• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekspresi Operator dan Percabangan

Dalam dokumen 2016ID - Modul Praktikum PTI B (Halaman 9-35)

Ekspresi, Operator,

dan Percabangan

Operator

Operator merupakan simbol tertentu dalam bahasa pemrograman yang mampu membuat compiler  (penerjemah bahasa, dari bahasa yang ditulis pada layar menjadi bahasa mesin) melakukan sejumlah operasi tertentu.

Terdapat beberapa macam operator dalam C++. Tiga jenis operator dalam pemrograman adalah operator aritmatik, operator relasi, dan operator logika.

Operator Aritmatik

Pada dasarnya, pemrosesan angka membutuhkan operasi secara matematis seperti tambah, kurang, kali, dan bagi. Operator aritmatik memiliki fungsi untuk melakukan o perasi secara matematis pada bahasa pemrograman. Jenis operator aritmatik dapat dilihat pada tabel berikut.

Simbol Operator Nama dan Deskripsi Simbol + Tambah, berfungsi untuk operasi penambahan - Kurang, berfungsi untuk operasi pengurangan * Kali, berfungsi untuk operasi perkalian

/ Bagi atau Div, memiliki dua fungsi :

Untuk tipe data float, melakukan operasi pembagian, contoh : 3.00 / 2.00 = 1.50

Untuk tipe data integer, melakukan operasi pembagian round down, contoh 3 / 2 = 1

% Modulus, mengembalikan sisa pembagian, khusus tipe data integer, contoh 6 % 4 = 2

Tabel 1 - Operator Aritmatik pada C

Operator aritmatik dapat langsung digunakan untuk mengubah nilai suatu variabel. Sintaks umumnya

<variabel> = <variabel / angka> <operator> <variabel / angka>; contohnya adalaha = a + 3; akan menghasilkan nilai a baru yang bernilai a sebelumnya ditambah dengan 3. Masih ada satu jenis penulisan operator aritmatik yang lain yaitu increment dan decrement. Increment dilambangkan dengan <variabel>++;

dan decrement dilambangkan dengan <variabel>--;. Tipe ini setara dengan <variabel a> = <variabel a> + 1; dan<variabel a> = <variabel a> - 1;.

Pada pemrosesan aritmatik, terkadang kita perlu menggunakan pengubahan tipe data secara pemaksaan . Pengubahan tipe data di tengah dengan cara ini menyebabkan operasi memiliki hasil berbeda, khususnya untuk penggunaan simbol bagi atau div (‘/’) sebab pemrosesan di dalam prosesor akan melakukan proses yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, lihat studi kasus berikut. Kasus 2e : From integer to float

Perubahan tipe data sangat umum dalam pemrograman. Pada sebuah program perhitungan hasil bagi, user pada umumnya memasukkan angka dalam tipe integer. Sebagai latihan, buat sebuah  program yang menghitung hasil bagi dua bilangan integer dalam bentuk float !

 Jawab :

Dalam kasus ini, akan digunakan pengubahan tipe data ketika operasi pembagian sedang berjalan. Contoh programnya adalah sebagai berikut.

Perlu diperhatikan bahwa (float) memaksa fungsi operator div (pembagian bil. bulat) menjadi operator pembagian biasa (bilangan desimal). Bisa juga dilakukan lewat bentuk berikut : hasil =  float (a) / b.

Operator Relasi

Operator relasi adalah operator yang digunakan untuk menyatakan relasi atau hubungan antara dua variabel. Berbeda dengan operator aritmatik, operator relasi akan selalu menghasilkan data true atau  false.

Penggunaan operator relasi umumnya terdapat pada statement i f sebagai syarat true atau false. Jenis operator relasi adalah sebagai berikut.

Simbol  Definisi  Bernilai True jika == Sama dengan 10 == 10

!= Tidak sama dengan 8 != 10 > Lebih dari  12 > 7  <  Kurang dari  10 < 33 >= Lebih dari sama dengan 14 >= 14 <= Kurang dari sama dengan 1 <= 1

Tabel 2 - Jenis Operator Relasi

Penggunaan operator relasi akan dijelaskan lebih lanjut pada subbab logika if .

NB: Perlu diperhatikan operasi sama dengan menggunakan tanda sama dengan sebanyak 2 kali (==). Tanda sama dengan 1 kali hanya berfungsi untuk mengassign nilai.

