• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Ekonomi Masyarakat

Ekonomi adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Ekonomi secara umum atau secara khusus adalah aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. 10 Ekonomi juga dikatakan sebagai ilmu yang menerangkan cara-cara menghasilkan, mengedarkan, membagi serta memakai barang dan jasa dalam masyarakat sehingga kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi sebaik- baiknya. Kegiatan ekonomi dalam masyarakat adalah mengatur urusan

10 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001),

13

harta kekayaan baik yang menyangkut kepemilikkan, pengembangan maupun distribusi.11 Manusia hidup dalam suatu kelompok yang membentuk suatu sistem. Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai interaksi, kaitan, atau hubungan dari unsur- unsur yang lebih kecil membentuk satuan yang lebih besar dan komplek sifatnya. Dengan demikian sistem ekonomi adalah interaksi dari unit-unit yang kecil (para konsumen dan produsen) ke dalam unit ekonomi yang lebih besar disuatu wilayah tertentu.12

Ekonomi masyarakat adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi masyarakat. Dimana ekonomi masyarakat sendiri adalah sebagian kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan masyarakat kebanyakan yang dengan cara swadaya mengelola sumber daya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan, yang selanjutnya disebut sebagai usaha kecil dan menengah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kerajinan, makanan dan sebagainya. Tujuan dari perekonomian adalah untuk mensejahterakan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, serta mencapai kemudahan dan kepuasan. Dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat maka akan tercipta kesejahteraan kelangsungan hidup yang produktif.

1. Kegiatan Ekonomi Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Sekitar Daerah Wisata Pantai Topejawa

Dengan kegiatan ekonomi tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam kegiatan ekonomi terdiri dari kegiatan produksi dan konsumsi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), produksi adalah proses mengeluarkan hasil atau penghasilan.

Sementara konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya). Menurut business dictionary, kegiatan ekonomi adalah tindakan yang melibatkan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa di semua tingkatan dalam

11 M. Sholahuddin, Asas-Asas Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.3

12 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi,(Jakarta: Rajawali Pers:2009), h.2

14 masyarakat.13

Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan jual beli, interaksi antar manusia yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sehari - hari baik kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Daerah pantai dan pesisir memiliki potensi yang besar untuk dijadikan sebagai sumber daya ekonomi yang besar. Banyak sekali kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan, memanfaatkan sumber daya laut. Kegiatan tersebut antara lain :

1) Di beberapa wilayah pantai, yang telah difungsikan sebagai objek wisata, sehingga membuka peluang pengembangan sektor perdagangan dan jasa. Aktivitas di daerah ini adalah pembuatan tambak-tambak untuk menghasilkan garam, dan di fungsikan sebagai objek wisata sehingga membuka peluang perkembangan sektor perdagangan dan jasa bagi masyarakat sekitar derah tersebut.

2) Penambakan udang, sebagai salah satu sumber protein dan seafood, kegiatan ini bagus dikarena dapat melestarikan ekosistem laut serta mendapatkan keuntungan dari penjualan udang tersebut.

3) Budidaya kerang dan mutiara, Saat ini mutiara merupakan salah satu komoditas sektor kelautan di Indonesia yang bernilai ekonomi dan memiliki prospek pengembangan usaha dari masa ke masa. menciptakan usaha dan lapangan kerja yang baru, menghasilkan komoditi ekspor untuk meningkatkan devisa negara dan juga mengefisienkan dan mengefektifkan

4) Budidaya rumput laut untuk pangan, kegiatan yang satu juga sangat berpengaruh bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar terkhusus daerah pesisir pantai. Selain itu rumput laut diketahui sebagai obat alami yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

5) Budidaya ikan asin melalui pengeringan, kegiatan ini juga mempunyai manfaat yang

13https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/19/194500969/jenis-jenis-kegiatan- ekonomi masyarakat.

15

begitu besar karena masyarakat sekitar bias berpenghasilan dari penjualan ikan asin tersebut.

