• Tidak ada hasil yang ditemukan

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Dalam dokumen PENGANTAR EKONOMI MIKRO DAN MAKRO (Halaman 64-79)

4.1. Elastisitas Permintaan.

Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut, diukur dengan angka-angka yang disebut Koefisien Elastisitas permintaan yang dilambangkan dengan huruf ED ( Elasticity

Demand).

Berikut ini disajikan contoh kasus perubahan dua kurva penawaran sebagai akibat dari perubahan harga.

Dengan permintaan yang agak landai, pergeseran kurva penawaran (supply curve)

menyebabkan perubahan harga yang sedikit dan perubahan kuantitas yang lebih besar. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya perubahan harga. E2 E1 E2 E1 Q1 Q2 Q1 Q2 S1 S2 S2 S1 D D (i) (ii) P1 P P1 P P P Q Q

BAB

4

PENGANTAR EKONOMI 65

Dengan permintaan yang agak curam, pergreseran kurva penawaran (supply curve)

menyebabkan perubahan harga yang besar dan perubahan kuantitas yang lebih kecil. Perusahaan tidak mungkin meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya perubahan harga, karena hasil penjualannya

4.2. Koefisien Elastisitas Permintaan Harga

Elastisitas perubahan persentase dari variable tidak bebas sebagai akibat dari perubahan 1 persen dari variable bebas.

Elastisitas merupakan presentase perubahan dari variable terikat (Y) sebagai akibat dari 1 persen perubahan variable bebas (X).

Elastisitas = Error!

1. Elastisitas Titik dan Busur.

Elastisitas dapat diukur dengan dua cara:

a). Elastisitas Titik mengukur elastisitas tertentu pada statu fungsi. Konsep ini digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap variabel terikat (Y) sebagai akibat dari perubahan yang sangat kecil dari variabel bebas (X). Meskipun konsep elastisitas titik ini dapat memberikan estimasi pengaruh yang akurat terhadap Y sebagai akibat dari perubahan (kurang dari 5 persen) dari variabel bebas (X), tapi konsep ini tidak digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap Y sebagai akibat dari perubahan dari variabel bebas (X) dalam skala besar.

Contoh.

P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg

Penurunan harga sebesar 1% menyebabkan kenaikan permintaan sebesar 2%. Jika harga turun 25 % yakni (75%*Rp 4.000 =Rp 3.000) menyebabkan kenaikan permintaan 50% yakni (1,5 * 10.000 kg = 15.000kg)

PENGANTAR EKONOMI 66 b). Elastisitas Busur digunakan untuk mengukur pengaruh perubahan terhadap

variabel terikat (Y) sebagai akibat dari perubahan dalam skala besar dari variabel bebas (X). Jadi elastisitas ini mengukur elatisitas rata-rata dalam interval suatu fungsi tertentu.

Contoh.

P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg

2. Elastisitas pada Kurva Permintaan.

P Q 1000 2000 800 4000 600 6000 400 8000 200 10000 P1=Rp 1.000 Q1=2.000 P2=Rp 800 Q2=4.000

PENGANTAR EKONOMI 67 P Q Ed 1200 2.000 3,67 1000 4.000 1,8 800 6.000 1 600 8.000 0,55 400 10.000 0,2727 200 12.000

Dari hasil perhitungan elastisitas diatas dapat kita turunkan hasil ed ke dalam grafik permintaan sebagai berikut :

Jenis permintaan berdasarkan nilai elastisitas:

a) Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu perubahan harga tidak merubah permintaan barang.

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.0000 Q/unit P/unit 1.200 1.000 800 600 400 200 Ed < 1 Ed = 1 Ed > 1 2000-4000 x (1200+1000) = 3,67 1200-1000 (2000+4000) 10000-12000 x (400+200) = 0,27 400-200 (10000+12000) 6000-8000 x (800+600) = 1 800-600 (6000+8000)

PENGANTAR EKONOMI 68 P Q 10 5 8 5 6 5 4 5 2 5 0 5

Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P).

b) Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga) menggambarkan produk yang sangat peka terhadap perubahan harga

Q P 0 5 2 5 4 5 6 5 8 5 10 5

Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM).

PENGANTAR EKONOMI 69 c) Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan

kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling mengkompensasi. Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%. Q P 0 1000 200 800 400 600 600 400 800 200 1000 0

d) Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih kecil. Q P 0 1000 10 800 20 600 30 400 40 200 50 0

Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%.

PENGANTAR EKONOMI 70 e) Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan perubahan harga

yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.

