• Tidak ada hasil yang ditemukan

Domestik Masuk di Wilker Kantor Pos

Dalam dokumen B A B I PENDAHULUAN Keadaan Umum (Halaman 53-58)

10 Besar Frekuensi Domestik Masuk Wilker Panjang Tahun 2019

3.1.4.4. Domestik Masuk di Wilker Kantor Pos

Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan khususnya untuk domestik masuk melalui wilayah kerja Kantor Pos tidak ada.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung 54 3.2. Kegiatan Teknis Operasional Karantina Hewan

Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, peranan karantina pertanian semakin penting dan strategis dalam penerapan ketentuan Sanitary and Phytosanitary (SPS) Agreement-WTO terhadap lalulintas perdagangan hewan dan produk hewan serta tanaman dan hasil tanaman dengan tujuan untuk melindungi kesehatan manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan. Dengan adanya AFTA (2010) dan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2017 meningkatkan dampak resiko masuk dan tersebarnya HPHK Gol I (penyakit PMK dan Sapi Gila), Gol II (Penyakit antraks, Rabies, Jembrana, Avian Influenza,BVD, IBR dan Johne’Diseases) ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk Provinsi Lampung.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di Provinsi Lampung. Sebagaimana diamanatkan dalam Permentan Nomor 22 tahun 2008 Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan perkarantinaan hewan, dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati di tempat pemasukan dan pengeluaran. Dengan telah terintegrasinya karantina hewan dan karantina tumbuhan menjadi Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung diperlukan penataan-penataan lebih lanjut baik sumberdaya sarana-prasarana, termasuk operasional karantina hewan, tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati.

Tindakan karantina pertanian dilakukan terhadap media pembawa hama penyakit hewan karantina (MPHPHK) untuk mencegah masuk dan tersebarnya HPHK dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia atau dari area satu ke area lain di dalam wilayah Indonesia. Tindakan karantina pertanian melalui Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Penahanan, Perlakuan, Pemusnahan, dan Pembebasan (8P) baik terhadap komoditas impor, ekspor, dan antar area di wilayah kerja Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Bandara Radin Inten II, dan Kantor Pos.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung 55 Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Karantina Pertanian untuk mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina dari komoditas pertanian yang dilalulintaskan maka diperlukan tindakan karantina sesuai kajian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku sebagai berikut :

1. Undang – Undang No.21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.

2. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan.

3. Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Pertanian 4. Keputusan Menteri Pertanian No.3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang

Penggolongan Jenis – Jenis Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan dan Klasifikasi Media Pembawa

5. Keputusan Menteri Pertanian No.5681//Kpts/PD.620/12/2011 tentang Pernyataan Prov. Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung dan Kepulauan Bangka Belitung Bebas Brucellosis.

6. Peraturan Menteri Pertanian No.41/OT.140/3/2013 tentang Tindakan Karantina Hewan terhadap Pemasukan atau Pengeluaran Sarang Burung Walet ke dan dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia

7. Peraturan Menteri Pertanian No.113/PD.410/2013 tentang Tindakan Karantina Hewan terhadap Pemasukan Sapi Indukan, Sapi Bakalan, Dan Sapi Siap Potong kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia.

8. Keputusan Menteri Pertanian No.4435/Kpts/PD.620/7/2013 tentang Pernyataan Kepulauan Bangka Belitung Bebas Penyakit Anjing Gila (Rabies).

9. Peraturan Menteri Pertanian No.44/OT.140/3/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian No.94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme PenggangguTumbuhanKarantina

10. Peraturan Menteri Pertanian No. 37/OT.140/3/2014 tentang Tindakan Karantina Hewan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas

11. Permentan No.37/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung 56 12. Permentan No.65/Permentan/PD.410/5/2014 tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Hasil Bahan Asal Hewan Konsumsi.

