6 Jambu Mete (Gldg Kering) 359 1.019 1.019 359 100,00 35,23 35,23

7 Lada (Lada Kering) 818 752 752 824 100,73 109,57 109,57

8 Cengkeh (Bunga Kering) 350 295 295 352 100,57 119,32 119,32 9 Teh (Daun Kering) 1.465 1.673 1.673 1.464 99,93 87,51 87,51 10 Jarak Pagar (Biji Kering) 348 2.000 2.000 354 101,72 17,70 17,70 11 Kemiri Sunan (Biji Kering) 0 16.000 16.000 0 #DIV/0! 0,00 - 12 Tebu (Hablur) 5.467 6.800 6.800 5.561 101,72 81,78 81,78 13 Kapas (Serat Kering) 388 2.500 2.500 273 70,36 10,92 10,92 14 Tembakau (Daun Kering) 928 893 893 934 100,65 104,59 104,59 15 Nilam (Daun Kering) 5.450 6.600 6.600 5.450 100,00 82,58 82,58 RKT/PK

2014 NO KOMODITAS

PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN (TON) REALISASI KINERJA Thd (%) Realisasi 2013 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2014 Realisasi* 2014 Capaian 2013 Target Renstra

72 3.2.2. Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran Kegiatan

(Outputs)

Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan (outputs) yang disajikan dalam LAKIP ini adalah capaian kinerja luas areal dan kegiatan dukungan untuk mencapai target nasional tersebut.

Secara umum luas areal komoditas perkebunan selama tahun 2010-2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya rata-rata 3,16% dari 20,53 juta hektar pada tahun 2010 menjadi 23,25 juta hektar pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan RKT tahun 2014 yang nilainya 21,61 juta hektar, maka capaiannya sebesar 107,59%.

Sedangkan apabila dibandingkan dengan tahun 2013, luas areal perkebunan mengalami peningkatan sebesar 2,22% dari 22,74 juta hektar menjadi 23,25 juta hektar untuk tahun 2014. Terhadap target Renstra 2010-2014 yang besarnya 21,61 juta ha, maka kinerja tahun 2014 sudah mencapai 107,59%.

3.2.2.1. Tanaman Rempah dan Penyegar

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014,

secara umum capaian kinerja luas areal tanaman rempah dan penyegar untuk 5 komoditi unggulan nasional mencapai 3,76 juta hektar dari target sebesar 3,99 juta hektar atau mencapai 94,08%. Capaian tertinggi pada komoditi cengkeh (103,84%), sebaliknya yang tidak mencapai target secara berurutan sebagai berikut kakao (98,12%), teh (97,61%), lada(88,07%) dan kopi (86,40%).

Namun bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, maka capaian kinerja 2014 dengan kinerja luas areal tanaman rempah dan

penyegar mengalami peningkatan sebesar 5,51% menjadi 99,59%. Luas

areal yang mengalami peningkatan adalah tanaman kopi (100,41%), lada (100,40%), dan cengkeh (100,24%). Sedangkan yang mengalami penurunan yaitu kakao (98,76%) dan teh (99,18%).

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas areal tanaman rempah dan penyegar mencapai 94,08%. Hal ini sama dengan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014 yaitu hanya luas areal cengkeh yang telah melebihi target renstra yaitu 103,84%. Sedangkan capaian tanaman lainnya dibawah target yaitu: kopi (86,40%), kakao (98,12%), lada (88,07%) dan teh (97,61%).

