• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIX/ DISOLVING Dipergunakan untuk :

Merupakan peralatan transducer untuk menerima getaran suara dari

MIX/ DISOLVING Dipergunakan untuk :

- Perubahan waktu

- Menyampaikan dua infonnasi dalam satu frame - Perubahan waktu setempat secara perlahan - Flashback, bayangan pikiran

- DIl

FADE

Fade in ( From black screen to full image ) Dipergunakan untuk: - permulaan program - permulaan scene - perubahan waktu - perubahan lokasi - dll FADE

Fade in ( From black screen to full image ) Dipergunakan untuk: - permulaan program - permulaan scene - perubahan waktu - perubahan lokasi - dll

Fade out ( From fun image to black screen ) Dipergunakan untuk:

- ending program - ending scene - perpindahan waktu - perpindahan lokasi

Editing yang total mengandung unsur: Motivasi:

mengapa menggunakan cut" mix" atau fade Informasi:

setiap shot adalah informasi sehingga setiap pergantian shot harus ada informasi baru

Komposisi:

editing tidak hanya sekedar menyambung visual atau suara saja,tetapi juga menyeleksi komposisi gambar yang baik dan layak sebagai bahan editing

Suara:

menyambung dialog, menempatkan suara ( Narasi atau

illustrasi atmosphere) yang tepat, sesuai dengan visual dan sesuai tujuan dalam membangun image, dan emosi.

Sudut pandang kamera:

Variasi penyajian visual dengan berbagai sudut pandang, tetapi tetap menjaga kesinambungan informasi yang disampaikan.

Kontinyuitas:

kontinyuitas pesan, kontinyuitas,gerak, kontinyuitas posisi, Kootinyuitas suara. a. Jenis editing

- Linear editing

Linear editing hanya mengandalkan pada hasil gambar yang direkam kamera, dan sangat bergantung pada orang yang mengoperasikan kamera, biasanya dalam pengambilan gambar mengikuti urutan yang sudah direncanakan, karena dalam prosesnya gambar yang diambil berupa duplikat atau copy dari master shootingnya sehingga banyak terjadi penurunan kwalitas gambar akibat dari proses editing.

Saat ini linear editing sudah banyak ditinggalkan karena sangat mahal, sebaliknya editing non linear sudah sangat murah dan kwalitas gambar dan suara yang cukup baik. Adanya standar membantu menjaga mutu gambar terutama setelah para pembuat komputer mengikuti format gambar DV (Digital Video) yang banyak dipakai oleh para pembuat kamera sehingga penurunan mutu gambar pada saat proses capturing bisa diminimalisasi.

Non Linear Editing

Metode editing ini menggunakan komputer untuk melakukan proses editing. Proses ini hampir seluruhnya dilakukan secara digital dan tidak menggunakan proses mekanik terkecuali dalam import dan meng-eksport hasil akhir kedalam kaset atau CD. Editing ini pada dasarnya menggunakan metode “cut and Paste”

Pada saat ini proses untuk mentansfer gambar dari kamera ke komputer sudah sangat mudah karena adanya interface yang kadang sudah terintegrasi pada matherboard komputer bahkan notebook yaitu port firewire atau port 1394.

Perangkat lunak atau sofeware editing sudah sangat banyak dan mudah digunakan dan tidak memerlukan hardware kecuali untuk external monitor. Konsep dan aturan dasar proses editing video adalah sama, tetapi bekerja pada lingkungan digital sehingga memungkinkan editor menjadi lebih kreatif dan bebas pada setiap langkah editing, seperti merevisi dan memperbaiki hasil editan tanpa menurunkan mutu gambar.

Proses video editing menjadi lebih mudah, seperti memindahkan scene atau urutan gambar cukup dengan di ”cut and paste” sekaligus menambahkan efek dan judul. Dengan editing digital, setelah video selesai bisa disimpan ke kaset untuk kemudian di tonton kembali atau di duplikat ke media lain seperti CD atau DVD . Komputer non-linear editing harus mempunyai kombinasi yang baik antara Ram, Hardisk dan OS, adanya konflik antara hardware, software dan komponen lainnya, dapat menyebabkan crash, hasil akhir yang direkam ke kaset dapat beragam, seperti lompat atau skipped frames (adanya frame yang hilang). Kunci

PERALATAN EDITING EDITING LINEAR VCR RECORDER VCR PLAYER 1 VCR PLAYER 2 CG DIG. EFFECT

VIDEO SWITCHER AUDIO MIXER MONITOR VCR

dasar untuk menjadi editor video yang sukses adalah waktu, kesabaran, pemahaman pada alat yang digunakan, dan selalu mencari ide-ide baru yang inovatif, ingat video editing adalah gabungan antara teknik dan seni yang dinamis.

EDITING NON - LINEAR

b. Perangkat Lunak Editing

Saat ini perangkat lunak (sofware) editing sangat beragam dari yang kelas High – endsampai yangLow – endsemua perangkat lunak ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sebagai user kita harus pandai dan tahu apa yang kita butuhkan. Dari sekian banyak perangkat lunak yang tersedia, yang mudah penggunaannya adalah Adobe Premiere, untuk itu dalam pelatihan ini saya akan menggunakan adobe premiere pro karena pada dasarnya kalau kita sudah memahami cara kerja perangkat lunak editing satu saja maka yang lain pasti akan mudah dipelajari.

