• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

3. Dokumentasi

Bungin dalam Imam Gunawan (2013: 177) teknik dokumentasi ialah metode pengumpulan data yang dimanfaatkan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis. R.C. Bongdan dan S.K. Biklen, 1982 dalam Djuandi Ghony dan Fauzan Almansur (2016:199) dengan demkian, dokumen disini meliputi bahan seperti: surat, diary, rekaman, kasus klinis, fotografi, video, filim, memo, dan sebagainya yang digunakan sebagai bahan informasi penunjang, dan sebagai bagian berasal dari kajian kasus yang merupakan sumber data pokok berasal dari hasil observasi partispan dan wawancara mendalam. Dalam penelitian ini peneliti mencari dokumen berhubungan dengan penelitian seperti data-data dari remaja perempuan penggemar Korean Pop dalam bentuk foto.

49

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan data

Haris Herdiansyah, (2014:201) trianggulasi ialah penggunaan dua atau lebih sumber untuk memperoleh gambaran keseluruhan tentang suatu kejadian yang diteliti. Djuandi Ghony dan Fauzan Almansur, (2016:322-323) Triangulasi ialah teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan hal yang lain. Di luar data itu untuk melakukan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber yaitu:

1. Melakukan pembandingan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

2. Melakukan pembandingan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

3. Melakukan pembandingan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Melakukan pembandingan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandagan orang seperti orang berada, orang pemerintahan rakyat biasa, orang-orang berpendidikan menengah atau tinggi.

5. Melakukan pembandingan hasil wawancara dengan dokumen yang berkaitan.

G. Teknik Analisis Data

Haris Herdiansyah, (2014:164-179) teknik analisis data model interaktif menurut Miles & Huberman terdiri atas empat tahapan yang harus digunakan.

1. Pengumpulan data

Proses pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian, pada saat penelitian, dan bahkan di akhir penelitian. Proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif tidak memilki lapisan atau waktu tersendiri, melainkan sepanjang penelitian yang dilakukan proses pengumpulan data dapat dilakukan.

2. Reduksi data

reduksi data merupakan proses penyatuan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan yang akan dianalisis. Hasil dari wawancara, hasil observasi, hasil studi dokumentasi dan atau hasil FGD diubah menjadi bentuk tulisan sesuai dengan formatnya masing-masing.

3. Display data

Display data ialah mengolah data setengah jadi yang sudah sama dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorikan, serta akan memecah tema-tema tersebut ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang disebut dengan subtema tersebut sesuai dengan verbatim wawancara yang sebelumnya telah dilakukan.

4. Kesimpulan dan verfikasi(consuling/verifying)

Tahap kesimpulan dan verfikasi merupakan tahap terakhir dalam analisis data.

Kesimpulan menjurus kearah pada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan dan mengungkap arti "what" dan "how" dari temuan penelitian tersebut.

51 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kpop di Pekanbaru

Pekanbaru merupakan ibu kota provinsi Riau. Kota Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama Senapelan yang saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku yang disebut Batin. Daerah ini terus berkembang menjadi kawasan pemukiman baru dan seiring waktu berubah menjadi Dusun Payung Sekaki yang terletak di muara Sungai Siak. 23 Juni 1784 M oleh Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah dibawah pemerintahan Sultan Yahya, yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Pekanbaru.10

Kpop tidak hanya melanda kota –kota besar di Pulau Jawa saja. Kpop juga tersebar di seluruh Indonesia. Internet berperan besar terhadap penyebaran budaya luar masuk ke Indonesia. Tidak dihindari bahwa Pekanbaru yang merupakan pulau Sumatra juga terkena imbas gelombang Hallyu. Hal ini terbukti dari keberadaan komunitas Kpop yaitu dance cover Kpop, dan Fandom Kpop. Selain komunitas, di Pekanbaru terdapat toko yang menjual pernak-pernik Kpop dan Restaurant makanan Korea. Keberadaan komunitas Kpop membuat adanya bukti bahwa budaya Kpop memiliki penggemar di Pekanbaru.