#include <iostream> using namespace std; int main () { // Deklarasi variabel int a,b float hasil;

// Input dari user

cin >> a; cout << endl; cin >> b; cout << endl;

// Proses, perhatikan (float) hasil = (float) a/b;

// Output, panggil variabel hasil

cout << “Hasil bagi kedua bilangan adalah “ >> hasil;

return 0; }

Operator Logika

Tipe operator yang ke tiga adalah operator logika. Operator logika adalah simbol yang memiliki fungsi khusus untuk melakukan operasi logika seperti AND, OR, NOT, XOR, dan masih banyak yang lainnya. Penggunaan operator logika biasanya berhubungan dengan operator relasi, yaitu sebagai penghubung antara dua operator relasi. Lebih jelasnya, operator logika menghubungkan hasil (true atau false) yang didapat dari operasi relasi dan memberikan hasil baru ( true  atau  false) berdasarkan operasi logika matematika.

Jenis operator logika terdapat pada tabel di bawah ini.

Operator Fungsi Contoh penggunaan && AND true && true beroutput true

|| OR true || false beroutput true ! NOT !true beroutput false

Tabel 3 - Jenis Operator Logika

Seperti operator relasi, penjelasan lebih lanjut mengenai penggunaan operator logika akan ada pada subbab logika if .

Pada pemrograman, terdapat sebuah operasi logika matematika yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah, operasi ini umumnya disebut operasi logika kondisional. Dilambangkan dengan kata if , operasi ini akan melakukan / mengeksekusi deretan perintah selanjutnya jika kondisi awalnya telah dipenuhi. Contoh sintaks if  dalam C++ adalah sebagai berikut :

Bagian expression  adalah bagian syarat dari if-conditional . Pada bentuk ke dua, apabila bagian expression dipenuhi, maka program akan menjalankan statement 1, apabila tidak dipenuhi, maka program akan menjalankan statement 2. Statement  berisi perintah-perintah yang akan dijalankan oleh program seperti perintah print , scan, atau manipulasi variabel.

Selain bentuk if-conditional  standar, terdapat juga bentuk if-conditional   bertingkat. Flowchart dan sintaks dari dari if bertingkat adalah sebagai berikut.

if <kondisi/expression> { statement 1 } Atau if <kondisi/expression> { statement 1 } else { statement 2 } Start Process 1 Process 2 End Cond. No Yes

Untuk lebih memahami mengenai penggunaan if-logical, simak contoh soal berikut ini.

Kasus 2a : Cek positif, negatif, atau nol

Pengecekan bilangan positif, negatif, atau nol adalah sebuah fungsi dasar yang umum digunakan  pada program berskala kecil sampai besar. Untuk itu, buatlah program yang dapat menerima input dari user berupa integer dan mengecek apakah bilangan tersebut positif, negatif, atau bilangan nol.

 Jawab :

Untuk membuat program yang menjawab permasalahan diatas, perlu diketahui syarat-syarat atau kondisi dari permasalahan. Kita tahu bahwa bilangan positif adalah bilangan dengan nilai > 0, bilangan negative adalah bilangan dengan nilai < 0, dan bilangan nol memiliki nilai = 0. Untuk itu kita harus mengecek setiap syarat yang ada. Urutan pengecekan sebenarnya bebas, berikut contoh  jawaban. if <kondisi/exp. 1> {statement 1} else { if <kondisi/exp. 2> {statement 2} else { if <kondisi/exp. 3> {statement 3} . . . else { if <kondisi/exp. n> {statement n} else {statement else} }}}}}}}

// kurung kurawal tutup // sebanyak n buah

Perlu diperhatikan bahwa untuk kondisi terakhir (kondisi ketika bilangan sama dengan nol) ti dak perlu dibuat if-logical lagi karena kondisi terakhir merupakan kondisi sisa.

Selain if, masih ada 1 cara lagi untuk percabangan yaitu menggunakan sintaks switch. Sintaks switch akan mencocokan nilai suatu variabel dengan syarat yang telah ditentukan. Perlu diketahui bahwa switch memperlakukan pengecekan menggunakan operator relasi ‘sama dengan’ (==). Sintaks switch adalah sebagai berikut.

