• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. HTML (Hypertext Makrup Language)

2.3 HTML Format TEXT

2.3.11 ELEMENT HR (Horizontal Rule)

</pre>

2.3.8 ELEMENT CENTER

Element CENTER berfungsi untuk menampilkan teks dengan posisi horizontal ditengah.

Sintaks:

<center>

...

</center>

2.3.9 ELEMENT BASEFONT

Element BASEFONT berfungsi untuk merubah dasar ukuran huruf tampilan dari web browser. Attribute dari element ini adalah size yang merupakan ukuran huruf dengan nilai "1" sampai dengan "7" pixel, atau berupa ukuran relatif ( + atau - ), default nya adalah

"3" pixel. Element ini tidak mempunyai tag penutup.

Sintaks:

<basefont size="pixel">

2.3.10 ELEMENT FONT

Element FONT berfungsi untuk merubah jenis, ukuran dan warna dari tampilan huruf. Element ini mempunyai attribute color untuk merubah warna huruf, face untuk merubah jenis huruf (jika lebih dari satu jenis huruf, harus dibatasi dengan koma), dan size untuk merubah ukuran huruf (pixel).

Sintaks:

<font color="warna" face="font" size="pixel">

...

</font>

2.3.11 ELEMENT HR (Horizontal Rule)

Element HR berfungsi untuk membuat suatu garis horizontal. Element ini tidak mempunyai tag penutup dan mempunyai attribute align untuk menempatkan posisi secara horizontal ("left", "center", "right"), size untuk ukuran ketebalan garis ("pixel"), width untuk ukuran panjang garis ("persen"), dan noshade (garis solid).

Sintaks:

<hr align="left"|"center"|"right" size="pixel" width="persen" noshade>

14 2.4 HTML Daftar Urutan

2.4.1 ELEMENT OL (Orderd List)

Element OL berfungsi untuk membuat nomor daftar urut. Element ini mempunyai attribute yaitu start, dan type. Attribute start berfungsi untuk memberikan nilai awal dari daftar urutan, attributetype berfungsi untuk memilih bentuk daftar urutan yaitu A untuk abjad huruf besar, a untuk abjad huruf kecil, I untuk abjad romawi besar, i untuk abjad romawi kecil, 1 untuk angka decimal (default: start="1" type="1" ). Dalam element OL harus terdapat beberapa element LI.

Sintaks:

<ol start="number" type="A"|"a"|"I"|"i"|"1">

...

</ol>

2.4.2 ELEMENT UL (Unordered List)

Element UL berfungsi untuk membuat daftar tanpa nomor urut (dalam format bullet). Element ini mempunyai attribute yaitu type. Attribute type berfungsi untuk memilih bentuk bullet yang digunakan. Nilai dari pada attribute type ini adalah "circle",

"square" dan "disc" . Dalam element UL harus terdapat beberapa element LI.

Sintaks: nomor urutan dari attribute type.

Sintaks:

<li type="A"|"a"|"I"|"i"|"1"|"circle"|"square"|"disc">

...

</li>

2.5 HTML Tabel

2.5.1 ELEMENT TABLE

Element TABLE befungsi untuk membuat suatu data multidimensi yang terdiri atas

kolom dan baris. Element ini mempunyai attribute

seperti align, bgcolor, border, cellpadding(jarak antara tepi sel dengan isi sel), cellspacing(jarak antara sel), width (lebar tabel), height (tinggi tabel). Element TABLE berisikan element CAPTION, TH, TR dan TD.

15 Sintaks:

<table>

...

</table>

2.5.2 ELEMENT CAPTION

Element CAPTION berfungsi untuk membuat judul dari tabel. Element ini harus berada di dalam element TABLE dan mempunyai attribute align dengan nilai top(judul terletak di atas tabel), danbottom(judul terletak di bawah tabel).

Sintaks:

<caption align="top"|"bottom">

...

