• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen RP2I - Tahap II (Rencana Pengembangan Irigasi)

Dalam dokumen Panduan Rp2i 10 Jan 09 (Halaman 31-42)

4. OUTLINE DOKUMEN RP2I

4.2 Dokumen RP2I - Tahap II (Rencana Pengembangan Irigasi)

Daftar Isi untuk RP2I - Tahap II dapat dilihat pada Lampiran 2.

Informasi dan Program disajikan dalam Tabel-Tabel seperti yang didaftar dalam Lampiran 4. Berikut ini terdapat penjelasan tentang penyusunan setiap Bab dalam RP2I Tahap II.

=======================================================================

Bab 1: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berupa uraian latar belakang penyusunan RP2I Tahap II, tahun penyusunannya dan nama-nama anggota Tim Penyusun RP2I.

1.2 Ringkasan RP2I Tahap I tentang Pengelolaan Irigasi

Disini dijelaskan ringkasan program Pengelolaan Irigasi dari hasil penyusunan RP2I Tahap I.

---Bab 2: POTENSI PENGEMBANGAN IRIGASI

2.1 Ringkasan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai

Sumber air yang ada dalam suatu wilayah sungai diperlukan untuk berbagai macam kegiatan manusia, yang paling dominan di Indonesia masih untuk kegiatan pertanian, khususnya untuk sektor irigasi. Dalam sub-bab ini dijelaskan inti dari rencana induk pengelolaan Sumber Daya Air di wilayah sungai (Pola PSDA-WS) di wilayah sungai yang terdapat di kabupaten, khususnya mengenai rencana penggunaan sumber daya air untuk pengelolaan dan pengembangan irigasi.

2.2 Potensi Pengembangan Irigasi dalam Kabupaten

Dalam sub-bab ini dijelaskan lebih rinci tentang potensi sumber air yang ada, meliputi air tanah, air permukaan dan rawa, dan kemungkinkan untuk mengembangkan irigasi, baik dengan cara single ataupun conjunctive use.

Juga perlu diuraikan tentang Rencana Tata Ruang kabupaten dan efek dari perluasan kota/perumahan atau penggunaan lahan lainya kepada luas sawah irigasi yang ada pada saat RP2I disusun.

---Bab 3: RINGKASAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN

Pada Bab ini disajikan ringkasan dari program pengembangan pertanian yang berlaku di kabupaten, sebagai dasar untuk rencana pengembangan irigasi. Program-program pertanian dapat terdiri dari:

3.1 Pengembangan Lahan, Sarana dan Prasarana Pertanian

Dalam sub-bab ini diuraikan program yang direncanakan dalam 5 tahun mendatang, tentang: 1. Program rehabilitasi, konservasi dan rencana perluasan lahan sawah beririgasi dalam

kabupaten. Dalam rangka melestarikan ketahanan pangan, perlu diuraikan apakah dimungkinkan untuk memperluas lahan beririgasi dalam kabupaten.

2. Program rehabilitasi prasarana jaringan irigasi tersier, serta jalan usaha tani.

3. Program pengembangan perbenihan melalui pengembangan kebun pembibitan bibit unggul baik untuk padi, palawija maupun untuk hortikultura.

4. Pengembangan alat dan mesin pertanian pengolahan lahan, serta alat dan mesin prapanen lainnya yang dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan efisiensi usaha taninya.

Perlu dibuatkan Tabel ringkasan kegiatan untuk 5 tahun mendatang.

3.2 Diversifikasi Tanaman dan Ketahanan dan Kemandirian Pangan

Untuk mendukung program diversifikasi, diperlukan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, termasuk program pembinaan pengembangan keterampilan dan pengetahuan petani mengelola dan mengembangkan diversifikasi pertanian dan peningkatan pendapatan petani.

