• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Ekonomi Keluarga

Pengertian ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang pendapatan dan pengeluaran yang diperoleh seseorang yang telah bekerja, adapun arti pendapatan adalah suatu upah yang diterima oleh seseorang yang telah bekerja.

2.5.2 Keluarga

a. Pengertian

Secara umum keluarga diartikan sebagai dua atau lebih orang yang dihubungkan dengan pertalian darah, perkawinan, atau adopsi (hukum) yang memiliki tempat tinggal bersama. Menurut Ernest Burgess keluarga adalah sekelompok manusia yang disatukan oleh jalinan perkawinan, darah, adopsi yang membentuk sebuah rumah tangga, berinteraksi, berkomunikasi dalam aturan sosial mereka (suami, istri, ayah, ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, kakak dan adik) dan menciptakan serta mengembangkan suatu kultur (Burges dalam Su’adah. 2005: 26).

Keluarga adalah sutau kelompok yang terdiri atas seorang pria dan wanita serta anak-anaknya yang masih bergantung padanya yang terikat oleh perkawinan atau hubungan darah. Keluarga merupakan sumber keamanan dan sumber perlindungan, karena didalam keluaraga orang tua merupakan sumber pertama kesejahteraan jasmani dan rohani bagi anak. Orang tua memberi cinta kasih kepada anak-anaknya dengan segala apa yang dibutuhkan (Taryati. 1999: 32).

Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak pasal 1 ayat 3 keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus keatas atau kebawah sampai dengan derajat ketiga.

a. Ciri-ciri struktur keluarga

Menurut Anderson Carter yang merupakan ciri-ciri struktur keluarga

adalah sebagai berikut:

1. Terorganisasi yaitu saling berhubungan, ketergantungan antara anggota

keluarga

2. Ada keterbatasan yaitu setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi

mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan

tugasnya masing-masing

3. Ada perbedaan dan kekhususan yaitu setiap anggota keluarga mempunyai

peranan dan fungsinya masing-masing

b. Peranan keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarag, kelompok, dan masyarakat. berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah:

1. Peranan ayah

Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarkat dari lingkungannya

2. Peranan ibu

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarkat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga

3. Peran anak

Anak-anak dalam melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual (Ramlan, 2001: 47- 49).

Pada dasarnya ada delapan tugas pokok keluarga yaitu:

1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggota keluarga

2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga

3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya

masing-masing

4. Sosialisasi antar anggota keluarga

5. Pengaturan jumlah keluarga

6. Pemeliharaan keterlibatan anggota keluarga

7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarkat yang lebih luas

8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

b. Fungsi keluarga

Ada beberapa fungsi yang dijalankan oleh keluarga, yaitu:

1. Fungsi pendidikan, dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan

menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan

anak bila kelak dewasa

2. Fungsi sosialisasi anak, dimana hal ini tugas keluarga adalah

mempersiapkan anak menjadi anggota masyarkat yang baik

3. Fungsi perlindungan, dalam hal ini keluarga bertugas melindungi anak

dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa

terlindungi dan merasa aman

4. Fungsi perasaan, dalam hal ini keluarga memperkenalkan dan mengajak

anak dan anggota keluarga lain dalam kehidupan beragama, dan tugas

kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain

yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah dunia ini

5. Fungsi ekonomi, dimana tugas kepala keluarga dalam fungsi ekonomi

adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi

keluarga yang lain. Kepala keluarga bertujuan untuk mencari penghasilan,

mengatur penghasilan tersebut, sehingga dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan keluarga

6. Fungsi rekreatif, dimana fungsi keluarga dalam hal ini adalah harus pergi

ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana berusaha untuk

menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat

dilakukan didalam rumah dengan cara menonton televisi bersama,

bercerita tentang pengalaman masing-masing dan sebagainya

7. Fungsi biologis, dimana dalam hal ini fungsi keluarga yaitu meneruskan

keturunan sebagai generasi penerus

8. Fungsi kasih sayang, dimana dalam hal ini keluarga memberikan kasih

sayang, perhatian, dan rasa aman diantara anggota keluarga serta

membina kepribadian anggota keluarga (Partowisastro, 1997: 89).

2.5.3 Ekonomi Keluarga

Untuk melihat kedudukan ekonomi dapat dilihat dari segi pendapatan ataupun penghasilan. Berdasarkan hal tersebut masyarakat dapat digolongkan ke dalam kedudukan ekonomi rendah, sedang dan tinggi, dibawah ini:

a. Golongan masyarakat bergolongan rendah, yaitu masyarakat yang

menerima pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk memenuhi tingkat

hidup minimal mereka perlu mendapatkan pinjaman dari orang lain

b. Golongan masyarakat yang berpenghasilan sedang, yaitu pendapatan harga

cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok dan tidak dapat menabung

c. Golongan masyarakat yang berpenghasilan tinggi, yaitu selain dapat

memenuhi kebutuhan pokok, juga sebagian dari pendapatan itu

ditabungkan dan digunakan untuk kebutuhan lain.

Dalam kehidupan, manusia mempunyai banyak kebutuhan dan sudah menjai keharusan baginya untuk memenuhi kebutuhan tersebut baik moral maupun materil. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia tidak terlepas dari manusia lain. Kebutuhan pokok atau human needs dapat dijelaskan sebagai sebuah kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. Kehidupan ekonomi adalah berhubungan dengan pendapatan dan pemanfaatannya. Berbicara kehidupan ekonomi berarti juga mambahas tentang bagaiamana seseorang memperoleh pendapatan. Jadi kehidupan ekonomi merupakan strategi yang diterapkan seseorang dalam menghasilkan pendapatn, serta pemanfaatan penghasilan atau hasil ekonomi yang didapat.

Manusia dikatakan hidup layak jika mampu memenuhi kebutuhan hidup minimalnya. Kebutuhan tersebut meliputi pangan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Abraham Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia terdiri atas lima tingkatan yaitu:

a. Kebutuhan fisik atau biologik dengan indikator lapar, haus, seks, rasa

enak, tidur, dan istirahat

b. Kebutuhan rasa aman dengan indikator psikologik terhindar dari bahaya

dan bebas dari rasa takut ataupun ancaman

c. Kebutuhan disertakan, rasa cinta dan aktivitas sosial dengan indikator

psikologik berupa rasa bahagia, berkumpul, berserikat, perasaan diterima

dalam kelompok, rasa bersahabat, atau afeksi

d. Kebutuhan rasa hormat dengan indikator psikologik seperti menerima

keberhasilan diri, kompetensi, keyakinan, rasa diterima orang lain, serta

apresiasi dengan martabat

e. Kebutuhan aktualisasi diri dengan indikator psikologik berupa keinginan

mengembangkan diri secara optimal melalui usaha sendiri, kreativitas, dan

ekspresi (Maslow, dalam Danim, 1995: 34-35).

Dokumen terkait