• Tidak ada hasil yang ditemukan

Editing data dengan editor 3 Dimensi (mbeditviz)

Dalam dokumen Tutorial Mb System (Halaman 42-52)

Selain menggunakan editor 2D, MB-System menyediakan program editor 3D untuk mempermudah pengguna melihat kondisi data multibeam secara 3D. Editor 3D adalah editor tercepat untuk mempersiapkan peta yang baik. Dengan editor ini, pengguna dapat memuat sebuah file atau sekelompok file dan menampilkannya dalam bentuk point

cloud 3D yang dapat diputar, diperbesar, dan dilakukan perbesaran vertikal

(exaggeration). Setelah file diedit dengan program ini, hasil editing akan muncul dengan format *.esf. Untuk menerapkan hasil editing, perlu menjalankan program mbprocess. Program mbeditviz membutuhkan file ancillary *.fbt dan *.fnv agar dapat berjalan. Untuk memulai program mbeditviz, pengguna harus mengetikkan command ‘mbeditviz’. Setelah tampilan awal muncul, pengguna harus memilih file yang akan ditampilkan. Caranya dengan memilih File  Open Swath File. Pengguna dapat membuka sebuah file atau sekelompok file multibeam sebagai datalist.

43 Pada tampilan awal akan terlihat beberapa kolom pada daftar file swath. Kolom pertama (paling kiri) dapat bertuliskan “<locked>”, “<loaded>”, atau kosong. Jika file sedang diproses oleh program lain, maka akan muncul tulisan “<locked>”. Jika file telah dimuat untuk proses gridding dan editing pada program ini, akan muncul tulisan “<loaded>”. Kolom yang kedua akan kosong atau bertuliskan “<esf>” apabila file telah mengalami proses editing sebelumnya. Kolom ketiga berisi nama file yang dimuat serta apakah data time series asynchronous heading (“H”), sonar depth (“S”), dan attitude

(“A”) telah dimuat juga atau tidak. Kolom berikutnya berturut-turut berisi nama file dan

id format MBIO.

Gambar 2.28. Tampilan awal mbeditviz

Kemudian pengguna dapat memilih tombol “View All Files” untuk melihat seluruh file atau “View Selected Files” untuk melihat beberapa file. Program menyediakan kotak dialog “Grid Parameters” yang menyediakan pilihan untuk memilih ukuran grid dan menampilkan dimensi grid untuk menampilkan seluruh data. Jika ukuran grid yang dipilih terlalu kecil maka akan meninggalkan gap diantara beberapa

soundings. Sehingga banyak interpolasi yang harus dilakukan dan memakan benyak

memori computer. Harus dipilih ukuran grid yang masuk akal dimana tidak terlalu kecil agar tidak banyak interpolasi yang harus dilakukan dan tidak memberatkan computer yang digunakan. Setelah itu pilih tombol “Apply” untuk menampilkan data batimetri pada MBeditviz Survey Viewer.

44 Gambar 2.29. Kotak dialog Grid Parameters

Pada tampilan MBeditviz Survey Viewer, akan terlihat gambaran awal dari peta batimetri. Pada kolom sebelah kiri tersedia beberapa menu, yaitu “View” untuk mengatur beberapa pilihan tampilan, “Controls” untuk mengatur beberapa parameter yang digunakan, “Mouse” untuk mengatur penggunaan mouse untuk editing data, “Action” untuk mengatur beberapa tindakan, serta “Dismiss” untuk keluar dari Viewer. Secara

default, tampilan awal memiliki jenis pewarnaan Haxby Colortable, shading berdasarkan

kemiringan topografi, serta menampilkan lajur navigasi.

Pada submenu View, pengguna dapat mengatur banyak hal dalam menampilkan data batimetri. Contohnya seperti menampilkan kontur data, serta mengganti jenis pewarnaan.

45 Gambar 2.31. Menampilkan kontur

Gambar 2.32. Jenis pewarnaan “Sea Level Colortable”

Untuk menampilkan data 3D Soundings, pilih mode “Pick Area” pada submenu

“Mouse”. Maka tombol kiri mouse berfungsi untuk memilih area berupa kotak. Tombol

tengah mouse akan berfungsi untuk memilih area secara bebas. Gunakanlah tombol tersebut untuk memilih area yang ingin ditambilkan. Setiap kalo area yang dipilih berganti, mbeditviz akan menampilkan point cloud sounding sesuai dengan area

46 tersebut. Tampilan 3D Soundings dapat diatur sesuai keinginan pengguna. Gunakan tombol tengah atau kanan mouse untuk merotasi atau memperbesar tampilan. Pengguna juga dapat melakukan editing point cloud dengan menggunakan tombol kiri pada mouse. Kemudian lakukan proses editing sama seperti pada mbedit. Point cloud berwarna merah menampilkan beam yang telah ditandai. Besaran roll dan pitch bias dapat diatur dengan memanfaatkan scale bar rollbias, perubahan yang terjadi akan langsung ditampilkan oleh mbeditviz.