1. Dalam bagian ini supaya diuraikan program diversifikasi pertanian/tanaman yang akan dilaksanakan pada 5 tahun mendatang dalam upaya peningkatan pendapatan petani. 2. Selain itu diuraikan pula kebutuhan atau dukungan yang diperlukan untuk mendukung

upaya diversifikasi yang direncanakan.

Ringkasan program 5 tahun perlu diuraikan dalam Tabel.

3.3 Pemanfaatan Teknologi Ramah Lingkungan

1. Dalam bagian ini supaya diuraikan pengalaman pelaksanaan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan oleh Dinas Pertanian, termasuk tanggapan petani, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaanya serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya. 2. Belajar dari pengalaman tersebut, diuraikan rencana dan program yang akan

dilakukan untuk mencoba mengatasi persoalannya. Ringkasan program 5 tahun perlu diuraikan dalam Tabel.

3.4 Pembiayaan Pertanian dan Akses Kredit

1. Diuraikan mengenai program-program yang telah dilaksanakan, seperti KUT, Ketahanan Pangan, dan program lainnya, dan pelajaran apa yang bisa ditarik dari pelaksanaan program-program tersebut.

2. Pembiayaan melalui lembaga keuangan formal biasanya memerlukan persaratan jaminan berupa Sertifikat Tanah. Apabila sebagian besar petani belum memiliki Sertifikat Tanah, maka perlu diusulkan program Sertifikasi Tanah rakyat melalui Program PRONA dan BPN. Kredit Ketahanan Pangan, SP3 dan LUEP yang disalurkan melalui Bank Komersial juga memerlukan jaminan berupa Sertifikat Tanah. Disini diuraikan Program sertifikasi tanah, serta kegiatan lain yang direncanakan oleh

kabupaten dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dan penanggulangan kemiskinan.

Ringkasan program 5 tahun untuk sertifikasi tanah dan kegiatan lain perlu diuraikan dalam Tabel.

3.5 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

Dalam bagian ini perlu diuraikan program pemerintah kabupaten dalam upaya untuk memperbaiki pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Ringkasan program perlu diuraikan dalam Tabel.

---Bab 4: RENCANA PENGEMBANGAN IRIGASI

4.1 Program Pembangunan Jaringan Irigasi

Perlu disajikan daftar Daerah Irigasi baru yang dapat dibangun, berdasarkan kajian ketersediaan air, dan memenuhi 8 persyaratan pembangunan irigasi seperti yang tertuang dalam surat Menteri PU No. IR.02.04-MN/913 tanggal 20 Desember 1986 sbb:

Persyaratan pembangunan irigasi baru:

1. Air cukup dan menenuhi syarat kuantitas dan kualitas; 2. Tanah cocok untuk pertanian beririgasi;

3. Pemilikan dan status tanah jelas, tidak ada sengketa tanah; 4. Ada petani penggarap dan bersedia berpartisipasi;

5. Tersedia akses ke pasar pada dua musim;

6. Tersedia akses ke lokasi untuk pembangunannya; 7. Gangguan banjir/genangan tidak sulit ditanggulangi;

8. Didukung oleh instansi terkait, dan merupakan prioritas daerah.

Pada daftar DI tersebut supaya diidentifikasikan jumlah dan ukuran / kapasitas bendung, saluran dan bangunan utama yang diperlukan untuk menyediakan prasarana jaringan irigasi baru tersebut, guna memperkiraan nilai investasi yang diperlukan untuk pembangunan. Program pembangunan perlu disajikan dalam bentuk Tabel, dengan rencana jadwal pelaksanaan selama 5 tahun ke depan.

4.2 Program Peningkatan Jaringan Irigasi

Perlu disajikan daftar Daerah Irigasi (yang ada) yang dapat ditingkatkan, berdasarkan kajian ketersediaan air dan persyaratan lain yang diuraikan diatas. Pada daftar DI tersebut supaya dijelaskan jenis peningkatan jaringan irigasi, seperti:

• Peningkatan fungsi jaringan (misalnya jaringan irigasi setengah teknis menjadi teknis);

• Peningkatan kondisi jaringan;

• Penambahan luas areal pelayanan jaringan.

