• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.2. Enam Prinsip Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Es Krim

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada pedagang es krim yang menjajakan dagangannya di Kecamatan Medan Petisah, diketahui bahwa ke 6 (enam) prinsip hygiene sanitasi telah dilakukan oleh pedagang es krim di Kecamatan Medan Petisah yang secara rinci disajikan dalam tabel 4.3 hingga 4.8.

4.2.2.1Pemilihan Bahan Es Krim

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada pedagang es krim dalam pemilihan bahan baku es krim dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3

Distribusi Pedagang Es Krim Berdasarkan Pemilihan Bahan Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa terdapat 5 pedagang es krim (62.5%) yang menggunakan bahan pendukung berupa buah dalam pembuatan es krim dan semua buah yang digunakan oleh pedagang dalam keadaan segar. Untuk pemilihan bahan baku

No Kriteria Penilaian Ya Tidak

Jlh % Jlh %

1. Es krim menggunakan bahan pendukung berupa buah 5 62,5 3 37,5

2. Es krim yang menggunakan bahan pendukung berupa buah dalam keadaan

segar

5 62,5 0 0

3. Bahan baku diperoleh dari tempat penjualan yang diawasi oleh pemerintah 8 100 0 0

4. Bahan baku es krim (I) Susu kaleng /bubuk

i. Kaleng/kotak susu tidak dalam keadaan rusak atau bocor. 8 100 0 0

ii. Mempunyai merk dan lebel yang jelas nama pabrik pembuatnya. 8 100 0 0

iii.Sudah terdaftar pada BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dan memiliki nomor pendaftaran.

8 100 0 0

iv.Ada tanda kadaluarsa dan dalam keadaan tidak kadaluwarsa 8 100 0 0

(II) Telur

i. Tampak bersih dan kuat 8 100 0 0

ii. Tidak pecah dan retak 8 100 0 0

iii. Tidak terdapat noda atau kotoran pada kulit 8 100 0 0

iv. Kulit telur kering 8 100 0 0

(III) Agar-agar

i. Kemasan tidak dalam keadaan rusak atau bocor. 8 100 0 0

ii. Mempunyai merk dan lebel yang jelas nama pabrik pembuatnya. 8 100 0 0

iii. Sudah terdaftar pada BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dan memiliki nomor pendaftaran.

8 100 0 0

iv. Ada tanda kadaluarsa dan dalam keadaan tidak kadaluwarsa 8 100 0 0

(IV) Vanili

i. Kemasan tidak dalam keadaan rusak atau bocor. 8 100 0 0

ii. Mempunyai merk dan lebel yang jelas nama pabrik pembuatnya. 8 100 0 0

iii. Sudah terdaftar pada BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dan memiliki nomor pendaftaran.

8 100 0 0

iv. Ada tanda kadaluarsa dan dalam keadaan tidak kadaluwarsa 8 100 0 0

(V). Gula

i. Es krim memakai gula pasir 4 50 4 50

ii. Gula aren/gula merah 0 0 8 100

memenuhi syarat kesehatan, dimana kemasan tidak dalam keadaan rusak atau bocor, mempunyai merk dan lebel yang jelas nama pabrik pembuatnya, sudah terdaftar pada BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) serta tidak dalam keadaan kadaluwarsa. Semua pedagang es krim (100 %) menggunakan bahan baku es krim berupa telur yang memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan untuk bahan baku berupa gula, terdapat 4 pedagang (50%) yang memakai gula pasir dan selebihnya terdapat 4 pedagang (50%) yang menggunakan pemanis buatan yaitu natrium siklamat.

4.2.2.2Penyimpanan Bahan Baku Es krim

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai penyimpanan bahan baku es krim yang dilakukan oleh pedagang es krim dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4

Distribusi Pedagang Es Krim Berdasarkan Penyimpanan Bahan Baku Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

Berdasarkan tabel 4.4, seluruh padagang es krim (100%) menyimpan bahan baku pada tempat yang tertutup, tidak menjadi tempat bersarang/bersembunyi serangga dan tikus juga tidak terlihat /terdapat serangga dan tikus. Hal ini berarti penyimpanan bahan baku es krim oleh pedagang telah memnuhi syarat kesehatan dalam penyimpanan bahan baku.

