• Tidak ada hasil yang ditemukan

Distribusi Jenis Tumbuhan Paku-pakuan di Taman Wisata Alam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Distribusi Jenis Tumbuhan Paku-pakuan di Taman Wisata Alam

Distribusi jenis paku-pakuan yang terdapat di Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh memiliki jumlah individu paling banyak berturut-turut adalah

Gleichenia linearis Burm. sebanyak 747 individu, diikuti oleh

Hymenophyllum productum Kunze. sebanyak 419 individu dan Elapoglossum robinsonii Holtt. sebanyak 214 individu pada lokasi I. Pada lokasi II jenis

paku-pakuan yang memiliki jumlah individu paling banyak berturut-turut adalah Hymenophyllum productum Kunze. sebanyak 469 individu diikuti oleh

Elapoglossum robinsonii Holtt. sebanyak 387 individu dan Lycopodium plegmaria L. sebanyak 228. Pada lokasi III jenis paku-pakuan memiliki

jumlah individu paling banyak adalah Selliquea lima (V.A.V.R) Holtt. sebesar 479 individu diikuti oleh Phymatopteris triloba (Houtt) Copel. sebanyak 129 individu dan Gleichenia linearis Burm. sebanyak 122 individu (Tabel 2).

Tabel 2. Distribusi Jenis Tumbuhan Paku-pakuan yang Terdapat di Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh Kabupaten Dairi

Lokasi No Jenis I (ind/375m2) II (ind/375m2) III (ind/375m2) Jlh

1 Elapoglossum robinsonii Holtt. 214 387 65 666

2 Selliquea lima (V.A.V.R) Holtt. 130 110 479 719

3 Gleichenia linearis Burm. 747 192 122 1061

4 Oleandra pistillaris (SW) C. Chr. 71 99 112 282

5 Ctenopteris tenuisecta (Bl.) J. Sm. 52 149 2 203

6 Humata rapens (l.Fil) Diesls. 99 121 75 295

7

Phymatopteris triloba (Houtt)

Copel. 79 19 129 227

8 Ctenopteris contigula (Fort) Holt. 39 40 56 135

9 Lycopodium plegmaria L. 21 228 27 276

10 Vittaria sp. 121 149 15 285

11

Hymenophyllum productum

Kunze. 419 469 79 967

12 Davallia denticulata (Brum) Mett. 17 7 2 26

13 Ctenopteris mollicuma Ness & Bl. 20 158 19 197

14 Polypodium percifolium Desv. 15 67 10 92

15 Christella sp. 10 21 4 35

16 Cyathea recommutata Copel. 4 106 10 120

17 Neprolepis sp. 3 2 22 27

18 Asplenium nidus L. 11 23 15 49

19 Leucostegia pallida (Mett) Copel. - 34 31 65

20

Selagenella wildenowii (Desv)

Backer. - 8 13 21

21 Drynaria sp. - - 5 5

Jumlah Jenis 18 20 21

Pada lokasi I jenis yang mendominasi adalah Gleichenia linearis Burm., Pada lokasi ini intensitas cahaya tinggi sebesar 108.100 lux meter (Lampiran 4.).

Gleichenia linearis Burm., dapat tumbuh baik pada kondisi lingkungan yang terbuka

dengan intensitas cahaya tinggi. Lawrence (1951) menyatakan bahwa jenis

Gleichenia linearis Burm., sering dijumpai pada lingkungan dengan intensitas cahaya

tinggi. Jenis ini tumbuhan paku-pakuan yang paling banyak dijumpai yang tersebar di seluruh dunia. Sastrapradja et al, (1980) menyatakan Gleichenia linearis Burm., akan cepat tumbuh pada lereng yang terbuka.

Hymenophyllum productum Kunze., (419 ind/375 m2) dan Elapoglossum

robinsonii Holtt. (214 ind/375 m2) menempati urutan ke-2 dan ke-3 dengan jumlah individu terbanyak pada lokasi I. ke dua jenis ini menyukai intensitas cahaya yang tinggi, dengan kelembaban udara yang rendah, faktor fisik sangat sesuai dengan ke dua jenis ini sehingga memiliki jumlah yang banyak. Selain itu kedua jenis ini memiliki penyebaran yang luas memungkinkan memiliki jumlah individu yang tinggi. Holtum (1986) menyatakan bahwa Hymenophyllum productum Kunze.,

Elapoglossum robinsonii Holtt. dan mempunyai jumlah terbesar di kawasan

malesiana yang sebagian besar tersebar di kepulauan Indonesia.

