• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

Liabilitas Liability

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga USD 6.808.162 91.856 USD 2.481.524 33.342 Third parties

EUR 723.370 11.498 EUR 616.874 8.736

- - SGD 35.977 335

Pinjaman bank Bank borrowings

Pihak ketiga USD 3.724.626 50.252 USD37.391.206 502.388 Third parties

Pihak berelasi USD 5.391.402 72.241 USD - - Related parties

Beban akrual

Pihak ketiga USD 1.038.045 14.634 USD 32.532.777 437.111 Accrual third parties

Pihak berelasi USD 8.091.985 109.177 USD - - Related parties

349.658 981.912

Aset moneter dalam mata Net monetary foreign

uang asing bersih 1.243.052 1.461.085 currency assets

39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH

DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

39. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT

EFFECTIVE YET

Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian periode berjalan diungkapan dibawah ini. Kelompok Usaha bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.

The standards and intepretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for current consolidated financial statements are disclosed below. The Group intend to adopt these standards, if applicable, when they become effective

a. Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.

a. Amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures initiative.

This amendments clarify, rather than

significantly change, exiting PSAK 1

requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to financial statements and identification of significant accounting policies.

b. Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan. Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.

b. Amendments to PSAK 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted. This amendments requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.

c. Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif, berlaku efektif 1 Januari 2018. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants) masuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap.

c. Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment on Agriculture: Bearer Plants, effective January 1, 2018. The amendments clarify that biological assets that meet the definition of productive plants (bearer plants) included in the scope of PSAK 16: Property, Plant and Equipment.

d. PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.

d. PSAK 24 (2016 Improvement): Employee Benefits, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted. This improvement clarifies that the market of high quality corporate bonds is valued by denominated bonds and not based on the country in which the bonds are.

e. Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.

e. Amendments to PSAK 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted. This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount.

f. PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

f. PSAK 60 (2016 Improvement): Financial

Instruments, effective January 1, 2017 with

earlier application is permitted. This

improvement Clarifies that an entity must assess the nature of the service contract benefits to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to the continuing involvement are met.

g. PSAK 69: Agrikultur, yang diadopsi dari IAS 41,berlaku efektif 1 Januari 2018. PSAK ini mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur diakui saat memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugi periode terjadinya. Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara jelas tidak dapat diukur secara andal.

39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH

DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

39. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT

YET EFFECTIVE (continued)

g. PSAK 69: Agriculture, adopted from IAS 41, effective January 1, 2018. This PSAK provides that a biological asset or agricultural products are recognized when fulfilling some of the same criteria as the criteria for asset recognition. These assets are measured at initial recognition, and at the end of each financial reporting period at fair value less costs to sell. Differences arising from changes in fair value of assets recognized in profit and loss as incurred. Exceptions are granted if the fair value clearly

Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.

Dokumen terkait