• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO TENAGA KESEHATAN

4.5 Emphaty dalam kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Cimahi Utara melalui SIMPUS

Indikator terakhir yang peneliti gunakan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan melalui SIMPUS pada proses pendaftaran di Puskesmas Cimahi Utara adalah empati (emphaty). Emphaty merupakan syarat untuk peduli dan memberi perhatian pribadi bagi pelanggan. Fokus perhatian dari empati adalah adanya kepedulian dan perhatian yang tulus dalam memberikan pelayanan dari aparatur kepada masyarakat. Sehingga terjalin hubungan yang kondusif antara aparatur dengan masyarakat dalam hal ini adalah petugas puskesmas dengan pasien. Dengan demikian dalam menilai indikator emphaty, peneliti menggunakan sub indikator adanya perhatian kepada masyarakat dan adanya penjelasan yang tepat terhadap keluhan pasien.

Perhatian terhadap masyarakat merupakan Tugas pokok para aparatur

dalam sehari-harinya dengan memberikan perhatian yang baik kepada para pemakai jasa layanan tidak hanya sekedar melaksanakan tugas dan

kewajiban saja. Dengan perhatian sebagai awalnya memungkinkan proses pelayanan kesehatan khusus dalam proses pendaftaran akan dapat dilaksanakan lebih baik dan memuaskan bagi semua pengguna layanan.

Di puskesmas Cimahi Utara perhatian aparatur kepada masyarakat ditujukan dengan adanya penjelasan-penjelasan yang tepat mengenai cara atau mekanisme dalam proses pendaftaran melalui SIMPUS, dengan begitu membuat masyarakat mengerti dan memahami bagaimana proses pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi khusunya mengenai SIMPUS kemudian ditambah dengan adanya penyuluhan kepada masyarakat yang merupakan wujud perhatian aparatur.

Sub indikator terakhir untuk menilai indikator empati adalah adanya pemberian penjelasan yang tepat terhadap keluhan masyarakat. Keluhan masyarakat ini bisa terkait dengan adanya kesalahan informasi, kesalahan data yang dihasilkan dan lain sebagainya berhubungan dengan adanya kekuranganpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan.

Memberi kejelasan yang tepat merupakan salah satu dari upaya untuk memuaskan masyarakat sebagai pengguna layanan. Untuk itu maka masyarakat akan mengerti dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi aparat dalam menjalankan tugasnya sehingga masyarakat tidak banyak mengeluh dan dapat memaklumi apabila terjadi keterlambatan atau kesulitan yang dihadapi oleh aparat. Kejelasan yang tepat terhadap keluhan pasien terlihat dari adanya penjelasan yang rinci oleh aparatur kepada pasien terkait dengan keluhannya melalui sebagai sistem yang

menangani proses kesalahannya jika terkait dengan data dan informasi yang tidak valid dan akurat yang biasanya disampaikan secara khusus, antara aparatur dengan masyarakatnya disini adalah yang mempunyai keluhan, dimana hal itu dilakukan untuk memperoleh solusi yang tepat dalam mengatasi keluhannya serta adanya persepsi yang sama antara aparatur dengan masyaratnya.

96 

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas mengenai kualitas pelayanan kesehatan melalui SIMPUS di Puskesmas Cimahi Utara pada proses pendaftaran registrasi pasien baru dan pendaftaran kunjungan pasien, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan melalui SIMPUS di Puskesmas Cimahi Utara pada proses pendaftaran registrasi pasien baru dan pendaftaran kunjungan pasien hanya terlaksana secara keseluruhan dari aspek responceveness, assurance, dan empahaty, sedangkan dilihat dari aspek tangibles dan reliability masih terjadi permasalahan atau belum sepenuhnya dilaksanakan secara baik hal ini terkait dengan kelengkapan sarana dan prasarana, terbatasnya jumlah aparatur, biaya, kedisiplinan dan SDM aparaturnya.