Drynaria sp, Leucostegia pallida, dan Selagenella wildonewi tidak ditemukan

pada lokasi I, hal ini karena ketiga jenis tersebut sangat menyukai kondisi lingkungan yang teduh dengan intensitas cahaya yang rendah. Pada lokasi I intensitas cahaya tinggi, sehingga ketiga jenis tersebut tidak dapat tumbuh pada lokasi I.

Pada lokasi II Hymenophyllum productum Kunze., memiliki jumlah terbanyak sebesar 469 ind/375 m2, jenis ini memiliki penyebaran yang luas dengan kemampuan hidup yang tinggi selain faktor fisik lingkungan yang sesuai kemampuan berinteraksi dengan lingkungan akan mempengaruhi jumlah individu suatu jenis pada suatu lokasi. Menurut Polunin (1990) Hymenophyllum productum Kunze., memiliki spora yang kecil dengan bantuan angin dapat menempuh jarak yang luas tanpa kehilangan kemampuan untuk mulai dengan kehidupan yang baru setelah memperoleh kondisi yang sesuai.

Elapoglossum robinsonii Holtt. (387 ind/375 m2) dan Lycopodium plegmaria L. (228 ind/375 m2) menempati urutan ke-2 dan ke-3 terbanyak pada lokasi II.

Elapoglossum robinsonii Holtt. Memiliki kemampuan bertahan hidup yang tinggi,

jenis ini juga dapat ditemukan pada lokasi terbuka dan sedikit teduh, begitu juga hal dengan Lycopodium plegmaria L. akan dapat tumbuh dengan baik dan membentuk rumpun yang banyak pada kondisi lingkungan yang sesuai. Holtum (1990) menyatakan Elapoglossum robinsonii Holtt. dan Lycopodium plegmaria L. ditemukan pada tempat-tempat teduh di hutan pegunungan.

Drynaria sp tidak ditemukan pada lokasi II karena pada lokasi ini suhu udara

sebesar 20,27oC (Lampiran 4) sangat rendah, rendahnya suhu udara menyebabkan tidak maksimalnya pertumbuhan jenis ini sehingga jenis ini tidak dapat bertahan hidup.

Pada lokasi III Selliquea lima (V.A.V.R) Holtt. (479 ind/375 m2) menempati urutan tertinggi. Menurut Anwar et al, (1984) Gleichenia linearis Burm.,dan

Selliquea lima (V.A.V.R) Holtt. dapat tumbuh membentuk belukar yang padat dan

tajam pada hutan dengan kondisi lingkungan yang sesuai. Kondisi lingkungan pada lokasi III sangat sesuai bagi jenis ini sehingga memiliki jumlah yang tinggi.

Phymatopteris triloba (Houtt) Copel. (129 ind/375 m2) Gleichenia linearis Burm., (122 ind/375 m2) menempati urutan ke-2 dan ke-3 tertinggi, kedua jenis ini adalah jenis yang paling sering dijumpai. Menurut Lawrance (1958) jenis

Phymatopteris triloba (Houtt) Copel., Gleichenia linearis Burm., merupakan jenis

paku-pakuan yang paling banyak jumlahnya yang tersebar di seluruh dunia. Menurut Ewusie (1990) menyatakan bahwa cahaya mempunyai peranan sangat penting untuk penyebaran dan orientasi tumbuhan yang merupakan faktor pembatas di dalam hutan tropika.

Menurut Foster (1967) lingkungan tempat tumbuh paku mencakup tanah untuk akarnya, sinar matahari yang sampai kedaun, hujan, angin, perubahan suhu, termasuk tumbuhan lain yang hidup di sebelahnya. Kondisi lingkungan di hutan yang tertutup ditandai dengan sedikitnya jumlah sinar matahari yang menembus kanopi hingga mencapai permukaan tanah dan kelembaban udaranya sangat tinggi. Dengan demikian paku hutan memiliki kondisi hidup yang seragam dan lebih terlindung dari panas. Hal ini dapat dilihat dari jumlah paku yang dapat beradaptasi dengan cahaya matahari penuh tidak pernah dijumpai pada hutan yang benar-benar tertutup. Oleh karena itu, pada beberapa jenis paku yang menyukai sinar matahari penuh akan tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya tinggi, namun pada beberapa jenis paku yang tidak menyukai sinar matahari langsung akan memiliki

jumlah yang sedikit pada daerah dengan intensitas cahaya tinggi seperti jenis

Davallia denticulata (Brum) Mett, diikuti oleh Selaginela wildenowii (Desv) Backer.

dan Drynaria sp.

4.3. Kerapatan, Frekuensi dan Indeks Nilai Penting (INP) Jenis Tumbuhan

Dokumen terkait