STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4. Peningkatan tatakelola yang baik melalui peningkatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya dalam rangka peningkatan
3.2.1.6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen KPI Dukungan manajemen dan dukungan teknis merupakan penunjang utama
kelancaran terselenggaranya kegiatan pada Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan tata kelola yang baik pada pelaksanaan dukungan tersebut. Sejalan dengan reformasi birokrasi, penerapan pemerintahan yang baik (good governance) dalam penyelenggaraan dukungan tersebut harus terus dikembangkan dan diimplementasikan.
Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya tersebut diharapkan dapat melaksanakan:
a. Peningkatan Pengelolaan Perencanaan Program dan Kegiatan
Peningkatan Pengelolaan Perencanaan dengan berlandaskan pada prinsip penyerapan anggaran berbasis kinerja antara lain dengan melakukan penerapan sistem BSC dan peningkatan koordinasi dengan para pemangku kepentingan. Dalam perencanaan program dan kegiatan tersebut, perlu ditentukan indikator kinerja masing – masing kegiatan sehingga tiap kegiatan memiliki ukuran keberhasilan yang jelas.
b. Peningkatan Pengelolaan Evaluasi dan Pelaporan
Evaluasi dan Pelaporan merupakan kegiatan yang harus diperkuat. Evaluasi dapat menunjukkan kinerja suatu organisasi sehingga dapat menunjukkan tercapai atau tidaknya target – target yang telah diterapkan. Laporan disusun tiap bulan, triwulan, dan tahunan untuk menunjukkan hasil – hasil yang telah dicapai dalam hal kerja sama perdagangan internasional. Dengan meningkatnya kualitas laporan, maka data base tentang hasil dan proses perundingan pun akan menguat. Hal ini mempermudah Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional ketika melakukan konsultasi publik dengan masyarakat. c. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Sarana Ditjen KPI
Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal KPI 2010 - 2014 42 Sumber Daya Manusia dan Sarana merupakan faktor utama dalam terselenggaranya kelancaran kegiatan pada Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional. Oleh sebab itu, diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia dan Sarana sehingga mampu menyelenggarakan kegiatan dengan optimal.
d. Peningkatan Pengelolaan Keuangan
Tertib administrasi keuangan merupakan salah satu penerapan dari pemerintahan yang baik. Oleh sebab itu, peningkatan pengelolaan keuangan perlu diselenggarakan. Sistem informasi dapat mendukung pengelolaan keuangan sehingga pengelolaan keuangan dapat lebih trasparan dan akuntabel sehingga menciptakan wilayah tertib administrasi.
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pelayanan teknis dan administratif kepada Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional dengan indikator kinerja kegiatan untuk periode 2010-2014 adalah sebagai berikut:
1. Persentase realisasi kegiatan dan penganggaran Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional sesuai perencanaan;
2. Persentase pelaksanaan pembinaan kepegawaian terdiri dari tingkat kehadiran, presentasi keikutsertaan pada diklat struktural wajib, dan presentase SDM berdasarkan tingkat akademis;
3. Jumlah laporan kegiatan Ditjen KPI (laporan tahunan, bulanan, dan triwulan)
4. Jumlah laporan pelaksanaan kinerja (LAK Ditjen KPI dan Setditjen KPI);
5. Jumlah Dokumen Perencanaan Ditjen KPI (Kontrak Kinerja, Rencana Kinerja, dan RKA-K/L).
6. Persentase Pemutakhiran Informasi pada Website Ditjen KPI (Hasil Perundingan)
Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal KPI 2010 - 2014 43 3.2.2 Ketatalaksanaan dan Kelembagaan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 01/M-DAG/PE/3/2005 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen Perdagangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kerja sama perdagangan internasional.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional terdiri dari 6 (enam) unit setingkat Eselon II yaitu 5 (lima) unit teknis setingkat Eselon II dan 1 (satu) unit Sekretariat Direktorat Jenderal.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sebelum Restrukturisasi Seiring dengan semangat reformasi birokrasi, Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional mengusulkan penajaman tugas dan fungsi dengan pembentukan struktur organisasi yang baru. Pada tahun 2010 diselenggarakan restrukturisasi organisasi yang ditandai dengan keluarnya Permendag Nomor 31/M-DAG/PER/7/2010 yang menggantikan Permendag Nomor 01/M-DAG/PER/3/2005 mengenai Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan.
Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Sekretariat Direktorat Direktorat Kerjasama Regional Direktorat Kerjasama Bilateral II Direktorat Kerjasama Multilateral Direktorat Kerjasama Bilateral I Direktorat Pengamanan Perdagangan Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Sekretariat Direktorat Direktorat Kerjasama Regional Direktorat Kerjasama Bilateral II Direktorat Kerjasama Multilateral Direktorat Kerjasama Bilateral I Direktorat Pengamanan Perdagangan
Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal KPI 2010 - 2014 44 Gambar 3.3 Struktur Organisasi Sesudah Restrukturisasi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, maka Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang kerja sama perdagangan internasional; b. pelaksanaan kebijakan di bidang kerja sama perdagangan
internasional;
c. penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur. dan kriteria di bidang kerja sama perdagangan internasional;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang kerja sama perdagangan internasional; dan e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kerja Sama
Perdagangan Internasional.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional terdiri dari unsur:
1. Pemimpin, yaitu Dirjen Kerja Sama Perdangangan Internasional
mempunyai tugas memimpin, merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Kerja Sama Perdagangan Internasional;
DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA PERDAGANGAN
INTERNASIONAL DIREKTORAT KERJA SAMA MULTILATERAL DIREKTORAT KERJA SAMA ASEAN DIREKTORAT KERJA SAMA APEC DAN
ORGANISASI INTERNASIONAL LAINNYA DIREKTORAT KERJA SAMA BILATERAL DIREKTORAT PERUNDINGAN PERDAGANGAN JASA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal KPI 2010 - 2014 45
2. Pembantu Pemimpin, yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi dan dukungan teknis lainnya kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional;
3. Pelaksana, yaitu Direktorat- direktorat Teknis yaitu:
a. Direktorat Kerja Sama Multilateral, yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan tugas kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Kerja Sama Multilateral;
b. Direktorat Kerja Sama ASEAN, yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan tugas kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Kerja Sama ASEAN, ASEAN Mitra Dialog, Antar dan Sub Regional;
c. Direktorat Kerja Sama APEC dan Organisasi Internasional Lainnya, yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan tugas kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Kerja Sama APEC dan Organisasi Internasional Lainnya;
d. Direktorat Kerja Sama Bilateral, yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan tugas kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Kerja Sama Bilateral;
e. Direktorat Perundingan Perdagangan Jasa, yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan tugas kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Kerja Sama Perdagangan Jasa. Dengan adanya berbagai tantangan dan tuntutan akan perubahan tersebut, serta dalam pencapaian target sasaran strategis Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, maka organisasi Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional ke depan dikelompokkan dan melaksanakan serta mengembang fungsi-fungsi sebagai berikut:
Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal KPI 2010 - 2014 46 1. Peningkatan peran dan kemampuan di bidang diplomasi
perdagangan internasional sehingga mampu menjadi pemeran sentral dalam berbagai forum multilateral dan regional, serta dapat meningkatkan kemitraan strategis pada forum bilateral.
2. Perundingan perdagangan jasa semakin berkembang, oleh sebab itu Kerja Sama di bidang perdagangan jasa perlu ditingkatkan. Peningkatan Kerja Sama di bidang perdagangan jasa tersebut dapat meningkatkan akses pasar jasa Indonesia. Peluang pasar jasa harus dimanfaatkan secara optimal.
3. Kerja Sama Perdagangan Internasional di fora Multilateral penting dan bermanfaat untuk dilakukan karena posisi tawar terbaik Indonesia diperhatikan dunia dan dapat membuka serta memanfaatkan akses pasar ke seluruh dunia dibandingkan dengan hanya melalui satu negara atau wilayah. Selain itu, WTO dapat menjadi sistem yang terbaik untuk memastikan “perdagangan yang adil (fair trade)”.