Q P 0 10 200 8 400 6 600 4 800 2 1000 0

4.3. Faktor Penentu Elastisitas Permintaan a) Jumlah barang subtitusi yang tersedia di pasar

Suatu barang yang memiliki barang substitusi yang banyak akan memiliki permintaan yang elastis. Jika P naik, maka permintaan menurun dengan % yang lebih besar, karena konsumen akan membeli barang substitusi dan sebaliknya. Suatu barang yang tidak memiliki barang substitusi (sedikit) akan memiliki permintaan yang tidak elastis. Perubahan harga tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan permintaan barang, karena pasar tidak menyediakan barang substitusi bagi konsumen.

b) Potensi pendapatan yang dibelanjakan

Semakin besar bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

c) Jangka waktu analisis permintaan

Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena pasar mengalami perubahan dalam waktu yang relatif lama.

PENGANTAR EKONOMI 71 Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena pasar sulit mengalami perubahan dalam waktu yang relatif pendek.

4.4. Elastisitas Permintaan dan Hasil Penjualan (TR)

Elastisitas permintaan suatu barang mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang tersebut, sehingga kebijakan menaikan atau menurunkan harga barang akan mempengaruhi hasil penjualan suatu barang.

Hasil penjualan (TR) = Harga (P) x Kuantitas (Q)

a) lεpl > 1 didifinisikan sebagai permintaan elastis. Misalnya εp = - 3,2 dan lεpl = 3,2.

Permintaan elastis ini terjadi, jika perubahan kuantitas yang diminta lebih besar dari harganya, sehingga kenaikan harga dalam persentase tertentu menyebabkan kuantitas menurun dengan persentase yang lebih besar dan akhirnya menurunkan total pendapatan.

b) lεpl = 1 didifinisikan sebagai elastisitas unitari. Misalnya εp = - 1 dan lεpl = 1.

Elastisitas unitari merupakan situasi dimana perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan perubahan persentase dalam harga sama dengan -1, sehingga pengaruh perubahan harga diimbangi dalam jumlah yang sama dengan perubahan kuantitas yang diminta dan akhirnya total pendapatan tidak berubah.

c) lεpl < 1 didifinisikan sebagai permintaan inelastis. Misalnya εp = - 0,5 dan lεpl =

0,5. Permintaan inelastis ini terjadi, jika kenaikan harga menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta yang kurang proporsional dan akhirnya meningkatkan total pendapatan. P Q Ed TR 1.200 2.000 2.400.000 3,67 1.000 4.000 4.000.000 1,8 800 6.000 4.800.000 1 600 8.000 4.800.000 0,55 400 10.000 4.000.000 0,2727 200 12.000 2.400.000

Permintaan elastis, penurunan harga menyebabkan TR naik dan kenaikan harga menyebabkan TR turun. Permintaan tidak elastis, penurunan harga menyebabkan TR turun dan kenaikan harga menyebabkan TR naik.

PENGANTAR EKONOMI 72 Bila pada harga 1.000 jumlah yang diminta adalah 4.000, bila pedagang menaikan harga sebesar 1 persen, maka jumlah yang diminta turun 3,67 persen. Sehingga total penerimaan sebesar :

= P 1 % Q 3,67 % sehingga TR = (1.000 (1+1%)) kali (4.000(1-3,67%) = (1.000 x 1,01) x (4.000 x 0,9623) = 1.010 x 3854,8

= 3.893.348

Sebelum harga dinaikan penerimaan total sebesar 4.000.000, dan setelah harga dinaikan 1 persen maka total penerimaan menjadi 3.893.348 atau turun 106.652 satuan.

Sebaliknya bila pedagang menurunkan harga sebesar 1 persen, maka jumlah yang diminta naik 1,8 persen. Sehingga total penerimaan sebesar :

= P 1 % Q 1,8 % sehingga TR = (1.000 (1-1 %)) kali (4.000(1+1,8 %) = (1.000 x 0,99) x (4.000 x 1,018) = 990 x 4.112.720

= 4.031.280

Sebelum harga turun penerimaan total sebesar 4.000.000, dan setelah harga diturunkan 1 persen maka total penerimaan menjadi 4.031.280 atau meningkat 31.280 satuan.

4.5. Jenis Elastisitas Permintaan yang Lain

Selain harga, faktor yang yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang lain dan pendapatan.

Elastisitas Permintaan Silang (Cross Price Elasticity of Demand) adalah perubahan permintaan terhadap suatu barang jika terjadi perubahan harga barang lain.

a) Produk substitusi (substituted product) adalah produk yang saling terkait dimana kenaikan harga satu produk menyebabkan kenaikan permintaan terhadap produk yang lain. Produk A merupakan substitusi produk B. Jika PA naik, maka QB naik

dan sebaliknya. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah positif.

b) Produk komplementer (complement product) adalah produk yang saling

melengkapi dimana kenaikan harga satu produk menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk lain. Contoh kamera dan film. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah negatif.