Program peningkatan perlu disajikan dalam bentuk Tabel, dengan rencana jadwal pelaksanaan selama 5 tahun ke depan.

Prasarana pendukung yang diperlukan untuk pengelolaan irigasi termasuk bangunan kantor yang memadai, rumah jaga pintu, rumah juru yang dekat dengan lokasi, gudang yang mencukupi, kendaraan, alat pemroses data, dan alat atau mesin untuk pemeliharaan jaringan irigasi.

Untuk keperluan ini harus dibuatkan Tabel berisi jumlah yang dibutuhkan, inventaris bangunan /alat yang sudah ada beserta kondisinya, dan rencana pengadaan untuk mencukupi kebutuhan.

4.4 Program Kajian Dampak Lingkungan

Sub-bab ini menjelaskan tentang kebutuhan kajian lingkungan seperti REA, UPL/UKL atau Amdal untuk mendukung program pengembangan irigasi dalam 5 tahun mendatang, dan instansi yang bertanggung jawab untuk penyusunannya.

---Bab 5. RENCANA PEMBIAYAAN UNTUK PELAKSANAAN RP2I

5.1 Pembiayaan untuk Pengembangan Irigasi

Disini diuraikan dalam Tabel jumlah dana yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan pengembangan irigasi, sesuai program dalam Bab 4, serta kebutuhan dana setiap tahun selama 5 tahun ke depan.

5.2 Kompilasi Pembiayaan untuk Rencana Pengembangan dan Pengelolaan

Irigasi

Dari kebutuhan dana untuk masing-masing kegiatan untuk pelaksanaan RP2I (Pengelolaan dan Pengembangan), dibuat kompilasi dalam Tabel, dengan program pembiayaan tahunan. Hasilnya disajikan dalam FORMAT 5.03.

5.3 Kajian Finansial terhadap Rencana Pembiayaan

Rencana pembiayaan yang diusulkan dalam RP2I perlu dikaji kelayakannya terhadap benefit yang diperkiraan akan terjadi setelah peningkatan kondisi jaringan irigasi. Analisa yang dipakai untuk RP2I adalah kajian finansial, karena lebih relevan terhadap pengambilan keputusan di tingkat kabupaten. (Sebagai pembandingan, analisa ekonomi memperhitungkan nilai dari suatu investasi terhadap ekonomi suatu negara, menggunakan harga internasional untuk komoditas seperti beras yang diperdagangkan antara negara. Pendekatan ini kurang relevan untuk penilaian investasi di tingkat kabupaten).

Untuk kajian finansial, biaya investasi adalah biaya investasi dari Rencana Pembiayaan dalam RP2I, dan harga input serta harga produksi pertanian setempat yang dapat diambil dari Dinas Pertanian Kabupaten. Benefit adalah perkiraan peningkatan hasil pertanian serta peningkatan pendapatan petani.

Analisa finansial dilakukan untuk DI-DI yang ada dalam kabupaten, dan hasilnya dapat dijumlahkan untuk mendapatkan nilai rata-rata kabupaten. Dengan cara ini, kelayakan investasi dapat dilihat untuk tiap DI, dan untuk seluruh kabupaten, dan rencana pembiayaan dapat diperbaiki bila perlu.

Untuk mempermudah perhitungan, sudah disiapkan sebuah spreadsheet komputer dalam format Excel untuk menghitung indikator-indikator finansial (FIRR, NPV serta B/C rasio) untuk tiap DI, dan untuk nilai rata-rata kabupaten. Untuk meminimalkan data yang diperlukan, analisa dibatasi hanya untuk produksi tanaman padi pada musim hujan serta musim kemarau. (Mungkin juga terdapat benefit dari perluasan areal irigasi, atau dari tanaman selain padi, tetapi kedua hal ini tidak dipertimbangkan dalam spreadsheet yang disiapkan).

