BAB II LANDASAN TEORI
3. Disiplin Kerja
a. Pengertian Disiplin kerja
Manusia sebagai makhluk individu kadang-kadang ingin hidup bebas
sehingga ia ingin melepaskan diri dari segala ikatan dan peraturan yang
membatasi kegiatan dan perilakunya. Disiplin kerja merupakan fungsi
operatif manajemen pegawai yang terpenting karena semakin baik disiplin
pegawai maka semakin tinggi kinerja yang dapat dicapainya. Tanpa Disiplin
kerja yang baik dari pegawai, maka sulit bagi perusahaan mencapai hasil yang
optimal.
Demikian juga kehidupan dalam suatu perusahaan akan sangat
berlaku pada perusahaan tersebut. Dengan kata lain, disiplin kerja pada
pegawai sangatlah dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan perusahaan
akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin kerja.
Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2014, hal. 86) bahwa :
Disiplin kerja adalah sikap kesediaan dan kerelaan serta untuk mematuhi dan
menaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. “Disiplin
pegawai yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin
yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan
perusahaan”.
Menurut Hasibuan (2013, hal. 193) menyatakan bahwa : “Disiplin
kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma yang berlaku”.
Sedangkan menurut Davis dalam Mangkunegara (2013, hal. 129)
mengatakan bahwa: “Disiplin kerja adalah pelaksanaan manajemen untuk
mmperteguh pedoman-pedoman organisasi”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diterangkan bahwa tindakan
Disiplin kerja digunakan oleh organisasi untuk memberikan sanksi terhadap
pelanggaran dari aturan-aturan kerja atau dari harapan-harapan. Sedang
keluhan-keluhan digunakan oleh pegawai yang merasa hak-haknya telah
dilanggar oleh organisasi.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin kerja
Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2014, hal. 89 – 92)
mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi Disiplin kerja pegawai adalah
21
1) Besar kecilnya pemberian kompensasi
Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya Disiplin kerja.
Para pegawai akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia
merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya
telah dikontribusikan bagi perusahaan.
2) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan.
Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan
perusahaan, semua pegawai akan selalu memerhatikan bagaimana
pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan bagaimana ia dapat
mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat
merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.
3) Ada tindaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan
bersama. Disiplin tidak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat
hanya berdasarkan instruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan
kondisi dan situasi.
4) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan.
Bila ada seorang pegawai yang melanggar disiplin, maka perlu ada
keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan
tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan terhadap
pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua pegawai
akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal
5) Ada tindaknya pengawasan pimpinan.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada
pengawasan, yang akan mengarahkan para pegawai agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
6) Ada tindaknya perhatian kepada para pegawai.
Pegawai adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara yang
satu dengan yang lain. Seorang pegawai tidak hanya puas dengan
penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi
juga mereka merasa masih membutuhkan perhatian yang besar dari
pimpinannya sendiri.
7) Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain :
a) Saling menghormati, bila ketemu dengan lingkungan pekerjaan.
b) Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga
para pegawai akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.
c) Sering mengikut sertakan pegawai dalam pertemuan-pertemuan,
apalagi pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka.
d) Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja,
dengan menginformasikan, ke mana dan untuk urusan apa, walaupun
kepada bawahan sekalipun.
c. Arti Pentingnya Disiplin kerja
Pentingnya disiplin kerja baik untuk pegawai maupun perusahaan adalah sebagai berikut. Hasibuan (2013, hal 193) menyatakan arti penting dari
23
disiplin yaitu : “Semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapai. Tanpa ada disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapai. Tanpa ada disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi atau perusahaan mencapai hasil yang optimal”.
Sedangkan menurut Sutrisno (2014, hal. 88) menyatakan pentingnya disiplin yaitu: “Guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengkoreksi tindakan-tindakan individu dalam iktikad tidak baiknya terhadap kelompok”.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai Disiplin kerja yang baik.
d. Indikator Disiplin kerja
Menurut Singodimejo dalam Sutrisno (2014, hal. 94) ada beberapa
indikator disiplin kerja pegawai yaitu sebagai berikut :
1) Ketepatan waktu
2) Tanggung jawab yang tinggi
3) Menggunakan peralatan kantor dengan baik
4) Ketaatan terhadap aturan kantor
Berikut ini penjelasannya:
1) Ketepatan waktu
Para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan
2) Tanggung jawab yang tinggi
Pegawai yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan
kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil
kerja, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang baik.
3) Menggunakan peralatan kantor dengan baik
Sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan kantor dapat mewujudkan
bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik, sehingga peralatan
kantor dapat terhindar dari kerusakan.
4) Ketaatan terhadap aturan kantor
Pegawai memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda
pengenal/identitas, membuat ijin bila tidak masuk kantor, juga
merupakan cerminan dari disiplin yang tinggi.
Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan pegawai suatu organisasi, menurut Hasibuan (2011, hal. 213)
diantaranya:
”1) Ketaatan waktu
2) Ketaatan proses kerja
3) Ketaatan hasil kerja.
Adapun penjelasan dari indikator Disiplin kerja adalah:
1) Ketaatan waktu
Tingkat Disiplin kerja pegawai dapat dilihat dari ketaatan mereka datang
tepat waktu sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh
25
2) Ketaatan proses kerja
Jalan menjalankan seluruh tugas, para pegawai harus sesuai dengan
prosedur kerja dan job description yang telah ditentukan oleh perusahaan.
3) Ketaatan hasil kerja.
Hasil kerja yang dilakukan oleh para pegawai harus sesuai dengan apa
yang diberikan kepada pegawai tersebut serta sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh pimpinan, agar tercapainya tujuan perusahaan.