4. Kerja Sama perdagangan ASEAN merupakan hal yang prioritas, mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan diimplementasikan pada Tahun 2015. Hal ini menjadi perhatian khusus Indonesia. Ditjen KPI yang menangani pilar ekonomi akan kerap melakukan meningkatkan perannya pada kerja sama ASEAN.
5. Lambatnya kemajuan perundingan WTO membuat perdagangan regional semakin berkembang. Perdagangan Regional saat ini dapat dimanfaatkan dengan baik salah satunya adalah dengan adanya Kerja Sama perdagangan APEC. Peningkatan Kerja Sama perdagangan APEC perlu diselenggarakan untuk dapat menangkap peluang – peluang yang ada dari kekuatan suatu kawasan. Selain itu, kerja sama dengan organisasi internasional lainnya seperti badan-badan dunia dan organisasi komoditi perlu dilakukan sehingga Indonesia mampu mengoptimalkan peluang-peluang yang ada.
Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal KPI 2010 - 2014 47 6. Hubungan perdagangan dalam forum bilateral dengan negara mitra
dagang secara aktif diselenggarakan oleh Indonesia. Kemitraan strategis antar dua negara yang mampu memberikan keuntungan di dua belah pihak perlu diselenggarakan dengan maksimal.
7. Fungsi Penunjang untuk memberikan dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam rangka peningkatan tata kelola yang baik berdasarkan konsep good governance.
Disamping itu, seiring dengan perkembangan, tantangan, dan tuntutan perubahan, baik eksternal maupun internal, maka untuk dapat menjalankan tugas yang diemban dan sasaran yang ditetapkan, organisasi dan tatalaksana Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional sudah sepatutnya harus mengalami perubahan menuju pemerintahan yang baik (good governance).
Penyempurnaan fungsi kelembagaan berfokus pada 5 (lima) hal, yaitu: (1) penyempurnaan proses bisnis; (2) implementasi Balanced Scorecard; (3) restrukturisasi program; (4) penguatan sistem pelaporan; dan (5) pemantapan pengelolaan keuangan.
Penyempurnaan proses bisnis diarahkan untuk menghasilkan proses bisnis yang akuntabel dan transparan serta berkinerja kepada stakeholder internal dan eksternal yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional. Dalam penyempurnaan proses bisnis ini dilakukan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dan penyempurnaan manajemen pelayanan. Implementasi Balanced Scorecard, yang sudah mulai dirintis sejak tahun 2007 akan lebih ditingkatkan untuk membangun sistem informasi manajemen yang lebih efektif. Fungsi BSC sebagai alat untuk mengukur kinerja aparat menjadi sangat penting dalam upaya pemantapan sistem manajemen perencanaan, monitoring, dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan, program, pencapaian sasaran, dan target yang ditetapkan.
Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal KPI 2010 - 2014 48 Sementara itu, upaya pemangkasan jalur birokrasi dan perbaikan sistem manajerial dilakukan dengan merestrukturisasi program dan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional. Hasil restrukturisasi merupakan dasar RPJMN tahun 2010−2014, yang mengacu pada penerapan anggaran berbasis kinerja. Sehingga, pada periode dimaksud, Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional bergerak bersama seluruh unit yang terdapat pada Kementerian Perdagangan untuk semakin meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran serta meningkatkan kinerja aparatur.
Terkait dengan sistem pelaporan dan akuntabilitas instansi, Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional dalam meningkatkan kinerja yang baik harus senantiasa didukung oleh kemampuan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan professional. Pencapaian peringkat “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” merupakan hal yang harus dapat diraih dalam kurun waktu 5 (tahun) tahun mendatang.
Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal KPI 2010 - 2014 49 BAB IV
PENUTUP
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Tahun 2010 – 2014 memberikan dukungan bagi tercapainya visi dan misi kementerian Perdagangan Tahun 2010 – 2014, serta merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014.