#include <iostream> using namespace std; int main () {

int a; // deklarasi variabel

cin >> a; // menerima input dari user if (a > 0){

// bilangan positif

cout << ”\nbilangan ini positif”;}

else{

if (a < 0){

// bilangan negatif

cout << ”\nbilangan ini negatif”;}

else{

// tidak positif dan tidak negatif

cout << ”\nbilangan ini nol”;}

}

return 0; }

switch (variabel) {

case <kondisi 1> : <statement 1>; break;

case <kondisi 2> : <statement 2>; break;

. .

case <kondisi n> : <statement n>; break;

default : <statement default> break;

}

Terdapat salah satu perintah baru dalam sintaks diatas yaitu break. Perintah break digunakan untuk menyelesaikan proses looping atau pengecekan logika di dalam sebuah program. Pada contoh diatas, apabila tidak ditulis break setelah statement, maka variabel akan dicocokkan dengan semua kondisi meskipun sudah ditemukan kondisi yang cocok.

Bab III

Pada bahasa pemrograman C / C++, secara umum terdapat dua buah tipe yaitu tipe data dasar dan tipe bentukan. Tipe data dasar merupakan tipe data variabel standar yang telah disediakan. Contoh tipe data dasar adalah : integer, float, boolean, double dan char. Tipe data dasar dapat langsung digunakan pada variabel yang dibuat.

Untuk keperluan khusus pada pemrograman, user dapat membuat tipe bentukan sendiri. Berikut adalah jenis tipe bentukan :

Struktur adalah tipe data bentukan yang menyimpan lebih dari satu variabel bertipe sama ataupun berbeda. Berikut adalah bentuk umum penulisan struktur :

struct nama_struktur { tipe_data variabel1; tipe_data variabel2; ... }; ---struct nama_struktur { tipe_data variabel1; tipe_data variabel2; ... }nama_variabel; Contoh program : Contoh 1: struct mahasiswa { int NIM; string nama; string alamat; };

//contoh pendeklarasian variabel M dengan //tipe data mahasiswa

struct mahasiswa  M  ;

//cara mengakses variabel M 

 M  .NIM=13213000;  M  .nama=”Abah”; Contoh 2: struct mahasiswa { int NIM; string nama;

Tipe Data

1. Struktur

 //cara akses

M.NIM=13213000;

M.nama=”Abah”;

Berdasarkan contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa : variabel M, memiliki tipe mahasiswa. Tipe mahasiswa dibentuk oleh user dan memiliki sub tipe NIM, nama dan alamat. Pada penulisan seperti contoh 2, variabel M tidak perlu dideklarasikan dan langsung dapat diakses.

Struktur dapat dideklarasikan secara bertingkat. Pada kasus ini maka terdapat struktur di dalam struktur lainnya. Contoh cara untuk deklarasi dan mengakses struktur bertingkat :

struct namax { string lengkap; string panggilan; }; struct mahasiswa { int NIM;

struct namax nama; string alamat; };

//deklarasi variabel M bertipe mahasiswa struct mahasiswa M;

//cara mengakses struktur dalam struktur 

M.nama.pang gilan=”Budi”;

Pada contoh diatas, variabel “M” memiliki tipe “mahasiswa” dan ingin mengakses sub tipe “nama”. Tipe “nama” sendiri merupakan variabel dengan tipe bentukan “namax” yang salah satu sub tipe nya adalah “panggilan”

Tipe enumerasi adalah tipe data yang nilainya telah didefinisikan sejak awal tipe tersebut dibuat oleh user. Tipe ini digunakan untuk membentuk tipe data yang nilainya bersifat pasti. Misalnya : nama hari dan jenis kelamin.

Bentuk umum :

enum nama_tipe(nilai1,nilai2,nilai3,...);

Pada contoh diatas, dijelaskan bahwa ty pedef berfungsi untuk memberi nama lain dari “struct mahasiswa” menjadi “mhs” sehingga pada saat pendeklarisian struktur menjadi lebih ri ngkas  pada bagian program selanjutnya.

Bab IV

Pada pemrograman, sering kali dibutuhkan pemrosesan berulang-ulang untuk mencapai suatu hasil tertentu. Apabila pengulangan ini dilakukan secara manual ukuran file program akan menjadi terlalu besar. Contoh sederhana adalah jika kita ingin menuliskan “Hello World” di layar sebanyak 7 kali, maka akan dibutuhkan paling tidak 7 baris perintah. Menggunakan sintaks pengulangan, persoalan tersebut dapat diselesaikan hanya menggunakan 3 baris program.

Flowchart 1 - Chart Looping

Salah satu sintaks yang looping / pengulangan yang sering digunakan adalah sintaks Do-While dan While-Do. Untuk jenis Do-While, program akan menjalankan statement terlebih dahulu sebelum melakukan pengecekan kondisi looping. Sebaliknya, untuk W hile-Do, program akan mengecek kondisi looping terlebih dahulu sebelum menjalankan statement yang ada di dalamnya.