10 https://riau.antaranews.com/berita/26443/sejarah-singkat-kota-pekanbaru--hut-229 diakses 23 agustus 2020

Gambar 4.1

Acara Gathering Ke7 Dihadiri Penggemar Kpop Pekanbaru

Sumber:olahan peneliti,2020

Gambar diatas merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan penggemar Kpop Pekanbaru. Seperti yang dilansir Tribun Pekanbaru.com Suri yang merupakan ketua Kpopers Pekanbaru mengatakan gathering ini terbuka untuk umum tidak harus anggota komunitas. Gathering ini diadakan dalam rangka Anniversary Kpopers Pekanbaru. Suri menuturkan acara gathering akan diisi dengan saling mengenal antara Kpop di Pekanbaru yaitu dengan karaoke dan akan ada aneka permainan seru. Selain itu Kpopers Pekanbaru sendiri akan berbagi pengetahuan seputar Korea baik itu drama musik trend terbaru Korea dan segala hal yang berbau Korea.11

Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa peneliti tertarik untuk meneliti di Pekanbaru.

11 https://pekanbaru.tribunnews.com/2015/01/31/anda-penggemar-korea-ikutlah-gathering-kpopers-pekanbaru diakses 23 agustus 2020

53

Gambaran umum diatas menggambarkan bahwa Pekanbaru merupakan salah satu dari sekian banyak kota di Sumatra terkena dampak hallyu. Peneliti tertarik untuk meneliti penggemar Kpop di Pekanbaru.

B. Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan keseluruhan data yang didapatkan. Pada bagian ini berisi penjelasan tentang Interaksi Simbolik Remaja Perempuan Penggemar Korean Pop di Pekanbaru. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif yaitu peneliti melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi langsung kelapangan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan oleh peneliti. Tetapi sebelum peneliti membahas lebih jauh mengenai hasil-hasil penelitian, terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan secara umum identitas subjek penelitian dan memaparkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Identitas Informan Penelitian a. Informan Utama Penelitian

1) Nama Lengkap :Sekar Laras Wati

Usia :20Tahun

Akun Instagram :@Sekarlrss_ dan @Sekarlaraswati2

Pendidikan :Mahasiswi

Alamat :Jl. Bukit Barisan 2) Nama Lengkap :Arsyah Aulia Maharani

Usia :20 Tahun

Akun Instagram :@Arsyahaulia.m dan @ran,ranee

Pendidikan :Mahasiswi

Alamat :Jl. Kapas

Alamat :Jl.Yudhawastu Pramuka 1 3) Nama Lengkap :Angeline Annabella

Usia :21Tahun

Alamat :Jl. Nenas

Hasil penelitian ini merupakan data yang diperoleh berdasarkan teknik analisis data. Hasil peneliti memaparkan jawaban-jawaban dari informan serta data-data yang diperoleh dari lapangan yang berguna untuk dianalisa sesuai dengan kebutuhan peneliti. Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, peneliti melakukan wawancara kepada informan-informan dapat memberikan penjelasan secara mendalam agar tujuan peneliti ini dapat tercapai.

2. Interaksi Simbolik Remaja Perempuan Penggemar Korean Pop di Pekanbaru

Pada hasil penelitian ini tidak lepas dari teori yang digunakan yakni teori interaksi simbolik oleh George Herbert Mead dengan tiga konsep penting yaitu pikiran,diri dan masyarakat. Dalam teori interaksi simbolik peran manusia dalam

55

penggunaan simbol yang di beri makna. Adanya komunikasi yang terjalin dengan orang lain dalam pertuakaran simbol yang diberi makna artinya masyarakat yang terdiri individu-individu didalamnya berinteraksi dan melihat pamdangan dirinya dalam orang lain.

Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan kepada informan mengenai interaksi simbolik remaja perempuan penggemar Korean pop di Pekanbaru, peneliti menemukan bahwa terdapat perbedaan mereka terhadap menjadi penggemar Korean pop. Mereka mempunyai cara tersendiri untuk menampakan diri mereka sebagai penggemar Korean pop.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana remaja perempuan pengemar Korean pop berinteraksi dengan identitasnya sebagai penggemar Korean pop. Peneliti melakukan wawancara dan menganalisis penelitian dengan menggunakan teori interaksi simbolik. Teori ini menjelaskan mengenai tiga konsep yaitu pikiran, diri dan masyarakat.

a. Pikiran, kemampuan interaksi sangat penting bagi kehidupan manusia karena menajdi salah satu hal penting bagi kehidupan. Dimana manusia adalah makhluk sosial dimana setiap tindakan yang dilakukan melalui proses berpikir.

Pikiran adalah proses yang ditunjukan untuk memecahkan masalah dan melakukan tindakan. Dari hasil wawancara, informan memilki penjelasan bagaiamana awal mula informan menyukai Korean pop.

Hasil wawancara peneliti dengan informan pertama yang bernama Sekar Laras Wati:

“Perasaan saya ketika menjadi penggemar Kpop tu pertama adalah senang terus ketika saya mengalami rasa jenuh atau stres atau seperti apa saya melihat idola saya, Idol saya, bias saya, MV mereka terus reaction-reaction Idol lain melihat Idol saya ketika tampil. Terus ya pokoknya campur aduklah ketika idola kita idol kita menang itu bangga banget bagi aku. Dan akhir-akhir ini aku jadi penggemar Secret number dan itu sebuah hal yang membanggakan.

Karena menurut aku kan Secret number itu berawal dari agensi kecil dan tidak memiliki seorang senior yang terkenal seperti banyaknya idol-idol lain dan disitu saya merasa semangat untuk mendukung mereka gitu terus streaming atau bahkan jika saya sempat menabung saya akan membeli albumnya begitu perasaan saya menjadi seorang penggemar Kpop”. (Sekar Laras Wati ,11 Agustus 2020)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekar Laras Wati tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Sekar Laras Wati berpikir merasa senang menjadi seorang penggemar Kpop dikarenakan ketika mengalami jenuh dan stres salah satu penyemangat harinya adalah dengan melihat idolanya karena memberikan kekuatan baginya.

Hasil senada dalam wawancara peneliti dengan informan kedua bernama Arsyah Aulia Maharani:

“Ya, yang dirasakan sebenarnya kayak biasa aja sih kak. Tapi kayak dulu tuh kayak ngerasa B aja gitu terus kayak semenjak kenal Kpop tuh kayak kan banyak kan yang kayak Idol sering mentingin sekolah dari pada merelakan.

Jadi kayak ya gitu lebih kayak termotivasi agar bisa lebih ketemu. Lebih happy juga kalau misalnya kayak stres sama tugas-tugas kan sebentar selipin ngelihatin kayak video-videonya”. (Arsyah Aulia Maharani,11 Agustus 2020)

57

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Arsyah Aulia Maharani berpikir ada perubahan sebelum dan sesudah menjadi penggemar Korean pop yaitu lebih bahagia salah satu alasannya menghilangkan stres dengan melihat idol Korean pop. Selain itu. Arsyah Aulia Maharani lebih termotivasi terhadap kehidupan idol yang mengutamakan pendidikan walaupun sudah menjadi arits.

Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan informan ketiga bernama Mega Aulina Nahrani:

“Senang sih karena aku menjalani apa yang aku suka. Maksudnya aku mendengarkan apa yang aku suka. Aku pokoknya di hidupku tuh apa yang aku suka gitu. Makanya aku suka Kpop karena aku merasa bahagia dengan musiknya. Jadi rasain banget perbedaannya itu memang beda banget kayak dulu ngerasa kayak nggak ada role model. Sekarang tuh ada gitu karena ngelihat perjuanga- perjuangan mereka juga kan aku tuh jadi ngerasa lebih bersemangat aja.” (Mega Aulina Nahrani, 11 Agustus 2020)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Mega Aulina Nahrani berpikir senang dengan menjadi penggemar Korean pop. Mega merasa bahagia menjalani dengan apa yang dia suka. Mega Aulina Nahrani merasa mengalami perubahan sebelum dan sesudah menjadi penggemar Korean pop sebelumnya dia tidak punya role model sekarang punya role model dikarenakan termotivasi dengan perjuangan Idol Korean pop menjadi Artis.

b. Diri, dalam konsep paling penting dalam interaksi simbolik mengenai individu-individu mengetahui diri pribadinya melalui interaksi dengan orang lain. Dalam hasil penelitian ini remaja perempuan penggemar Korean pop berinteraksi dengan orang lain untuk mengetahui pandangan dirinya terhadap orang lain dan

mengartikannya. Hal tersebut dinamakan sebagai cermin diri artinya melihat pantulan kita dari pandangan orang lain. Informan membayangkan bagaimana informan sebagai penggemar Korean pop terlihat dimata orang lain dan juga informan membayangkan penilaian mereka mengenai penampilan sebagai penggemar Korean pop.

Hasil wawancara peneliti dengan informan pertama yang bernama Sekar Laras Wati:

“Orang lain tentang Kpop itu adalah jangan mengambil sisi-sisi buruknya aja gitu tentang Kpop. Karena untuk menjadi seorang Kpop itu bukan hal yang mudah. Mereka harus menjalani trainee selama bertahun-tahun. Ambilah hal yang positifnya. Seperti mereka berusaha berjuang terus menggapai mimpinya. Banyak orang bilang apa sih suka Kpop mereka cuman modal tampang, dance, suara nggak bagus padahal itu No Itu salah besar, mereka bukan hanya mengandalkan tampang tapi mereka mengandalkan talent yang dia punya. Kalau saya tidak menutupi tampilan saya sebagai kpopers.karena setiap orang pasti mempunyai selerayang berbeda-beda.” (Sekar Laras Wati, 11 Agustus 2020)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Sekar Laras Wati ingin orang lain tidak memandang Korean pop dari sisi buruknya saja tapi lihat perjuangan Idola menggapai mimpi. Berjuang menggapai mimpi bukan hanya mengandalkan tampang tetapi mengandalkan talent yang dia punya. Sekar Laras Wati dalam kesehariannya tidak menutupi sebagai seorang penggemar Korean pop.

Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan informan kedua bernama Arsyah Aulia Maharani:

59

“Nggak diambil pusing sih kalau orang kayak gitu. Kayak ya udah bodo amat gitu kayak ya udah misalnya dia tahu aku suka Kpop gitukan kayak ya udah kalau mau ngehina juga ya udah bodo amat. karena dulukan Kpop ini kan dihina-hina gitukan Kak. Alah plastik atau apalah. Dulu ada nutupi kayaknya ala ngapain suka Kpop kayak cowok putih, kayak cewek nari-nari gitu kan.

Dulu Iya sempat ditutup tapi kalau sekarang kayak yaudah biasa aja kayak sekarang pun story pun tentang Kpop gitukan. Jadi kayak teman-teman juga udah pada tahu. Jadi kayak Ya udahlah kalau mereka mau nyinyir pun kayak ya udah terserah kau aja mau nyinyir.” (Arsyah Aulia Maharani,11 Agustus 2020)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Arsyah Aulia Maharani tidak ambil pusing ketika orang lain menghina dirinya sebagai seorang penggemar Korean pop. Arsyah Aulia Maharani menjadi penggemar Korean pop yang terbuka baik di media sosial maupun di luar sosial masyarakat.