Rencana Strategis ini merupakan landasan bagi peningkatan pengembangan Kerja Sama Perdagangan Internasional melalui penetapan arah pembangunan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Rencana Strategis ini dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Tahunan yang memuat berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh instansi unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan. Rencana Strategis ini juga menjadi pedoman bagi seluruh unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan perdagangan yang telah ditetapkan pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Formulir 1
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Pemenuhan ASEAN Economy Community Scorecard
70 87 89 90 90 % DIREKTORAT JENDERAL KPI
2. Hasil-hasil perundingan Perdagangan Internasional (Agreement, MRA, MoU, Agreed Minutes, Declaration, Chair Report, respon terhadap pengamanan kebijakan perdagangan, guidance of principal, dan summary of discussion, protocol)
140 197 221 241 258 hasil perundingan
3. Partisipasi aktif pada perundingan perdagangan internasional
174 243 267 295 317 perundingan
4. Kesepakatan kerja sama perdagangan yang diratifikasi
7 8 7 2 2 proses ratifikasi
Meningkatnya kerja sama perdagangan internasional dalam rangka pengamanan kebijakan perdagangan nasional di forum internasional
5. Persentase isu kebijakan perdagangan RI yang dapat diklarifikasi di berbagai fora internasional
100 100 100 100 100 %
Meningkatnya kualitas layanan Informasi hasil dan proses diplomasi perdagangan internasional
6. Persentase pemahaman terhadap hasil kerja sama dan kesepakatan perdagangan internasional (sample dunia usaha pada sosialisasi Ditjen KPI)
50 55 60 65 %
7. Jumlah pengunjung website Ditjen KPI 1.000.000 1.400.000 1.600.000 1.900.000 2.100.000 Pengunjung
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Meningkatnya pelayanan teknis dan administratif kepada Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional
1. Persentase realisasi kegiatan dan
penganggaran Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional sesuai perencanaan
90 92 94 95 % SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
2. Persentase pelaksanaan pembinaan kepegawaian
85 85 86 87 %
3. Jumlah laporan kegiatan Ditjen KPI (laporan tahunan, bulanan, dan triwulan)
17 17 17 17 Laporan
4. Jumlah laporan pelaksanaan kinerja 2 2 2 2 LAK
5. Jumlah Dokumen Perencanaan Ditjen KPI yang disusun
3 3 3 3 Dokumen
6. Persentase Pemutakhiran Informasi pada Website Ditjen KPI (Hasil Perundingan)
100 100 100 100 %
PENINGKATAN PERAN DAN KEMAMPUAN DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Meningkatnya peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan di berbagai fora internasional
1. Hasil-hasil perundingan Perdagangan Internasional
34 35 37 38 hasil perundingan SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
2. Partisipasi aktif pada perundingan perdagangan internasional
54 55 60 61 perundingan
3. Jumlah posisi runding yang disusun 54 55 59 61 posisi runding
TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERDAGANGAN
PROGRAM/
KEGIATAN SASARAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR OUTCOME/OUTPUT
UNIT PENANGGUNGJAWAB UNIT: DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Satuan TARGET INDIKATOR
Meningkatnya kerja sama perdagangan internasional dalam rangka peningkatan akses pasar ekspor
(3) PROGRAM PENINGKATAN KERJA
SAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Formulir 1
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERDAGANGAN
PROGRAM/
KEGIATAN SASARAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR OUTCOME/OUTPUT
UNIT PENANGGUNGJAWAB UNIT: DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Satuan TARGET INDIKATOR
(3)
4. Jumlah penyelenggaraan sidang internasional di Dalam Negeri
22 15 20 15 kegiatan