</caption>

2.5.3 ELEMENT TR (Table Row)

Element TR mendefinisikan baris pada tabel dan element ini harus berada di dalam element TABLE. Pada element TR terdapat element TH dan TD. Attribute yang terdapat pada element ini adalah align, valign(posisi vertikal), dan bgcolor.

Sintaks:

<tr>

...

</tr>

2.5.4 ELEMENT TH (Table Header) dan TD (Table Data)

Element TH dan TD merupakan informasi pada tabel. TH mendefinisikan isi sel sebagai header sel pada kolom tabel dan datanya tercetak tebal dan dengan posisi ditengah sel. Element TH dan TD ini harus terletak di dalam element TR. Attribute kedua element ini adalah align, valign, bgcolor, colspan, rowspan.

Sintaks:

<th align="left"|"center"|"right" valign="top"|"middle"|"bottom" bgcolor="color"

colspan="number" rowspan="number">

...

</th>

<td align="left"|"center"|"right" valign="top"|"middle"|"bottom" bgcolor="color"

colspan="number" rowspan="number">

...

</td>

16 2.6 HTML Form

2.6.1 ELEMENT FORM

Element FORM berfungsi untuk mendefinisikan form interaktif. Element ini mempunyai attribute yaitu action, dan method. Attribute action berisikan aksi terhadap form yang dikirim (URI) dan attribute method berisikan metode form melakukan proses

2.6.2 ELEMENT INPUT

Element INPUT berfungsi untuk mendefinisikan input yang akan dimasukkan pengguna. Element ini mempunyai attribute yaitu name, size, type, value, checked.

Attribute name mendefinisikan nama dari input kontrol form, attribute size mendefinisikan ukuran teks pada input kontrol, type mendefinisikan bentuk-bentuk input kontrol, value mendefinisikan nilai awal/reset/submit, checked mendefinisikan pilihan terpilih pada type radio/checkbox. Element ini tidak mempunyai tag penutup dan harus berada di dalam element FORM.

Sintaks:

<input name="name" type="text"|"checkbox"|"radio"|"submit"|"reset">

2.6.3 ELEMENT SELECT

Element SELECT berfungsi untuk mendefinisikan opsi pilihan pada form kontrol.

Element ini mempunyai attribute yaitu name, size, multiple(diizinkan banyak pilihan).

Element ini harus berada di dalam element FORM.

Sintaks:

<select name="name" size="number" multiple >

...

</select>

2.6.4 ELEMENT OPTION

Element OPTION mendefinisikan opsi pilihan pada menu SELECT. Element ini mempunyai attribute selected, dan value. Attribute selected opsi terpilih dan attribute value berisikan nilai element OPTION.

Sintaks:

<option selected ="number" >

...

</option>

2.6.5 ELEMENT TEXTAREA

Element TEXTAREA berfungsi sebagai input kontrol form untuk memasukkan teks lebih dari satu baris. Element ini mempunyai attribute yaitu name, cols, rows. Attribute name mendefinisikan nama input kontrol form element textarea, attribute cols mendefinisikan jumlah kolom textarea yang terlihat, dan attribute rows mendefinisikan jumlah baris textarea yang terlihat.

17 Sintaks:

<textarea name="name" ="number" ="number" >

...

</textarea>

2.7 Latihan

Gunakan teks editor Sublime text atau notepade untuk menyunting dan menyimpan script latihan di bawah ini. Untuk melihat hasilnya bukalah file tersebut dengan menggunakan web browser.

Latihan-1

Buatlah nama file : latihan.html

<html>

<head>

<title>Latihan1-1</title>

</head>

<body>

Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga

</body>

Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga :)

</body>

Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga :)

</body>

</html>

Latihan-4

<html>

<head>

18

<title>Latihan1-4</title>

</head>

<body text="red" bgcolor="aqua"

background="./images/image027.jpg">

Belajar bahasa pemrograman web ternyata mudah juga :)

</body>

</html>

catatan:

./images/ = nama direktori file gambar disimpan image027.jpg = nama file gambar

latihan-5

Belajar bahasa pemgrograman web. Dengan mater dasar HTML.