Gambar 2.33. Tampilan 3D Soundings

47 2.4. 4. Editing data navigasi

Sistem MBES mendapatkan informasi posisi horizontal dari sistem navigasi yang terpisah. Biasanya informasi ini berasal dari kombinasi GPS dengan Inertial Navigation

System. Semua sistem navigasi mudah sekali untuk memiliki berbagai jenis kesalahan.

Data multibeam dianggap bagus apabila memiliki data navigasi yang baik juga. Oleh karena itu, dibutuhkan koreksi pada data navigasi, seperti untuk menghilangkan spike pada data. Untuk menaksir kualitas data navigasi dan meminimalisir efek negatifnya, MB-System menyediakan program editing data navigasi secara interaktif, yaitu mbnavdit. Mbnavedit adalah program interaktif yang dapat memuat data multibeam, mengekstrak informasi navigasi, plotting data navigasi, dan menyediakan alat untuk melakukan proses editing data navigasi. Ketika data multibeam dimuat, mbnavedit secara otomatis melakukan plotting data lintang, bujur, kecepatan, heading, kedalaman sonar dan menggambarkan perubahan waktu terhadap nilai navigasi. Dengan hasil plotting ini, pengguna dapat mengidentifikasi dan memperbaiki data yang jelek, hilangnya referensi

heading, bahkan hilangnya informasi navigasi secara bersamaan.

Terdapat tiga jenis perubahan yang dapat dilakukan pada data navigasi:

a. Editing: Pada kondisi yang bermasalah, data navigasi dapat terus diedit. Data yang jelas-jelas salah dipilih, kemudian digantikan dengan cara interpolasi. Sebab sistem navigasi pada sistem sonar modern menghasilkan data navigasi yang sangat bagus. Caranya adalah dengan memilih data yang salah (spike atau outlier), kemudian pilih tombol

‘Interpolate’. Setelah itu lakukan interpolasi lagi sampai didapatkan hasil yang

diinginkan.

b. Modeling: Jika nilai posisi sama sekali tidak dapat digunakan tetapi data kecepatan dan

heading yang bagus tersedia, maka dapat dilakukan modelling dead reckoning navigation. Fungsi dead reckoning navigation dapat menghasilkan pendekatan navigasi

yang cukup layak. Kadang kala cara ini dibutuhkan navigasi sonar ‘deep-towed’. Jika nilai navigasi memiliki nouuse yang sangat banyak tetapi navigasi yang baik, dapat dilakukan modelling smooth inversion navigation. Fungsi ini menghasilkan navigasi yang layak dan konsisten dengan nilai aslinya.

48 c. Adjustment. Jika data navigasi cukup baik tetapi objeknya tidak sesuai dengan data

batimetri dan sidescan yang bertampalan, maka perlu dilakukan adjustment sampai objek-objek (features) didalamnya sesuai. Untuk melakukan proses ini, digunakan program mbnavadjust.

Gambar 2.35. Tampilan awal program mbnavedit

Gambar 2.36. Plot data latitude dan kecepatan

49 Gambar 2.37. Plot data heading dan sonar depth

Gambar 2.38. Plot data roll dan pitch

50 2.4.5. Koreksi kesalahan roll

MB-System menyediakan program untuk menghitung kesalahan roll pada data

multibeam, mbrollbias. Prinsip yang digunakan mirip dengan proses kalibrasi data multibeam, yaitu dengan membandingkan dua lajur yang bersebelahan tetapi berbeda arah.

Program ini mengambil dua file masukan dan menghitung bidang datar terbaik pada masing-masing data set. Nilai roll bias dihitung dengan memecahkan faktor roll bias yang menjelaskan perbedaan slope yang diukur dari kedua swath. Area yang dihitung dibagi kedalam sejumlah area berbentuk kotak, kemudian perhitungan dilakukan pada masing-masing area berisi data yang cukup dari kedua swath. Data yang terdapat didalam kedua file harus diproses dulu untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang mengganggu perhitungan roll bias. Ini berarti data harus dibersihkan dengan mbedit terlebih dahulu, untuk menghapus beberapa noise yang mengganggu. Nilai rollbias positif berarti referensi vertikal yang digunakan bias terhadap starboard, memberikan naiknya dasar laut pada sisi port (terlihat dangkal) dan turunnya dasar laut pada sisi starboard (terlihat dalam).