Hal ini terbukti dari tampilan media sosial Instagram Arsyah Aulia Maharani yang menampilkan sebagai penggemar Korena pop. Koleksi merchandise Arsyah Aulia Maharani juga di tampilkan di media sosial sebagai bentuk menunjukkan penampilannya sebagai penggemar Korean pop dan memberikan ruang terbuka terhadap penilaian orang lain terhadapnya melalui media sosial yang terbuka untuk umum.

Gambar 4.2 Gambar 4.3 Tampilan Account Instagram Arsyah Aulia Maharani Dengan Arsyah Aulia Maharani Marchandise Kpopnya

Sumber:tangkapan layar Sumber:olahan peneliti,2020 instagram Arsyah Aulia Maharani,2020

Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan informan ketiga bernama Mega Aulina Nahrani:

“Menurut aku gitu jadi kayak kalau misalnya aku sih kalau ada orang yang gak suka ya udah biarin aja terserah. Tapi aku menunjukkan gimana sebenarnya orang tuh punya selera musik yang beda. Kalau misalnya pergi atau apa gitu pasti kadang aku enggak nonjolin tapi kayak di case hp aku pakek photocard terus kadang aku juga punya baju yang apa tuh namanya menunjukkan nama idolnya gitu aja sih. Tapi yang nggak sampai orang harus tau kalau aku suka Kpop tapi kalau orang tahu yaudah kalau nggak tau aku juga nggak akan bilang. Kayak goals aku memang kemarin tuh aku udah pengen nonton konser kayak udah lama dan aku netapi itu sebagai goals menunjukkan ke orang lain kalau aku tidak halu.” (Mega Aulina Nahrani, 11 Agustus 2020)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Mega Aulina Nahrani memiliki pandangan jika orang lain tidak suka terhadap Korean pop cara mengatasi dengan hiraukan setiap hujatan yang diterima. Setiap orang memiliki selera musik yang berbeda. Mega Aulina Nahrani dalam penampilan kesehariannya sebagai

61

penggemar Korean pop tidak ada yang ditutupi. Mega Aulina Nahrani suka memakai barang Korean pop seperti case HP dan baju kalau di tempat umum.

Hal ini terbukti dari tampilan media sosial Instagram Mega Aulina Nahrani yang menampilkan sebagai penggemar Korena pop. Koleksi merchandise Mega Aulina Nahrani juga di tampilkan di media sosial sebagai bentuk menunjukkan penampilannya sebagai penggemar Korean pop dan rasa kepuasan tersendiri dikarenakan goals sebagai penggemar Korean pop terpenuhi dengan menonton konser idoalanya. Memberikan ruang terbuka terhadap penilaian orang lain terhadapnya melalui media sosial yang terbuka untuk umum.

Gambar 4.4 Gambar 4.5

Tampilan Account Instagram Mega Aulia Nahrani Mega Aulia Nahrani Menonton Konser Kpop

Sumber: tangkapan layar instagram Sumber:informan Mega,2020 Mega Aulia Nahrani

c. Masyarakat, terdiri dari individu-individu yang mempengaruhi pikiran dan diri, yaitu orang lain yang terdiri secara khusus atau umum. Individu yang khusus bagi kita yaitu orang tua, teman, kolega sedangkan individu secara umum

merujuk pada sebuah kelompok sosial atau budaya secara keseluruhan. Dalam masyarakat peneliti melibatkan informan pendukung, yaitu teman dari informan utama. informan pendukung merupakan teman dari informan utama yang dimana informan pendukung tidak memiliki hobi yang sama dengan informan utama yaitu penggemar Korean pop. Informan pendukung dalam penelitian ini guna untuk mengetahui pandangan mereka terhadap informan utama sebagai penggemar Korean pop.