Dimana kurang memadainya komputer, kurangnya kedisiplinan aparatur, meningkatnya tarif pelayanan kesehatan dan kemampuan aparatur dalam menjalankan aplikasi SIMPUS menjadi masalah sentral dalam proses pelayanan kesehatan melalui SIMPUS di Puskesmas Cimahi Utara pada proses pendaftaran registrasi pasien baru dan pendaftaran kunjungan pasien. Dengan demikian pelayanan kesehatan melalui SIMPUS di Puskesmas Cimahi Utara pada proses pendaftaran registrasi pasien baru dan pendaftaran kunjungan pasien sudah

berkualitas namun perlu ditingkatkan lagi terutama terkait dengan aspek tangibles dan aspek reliability

5.2 Saran

Mengacu kepada kesimpulan di atas, maka peneliti merekomendasikan saran sebagai berikut:

1. Tangibles di Puskesmas Cimahi Utara harus di benahi terkait dengan sebagai berikut:

a. Adanya kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang dengan penerapan SIMPUS terutama komputernya harus memadai atau sesuai dengan kondisi dan situasi agar tercipta pelayanan kesehatan yang berkualitas

b. Adanya pelatihan untuk setiap aparatur puskesmas mengenai pengenalan SIMPUS dari awal sampai akhir mengenai SIMPUS untuk menunjang penerapan SIMPUS

c. Adanya regulasi yang kuat dan ketegasan seorang pemimpin puskesmas dalam menangani masalah kedisiplinan aparatur. d. Menambah staff puskesmas Cimahi Utara untuk menciptakan

proses pelayanan kesehatan yang cepat

2. Aspek reliability perlu ditingkatkan kembali mengenai masalah biaya atau tarif pelayanan kesehatan, seharusnya tarif untuk suatu pelayanan kesehatan setelah diterapkannya SIMPUS jangan menjadi naik tetapi menjadi gratis karena dengan adanya sistem informasi keperluan administrasi seperti kertas menjadi sedikit.

(Stu Diajuk Cimahi U udi Pada P kan Sebag Utara pada Ilmu PRO FAKU UN Proses Pe Pendafta gai Lapora a Prodi Ilm Politik Un R OGRAM S ULTAS ILM NIVERSITA ndaftaran aran Kunju LAPORAN an Kuliah mu Pemer iversitas K Disusun O REGINA VI 417080 TUDI ILMU MU SOSIAL AS KOMPU BANDU 2011   n Registras ungan Pas N KKL Kerja Lap rintahan Fa Komputer Oleh : OLETA 022 U PEMERI L DAN ILM UTER IND UNG 1 si Pasien sien) angan di akultas Ilm r Indonesi INTAHAN MU POLITI DONESIA Baru dan Puskesma mu Sosial a IK as dan

98 

Anwar, M. Khoirul, Asianti Oetojo S. 2004. SIMDA Aplikasi Sistem Informasi Manajemen bagi Pemerintahan di Era Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Boediono. 1999. Pelayanan Prima. Jakarta: Kawula Indonesia.

Davis, B. Gordon. 2002. Kerangka Dasar SIM:Bagian I pengantar. Jakarta: PPM.

Hasibuan. S. P. Malayu. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara

---. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara

Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep Pelayanan Publik Serta Implementasinya. Bandung: Mandar Maju.

Marhinjanto, Bambang. 1995. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer. Surabaya: Bintang Timur

Moenir, H.A.S. 1995. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ndraha, Talidziduhu. 2000. Ilmu Pemerintahan I dan II. Jakarta : BKU Ilmu Pemerintahan Kerjasama IIP-UNPAD.

---.1997. Metodologi Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Rineka Cipta

Raymond McLeod. 2001. Sistem informasi manajemen. Jakarta: Prehallindo.

Simanjuntak, J. Payaman. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta:LP.FEUI

Sinambela, Poltak, Lijan. 2008. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: PT. Bumi AKsara

________. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Supriatna, Tjahya.1997. Birokrasi Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan. Bandung: Humaniora Utama Press.

Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito

Togar M.simatupang.1995. teori sistem suatu perspektif teknik industri. Yogyakarta: Andi Offset.

Tjiptono, Fandi. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

Triguno, 1997, Budaya Kerja Menciptakan Lingkungan Kondusif Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja, Golden Teravon Press, Jakarta

Winarno, Wing, Wahyu. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : UPP (Unit Penerbitdan Percetakan) AMP YKPN.

B. Dokumen-Dokumen

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)

Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Dokumen terkait