Hasil koreksi perhitungan rollbias harus dimasukkan pada file parameter. Proses koreksi harus dilakukan dengan iterasi. Maksudnya hasil dari koreksi kesalahan roll akan menghasilkan kesalahan roll yang lebih kecil dari sebelumnya. Koreksi harus diulangi lagi sampai dihasilkan hasil sesuai keinginan. Contohnya pada file TGBL 002 dan TGBL 003, nilai rollbias awalnya adalah 0.424506 derajat. Pada file par, nilai yang dimasukkan adalah -0.424506. Setelah diproses, nilai rollbias mengecil menjadi 0.0188876.

Command mbrollbias:

mbrollbias Fformat1/format2 Llonflip Ifile1 Jfile2

-Rwest/east/south/north [-Dxdim/ydim -H -V]

Command yang digunakan:

mbrollbias R105.8498/105.8550/5.8838/5.8774 D1/1 F94/94 -IINVEST_01TLBD_001.mb94 -JINVEST_02TLBD_001.mb94 -V”

-Opsi –R digunakan untuk mendefinisikan batasan area yang akan dihitung rollbias. Secara berturut-turut diikuti oleh batas barat/timur/selatan/utara.

- Opsi –D digunakan untuk menentukan ukuran grid yang digunakan. Gunakan xdim = ydm = 1 untuk membuat satu perhitungan untuk seluruh area. Default: xdim = ydim = 1.

- Opsi –F diikuti oleh format file 1 dan format file 2. - Opsi –I diikuti oleh nama file yang pertama. - Opsi –J diikuti oleh nama file yang kedua.

51 2.5. Penerapan hasil editing

Setelah semua proses editing dan koreksi selesai dilakukan, hasil koreksi tadi harus diterapkan pada data multibeam. Perlu diingat bahwa semua hasil koreksi dan editing berupa file ancillary yang terpisah dari file multibeam. Misalnya hasil dari koreksi data navigasi berupa file ancillary *.esf. Jika hasil koreksi tadi tidak diterapkan, maka file multibeam dengan ekstensi *.mb94 masih menyimpan kesalahan sebelumnya. Untuk menerapkan hasil editing digunakan program mbprocess. Sedangkan keluaran dari program ini adalah file multibeam dengan tambahan huruf ‘p’ dibelakang namanya. Seperti file ‘INVEST_01BT_001.mb94’, setelah diproses menjadi ‘INVEST_01BT_001p.mb94’

Program mbprocess dapat melakukan berbagai jenis pemrosesan swath data, termasuk merging

navigation, menghitung ulang SVP, menerapkan koreksi roll bias, pitch bias, ship draft, menerapkan

koreksi pasut dan editing data batimetri. Command program:

mbprocess -Iinfile [-Fformat -N -Ooutfile -P -S -T -V -H]

Keterangan:

- Opsi –F mengatur format id data sesuai aturan MBIO. Secara default, program mbprocesss mengasosiasikan dengan file masukan.

- Opsi –H (help) akan menyebabkan program mengeluarkan deskripsi dari operasi yang dilakukan dan segera keluar.

- Opsi –I diikuti oleh nama file yang akan diproses.

- Opsi –O diikuti oleh nama file keluaran yang diinginkan. Jika nama file tidak ditentukan, program akan menentukannya secara otomatis.

- Opsi –T akan menyebabkan mbprocess melakukan test mode. Artinya program akan melaporkan diproses atau tidaknya data, tetapi tidak benar-benar memproses data atau menghasilkan file keluaran apapun.

- Opsi –S akan membuat mbprocess menampilkan status dari masing-masing file, apakah up to date,

out of date, locked, atau unlocked.

52

III. Penyajian Hasil

Jika data multibeam telah diolah, langkah terakhir adalah mengatur visualisasinya dengan membuat sebuah peta. MB-System menyediakan beberapa program untuk mengatur visualisasi dengan memanfaatkan paket GMT (Generic Mapping Tools). Langkah pertama dalam membuat peta adalah dengan melakukan gridding dari file multibeam. Dalam MB-System, program untuk melakukan gridding adalah mbgrid. Setelah itu baru dilakukan pengaturan visualisasi data multibeam. Banyak format keluaran yang didukung didalam MB-System dan GMT, seperti GeoTIFF, ArcView, maupun dalam format postscript file. Data

multibeam juga dapat diekstrak menjadi kumpulan koordinat titik kedalaman.

Dalam dokumen Tutorial Mb System (Halaman 42-52)

Dokumen terkait