• Tidak ada hasil yang ditemukan

organisme Dosis letal median (rd) virus Mosaik tembakau 200.000

Papiloma kelinci 100.000 bakteri E. Coli 5000 Bacillus mesentericus 130.000 algae Mesotenium 8500 Pandorina 4000 protozoa Colpidium 330.000 Paramaecium 300.000

veterbrata Ikan mas 750

Mencit 450

Kelinci 800

Tikus 600

Kera 450

Sinar katode : radiasi berkas elektron, berintensitas tinggi (jutaan volt), bersifat

mikrobisidal serta mempunyai pengaruh lain terhadap bahan biologis maupun non

biologis. Digunakan untuk mensterilkan peralatan bedah, obat dan benda lain. Keuntungan benda dapat disterilkan pada suhu kamar dalam keadaan terbungkus.

Filtrasi (penyaringan), beberapa bahan seperti serum hewan, enzim, vitamin,

antibiotik, bersifat termolabil , disterilkan dengan filtrasi.

Filter bakteriologis : bahan filter yang selama ini digunakan lapisan relatif tebal, terbuat dari

asbes, porselen, kaca berpori. Yang terbaru terbuat dari ester selulosa atau substansi

polimerik dengan pori-pori ukuran tepat dan

seragam. Kisaran 0,01-10µm. Lapisan saringan ini sangat tipis sehingga dinamakan filter membran.

Filter udara : filter berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel (high eficiency particulate air filter atau

HEPA)dialirkannya udara bersih kedalam ruangan tertutup. Tipe filtrasi ini bersama dengan sistem aliran udara laminar (laminar air flow).

Digunakan di ruang transfer mikrobiologis untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

Pelindung muka, digunakan untuk menyaring mikroorganisme asal udara, biasanya pada petugas rumah sakit untuk melindungi dari penyakit menular

Pembersihan fisik : Ultrasonik , gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk memecahkan sel mikrobe serta membersihkan mikrobe

dari peralatan

Pencucian : mencuci atau menggosok dengan sabun, merupakan cara fisik untuk

menghilangkan mikroorganisme dari permukaan.

Ciri suatu desinfektan ideal :

Aktivitas antimikrobial, kemampuan

substansi untuk mematikan mikroorganisme. Konsentrasi rendah, aktivitas spektrum luas

Kelarutan , harus dapat larut dalam air atau pelarut lain, sampai taraf tertentu sehingga dapat digunakan secara efektif

Stabilitas perubahan yang terjadi pada

substansi bila dibiarkan beberapa lama harus seminimal mungkin dan tidak menghilangkan sifat antimikrobialnya

Tidak bersifat racun bagi manusia dan hewan

Homogeinity, komposisi harus seragam sehingga bahan aktif selalu terdapat pada setiap aplikasi

Tidak bergabung dengan bahan organik

Aktivitas antimikrobial pada suhu kamar atau suhu tubuh

Kemampuan untuk menembus

Tidak menimbulkan karat dan warna

Kemampuan menghilangkan bau

Kemampuan sebagai detergen

Fenol dan persenyawaan fenolat

Alkohol

Halogen

Logam berat dan persenyawaannya

Detergen

Aldehide

Fenol (asam karbolat): sejak 1860 –an

(digunakan pertama kali oleh Lister) untuk pembedahan aseptik. target utama

denaturasi protein dan merusak membran sel . Senyawa fenolat merupakan salah satu

desinfektan permukaan yang terbaik bagi

benda mati. Persenyawaan fenolat : o kresol, m-kresol, p-kresol, o-fenilfenol,

heksilresorsinol, heksaklorofen.

Persenyawaan alkohol : etil alkohol dengan konsentrasi 50 – 70% efektif terhadap

mikroorganisme vegetatif atau yang tidak membentuk spora. Etil alkohol mempunyai aktivitas sporisidal yang rendah.

Spora antraks dapat bertahan di dalam

alkohol selama 20 tahun, sedangkan spora

Bacillus subtilis selama 9 tahun. Metil

alkohol kurang bakterisidal dibanding etil

alkohol, sangat beracun, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata, sehingga

pada umumnya tidak digunakan sebagai disinfektan.

Propil dan isopropil alkohol (40-80%) berguna sebagai desinfektan kulit

Halogen dan persenyawaannya, terdiri dari fluor, klor, brom dan iodium.

Iodium : merupakan bahan germisidal paling tua (sejak

1830). Iodium akan segera larut dalam alkohol, larutan kalium atau natrium iodida. Iodium tinktur merupakan campuran 2% iodium dan 2% natrium iodida dalam 50% alkohol. Iodium merupakan zat yang sangat efektif dan unik, yaitu efektif terhadap segala macam bakteri, spora, cendawan, virus. Larutan iodium terutama untuk

Klor dan persenyawaannya : klor sebagai gas atau

kombinasi kimiawi (persenyawaan klor), merupakan salah satu desinfektan yang luas penggunaannya. Gas yang

dimampatkan (compressed gas) dalam bentuk cair digunakan untuk memurnikan cadangan air kota.