5. Jumlah sosialisasi hasil kerja sama perdagangan internasional
8 9 9 9 kegiatan
6. Jumlah Publikasi kerja sama perdagangan internasional yang diterbitkan
10 15 16 17 publikasi
1. Hasil perundingan bidang jasa di forum internasional
12 14 16 18 hasil perundingan
2. Partisipasi aktif pada perundingan perdagangan jasa
30 30 35 40 perundingan
3. Jumlah posisi runding yang disusun 30 30 35 40 posisi runding
Meningkatnya hasil kerja sama dan perundingan perdagangan multilateral
1. Hasil perundingan kerja sama perdagangan multilateral (termasuk respon terhadap pengamanan kebijakan perdagangan/ deklarasi/ratifikasi)
20 25 28 31 hasil perundingan
2. Partisipasi aktif dalam perundingan kerja sama multilateral
25 30 35 40 perundingan
3. Jumlah penanganan isu-isu perdagangan multilateral
7 7 7 7 isu
4. Jumlah posisi runding yang disusun (proposal/point of intervention/posisi runding/rekomendasi) 25 30 35 40 proposal/ point of intervention/ posisi runding/ rekomendasi 5. Jumlah pertanyaan/tanggapan/ keberatan
terkait kebijakan perdagangan RI dari luar negeri yang dapat diklarifikasi
5 5 5 5 Klarifikasi
PENINGKATAN KERJA SAMA DAN PERUNDINGAN ASEAN
Meningkatnya hasil kerja sama dan perundingan ASEAN, ASEAN Mitra Dialog,Antar dan Sub Regional, serta perdagangan lintas batas dengan negara anggota ASEAN
1. Pemenuhan ASEAN Economy Community Scorecard
87 89 90 90 %
2. Hasil perundingan kerja sama perdagangan ASEAN, ASEAN Mitra Dialog, Antar dan Sub Regional serta perdagangan lintas batas dengan negara anggota ASEAN (termasuk guidance of principal/Summary of Discussion/Deklarasi)
60 70 75 80 hasil perundingan
3. Partisipasi aktif dalam perundingan kerja sama ASEAN, ASEAN Mitra Dialog, Antar dan Sub Regional, serta perdagangan lintas batas dengan negara anggota ASEAN
60 70 75 80 perundingan
4. Jumlah posisi runding yang disusun 60 70 75 80 posisi runding
5. Jumlah penanganan isu-isu perdagangan ASEAN
3 3 3 3 isu
DIREKTORAT KERJA SAMA MULTILATERAL PENINGKATAN KERJA SAMA DI
BIDANG PERDAGANGAN JASA
Meningkatnya kerja sama di Bidang Perdagangan Jasa
DIREKTORAT PERUNDINGAN PERDAGANGAN JASA
DIREKTORAT KERJA SAMA ASEAN
PENINGKATAN KERJA SAMA DAN PERUNDINGAN MULTILATERAL
Formulir 1
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERDAGANGAN
PROGRAM/
KEGIATAN SASARAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR OUTCOME/OUTPUT
UNIT PENANGGUNGJAWAB UNIT: DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Satuan TARGET INDIKATOR
(3)
6. Jumlah kesepakatan kerja sama perdagangan ASEAN, ASEAN Mitra Dialog, Antar dan Sub Regional, serta perdagangan lintas batas dengan negara anggota ASEAN yang diratifikasi
5 2 - - proses ratifikasi
PENINGKATAN KERJA SAMA DAN PERUNDINGAN APEC DAN ORGANISASI INTERNASIONAL LAINNYA
Meningkatnya hasil kerja sama dan perundingan APEC dan Organisasi Internasional lainnya
1. Hasil perundingan kerja sama APEC dan Organisasi Internasional lainnya
24 27 30 31 hasil perundingan DIREKTORAT KERJA SAMA
APEC DAN ORGANISASI INTERNASIONAL LAINNYA
2. Partisipasi aktif dalam perundingan kerja sama APEC dan Organisasi Internasional lainnya
24 27 30 31 perundingan
3. Jumlah posisi runding yang disusun 24 27 30 31 posisi runding
4. Jumlah kesepakatan kerja sama APEC dan Organisasi Internasional lainnya yang diratifikasi
2 1 - - proses ratifikasi
PENINGKATAN KERJA SAMA DAN PERUNDINGAN BILATERAL
Meningkatnya hasil kerja sama dan perundingan perdagangan bilateral
1. Hasil perundingan kerja sama perdagangan bilateral
47 50 55 60 hasil perundingan DIREKTORAT KERJA SAMA
BILATERAL
2. Partisipasi aktif dalam perundingan kerja sama bilateral
50 55 60 65 perundingan
3. Jumlah posisi runding yang disusun 50 55 60 65 posisi runding
4. Jumlah kesepakatan kerja sama perdagangan bilateral yang diratifikasi
1 4 2 2 proses ratifikasi
5. Jumlah konsultasi publik dalam rangka pengamanan kebijakan perdagangan nasional
5 10 10 10 kegiatan