Dari bentuk diatas, bentuk Do-While akan selalu menjalankan statement yang ada di dalamnya minimal sebanyak satu kali, sementara While-Do bisa saja tidak menjalankan statement di dalamnya sama sekali karena kondisi looping tidak dipenuhi. Sintaks kedua jenis looping adalah sebagai berikut.

Do-While While-Do

do

{<statement loop>} while (<kondisi loop>);

while (<kondisi loop>) {<statement loop>}

Untuk lebih jelas mengenai looping, simaklah persoalan berikut.

Kasus 3a : Perhitungan Mundur

Pada perlombaan balap mobil, umumnya terdapat istilah countdown atau hitung mundur untuk menandakan dimulainya balapan. Hitung mundur ini dilakukan dengan menampilkan teks hitungan dan tulisan ‘START’ ketika hitungan mencapai nol. Buatlah sebuah program yang menerima input user berupa bilangan integer dan menampilkan hitungan saat itu. Apabila hitungan mencapai nol, program akan menampilkan t ulisan ‘START’ ! (Asumsi user akan selalu memberi masukan > 0)

 Jawab :

Untuk mengerjakan kasus ini, perlu diketahui terdapat 2 operasi yang dilakukan, yaitu menampilkan

int a; for (a=1;a<=5;a++){ cout << “\nHello !”; } Output : Hello ! Hello ! Hello ! Hello ! Hello !

Logika Pengulangan

looping, dapat dikerjakan menggunakan Do-While maupun W hile-Do. Perbedaan utamanya terdapat  pada kondisi looping. Untuk lebih jelasnya, simak contoh program pada halaman berikutnya.

Solusi While-do : Solusi Do-While : #include <iostream> using namespace std; int main () { // Deklarasi variabel int a, i; // Proses cin >> a; // Input while (a >= 0){ if (a > 0){ // a > 0, tampilkan angka cout << a << endl; } else // a = 0, tampilkan ‘START’ cout << “\nSTART”; } a--; } // Eliminasi loop, a < 0 return 0; } #include <iostream> using namespace std; int main () { // Deklarasi variabel int a, i; // Proses cin >> a; // Input do{ if (a > 0){ // a > 0, tampilkan angka cout << a << endl; } else if (a == 0){

Bentuk looping yang ke tiga adalah bentuk For. Bentuk ini umumnya digunakan untuk pengulangan yang sudah diketahui jumlahnya. Namun, for loop juga dapat dibuat seperti do-while ataupun while-do loop. Sintaks loop for adalah sebagai berikut.

Variabel loop adalah variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai hitung / counter   dalam menjalankan loop for. Umumnya variabel counter   ini bertipe integer dan mengalami increment / decrement. Untuk kondisi infinite loop atau loop yang tak berhenti, cukup kosongkan ketiga bagian <variable loop>, <kondisi looping>, dan <inc/decrement>.

Contoh penggunaan loop for dapat dilihat dalam kasus berikut ini.

Kasus 3b : Perhitungan Jumlah Bilangan diantara 2 bilangan

Misalkan anda diberi masukan berupa 2 buah bilangan bulat positif. Carilah hasil penjumlahan semua bilangan diantara 2 bilangan tersebut (inklusif)

 Jawab :

for (<variabel loop>;<kondisi looping>;<inc/decrement>){ <statement loop> } #include <iostream> using namespace std; int main () { // deklarasi variabel

int i, awal, akhir, jumlah; // input dari user

cout<<”Nilai awal : ”; cin >> awal;

cout<<”Nilai akhir : ”; cin>>akhir;

// inisialisasi sum jumlah = 0;

// proses looping

for (i=awal;i<=akhir;i++){ jumlah = jumlah + i;

} // loop selesai ketika i > akhir // output ke layar

cout << “\njumlah bilangan bulat diantara ”<<awal<<“ dan ”<<akhir<<“ (inklusif) adalah : “ << jumlah<<endl ;

return 0; }

Setelah memahami mengenai perulangan, marilah kita mencoba beranjak ke soal yang lebih menantang.