Data input yang diperlukan terdiri dari :

• nama DI;

• luas sawah irigasi dalam DI;

• nilai investasi dan nilai O&P dari RP2I;

• luas tanaman padi yang terjadi sekarang pada musim hujan, dan juga pada musim kemarau (jumlah untuk MTII dan MTIII);

• perkiraan luas tanaman padi pada dua musim seperti diatas, bila rencana RP2I tidak dilaksanakan (without project);

• perkiraan luas tanaman padi pada dua musim seperti diatas, bila rencana RP2I jadi dilaksanakan (with project). Dalam hitungan, peningkatan luas padi diperkirakan akan tercapai bertahap selama 3 tahun setelah perbaikan fisik dilaksanakan;

• hasil padi (ton/ha GKG) saat sekarang pada dua musim seperti diatas, dan asumsi pada kondisi yang akan datang, baik bila RP2I tidak dilaksanakan (without project) dan bila RP2I dilaksanakan (with project);

• harga padi (Rp juta/ ton GKG) sekarang pada dua musim seperti diatas, dengan asumsi harga tidak akan berubah secara signifikan pada 5 tahun mendatang;

• jumlah biaya produksi padi (Rp juta/ha) saat sekarang pada dua musim seperti diatas, dan asumsi pada kondisi yang akan datang, baik bila RP2I tidak dilaksanakan (without

project) dan bila RP2I dilaksanakan (with project).

Berdasarkan data tersebut, indikator finansial dapat dihitung dalam spreadsheet, termasuk nilai FIRR, NPV serta rasio B/C dengan menggunakan nilai diskon 12%.

---Bab 6: KEBUTUHAN LAIN-LAIN UNTUK PELAKSANAAN RP2I

6.1 Jaminan Mutu

Pengelolaan jaringan irigasi ditujukan untuk menjamin keberlanjutan sistem irigasi. Beberapa hal yang mempengaruhi keberlanjutan system irigasi antara lain adalah :

• Adanya kepuasan dan keikutsertaan dari masyarakat pengguna air irigasi;

• Keandalan ketersediaan air irigasi, dan

• Mutu (kualitas) jaringan irigasi.

Untuk menjamin ketiga hal tersebut diperlukan upaya berupa manajemen jaminan mutu yang menyangkut pelayanan dan kualitas fisik jaringan irigasi.

Manual dan prosedur yang ada yang dikembangkan di bawah Unit Jaminan Kualitas dari Direktorat Jenderal Pengembangan Sumber Daya Air berdasarkan ISO–9001: 1994. Pelaksanaannya difokuskan pada:

• Pembentukan Tim Inti Dinas;

• Pelatihan staf;

Audit kualitas internal (Internal Quality Audit);

• Monitoring & Evaluasi (Tinjauan Management).

6.2 Cara Pelaksanaan (SOP)

Cara Pelaksanaan = Standard Operation Practices (SOP).

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam RP2I diperlukan referensi cara pelaksanaan sebagai acuan praktis yang merupakan standard minimal yang harus dipenuhi, untuk menjamin mutu pekerjaan, serta meminimalkan dampak negatif pada lingkungan, untuk mendukung keberlanjutan jaringan irigasi.

6.3 Peningkatan Sistem Informasi Manajemen (MIS)

Untuk penyusunan RP2I diperlukan banyak data seperti informasi tentang SDM, nama dan lokasi DI-DI, intensitas tanam, kondisi aset irigasi, daftar P3A/GP3A dan status hukumnya, pelatihan yang telah diadakan, dst. Data tersebut perlu disimpan dalam bentuk digital sebagai

Management Information System (MIS) yang mudah diakses dan dapat diupdate tiap tahun.

Pada bab ini perlu diuraikan kebutuhan dan upaya kabupaten untuk membentuk MIS yang lebih baik untuk keperluan penyimpanan data.