Hasil wawancara peneliti dengan informan pendukung pertama yang bernama Eka Lestari merupakan teman dari informan utama Sekar Laras Wati:

“Pandangan aku lihat mak suka Kpop itu gila sih, soalnya terlalu sering nonton Kpop atau pas lagi ngumpul pasti bahas Kpop muluk Padahal dia tahu kalau aku nggak suka Kpop, tapi tetap aku dengari soalnya kalau dia cerita tentang Kpop lawak dan bikin ketawa mulu sih. Soalnya mak ini orgnya kocak sih, dan walaupun dia suka kpop dia gak pernah sama sekali kek maksa org yang gak suka kpop harus suka dengan apa yang dia suka juga selalu dukunglah kecuali dia maksa itu gak akan aku dukunglahPandangan aku tentang orang suka kepo sih biasa aja soalnya kan setiap org sukanya berbeda-beda Jadi kalau org suka Kpop yah aku suka juga kalau org cerita ttg Kpop itu jadi tau, dan Hal yang gak aku suka kalau orang itu terlalu panatik gitu kek terus kpop muluk kpop muluk sih.” (Eka Lestari,14 Agustus 2020)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Eka Lestari yang merupakan teman Sekar Laras wati memiliki pandangan mendukung terhadap Sekar penggemar Korean pop. Eka Lestari menilai yang dia suka dari Korean pop membuat dia tahu tentang suatu hal. Hal yang tidak suka dari Korean pop yaitu jika seorang penggemar Korean pop terlalu fanatik.

63

Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan informan pendukung kedua yang bernama Novita Isnawati merupakan teman dari informan utama Arsyah Aulia Maharani:

“Pandangan aku ya, bebas sih, karena setiap orang kan punya hak untuk memilih apa yang dia suka kan, terus juga selagi menurut dia sendiri itu baik dilakukan ya kenapa engga, intinya itu hak dia buat menggemari apa yang mau dia gemari gitu. Memang berteman harus sefrekuensi? Enggak kan?

Justru karena beda itu jd seru bisa sharing, aku gk ngerasa ngedukung rani menggemari kpop btw Hehe, aku netral.” (Novita Isnawati, 14 Agustus 2020)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Novita Isnawati yang merupakan teman Arsya Aulia Maharani memiliki pandangan terbuka terhadap Arsyah Aulia Maharani. Novita Isnawati menilai bahwa menyukai sesuatu adalah hak mereka. Novita Isnawati merasa dia tidak mendukung Arsyah Aulia Maharani sebagai penggemar Kpop dikarenakan dia sosok yang netral.

Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan informan pendukung ketiga yang bernama Angeline Annabella merupakan teman dari informan utama Mega Aulina Nahrani:

“Pandangan syah sah2 aja, selagi ga merugikan orang lain + itu hak mrk mutlak. yg disuka kalau ada tmn kpop yg nunjukin Idol yang keren :) gak Sukanya gada. bs jdkan idol kau bkn cm utk hiburan tp bs ke hal positif, kek jd rajin nabung, motivasi buat makin rajin + disiplin di smua aspek, bs jdkan Idol sbg motivasi semangat pendidikannya, optimis. hal positif kediri sendirinya yg udh jd akibat dr mega penggemar Kpop yg buat makin ngedukung mega bsuka sm kpop, tmn seneng buat vibes yg menyenangkan jg.” (Angeline Annabella, 14 Agustus 2020)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Angeline Annabella yang merupakan teman Mega Aulia Nahrani memiliki pandangan yang terbuka terhadap orang lain sebagai penggemar Korean pop. Sedangkan Angeline Annabella mendukung Mega Aulia Nahrani sebagai penggemar Korean pop. Alasannya menjadi penggemar Korean pop banyak hal postif yang didapat yaitu rajin menabung dan disiplin.

C. Pembahasan Penelitian

Interaksi Simbolik Remaja Perempuan Penggemar Korean Pop di Pekanbaru.

Pada sub bab hasil pembahasan ini, peneliti akan menganalisis seluruh hasil penelitian yaitu observasi dan wawancara yang dilakukan kepada subjek peneliti.

pembahasan ini berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Dalam proses

pembahasan ini berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Dalam proses

Dokumen terkait