6) Perdagangan ikan, kegiatan seperti ini tidak jauh beda dengan proses jual beli dipasar karena masyarakat menjual ikannya kepada setiap pengunjung datang ketempat wisata tersebut.

7) Pembuatan tempat makan (warung makan), kegiatan ini dibing cukup bagus dikarena masyarakat bias mendapatkan pekerjaan serta penghasilan dari usaha jual makanan dan minuman pasa sekitar area tempat wisata tersebut.14

2. Jenis Usaha (UMKM) Yang Dilakukan Masyarakat Sekitar Daerah Wisata Pantai Topejawa

Agama Islam memang menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan dan jual beli.

Namun tentu saja untuk orang yang menjalankan usaha perdagangan secara Islam, dituntut menggunakan tata cara khusus, ada aturan mainnya yang mengatur bagaimana seharusnya seorang Muslim berusaha di bidang perdagangan agar mendapat berkah dan ridha Allah SWT di dunia dan akhirat.

Sebagaimana dalam firman Allah pada Qs Al-Maidah Ayat 3:



16

ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.

pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”15

Berdasarkan ayat di atas. Allah Swt. melarang hamba-hambanya-Nya yang beriman memakan harta sebagian dari mereka atas sebagian yang lain dengan cara batil, yakni melalui usaha yang tidak diakui oleh syariat, seperti dengan cara riba dan judi serta cara-cara lainnya yang termasuk kedalam kategori tersebut dengan menggunakan berbagai macam tipuan dan pengelabuhan.

Beberapa jenis usaha yang ada disekitar wisata pantai Toprjawa yaitu, salah satunya adalah pedagang kaki lima, seperti warung nasi, penjual rokok, penjual makanan ringan, minuman, penjual mainan dan lain-lainnya. Pedagang kaki lima merupakan salah satu sektor informal yang dominan di daerah perkotaan, sebagai wujud kegiatan ekonomi skalah yang menghasilkan dan atau mendistribusikan barang dan jasa, barang-barang yang dijual di pinggir-pinggir jalan dan pusat- pusat kota yang ramai akan pengunjung, mereka menyediakan barang-barang kebutuhan bagi golongan tersebut, tetapi tidak jarang mereka yang berasal dari golongan ekonomi atas juga ikut menyerbu sektor informal.

Dengan demikian sektor informal memiliki peranan penting dalam memberikan kontribusi dan sumbangan bagi pembangunan perkotaan karena sektor informal mampu menyerap tenaga kerja terutama masyarakat kelas bawah yang cukup signifikan sehingga mengurangi problem pengangguran diperkotaan dan meningkatkan penghasilan kaun miskin diperkotaan. Selain itu, sektor informal memberikan kontribusi bagi pendapatan

15 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (QS Al-Maidah: 3).h.

107.

17

pemerintah kota, penanganan yang tidak baik dapat mengakibatkan ketidak aturan tata kota, sebagai mana kita ketahui banyak pedagang kaki lima yang menjalankan aktifitasnya ditempat-tempat yang tidak seharusnya menjadi Public Space. Public Space merupakan tempat umum dimana masyarakat bisa bersantai, berkomunikasi, dan menikmati pemandangan kota, tempat umum tersebut biasanya berupa taman, trotoar, halte, bus, dan lain-lain. Trotoar yang digunakan untuk berjualan dapat mengganggu para pejalan kaki, seringkali kehadiran pedagang kaki lima tersebut mengganggu arus lalu lintas karena para komsumen pengguna jasa memarkirkan kendaraannya dipinggir jalan, ketidak aturan tersebut mengakibatkan public space keliatan kumuh sehingga tidak nyaman lagi untuk bersantai ataupun berkomunikasi.16