Lampiran 1: Daftar Isi untuk dokumen Rencana Pengembangan dan

Pengelolaan Irigasi (RP2I) – Tahap I.

(Rencana Pengelolaan Irigasi).

---1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Ringkasan Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Pengembangan Bidang Pertanian

2. GAMBARAN UMUM PERTANIAN DAN IRIGASI 2.1 Kondisi Geografis

2.1.1 Topografi

2.1.2 Cuaca dan Musim 2.1.3 Sumber Air (SWS)

2.1.4 Keadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) 2.1.5 Ketersediaan Air untuk Irigasi

2.1.6 Kelas Kesesuaian Lahan untuk Irigasi

2.2 Kondisi Demografi

2.2.1 Jumlah, Kepadatan dan Pendidikan Penduduk 2.2.2 Mata Pencaharian dan Tingkat Kemiskinan 2.2.3 Peran Wanita dalam Kegiatan Irigasi

2.3 Kondisi Sistem Irigasi

2.3.1 Kelembagaan Pengelolaan Irigasi 2.3.2 Aset Fisik Irigasi

2.3.3 Penyediaan Dana Pengelolaan Irigasi (DPI) 2.3.4 Kerangka Peraturan Perundangan

2.4 Pendapatan Petani

2.4.1 Penguasaan dan Kepemilikan Lahan Irigasi 2.4.2 Pola Tanam dalam 5 Tahun Terakhir

2.4.3 Produksi dan Produktivitas

2.4.4 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

2.4.5 Pendapatan dan Pola Pendapatan Petani Sawah Irigasi

3. RENCANA PENGELOLAAN IRIGASI

3.1 Program Pengembangan Kelembagaan Pemerintah Daerah

3.1.1 Redefinisi Tugas untuk Kerjasama Operasional antar Instansi Pemerintah 3.1.2 Pengembangan SDM di Instansi Pemerintah Daerah

3.1.3 Kebutuhan Pelatihan SDM di Instansi Pemerintah Daerah

3.2 Program Pemberdayaan Petani Pemakai Air

3.2.1 Program Pendampingan Masyarakat

3.2.2 Pengumpulan Data dan Penyusunan PSETK 3.2.3 Pengembangan P3A/GP3A/IP3A

3.3 Program Pengelolaan Irigasi

3.3.1 Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi 3.3.2 Rehabilitasi Jaringan Irigasi

3.3.3 Pencegahan Alih Fungsi Lahan dan Pengamanan Jaringan Irigasi 3.3.4 Koordinasi Antar Instansi Terkait

3.3.5 Peraturan Perundangan dan Rencana Aksi Pemerintah Daerah

3.4 Rencana Pembiayaan untuk Pelaksanaan RP2I

3.4.1 Pengembangan Kelembagaan Pemerintah di Kabupaten 3.4.2 Pemberdayaan Petani Pemakai Air

Lampiran 2: Daftar Isi untuk dokumen Rencana Pengembangan dan

Pengelolaan Irigasi (RP2I) – Tahap II.

(Rencana Pengembangan Irigasi).

---1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Ringkasan RP2I Tahap I tentang Pengelolaan Irigasi

2. POTENSI PENGEMBANGAN IRIGASI

2.1 Ringkasan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai 2.2 Potensi Pengembangan Irigasi dalam Kabupaten

3. RINGKASAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN

3.1 Pengembangan Lahan, Sarana dan Prasarana Pertanian 3.2 Diversifikasi Tanaman dan Ketahanan dan Kemandirian Pangan 3.3 PemanfaatanTeknologi Ramah Lingkungan