Dan JSP. <br>

<br>Belajar bahasa pemrograman web.<br>Dengan materi dasar HTML.<br>Dan JSP.

Tampilan teks sebelum paragraf.

<p>Tampilan teks paragraf pertama.</p>

<p>Tampilan teks paragraf kedua.</p>

Tampilan teks setelah paragraf.

</body>

<b>Ini teks tercetak tebal (bold)</b><br>

<i>Ini teks tercetak miring (italic)</i><br>

<u>Ini teks tercetak garis bawah (underline)</u>

19

Ini bentuk penulisan preformated text apapun bentuknya tulisan ini akan ditampilkan pada web browser seperti apa adanya, alias yang ditulis

</pre>

Matakuliah TKJ Semester 1:

<ol>

<li>Bahasa Inggris 1</li>

<li>Matematika 1</li>

<li>Jaringan Komputer 1</li>

<li>Konsep Teknologi Informasi</li>

<li>Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi</li>

<li>Perangkat Keras Komputer</li>

<table align="center" border="2" bgcolor="cyan"

cellpadding="5" cellspacing="0" >

<caption align="top"><b>Tabel 1.1</b></caption>

<tr>

20

<table align="center" border="2" bgcolor="cyan"

cellpadding="5" cellspacing="0" >

<td>Rina Hastuti</td>

</tr>

<td>Rahmat</td>

</tr>

</table>

</body>

</html>

21

<FORM METHOD="POST" ACTION=" ">

<H4>FORM</H4>

<INPUT TYPE="text" NAME="var1" SIZE="30" VALUE="Enter your name here.">

<BR><BR>

<B>Are you a student?</B>

<INPUT TYPE="checkbox" NAME="var2">

<BR><BR>

<B>How old are you?</B>

<BR>

<INPUT TYPE="radio" NAME="var3" VALUE="r1">10 – 15

<BR>

<INPUT TYPE="radio" NAME="var3" VALUE="r2">16 – 20

<BR>

<INPUT TYPE="radio" NAME="var3" VALUE="r3">21 – 25

<BR><BR>

<B>Where are you from?</B>

<BR>

<INPUT TYPE="submit" NAME="var4" VALUE="Send">

<INPUT TYPE="reset" NAME="var5" VALUE="Clear">

</FORM>

</body>

</html>

22

BAB 3.

PHP: Hypertext Preprocessing

Pembahasan :

Sejarah PHP, Sintaks PHP, Struktur Kendali, Function, Percabangan dan Perulangan, Array, Get dan Post, PHP dan MySQL, CRUD, latihan.

3.1 Sejarah PHP

Php merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bayak digunakan oleh developer untuk mengembagkan suatu system informasi. Dia antaranya adalah di kalangan Pendidikan, perkantoran, kesehatan, dan lain sebagainya. Secara sederahana PHP adalah Bahasa pemrograman script server-side yang di desain untuk perkembangan web dan juga PHP bias diguankan sebagai Bahasa pemrogrman umum.

Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatatan itu sendiri. PHP bersifat open source sehingga banyak digunakan untuk proyek open source.

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakan PHP/FI dengan perilisan kode sumber ini menjadi terbuka, maka banyak pemrograman yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0 dimana intreperter sudah diimplementasi dengan pemrogrmana C. dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Server web bawaan ditambahkan pada versi 5.4 untuk mempermudah pengembang menjalankan kode PHP tanpa menginstall software server.

Versi terbaru dan stabil dari bahasa pemograman PHP saat ini adalah versi 7.0.16 dan 7.1.2 yang resmi dirilis pada tanggal 17 Februari 2017.