Kasus 3c : Pola Persegi

Sekarang anda diminta untuk membuat suatu pola persegi dengan sisi N  Jawab :

Untuk membuat suatu persegi kita mesti menggunakan “for  di dalam for”. 1 for digunakan untuk mencetak 1 baris bintang dan for lainnya digunakan untuk mengganti baris

#include <iostream> using namespace std; int main () {

// deklarasi variabel int i, j, n;

// input dari user

cout<<”Sisi : ”; cin >> n;

// proses looping for (i=0;i<n;i++){

for (j=0;j<n;j++){

cout<<”*”; //cetak bintang sebaris

}

cout<<endl; //berganti baris }

return 0; }

Bab V

Array

Array adalah variabel dengan satu buah nama, tetapi mengandung banyak nilai. Akses nilai-nilainya dilakukan dengan indeks.

Perhatikanlah contoh berikut !

Indeks 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A 3 10 5 7 11 19 23 35 37 12

A[0] = 3

A[1] = 10

A[7] = 35

Pada contoh diatas, kita memiliki sebuah variabel yang bernama A. Variabel A tersebut memiliki 10 buah nilai, dimana nilai-nilai tersebut dapat diakses dengan indeks. Untuk mengakses indeks ke  – x, gunakanlah A[x]. Dan nilai A[x] itu bisa kita anggap sebagai variabel yang berdiri sendiri. Konsep inilah yang kita sebut dengan array.

Karena array juga merupakan sebuah variabel, maka array juga memerlukan deklarasi seperti variabel lainnya.

Format deklarasi array : <tipe data> <nama>[<jumlah arrray>];

<nama> adalah nama dari array (aturan penamaan sama seperti variabel biasanya

<jumlah array> adalah rentang indeks array dari 0 sampai jumlah array – 1

<tipe data> adalah tipe data dari array. Dapat berupa integer, string, char, float, boolean, tipe bentukan, dan lain lain

Contoh : int A[10];

Untuk contoh tersebut array A yang terdefinisi adalah A[0], A[1], A[2], … , A[9]

Mengakses nilai indeks di luar batasan tersebut akan menyebabkan runtime error. Oleh karena itu, tentukanlah rentang indeks yang akan digunakan saat deklarasi dengan tepat (sesuai dengan kebutuhan)

Suatu array dapat kita anggap sebagai variabel, sehingga segala jenis operasi pada variabel juga berlaku pada array. Sebagai contoh, kita memiliki suatu array tabel[10]. Maka array tabel tersebut akan terdefinisi untuk indeks 0 sampai dengan indeks 9. Maka kita bisa melakukan instruksi

Array

Deklarasi Array

Namun, cara menginput tersebut kurang efisien. Akan lebih efisien jika kita menginput menggunakan perulangan (looping).

Dapat kita lihat bahwa penginputan dengan perulangan jauh lebih efisien daripada c ara penginputan yang sebelumnya. Untuk lebih jelas mengenai penggunaan array, perhatikan contoh berikut

Kasus 4a : Membalik urutan N buah bilangan

Buatlah sebuah program yang menerima inputan N buah bilangan dan mencetak N buah bilangan tersebut dengan urutan terbalik.

 Jawab :

Struktur array juga dapat membentuk sebuah tabel 2 dimensi

cin>>tabel[0]; cin>>tabel[1]; cin>>tabel[2]; cin>>tabel[3]; cin>>tabel[4]; for (i=0;i<5;i++){ cin>>tabel[i]; } #include <iostream> using namespace std; int main () { // Deklarasi variabel

int i, N; // i = counter, N = input user int tabel[100];

// variabel array

// Input, inisialisasi banyak bilangan cin >> N;

// Loop

for (i = 0; i < N; i++) { cin>>tabel[i];

} // loop selesai apabila I >= N for (i=N-1; i >= 0;i--){

cout<<tabel[i]<<endl;

} // loop selesai apabila I < 0 return 0;

}

Penjelasan contoh diatas :

1. Array matriks tersebut bertipe data integer

2. Kini kita memiliki variabel matriks[a][b] , yang terdefinisi untuk 0 ≤  ≤ 1, 0 ≤  ≤ 4

3. Struktur matriks tersebut dapat kita lihat seperti pada tabel di bawah ini

0 1 2 3 4

0

1

Kasus 4b : Operasi Matriks

Matriks merupakan sekumpulan variabel yang dapat dioperasikan sesuai dengan indeksnya. Definisi matriks sangat sesuai dengan definisi array 2 dimensi, karena itu array juga dapat dioperasikan seperti matriks. Buatlah program yang mampu melakukan operasi sederhana pada matriks seperti  penjumlahan ! Jumlah matriks yang digunakan adalah 2 buah matriks dengan ukuran 2x2. Isi dari matriks merupakan bilangan integer (bebas). Tampilkan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan ke layar user !