3.4 Pembiayaan Pertanian dan Akses Kredit 3.5 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

4. RENCANA PENGEMBANGAN IRIGASI

4.1 Program Pembangunan Jaringan Irigasi 4.2 Program Peningkatan Jaringan Irigasi

4.3 Program Pengembangan Prasarana Pendukung 4.4 Program Kajian Dampak Lingkungan

5. RENCANA PEMBIAYAAN UNTUK PELAKSANAAN RP2I

5.1 Pembiayaan untuk Pengembangan Irigasi

5.2 Kompilasi Pembiayaan untuk Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi 5.3 Kajian Finansial terhadap Rencana Pembiayaan

6. KEBUTUHAN LAIN-LAIN UNTUK PELAKSANAAN RP2I

6.1 Jaminan Mutu

6.2 Cara Pelaksanaan (SOP)

Lampiran 3: DAFTAR FORMAT UNTUK RP2I - Tahap I :

---FORMAT 1.01 Informasi Umum

FORMAT 1.02 Ikhtisar Kondisi Pertanian per Kecamatan

FORMAT 1.03 Ikhtisar Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Bidang Pertanian FORMAT 2.01 Sumber Air yang Ada (SWS dan Waduk)

FORMAT 2.02 Status SDM pada Instansi Pemerintah Tingkat Kabupaten FORMAT 2.03 Informasi dan Kinerja Petani Pemakai Air

FORMAT 2.04 Ikhtisar Kondisi Daerah Irigasi

FORMAT 2.05A Ikhtisar Kondisi Aset Irigasi (Bendung) FORMAT 2.05B Ikhtisar Kondisi Aset Irigasi (Saluran)

FORMAT 2.05C Ikhtisar Kondisi Aset Irigasi (Bangunan - Bagian I) FORMAT 2.05C Ikhtisar Kondisi Aset Irigasi (Bangunan - Bagian II) FORMAT 2.05C Ikhtisar Kondisi Aset Irigasi (Bangunan - Bagian III) FORMAT 2.05D Ikhtisar Kondisi Aset Irigasi (Fasilitas Pendukung)

FORMAT 2.06A Tingkat Pembiayaan O&P Irigasi pada 5 Tahun Terakhir (Jar. Utama) FORMAT 2.06B Tingkat Pembiayaan O&P Irigasi pada 5 Tahun Terakhir (Jar. Tersier) FORMAT 2.07 Pola Tanam dan Produksi per Kecamatan 5 Tahun Terakhir

FORMAT 2.08 Produktivitas Tanaman per Kecamatan dari Lahan Irigasi 5 Th Terakhir FORMAT 2.09 Pendapatan Petani Sawah Irigasi per Kecamatan 5 Tahun Terakhir FORMAT 2.10 Ringkasan Masalah tentang Irigasi dan Upaya Pemecahan

FORMAT 3.01 Program Pengembangan SDM di Instansi Pemerintah FORMAT 3.02A Program Fasilitasi Pembentukan P3A

FORMAT 3.02B Program Fasilitasi Pembentukan GP3A

FORMAT 3.03 Prioritas DI: Program Pengembangan P3A/GP3A FORMAT 3.04 Rencana O&P Irigasi (Jaringan Utama)

FORMAT 3.05 Prioritas DI: Program Pemeliharaan & Pengamanan Jaringan Irigasi FORMAT 3.06 Prioritas DI: Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Lampiran 4: DAFTAR FORMAT UNTUK RP2I - Tahap II :

-FORMAT 4.01 Program Pembangunan Jaringan Irigasi & Drainase FORMAT 4.02 Program Peningkatan Jaringan Irigasi & Drainase

FORMAT 4.03 Program Pengembangan Prasarana Pendukung Pengelolaan Irigasi FORMAT 4.04 Program Kajian Dampak Lingkungan

FORMAT 5.01 Rencana Pembiayaan untuk Pengembangan Irigasi FORMAT 5.02 Kompilasi Rencana Pembiayaan untuk Periode 5 Tahun FORMAT 5.03 Kajian Finansial terhadap Rencana Pembiayaan.

Dalam dokumen Panduan Rp2i 10 Jan 09 (Halaman 31-42)

Dokumen terkait