23 3.2 Sintaks PHP

Secara sederhana sintax penulisan PHP sangat simple yaitu :

>?php

//syntax php di letakkan disini …

//kode php di akhiri Degnan titik koma „;‟

?>

Untuk mengetikkan baris code php, maka anda perlu mengapitnya dengan tag <?php dan di akhir dengan ?> karena di luar dari itu php engine tidak menganggapnya sebagai script php, melainkan hanya html biasa. Sebagai contoh kita akan menggunakan php, untuk menampilkan kalimat "Hallo dunia PHP?!" kita cukup membuka notepad, lalu ketikan seperti ini di notepad :

<?php

Echo”Hallo dunia PHP?! “;

?>

Maka akan muncul tampilan seperti berikut ini.

3.2.1 Variable

Dalam pemrograman, variabel adalah suatu lokasi penyimpanan (di dalam memori komputer) yang berisikan nilai atau informasi yang nilainya tidak diketahui maupun telah diketahui. Dalam definisi bebasnya, variabel adalah kode program yang digunakan untuk menampung nilai tertentu. Nilai yang disimpan di dalam variabel selanjutnya dapat dipindahkan ke dalam database, atau ditampilkan kembali ke pengguna.

Nilai dari variabel dapat di isi dengan informasi yang diinginkan dan dapat diubah nilainya pada saat kode program sedang berjalan. Sebuah variabel memiliki nama yang digunakan untuk mengakses nilai dari variabel itu. Jika anda memiliki pengetahuan dasar tentang bahasa pemrograman, tentunya tidak asing dengan istilah variabel. Sama seperti variabel dalam bahasa pemrograman lainnya, variabel dalam PHP digunakan untuk menampung nilai inputan dari user, atau nilai yang kita definisikan sendiri. Namun PHP memiliki beberapa aturan tentang cara penggunaan dan penulisan variabel.

24 3.2.1.1 Aturan Penulisan Variabel

3.2.1.1.1 Penulisan variable harus diawali dengan tanda $

Variable di dalam PHP harus di awali dengan dollar sign atau tanda dollar ($).

Setelah tanda $, sebuah variabel PHP harus diikuti dengan karakter pertama berupa huruf atau underscore (_), kemudian untuk karakter kedua dan seterusnya bisa menggunakan huruf, angka atau underscore (_). Dengan aturan tersebut, variabel di dalam PHP tidak bisa diawali dengan angka. Minimal panjang variabel adalah 1 karakter setelah tanda $.

Berikut adalah contoh penulisan variabel yang benar dalam PHP:

<?php

Dan berikut adalah contoh penulisan variabel yang salah:

<?php

$4ever; //variabel tidak boleh diawali dengan angka $_salah satu; //variabel tidak boleh mengandung spasi

$nama*^; //variabel tidak boleh mengandung karakter khusus: * dan ^

?>

3.2.1.1.2 Variabel dalam PHP bersifat case sensitive

PHP membedakan variabel yang ditulis dengan huruf besar dan kecil (bersifat case sensitif), sehingga $belajar tidak sama dengan $Belajar dan $BELAJAR, ketiganya akan dianggap sebagai variabel yang berbeda. Untuk menghindari kesalahan program yang dikarenakan salah merujuk variabel, disarankan menggunakan huruf kecil untuk seluruh nama variabel.

<?php

$andi="Andi";

echo $Andi; // Notice: Undefined variable: Andi

?>

Dalam contoh di atas, PHP mengeluarkan error karena tidak menemukan variabel $Andi.

3.2.1.1.3 Cara memberikan nilai pada variable

Sama seperti sebagian besar bahasa pemrograman lainnya, untuk memberikan nilai kepada sebuah variabel, PHP menggunakan tanda sama dengan (=). Operator „sama dengan„ ini dikenal dengan istilah Assignment Operators.

Perintah pemberian nilai kepada sebuah variabel disebut dengan assignment. Jika variable tersebut belum pernah digunakan, dan langsung diberikan nilai awal, maka disebut juga dengan proses inisialisasi.

Berikut contoh cara memberikan nilai awal (inisialisasi) kepada variabel:

<?php

$nama = "andi";

$umur = 17;

$pesan = "Saya sedang belajar PHP di duniailkom.com";

25

?>

3.2.1.1.4 Variabel dalam PHP tidak bertipe

Dalam kelompok bahasa pemrograman, PHP termasuk Loosely Type Language, yaitu jenis bahasa pemrograman yang variabelnya tidak terikat pada sebuah tipe tertentu.

Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman desktop seperti Pascal atau C, dimana jika anda membuat sebuah variabel bertipe integer, maka variabel itu hanya bisa menampung nilai angka, dan anda tidak akan bisa mengisinya dengan huruf.

Di dalam PHP, setiap variabel bebas diisi dengan nilai apa saja, seperti contoh berikut:

<?php

$a = 17; // nilai variabel a berisi angka (integer)

$a = "aku"; // nilai variabel a diubah menjadi kata (string) $a = 17.42; // nilai variabel a diubah menjadi desimal (float)

?>

3.2.1.1.5 Variabel system PHP (Predefined Variables)

Predefined Variables atau terjemahan bebasnya Variabel Sistem PHP, adalah beberapa variabel yang telah di definisikan secara sistem oleh PHP, dan kita sebaiknya tidak membuat variabel dengan nama yang sama.

Beberapa contoh Predefined Variables dalam PHP adalah:

$GLOBALS , $_SERVER , $_GET , $_POST , $_FILES , $_COOKIE ,

$_SESSION , $_REQUEST , $_ENV, $php_errormsg,

$HTTP_RAW_POST_DATA, $http_response_header, $argc, $argv,

$this.

Daftar list Predefined Variables tersebut saya ambil dari manual PHP di http://www.php.net/reserved.variables, di dalam manual tersebut juga dijelaskan bahwa mungkin masih terdapat beberapa variabel sistem PHP selain list di atas, hal ini tergantung dengan jenis web server, versi PHP yang digunakan, dan beberapa faktor lainnya. Namun kebanyakan variabel sistem PHP menggunakan tanda $_ pada awal nama variabel, namun tidak selalu.

3.2.1.2 Cara Menampilkan Variabel

Untuk menampilkan nilai atau isi dari variabel, kita tinggal menampilkannya dengan perintah echo atau print, seperti berikut ini:

<?php

$a='Saya Sedang belajar PHP';

$b=5;

print $a;

echo $b;

?>

Hasil yang didapat adalah:

Saya Sedang belajar PHP7

26 3.2.2 Operator

Operator Aritmatika adalah operator matematis yang terdiri dari operator penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, modulus, plus, dan minus.

Didalam PHP terdapat 7 jenis operator aritmatika, berikut ke tujuh operator tersebut:

Nama Operator Contoh Hasil

Positif +$a Nilai Positif dari $a

Kebanyakan operator aritmatika dalam PHP bertipe binary yakni membutuhkan 2 operand, kecuali operator minus (-) dan plus (+) yang merupakan operator tipe unary (hanya membutuhkan 1 operand). Dari ke 7 operator aritmatika dalam PHP tersebut, operator modulus ($a % $b) mungkin terdengar baru. Operator ini menghasilkan sisa hasil bagi dari hasil pembagian. Misalkan 10 % 3, hasilnya adalah 1. Biasanya operator modulus ini digunakan bersama-sama dengan operator pembagian (/).

Berikut adalah contoh kode program, cara penggunaan operator aritmatika dalam PHP:

<?php

echo "$hasil1:"; var_dump($hasil1); // $hasil1:int(-3) echo "<br \>";

echo "$hasil2:"; var_dump($hasil2); // $hasil2:int(8) echo "<br \>";

echo "$hasil3:"; var_dump($hasil3); // $hasil3:float(3.5) echo "<br \>";

echo "$hasil4:"; var_dump($hasil4); // $hasil4:int(10) echo "<br \>";

echo "$hasil5:"; var_dump($hasil5); // $hasil5:float(1.6) echo "<br \>";

echo "$hasil6:"; var_dump($hasil6); // $hasil6:int(2)

?>

Pada kode program diatas, saya menggunakan fungsi var_dump() untuk menampilkan hasil perhitungan, sehingga kita bisa melihat tipe data dari masing-masing variabel.