Capaian Kinerja Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar tahun 2014 sebagai berikut:

Tabel 9. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2014 1 Kopi 1.241.836 1.443.000 1.443.000 1.246.809 100,40 86,40 86,40 2 Kakao 1.740.612 1.752.000 1.752.000 1.719.087 98,76 98,12 98,12 3 Lada 171.920 196.000 196.000 172.615 100,40 88,07 88,07 4 Cengkeh 501.378 484.000 484.000 502.563 100,24 103,84 103,84 5 Teh 122.035 124.000 124.000 121.034 99,18 97,61 97,61 3.777.781 3.999.000 3.999.000 3.762.108 99,59 94,08 94,08 Total Capaian 2013 Target Renstra RKT 2014 No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi 2013 Target Renstra 2010 - 2014 RKT 2014 Realisasi* 2014

74 3.2.2.2. Tanaman Semusim

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014,

secara umum capaian kinerja luas areal tanaman semusim untuk 4 komoditi unggulan nasional mencapai 706.996 hektar dari target sebesar 704.000 hektar atau mencapai 100,43%. Capaian tertinggi pada komoditi nilam (156,97%) dan diikuti tebu (104,80%). Sedangkan yang tidak mencapai target adalah tembakau (95,25%) dan kapas (22,40%). Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,71% menjadi 101,14%. Hampir seluruh areal tanaman semusim mengalami peningkatan secara berurutan yaitu tanaman tebu (101,84%), tembakau (101,27%), dan nilam (100,10%), kecuali kapas turun menjadi 64,09%. Rincian secara detail capaian kinerja masing-masing komoditi tahun 2014 sebagaimana pada Tabel 10 berikut:

Tabel 10. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014

1 Tebu 469.227 456.000 456.000 477.881 101,84 104,80 104,80

2 Kapas 8.738 25.000 25.000 5.600 64,09 22,40 22,40

3 Tembakau 192.809 205.000 205.000 195.260 101,27 95,25 95,25

4 Nilam 28.226 18.000 18.000 28.255 100,10 156,97 156,97

699.000 704.000 704.000 706.996 101,14 100,43 100,43

Catatan : *) Angka sementara Total Capaian 2013 Target Renstra RKT 2014

CAPAIAN KINERJA LUAS AREAL TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi 2013 Target Renstra 2010 - 2014 RKT 2014 Realisasi* 2014

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas areal tanaman semusim yang sesuai target yaitu mencapai 100,43%. Sumbangan terbesar dari luas areal nilam (156,97%) dan tebu mencapai 104,80%. Sedangkan untuk tanaman kapas baru mencapai 22,40% dan tembakau (95,25%).

3.2.2.3. Tanaman Tahunan

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014,

secara umum capaian kinerja luas areal tanaman tahunan untuk 6 komoditi unggulan nasional mencapai 18,78 juta hektar dari target sebesar 16,91 juta hektar atau mencapai 111,09%. Capaian tertinggi pada komoditi jarak pagar (167,74%) diikuti kelapa sawit (121,91%), karet (103,42%), dan sebaliknya yang tidak mencapai target secara berurutan sebagai berikut jambu mete (95,58%), kelapa (94,75%), dan kemiri sunan/minyak (52,85%).

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, mengalami peningkatan sebesar 2,81% menjadi 102,81%. Sebagian areal tanaman tahunan mengalami sedikit peningkatan secara berurutan yaitu kelapa sawit (104,69%), karet (101,41%), kemiri sunan (100%). Sedangkan sebagian lagi mengalami penurunan yaitu kelapa (99,38%), jambu mete (99,49%) dan jarak pagar 92,61%.

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas areal tanaman tahunan sudah sesuai target yaitu mencapai 111,09%. Sumbangan terbesar dari luas areal jarak pagar (167,74%), kelapa sawit

76 (121,61%) dan karet (103,42%). Sedangkan untuk tanaman kemiri sunan baru mencapai 52,85%, jambu mete (95,58%) dan kelapa mencapai 94,75%.