PENGANTAR EKONOMI 73 c) Produk tidak terkait (unrelated product) adalah produk yang tidak saling

mempengaruhi satu dengan yang lain. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah nol.

Elastisitas Permintaan Pendapatan (Income Elasticity of Demand) adalah perubahan permintaan terhadap suatu barang jika terjadi perubahan penapatan konsumen.

1. Inferior goods adalah produk yang memiliki permintaan menurun, jika pendapatan meningkat. Misalnya produk generik dan layanan bus umum

2. Normal/superior goods adalah produk yang memiliki permintaan dengan korelasi yang positif dengan pendapatan:

Noncyclical normal goods adalah produk yang permintaanya tidak

dipengaruhi oleh perubahan pendapatan. Misalnya bioskop dan rokok

Cyclical normal goods adalah produk yang memiliki permintaan yang sangat

dipengaruhi oleh perubahan pendapatan. Misalnya mobil, rumah dan perjalanan wisata.

Jenis Barang Income Elasticity

Inferior goods εI < 0

Noncyclical normal goods 0 < εI < 1

Cyclical normal goods εI > 1

4.6. Elastisitas Penawaran.

Elastisitas penawaran adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas penawaran suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.

Jenis elastisitas penawaran:

PENGANTAR EKONOMI 74 Q P 0 10 10 10 20 10 30 10 40 10 50 10

b) Penawaran elastisitas tidak sempurna

Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap.

Q P 10 10 10 8 10 6 10 4 10 2 10 0

c) Penawaran dengan elastisitas uniter

Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

PENGANTAR EKONOMI 75 Q P 10 10 8 8 6 6 4 4 2 2 0 0

d) Penawaran tidak elastis

Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak/kurang peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1%.

Q P 10 1000 8 800 6 600 4 400 2 200 0 0 e) Penawaran elastis

Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1%.

PENGANTAR EKONOMI 76 Q P 1000 10 800 8 600 6 400 4 200 2 0 0

4.7. Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran 1. Waktu

Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/penjual untuk menambah jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Jangka waktu sangat pendek

Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya (harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja ± 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis.

b. Jangka pendek

Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.

c. Jangka panjang

Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian, mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis.

2. Daya tahan produk

Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan

PENGANTAR EKONOMI 77 tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.

3. Kapasitas produksi

Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.

PENGANTAR EKONOMI 78 1. Diketahui fungsi permintaan barang x sebagai beriku :

Qx = 75 – 3 Px + Py + 0,1 M Dimana :

Qx : Permintaan barang x

Px : harga barang x

Py : Harga Barang lain

M : Pendapatan

Bila diketahui Px = 10, Py = 10 dan M = 100 Pertanyaan :

a. Carilah Elastisitas harga untuk barang x dan sebutkan jenis barangnya ? b. Carilah Elastisitas harga silang untuk barang x dan y dan sebutkan jenis

barangnya ?

c. Carilah Elastisitas pendapatan untuk barang x dan sebutkan jenis barangnya ?

2. Carilah elastisitas silang dari permintaan antara teh (X) dan kopi (Y) untuk data tabel berikut :

Jenis barang

Keaadaan I Keaadaan II

Harg

a Jumlah Harga Jumlah

Kopi (Y) 300 3000 200 4000

Teh (X) 100 1500 100 1000

Bagaimanakah pengaruhnya terhadap permintaan teh, jika harga kopi naik 25 % ? Jelaskan !

3. Diketahui : fungsi penawaran ; Sx = - 4000 + 2000 Px dan fungsi permintaan;

Dx = 8000 – 1000 Px. Cobalah anda cari kuantitas dan harga

keseimbangannya dan tentukan besarnya elastisitas penawaran dan permintaan pada harga keseimbangan tersebut !

4. Perhatikan table berikut:

TITIK A B C D F G H

Px 6 5 4 3 2 1 0

Qx 0 10.000 20.000 30.000 40.000 500.000 60.000

a. Tentukan elastisitas permintaan dari titik B ke D, dari titik D ke B, dan titik tengah antara B dan D.

b. Tentukan elastisitas permintaan dari titik D ke G, dari titik G ke D, dan titik tengah antara D dan G.

PENGANTAR EKONOMI 79

Dalam dokumen PENGANTAR EKONOMI MIKRO DAN MAKRO (Halaman 64-79)

Dokumen terkait