 Jawab :

Sama seperti kasus sebelumnya, pertama-pertama kelompokkan informasi yang ada di soal : 1. Terdapat 2 array 2 dimensi dengan ukuran 2x2

2. Isi array merupakan bilangan integer, dibebaskan. Asumsikan i si array sudah fix.

3. Operasi yang dilakukan adalah penjumlahan antara dua matrix, kemudian hasil operasi ditampilkan di layar.

Dari informasi yang ada, dibutuhkan empat variabel, yaitu variabel counter 1, variabel counter 2, variabel matriks 1, dan variabel matriks 2. Hasil operasi bisa saja dimasukkan ke variabel baru, namun untuk mempersingkat, akan kita buat isi program sebagai berikut.

Tidak hanya sampai 2 dimensi, array juga dapat kita deklarasi 3 dimensi, 4 dimensi, 5 dimensi, bahkan lebih dari itu pun bisa.

Sebagai contoh : int data [2][50][50]; Penjelasan contoh diatas :

1. Array matriks tersebut bertipe data integer

2. Kini kita memiliki variabel data[i][j][k] , yang terdefinisi untuk 0 ≤  ≤ 1, 0 ≤  ≤ 49, 0 ≤  ≤ 49

3. Akses elemen dapat dilakukan dengan data[i][j][k] .

#include <iostream> using namespace std; int main () {

// Inisialisasi dan deklarasi variabel int i,j;

int mat1[2][2] = {{2,3},{5,7}}; int mat2[2][2] = {{1,6},{4,9}}; //Looping untuk baris

for (j=0;j<2;j++){

//Looping untuk kolom for (i=0;i<2;i++){ //Output ke layar cout << mat1[j][i]+mat2[j][i] << ” “; } //New line cout << endl; } return 0; }

Array Multidimensi

Bab VI

Setelah belajar mengenai program dan berbagai proses seperti input output, deklarasi dan operasi variabel, logika bercabang / if , dan looping, bagian terakhir dari dasar pemrograman adalah penggunaan fungsi dan prosedur.

Apa itu fungsi ? Fungsi adalah suatu bagian dari program yang mampu mengerjakan tugas atau operasi tertentu di luar program utama. Pada dasarnya sebuah prosedur adalah fungsi, hanya saja prosedur tidak mengembalikan nilai seperti fungsi.

Sintaks fungsi dalam C++ adalah sebagai berikut :

Pemanggilan fungsi di dalam program cukup dengan mendeklarasikan nama fungsi dan variabel yang digunakan sebagai parameter fungsi. Pastikan variabel yang digunakan memiliki tipe yang cocok dengan parameter fungsi. Prosedur memiliki sintaks sama, hanya saja pada bagian <tipe data> diisi denganvoid dan tidak perlu ada sintaksreturn.

Dengan adanya fungsi, variabel dibagi menjadi 2 yaitu variabel lokal dan global. Variabel lokal adalah variabel yang nilainya hanya berlaku di dalam fungsi tersebut. Variabel lokal akan dihapus nilainya setelah fungsi selesai. Variabel global, sebaliknya merupakan variabel yang berlaku di dalam program. Variabel global bisa saja diubah atau dioperasikan nilainya oleh sebuah fungsi. Tetapi, sebuah fungsi ada baiknya hanya mengoperasikan parameter dan variabel lo kalnya ketika fungsi tersebut berjalan.

Pendeklarasian dan inisialisasi variabel lokal sama seperti var iabel global. Perbedaannya, variabel lokal dideklarasikan di bawah fungsi tertentu.

Untuk lebih memahami penggunaan fungsi, perhatikanlah contoh berikut :

Kasus 5a : Persamaan Posisi, Percepatan, dan Kecepatan

Pada ilmu fisika, terdapat suatu fungsi yang digunakan untuk mencari posisi, percepatan, dan kecepatan dari suatu objek. Fungsi ini biasa disebut persamaan Newton yang umumnya dideklarasikan sebagai berikut :

v = v+ a. t   x = v. t + 1

2at 

Fungsi akan terlalu panjang apabila ditulis dalam satu program. Untuk itu, buatlah program yang menerima masukan dari user berupa nilai kecepatan awal, percepatan, dan waktu dengan tipe float, kemudian menampilkan nilai kecepatan akhir dan jarak. Perhitungan kecepatan akhir, jarak, dan

Dalam dokumen 2016ID - Modul Praktikum PTI B (Halaman 9-35)

Dokumen terkait