Hal pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah setempat adalah relokasi bagi para pedagang kaki lima. Pemerintah harus menyediakan tempat yang dapat digunakan mereka untuk menjual dagangannya. Hal tersebut ditujukan agar pedagang kaki lima tidak mengganggu kepentingan umun karena berjualan dilokasi Public Space Selain itu, relokalisasi dapat menumbuhkan perasaan aman bagi pedagang karena mereka tidak perlu khawatir ditertipkan oleh aparat pemerintah. Selain itu pemerintah harus melakukan proteksi bagi pedagang kaki lima sebagai imbalan atas kontribusi yang telah diberikan oleh sektor informal. Proteksi tersebut ditujukan agar pedagang kaki lima tersebut tidak kalah bersaing dengan pedagang besar yang telah memiliki nama, karena apabila mereka sampai kalah bersaing dan harus gulung tikar, terjadi pengurangan kesempatan kerja.

Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pedagang kaki lima sebagai bagian dari usaha sektor informal memiliki potensi untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja, terutama bagi

16Alisyahbana, Marginalisasi Sektor informal Perkotaan, ( Surabaya ITS Pres, 2005)

18

tenaga kerja yang kurang memiliki kemanpuan dan keahlian yang memadai untuk bekerja di sektor informal karena rendahnya tingkat pendidikan yang mereka miliki.

Sejalan dengan uraian diatas.dalam penjelasan UU. No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil, disebutkan bahwa usaha kecil termasuk pedagang kaki lima merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas kepada masyarakat dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi pada khususnya, bahkan pedagang kaki lima, secara nyata mampu memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah, sehingga dengan demikian tercipta suatu kondisi pemerataan hasil-hasil pembangunan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pedagang kaki lima memang tumbuh tidak terencana dan memiliki keragaman dalam bentuk perdagangan maupun jasa pelayanannya.

Perkembangan itu tidak terhenti sejalan dengan pertumbuhan perkembangan penduduk.Pertumbahan tersebut demikian pesat terlebih bagi menyusul krisis ekonomi melanda Indonesia sejak tahun 1997.17

Sebagian dari kebutuhan masyarakat dapat disediakan oleh para pedagang kaki lima dengan harga yang relatif murah dan terjangkau oleh kemampuan daya beli masyarakat kecil, bahwa kehadiran para pedagang kaki lima telah menciptakan lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas dengan memperhatikan pula arah kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi, khusunya pengusaha ekonomi lemah, maka kegiatan usaha pedagang kaki lima di daerah, perlu dibina dan diarahkan agar dapat berkembang semakin meningkat serta tidak lagi menimbulkan masalah di bidang keamanan lalu lintas

17 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil

19

kebersihan dan keindahan lingkungan dan sebagainya.18

Keberadaan pedagang kaki lima cukup membantu mengatasi masalah pengangguran di Desa topejawa dan sebagai salah satu sumber pemasukan PAD bagi pemerintah Daerah Kabupaten Takalar. Perkembangan pedagang kaki lima dari waktu kewaktu sangat pesat jumlahnya, karena pedagang kaki lima dapat lebih mudah untuk dijumpai konsumennya dari pada pedagang resmi yang kebanyakan bertempat tetap. Situasi tempat dan keramaian dapat dimanfaatkan untuk mencari rejeki halal sebagai pedagang kaki lima mempunyai peranan yang sangat besar untuk meningkatkan perekonomian terutama masyarakat ekonomi lemah dan sektor ini juga menyerap tenaga kerja yang mempunyai keahlian yang relatif minim.

Pedagang kaki lima selalu memanfaatkan tempat-tempat yang senantiasa dipandang sebelah mata sebagai profit misalkan pusat kota, tempat keramaian hingga tempat-tempat yang dinilai berpotensi untuk menjadi objek wisata, mereka hanya berfikir bahwa apa yang mereka lakukan adalah untuk mencari nafkah tanpa memperdulikan hal-hal lain.

Disatu sisi keberadaan pedagang kaki lima diakui sebagai potensi ekonomi yang tidak bisa dipandang sebelah mata, pedagang kaki lima yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar serta menyediakan kebutuhan hidup bagi masyarakat.