Hipoklorit atau kalsium hipoklorit dikenal sebagai kapur

yang diklorinasi, dan natrium hipoklorit, digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun industri. 5-70% kalsium hipoklorit digunakan untuk sanitasi peralatan industri susu dan peralatan makan restoran, 1% natrium hipoklorit untuk kesehatan perorangan dan desinfektan rumah tangga,

konsentrasi 5 – 12% digunakan sebagai pemutih dan

desinfektan di rumah tangga, serta sebagai bahan sanitasi dalam perusahaan susu dan pengolahan pangan

Kloramin, ciri : digantikannya satu atau lebih atom

hidrogen dalam gugus amino suatu persenyawaan dengan klor, antara lain : monokloramin, kloramin T,

azokloramide. Keuntungan kloramin jauh lebih stabil dari hipoklorit. Sifat germisidal klor dan persenyawaannya

terdapat pada asam hipoklorit yang terbentuk bila klor

bebas ditambahkan dalam air : Cl2 + H2O HCl + HClO (asam

hipoklorit).

Asam hipoklorit yang setiap kali terbentuk mengalami

dekomposisi lebih lanjut : HClO HCl + O (terbentuk dari klor, hipoklorit dan kloramin. Oksigen yang dibebaskan dari reaksi ini merupakan oksidator kuat dan menghancurkan mikroorganisme dengan cara merusak komponen selular, dan dengan cara pengikatan langsung klor dengan protein sel.

Logam berat (aksi oligodinamik) : logam tertentu dalam jumlah amat kecil teruama perak dapat mematikan bakteri, hal ini disebut aksi

oligodinamik (oligos : kecil, dynamis : kekuatan).

Persenyawaan logam berat antimikrobial yang paling penting : persenyawaan yang mengandung merkuri, perak dan tembaga.

Mertiolat, merkurokrom dan metafen, sebagai

antiseptik. Perak nitrat untuk mencegah infeksi gonokokus pada mata bayi yang baru lahir.

Merkuri kloride menghambat kerja enzim yang mengandung gugusan sulf hidril.

Salah satu cara kerja logam berat ini adalah mendenaturasikan protein.

Merkuri kloride, penghambatan diarahkan pada enzim yang mengandung gugus sulf hidril: enzim aktif + HgCl2 menjadi enzim tidak aktif.

Detergen : zat pengurang tegangan permukaan atau zat pembasah yang

terutama digunakan untuk membersihkan permukaan benda disebut detergen. Contoh sabun.

Klasifikasi detergen :

Detergen anionik :detergen yang berionisasi dan sifat detergennya terletak pada anion

Detergen kationik : detergen yang berionisasi dan sifat detergennya terletak pada kation

Persenyawaan amonium kuartener. Kelompok detergen kationik ini lebih germisidal dari

pada persenyawaan anionik. Penggunaan praktis sebagai desinfektan, antiseptik dan bahan sanitasi. Contoh : benzalkonium

kloride, benzetonium kloride, setilpridinium kloride. Daya bakterisidal tinggi terhadap bakteri gram positif. Persenyawaan

kuarterner aktif terhadap cendawan dan protozoa tetapi virus lebih resisten.

Keterbatasan yaitu ; tidak menghambat atau mematikan spora bakteri dan cendawan,

Aldehide :

Glutaraldehide : larutan glutaraldehide 2% memperlihatkan aktivitas antimikrobial

berspektrum luas, efektif terhadap sel vegetatif cendawan, bakteri, spora bakteri dan cendawan, serta virus. Untuk peralatan medis, alat

berlensa, dll.

Formaldehide, bebentuk gas, stabil pada konsentrasi dan suhu tinggi. Formalin

mengandung 37 – 40% formaldehide, memiliki aktivitas antimikrobial sangat tinggi, uap

formaldehide akan mensterilkan benda dalam ruang tertutup pada kondisi yang cocok.

Menyebabkan iritasi pada kulit dan uapnya berbahaya.

Kemosterilisator gas, beberapa produk ada yang tidak bisa disterilkan dengan suhu tinggi atau dengan cairan, sterilisasi kimiawi dengan gas

merupakan cara yang efektif dan praktis, contoh bahan plastik yang peka terhadap panas, alat

suntik, tabung reaksi, cawan petri, pipet. Zat utama yan digunakan adalh etilenokside.

Etilenokside persenyawaan organik sederhana, pada suhu dibawah 10,8oC berbentuk cair

sedangkan diatas suhu tersebut akan mudah

menguap. Uapnya mudah sekali terbakar, meski dalam konsentrasi rendah, diatasi dengan cara mencampur etilenokside dengan karbondiokside atau diklorofluorometan (freon).

Etilenokside merupakan zat sterilisasi yang ampuh. Ciri yang menonjol adalah

kekuatannya untuk menembus benda-benda yang sedang disterilkan seperti bahan yang terkemas berukuran besar, gulungan kain, bahan plastik tertentu sehingga sterilisasi tercapai dengan baik. Mudah meledak dan beracun sehingga penggunaan harus berhati-hati.

Mekanisme kerja etilenokside adalah menyebabkan reaksi alkilasi dengan

persenyawaan organik termasuk protein dan enzim lain.

Dokumen terkait