Rincian secara detail capaian kinerja masing-masing komoditi tahun 2014 sebagaimana pada Tabel 11 berikut:

Tabel 11. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2014

1 Karet 3.555.946 3.487.000 3.487.000 3.606.245 101,41 103,42 103,42 2 K. Sawit 10.465.020 8.987.000 8.987.000 10.956.231 104,69 121,91 121,91 3 Kelapa 3.654.478 3.833.000 3.833.000 3.631.814 99,38 94,75 94,75 4 Jambu Mete 554.315 577.000 577.000 551.512 99,49 95,58 95,58 5 Jarak Pagar 38.037 21.000 21.000 35.225 92,61 167,74 167,74 6 Kemiri Sunan 1.057 2.000 2.000 1.057 100,00 52,85 52,85 18.268.853 16.907.000 16.907.000 18.782.084 102,81 111,09 111,09

Catatan : * Angka sementara

Total Capaian 2013 Target Renstra RKT 2014 No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi 2013 Target Renstra 2010 - 2014 RKT 2014 Realisasi* 2014

3.2.2.4. Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/Perjanjian Kinerja

tahun 2014, capaian kinerja jumlah kelompok tani yang menerapkan

pascapanen sesuai GHP sebanyak 222 kelompok tani atau 99,55% dari

target 223 Kelompok Tani yang ditetapkan dalam PK. Sedangkan jumlah perusahaan kelapa sawit yang layak mengajukan permohonan sertifikat

ISPO sampai akhir tahun sudah mencapai 376 perusahaan atau sebesar

kasus gangguan usahanya sebanyak 44 kasus sudah terlaksana semuanya dan sudah mencapai 100%.

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, untuk jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen sesuai GHP mengalami peningkatan sebesar 0,91% menjadi 100,91%. Untuk perusahaan yang layak mengajukan sertifikat ISPO

mengalami peningkatan sebesar 241,82% menjadi 341,82% dan

perusahaan yang ditangani kasus gangguan usahanya mengalami

peningkatan menjadi 104,76%.

Rincian Capaian Kinerja Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha tahun 2014 sebagai berikut:

Tabel 12. Capaian Kinerja Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha Tahun 2014 1 Penanganan panen sesuai GHP 220 130 223 222 100,91 170,77 99,55 2 Perusahaan yang mengajukan sertifikat ISPO 110 334 334 376 341,82 112,57 112,57 3 Penanganan gangguan usaha 42 44 44 44 104,76 100,00 100,00 RKT/PK 2014 No. Kegiatan

Target dan capaian Realisasi kinerja thd (%)

Realisasi 2013 Target Renstra 2010 - 2014 RKT /PK 2014 Realisasi 2014 Capaian 2013 Target Renstra

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, jumlah

kelompok tani yang menerapkan pascapanen sesuai GHP sudah melebihi target yaitu mencapai 170,77%. Sedangkan jumlah perusahaan kelapa sawit yang layak mengajukan permohonan sertifikat ISPO mencapai

78 112,57% dari target 334 perusahaan. Untuk perusahaan yang ditangani kasus gangguan usahanya sebanyak 44 kasus sesuai target Renstra sebanyak 44 kasus (100%).

3.2.2.5. Dukungan Perlindungan Perkebunan

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/Perjanjian Kinerja

tahun 2014, capaian kinerja pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan mencapai 14.827 hektar dari target sebesar 15.039 hektar atau mencapai 98,59%. Luas areal pengendalian OPT terbesar pada tanaman kelapa seluas 4.870 ha, kemudian secara berurutan kakao seluas 2.145 ha, tebu seluas 4.961 ha, kopi seluas 921 ha, karet seluas 621 ha, cengkeh seluas 535 ha, jambu mete seluas 215 ha, kelapa sawit 200 ha, kapas seluas 150 ha, lada seluas 101 ha, tembakau seluas 100 ha dan nilam seluas 8 ha. Rincian Capaian Kinerja pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan tahun 2014 sebagai berikut: Tabel 13. Capaian Kinerja Dukungan Perlindungan Perkebunan Tahun

2014 1 Pengendalian OPT 14.408 5.300 15.039 14.827 102,91 279,75 98,59 14.408 5.300 15.039 14.827 102,91 279,75 98,59 Total RKT/PK 2014 No. Kegiatan Realisasi

2013 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2014 Realisasi 2014 Capaian 2013 Target Renstra

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, mengalami peningkatan menjadi 102,91%.