13. Permentan No.104/Permentan/OT.140/2014 tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan Hewan.

14. Permentan No. 70/Permentan/KR,100/12/2015 tentang Instalasi Karantina Hewan

15. Permentan No.34/Permentan/PK.210/7/2016 tentang Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan, dan/atau olahannya ke dalam Wilayah RI

16. Permentan No.17 /PERMENTAN/KR.120/5/2017 Tentang Dokumen Karantina Hewan

Kegiatan operasional karantina pertanian yang bersifat pelayanan baik internal maupun eksternal merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang tugas dan fungsi Balai. Dengan prinsip bahwa tujuan mencegah masuk dan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) tetap merupakan target operasional. Wujud pelayanan tersebut adalah gambaran beban kerja yang harus dilaksanakan oleh jajaran petugas Balai Kararantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung. Besarnya jumlah komoditi maupun jenisnya yang dilakukan tindakan karantina tergambar dalam dokumen ekspor, impor maupun domestik yang telah diterbitkan. Oleh karenanya dalam laporan ini diuraikan tentang volume kegiatan operasional karantina pertanian selama Bulan Januari sampai dengan Desember 2016. Di samping hal tersebut di atas juga digambarkan lokasi tempat pemeriksaan dalam rangka pelaksanaan tindak karantina tumbuhan dan tindakan karantina hewan.

Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya maka Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung perlu peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang tindakan karantina 8P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan) secara maksimal di 4 (empat) wilayah kerja untuk menjamin media pembawa HPHK yang dilalulintaskan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung 57 bebas dari HPHK yang berbahaya terhadap manusia dan lingkungan sehingga aman untuk dikomsumsi. Faktor penunjang lainnya memiliki laboratorium yang standart dan akreditasi sehingga dalam peningkatan pelayanan tindakan karantina secara kajian ilmiah dapat dipertanggungjawabkan melalui jaminan sertifikasi yang dikeluarkan serta perlu peningkatan kompetensi dokter hewan karantina dan paramedic karantina secara berkelanjutan dan berjenjang.

Kegiatan pelayanan operasional karantina hewan selama tahun 2019 berhasil dilaksanakan sesuai TUPOKSI Karantina Pertanian di tempat – tempat pemasukan/pengeluaran secara optimal dengan pengawasan yang dilakukan oleh petugas karantina di tempat – tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan.

Hasil frekuensi maupun jumlah setiap bulannya terjadi peningkatan pengawasan dan penegakan peraturan karantina dengan tindakan karantina 8P yang konsisten sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bidang perkarantinaan.

Dari hasil pemeriksaan terhadap Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina serta Pengawasan Keamanan Hayati Hewani maka hasil tindakan karantina terjamin kesehatan hewan dan produknya terhadap HPHK yaitu bakteri Brucella abortus dan paratuberculosis pada sapi melalui tindakan karantina hewan 8P yang dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian kelas I Bandar Lampung pada komoditi hewan Sapi Brahman Cross baik bakalan dan indukan. Selama tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung berhasil melakukan tindakan karantina dan sertifikasi Media Pembawa Hama Penyakit Hewan yang dilalulintaskan baik impor, domestik keluar maupun domestik masuk.

Frekuensi Pelaksanaan kegiatan teknis operasional karantina hewan Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Bandar Lampung periode tahun 2019 adalah 50.896 kegiatan atau meningkat 19,41% dibandingkan tahun 2018 yang berjumlah 42.623 kegiatan. berdasarkan penggolongan media pembawa maka pada tahun 2019 frekuensi kegiatan yang tergolong dalam media pembawa hewan adalah 30.504 kali kegiatan (59,93%), Bahan Asal Hewan 18.166 kali kegiatan (35.69%), Hasil Bahan Asal Hewan 2.148 kali kegiatan (4.22%) dan Benda lain 78 kegiatan (0,15%).

Berdasarkan lokasi kegiatan 93,93% (47.804) berada di Wilayah Kerja Pelabuhan Bakauheni, 4,69% (2,388) berada di wilker Bandara Radin Inten II, 1,07% (546)

Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung 58 berada di wilker Pelabuhan Panjang dan 0,31% (158) berada di wilker Kantor Pos Bandar Lampung. Sedangkan berdasarkan jenis kegiatan maka 88,09% (44.832) merupakan kegiatan Keluar Domestik Antar Area, 10.90% (5,548) merupakan kegiatan Masuk Domestik Antar Area, 0.97% (494) merupakan kegiatan Impor dan 0,04 % (22) merupakan kegiatan ekspor.

Gambar 14. Grafik Frekuensi Kegiatan berdasarkan Jenis Media Pembawa di BKP Kelas I Bandar Lampung Tahun 2019

Gambar 15. Grafik Frekuensi Kegiatan berdasarkan lokasi kegiatan di BKP Kelas I Bandar Lampung Tahun 2019

59,93%

35,69%

4,22% 0.15%

Frekuensi Kegiatan Berdasarkan Jenis Media

Dalam dokumen B A B I PENDAHULUAN Keadaan Umum (Halaman 53-58)