Dari hasil var_dump(), terlihat bahwa variabel $hasil3 dan $hasil5 bertipe float. Hal ini dikarenakan perhitungan aritmatika pada baris ke-4 dan ke-6 menghasilkan angka desimal, sehingga secara otomatis variabel tersebut tidak dapat ditampung sebagai integer, melainkan harus float. Namun jika hasil operasi matematis tersebut menghasilkan bilangan bulat, PHP akan menyimpannya sebagai tipe data int (integer), seperti variabel $hasil1, $hasil2, $hasil4 dan $hasil6.

27

Pada perhitungan baris ke-6 yaitu persamaan $hasil5=3+8/5-3, hasilnya adalah 1.6.

Hal ini karena operator pembagian memiliki prioritas lebih tinggi daripada operator tambah dan kurang. Operasi 3+8/5-3 dikerjakan oleh PHP sebagai (3+(8/5))-3. Namun untuk hal ini, disarankan menggunakan tanda kurung secara tertulis agar memudahkan dalam membaca alur program, dari pada bergantung kepada aturan prioritas operator PHP.

3.3 Function

Dalam merancang kode program, kadang kita sering membuat kode yang melakukan tugas yang sama secara berulang-ulang, seperti membaca tabel dari database, menampilkan penjumlahan, dan lain-lain. Tugas yang sama ini akan lebih efektif jika dipisahkan dari program utama, dan dirancang menjadi sebuah fungsi. Fungsi (atau Function) dalam bahasa pemograman adalah kode program yang dirancang untuk menyelesaikan sebuah tugas tertentu, dan merupakan bagian dari program utama. Kita dapat membuat fungsi sendiri, atau menggunakan fungsi yang dibuat oleh programmer lain.

Dalam dunia pemograman terdapat istilah „lazy progamming‟ yang artinya bukanlah programmer yang malas. Tetapi, daripada membuat kode program umum dari dasar, kita bisa menggunakan fungsi yang telah dibuat oleh programmer lain. PHP bahkan menyediakan ribuan fungsi bawaan yang tersedia untuk membantu kita dalam merancang program. Menggunakan fungsi dalam teori pemograman sering juga disebut dengan istilah

„memanggil fungsi’ (calling a function). Fungsi dipanggil dengan menulis nama dari fungsi tersebut, dan diikuti dengan argumen (jika ada). Argumen ditulis di dalam tanda kurung, dan jika jumlah argument lebih dari satu, maka diantaranya dipisahkan oleh karakter koma. Setelah memproses nilai inputan, hampir semua fungsi akan memberikan nilai hasil pemrosesan tersebut (walaupun ada fungsi yang tidak memberikan nilai). Cara fungsi memberikan nilainya ini sering disebut dengan „mengembalikan nilai‟ (return a value). Nilai yang dikembalikan oleh sebuah fungsi dapat ditampung ke dalam variabel, atau langsung ditampilkan ke web browser.

Sebuah fungsi dalam memproses data, kadang memerlukan beberapa inputan atau nilai masukan. Inputan inilah yang dimaksud dengan argumen. Sebuah fungsi bisa membutuhkan 1, 2, atau 5 argumen, namun bisa juga tidak memerlukan argumen sama sekali. Parameter adalah sebutan lain untuk argumen. Perbedaannya, parameter merujuk kepada inputan fungsi pada saat pendefenisian fungsi tersebut, dan agrumen adalah sebutan untuk inputan fungsi pada saat pemanggilan fungsi. Kita akan membahas perbedaan Argumen dan Parameter secara lebih dalam pada tutorial selanjutnya, namun pada dasarnya argumen dan parameter merujuk kepada hal yang sama, yaitu inputan kepada fungsi dan kedua istilah ini sering dipertukarkan.

Sebagai contoh, PHP menyediakan fungsi akar kuadrat, yakni sqrt(), berikut adalah cara

Sebagai contoh, PHP menyediakan fungsi akar kuadrat, yakni sqrt(), berikut adalah cara