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014,

pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan mencapai 279,75% dari target 5.300 hektar pada tahun 2014.

3.2.2.6. Dukungan Manajemen (Sekretariat) Perkebunan

Realisasi fisiknya mencapai 100% dari target 32 provinsi yang memperoleh pelayanan dan pembinaan yang berkualitas. Realisasi dalam bentuk dokumen: (1) perencanaan, (2) evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi, (3) pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum, administrasi perkantoran dan (4) pengelolaan administrasi keuangan dan aset.

3.2.2.7. Dukungan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan

Realisasi fisik untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasi secara nasional pada tahun 2014 mencapai 202,92% dan hanya Balai Besar Medan yang dibawah target RKT/PK tahun 2014 yaitu 73,47%. Sedangkan Balai Besar Surabaya dan Ambon capaian realisasinya diatas target RKT/PK tahun 2014.

Capaian kinerja 2014 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 22,11% yaitu dari 180,81%

80 menjadi 202,92%% dan pada Balai Besar Ambon yang terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 250,48%.

Demikian juga apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010- 2014, secara nasional telah mencapai 150,76%, dimana Balai Besar Surabaya telah melebihi target sebesar 111,35%.

Untuk indikator kegiatan jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan, secara nasional pada tahun 2014 mencapai 92,86% dan Balai Besar Surabaya dengan Ambon yang telah memenuhi target RKT/PK tahun 2014.

Rincian Capaian Kinerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan tahun 2014 seperti tabel 14 berikut ini:

Tabel 14. Capaian Kinerja BBP2TP Medan, Surabaya dan Ambon Tahun 2014

No. Kegiatan

Target dan capaian Realisasi kinerja thd

(%) Realisasi 2013 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2014 Realisasi 2014 Capaian 2013 Target Renstra 2010 - 2014 RKT/PK 2014

1 Jumlah benih yang disertifikasi (ribu batang)

BBP2TP Medan 194.231 240.384 175.000 128.577,00 66,20 53,49 73,47 BBP2TP Surabaya 18.953 14.950 14.950 16.647,00 87,83 111,35 111,35 BBP2TP Ambon 154 535 150 385,74 250,48 72,10 257,16 Total 213.338 255.869 190.100 145.609,74 68,25 56,91 76,60 2 Jumlah teknoilogi terapan perlindungan perkebunan (paket) BBP2TP Medan 9 10 4 3 33,33 30,00 75,00 BBP2TP Surabaya 6 6 6 6 100,00 100,00 100,00 BBP2TP Ambon 9 9 4 4 44,44 44,44 100,00 Total 24 25 14 13 54,17 52,00 92,86

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Berdasarkan pagu definitif Kementerian Negara/Lembaga tahun 2014, alokasi anggaran untuk Kementerian Pertanian Rp. 14,230 trilyun dan sebesar Rp 1,320 trilyun (9,27%) dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Perkebunan dalam rangka mendukung pengembangan perkebunan tahun 2014 khususnya dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan utama.

Serapan anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014 mencapai 88,05% menduduki urutan ke 8 (delapan) di lingkup Kementerian Pertanian dan masih dibawah serapan anggaran secara nasional Kementerian Pertanian yang mencapai 89,57%. Perbandingan capaian per eselon I dapat dilihat pada Tabel 15 berikut:

Tabel 15. Capaian Serapan Anggaran Tahun 2014 per Eselon I

No ESELON 1 Urutan Penyerapan Anggaran PAGU ANGGARAN (Rp. 000,-) REALISASI (Rp. 000,-) % 1 SETJEN 4 1.103.062.672 1.016.735.294 92,17 2 ITJEN 5 65.528.157 60.347.785 92,09 3 DITJEN TP 9 2.273.831.705 2.000.337.582 87,97 4 DITJEN HORTI 7 524.669.821 466.801.480 88,97 5 DITJEN BUN 8 1.320.619.437 1.162.841.296 88,05 6 DITJEN NAK KESWAN 1 1.391.463.833 1.346.602.451 96,78 7 DITJEN PPHP 11 502.959.082 441.542.772 87,79 8 DITJEN PSP 10 3.294.030.743 2.895.145.140 87,89 9 BALITBANG 12 1.574.600.000 1.316.210.000 83,59 10 BPPSDMP 3 1.114.979.737 1.049.902.650 94,16 11 BKP 6 459.973.578 411.352.994 89,43 12 BARANTAN 2 604.699.761 578.997.227 95,75 TOTAL 14.230.418.526 12.746.816.671 89,57

82 Capaian serapan anggaran tahun 2014 ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 4,32% dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 83,73% yaitu dari total pagu Rp. 1.709.421.139.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 1.431.311.655.000,-.

Dalam laporan akuntabilitas keuangan ini akan disajikan (a) Capaian kinerja keuangan berdasarkan kegiatan utama dan (b) Capaian kinerja keuangan berdasarkan serapan per satker.

3.3.1. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kegiatan Utama Tahun 2014

Capaian kinerja keuangan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014 yang disajikan adalah realisasi keuangan berdasarkan kegiatan utama pembangunan perkebunan dan berdasarkan serapan satuan kerja (satker).

Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan pada tahun 2014 sebesar Rp. 1,162 trilyun atau 88,05% dari total pagu sebesar Rp.1,320 trilyun. Realisasi terbesar tercapai untuk kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar sebesar 95,35%, diikuti secara berturut-turut kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar 93,17%, Dukungan Perlindungan Perkebunan sebesar 92,59%, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan sebesar 91,86%, Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya sebesar 88,92%,

Dukungan Penanganan Pascapanen sebesar 86,39% dan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim sebesar 80,67%. Adapun rinciannya sebagaimana disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16. Realisasi Serapan Keuangan per Kegiatan Utama Tahun 2014 KODE PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN PAGU (Rpjuta) REALISASI (Rpjuta) %

1775 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Rempah dan Penyegar 325.707 310.547 95,32

1776 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim 511.357 412.499 80,67

1777 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Tahunan 173.967 159.800 91,86

1778 Pengembangan Penanganan Pasca panen Komoditas

Perkebunan 37.076 32.030 86,39

1779 Dukungan Perlindungan Perkebunan 76.813 71.123 92,59

1780 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen. Perkebunan 129.096 114.787 88,92

1781

Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

66.603 62.055 93,17

JUMLAH 1.320.619 1.162.841 88,05

3.3.1.1. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar berdasarkan SAU-Kementerian Keuangan sebesar Rp 310.453.375.541,- (95,32%) dari pagu yang ada. Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut terutama

84 dikarenakan adanya optimalisasi anggaran dari pengadaan dan tender serta penghematan.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar pada tahun 2014 meliputi: 1) Pengembangan tanaman kopi 4.600 ha dengan anggaran sebesar

Rp. 29.830.112.000,- untuk kegiatan intensifikasi, dan perluasan tanaman kopi. Terdapat dua jenis kopi yang dikembangkan meliputi (1). Intensifikasi kopi arabika seluas 2.800 ha yang dilaksanakan di 8 kabupaten 5 provinsi yaitu Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, NTT, Sulawesi Barat; (2). Intensifikasi kopi robusta seluas 1.450 ha yang dilaksanakan di 10 kabupaten 7 provinsi yaitu Aceh, Riau, Lampung, Bali, NTB, NTT dan Bengkulu; (3) Perluasan kopi arabika seluas 350 ha yang dilaksanakan di 3 kabupaten 3 provinsi yaitu Jawa Tengah, Papua dan Jawa Timur. Capaian serapan keuangan

Dokumen terkait