Dalam permasalahan ini, campur tangan pemerintah dalam hal ini mempengaruhi pola kehidupan pedagang kaki lima.19

3. Peluang Terciptanya Ekonomi Masyarakat 1) Penyerapan Tenaga Kerja

Salah satu keuntungan pariwisata adalah menciptakan kesempatan kerja. Industri pariwisata merupakan kegiatan mata rantai yang sangat panjang, sehingga membuka kesempatan kerja bagi masyarakat. Dengan demikian, dapat menambah

18 http//www.foxitsoftware.com For evaluation Only.

19http//www.foxitsoftware.com For evaluation Only.

20

pemasukan/pendapatan masyarakat setempat dengan menjual barang dan jasa. Pariwisata merupakan sektor yang tidak bisa berdiri sendiri tetapi memerlukan dukungan dari sektor lain yang berhubungan dengan sektor pariwisata yang merupakan lapangan kerja yang menyerap banyak tenaga kerja. Industri pariwisata memberikan peluang kesempatan kerja, seperti di bidang transportasi, akomodasi, pelayanan makanan dan minuman, travel dan sebagainya. Bidang-bidang tersebut membutuhkan banyak sumberdaya manusia yang secara langsung bermuara pada penyerapan tenaga kerja.

2) Sumber Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Pengeluaran dari wisatawan secara langsung ataupun tidak langsung merupakan sumber pendapatan. Jumlah wisatawan yang banyak merupakan pasar bagi produk lokal. Masyarakat secara perorangan dapat memperoleh penghasilan jika mereka bekerja dan mendapat upah dari pekerjaan tersebut. Pekerjaan di sektor pariwisata sangat beragam, seperti pengusaha pariwisata, karyawan hotel dan restoran, karyawan agen perjalanan, penyedia jasa transportasi, pemandu wisata, penyedia souvenir, atraksi wisata dan sebagainya.

3) Manfaat Perekonomian Bagi Masyarakat Pedesaan

Selain manfaat pengembangan desa sebagai desa wisata dalam hal tingkat hidup masyarakat serta pelestarian budaya, manfaat yang akan diterima oleh masyarakat selanjutnya adalah tentu saja dalam hal perekonomian. Manfaat pengembangan desa sebagai desa wisata di sisi perekonomian secara langsung adalah keuntungan yang diperoleh dari objek wisata yang ditawarkan. Sedangkan untuk manfaat tidak langsungnya adalah meningkatkan kunjungan ke desa sehingga perputaran perekonomian seperti dari hasil penjualan produk lokal bisa semakin lancar atau bahkan dikirim ke luar desa.

21

4) Meningkatkan Keberadaan Industri Kecil Menengah

Manfaat pengembangan desa sebagai desa wisata selanjutnya adalah peningkatan industri kecil menengah yang memanfaatkan produk lokal sebagai bahan mentahnya. Hal ini juga berhubungan erat dengan poin pertama serta poin kedua dari manfaat pengembangan desa wisata yakni meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat pedesaan dari meningkatnya tingkat perekonomian.

5) Promosi Produksi Lokal

Selanjutnya untuk manfaat pengembangan desa sebagai desa wisata adalah sebagai sarana promosi produk lokal. Selain meningkatkan pemanfaatan SDA seperti lokasi wisata, keberadaan desa wisata juga dapat memberikan manfaat untuk promosi produk lokal. Promosi produk lokal ini bisa menjadi sebuah ciri khas dari desa yang mana diharapkan juga akan meningkatkan penjualan. Dengan ke empat manfaat pengembangan desa sebagai desa wisata yang dapat dipaparkan secara langsung, diharapkan warga dapat menerima gambaran singkat bagaimana melalui wawasa baru tersebut serta strategi yang ada dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan dan mengembangkan desa ke arah yang lebih baik seperti dari sisi perekonomian dan lain-lain.

Dokumen terkait