2. MIXING

Mixing merupakan kegiatan memadukan gambar dan suara agar menjadi satu kesatuan program yang enak dilihat dan didengar. Dalam memadukan gambar dapat memadukan 2 atau lebih gambar agar dapat tampil dalam satu frame, di samping itu juga memadukan suara dengan suara agar menjadi satu kesatuan yang enak didengar.

3. Preview

Setelah editing dan mixing selesai dilakukan, maka media video/televisi dinyatakan siap dipreview. Preview melibatkan Sutradara, ahli materi, ahli media, dan penulis. Kegiatan preview atau istilah di alam evaluasi disebut expert judment untuk melihat apakah media yang dibuat sesuai dengan perencanaan (naskah).

Aspek yang dinilai di dalam preview media video/televisi yaitu: a. Ahli materi

- Materi

- Pembelajaran b. Ahli Media

- Media (sesuai karakteristik TV)

- Teknis (gambar, suara, pemain, tulisan, sudut pengambilan gambar, komposisi, seting, propertis, kostum, musik, animasi. Dll)

c. Ahli Bahasa - Pilihan kata

- Penggunaan kalimat - Hubungan antar paragraf d. Ahli psikologi

- Kesesuaian dengan sasaran - Dampak/efek psikologis tayangan.

Apabila ada kekeliruan atau kekurangan, maka disarankan untuk direvisi. Semua ahli bertanggung jawab sesuai dengan keahliannya.

4. Uji coba

Program yang sudah selesai diproduksi dan dipreview, kemudian diujicobakan ke lapangan. Uji coba sangat perlu, karena kadang apa yang dikonsep oleh penulis dan para ahli belum tentu sesuai dengan kenyataan di lapangan. Hal ini terutama yang berkaitan dengan pemilihan aplikasi atau penerapan konsep dan pilihan kata atau bahasa. Kadang menurut kita bahasa sudah mudah dipahami, tetapi ternyata di lapangan siswa tidak paham dengan apa yang kita makusd. Hasil dari uji coba merupakan masukan untuk dilakukan revisi atau langsung dapat dipakai untuk media pembelajaran di kelas atau disiarkan.

5. Revisi

Setelah uij coba dilakukan, kalau ada masukan dari lapangan, maka harus direvisi sesuai masukan. Kadang masukannya sangat mendasar, dalam kondisi ini kalau perlu naskah ditulis ulang atau cukup direvisi bagian-bagian yang perlu saja.

6. Distribusi/Siaran

Setelah semua sudah sesuai dengan perencanaan dan cocok untuk dimanfaatkan di lapangan, maka tahapan terakhir yaitu distribusi atau disiarkan.

SIMPULAN

Tahapan pasca produksi merupakan tahap akhir dari pembuatan media video. Tahap ini merupakan sentuhan akhir sebelum dimanfaatkan atau disiarkan. Setiap tahap memerlukan ketelitian dan orang-orang yang memahami video/televisi.

Setelah selesai pada tahap ini harus dikembalikan lagi ke tahap perencaanaan yaitu ide/gagasan yang tertuang dalam naskah. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap dampak atau manfaat dari media video tersebut bagi sasaran/penonton dan daya serap materi yang tertuang di dalam media. Apabila sasaran memahami materi yang dijelaskan dan senang pada waktu menonton, maka media tersebut dikatakan berhasil, baik sebagai tuntunan dan sekaligus tontonan.

LATIHAN

Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan editing dan mixing? Apakah kedua kegiatan tersebut dapat dilakukan bersamaan?

PENUTUP

Pengembangan media video/televisi pembelajaran melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang. Tahapan tersebut harus dilakukan secara berurutan, artinya tidak dapat melompat dari tahap satu langsung ke tahap lima, atau sembilan. Kebenaran dalam melakukan tiap tahapan menjamin kebenaran pada tahap selajutnya.

Pembuatan media video/televisi merupakan kerja kelompok. Kekompakan dari unsur-unsur yang terlibat pada tiap tahapan sangat menentukan kualitas dari produk yang dihasilkan.

Pada tahap praproduksi melibatkan berbagai ahli yaitu penemuan ide/gagasan (kalau program formal) oleh guru, sedangkan yang lain oleh penulis naskah, ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan psikolog.

Tahap produksi melibatkan tim produksi yang terampil pada bidangnya masing-masing, produser, sutradara, kameramen, lightingman, soundman, unit manager, makeup, dsb.

Tahap akhir yaitu pascaproduksi dilakukan oleh editor untuk memilih gambar dan suara (juga mengisi suara) sesuai tuntutan naskah yang direncanakan pada awal.

Setelah selesai dibuat dilakukan preview (evaluasi) media, untuk melihat apakah yang dibuat benar-benar sudah sesuai dengan perencanaan yang ada pada naskah, serta efektif untuk dimanfaatkan dan diujicobakan kepada sasaran. Hasil akhir semua kegiatan tersebut adalah media video/televisi dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran atau disiarkan. Semoga bermanfaat.

Dokumen terkait