No Kriteria Penilaian Ya Tidak

Jlh % Jlh %

1. Tempat penyimpanan bahan baku es krim tertutup

8 100 0 0

2. Tempat penyimpanan bahan baku es krim tidak menjadi tempat bersarang/bersembunyi serangga dan tikus.

8 100 0 0

3. Tempat penyimpanan bahan baku es krim tidak terlihat/terdapat serangga dan tikus.

4.2.2.3Pengolahan Es Krim

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai pengolahan es krim yang dilakukan oleh pedagang es krim dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5

Distribusi Pedagang Es Krim Berdasarkan Pengolahan Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

No Kriteria Penilaian Ya Tidak

Jlh % Jlh %

1. Penjamah es krim selalu memakai sarung tangan 1 12,5 7 87,5 2. Menggunakan tutup kepala saat mengolah es

krim

0 0 8 100

3. Menggunakan celemek saat mengolah es krim 0 0 8 100 4. Menggunakan pakaian yang rapi dan bersih 0 0 8 100 5. Tidak menggunakan perhiasan saat mengolah es

krim

0 0 8 100

6. Selalu mencuci tangan sebelum mengolah es krim dan pada saat keluar dari kamar mandi

7 87,5 1 12,5 7. Tidak bercakap-cakap pada saat mengolah es

krim

0 0 8 100

8. Tidak merokok saat mengolah es krim 5 62,5 3 37,5 9. Tidak menangani es krim saat sedang batuk dan

pilek

3 37,5 5 62,5 10. Selalu memelihara kebersihan tangan, rambut,

kuku tangan dan kaki saat menangani es krim

8 100 0 0

11. Peralatan yang digunakan selalu dalam keadaan bersih dan dicuci dahulu sebelum digunakan.

8 100 0 0

12. Tersedia tempat mencuci tangan dan peralatan 5 62,5 3 37,5 13. Peralatan yang dicuci menggunakan air yang

mengalir

4 50 4 50

14. Peralatan yang digunakan tidak gompel dan retak

7 87,5 1 12,5 15. Tempat pengolahan bebas dari lalat dan tikus 3 37,5 5 62,5 16. Lantai dan dinding dalam keadaan bersih 3 37,5 5 62,5 17. Tersedia tempat pembuangan sampah 1 12,5 7 87,5 18. Tempat pembuangan sampah tertutup 0 0 8 100

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa kriteria penilaian dalam prinsip pengolahan es krim belum memenuhi syarat kesehatan yang dilakukan oleh pedagang es krim diantaranya adalah seluruh pedagang es krim (100%) tidak memakai tutup kepala, celemek, pakaian yang rapi dan bersih, selalu bercakap-cakap pada saat mengolah es krim dan tidak mempunyai tempat pembuangan sampah yang tertutup serta tidak menggunakan perhiasan. Terdapat 5 pedagang (62,5%) yang menyediakan tempat untuk mencuci tangan dan peralatan namun hanya 4 pedagang (50%) yang menggunakan air yang mengalir. Jumlah pedagang yang selalu mencuci tangan sebelum mengolah es krim dan pada saat keluar dari kamar mandi serta menggunakan peralatan yang tidak gompel dan rusak adalah 7 pedagang (87,5%), terdapat 5 pedagang (62,5%) yang tidak merokok. Hanya ada 1 pedagang (12,5%) yang menyediakan tempat pembuangan sampah dan memakai sarung tangan saat mengolah es krim. Ada 3 pedagang (37,5%) yang mengolah es krim pada tempat yang bebas dari lalat dan tikus serta lantai dan dinding dalam keadaan bersih juga tidak menangani es krim saat sedang batuk dan pilek

Kriteria dalam penilaian prinsip pengolahan es krim yang telah dilakukan oleh pedagang adalah seluruh pedagang es krim (100%) selalu memelihara kebersihan tangan, rambut, kuku tangan dan kaki saat menangani es krim. Dan selalu menggunakan peralatan dalam keadaan bersih dan dicuci dahulu sebelum digunakan.

4.2.2.4Penyimpanan Es Krim Yang Sudah Jadi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai penyimpanan es krim yang sudah jadi yang dilakukan oleh pedagang es krim dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Distribusi Pedagang Es Krim Berdasarkan Penyimpanan Es Krim Yang Sudah Jadi Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa dalam prinsip penyimpanan es krim yang sudah jadi yang dilakukan pedagang es krim adalah seluruh pedagang es krim (100%) menyimpan es krim dalam tempat tertutup dengan baik dan disimpan pada suhu < 0 0

C. Namun seluruh pedagang es krim (100%) menyimpan es krim dalam tempat yang tidak bersih dan tidak memilik tempat khusus penyimpanan es krim.

4.2.2.5Pengangkutan Es Krim

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai pengangkutan es krim yang sudah jadi yang dilakukan oleh pedagang es krim dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7

Distribusi Pedagang Es Krim Berdasarkan Pengangkutan Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

No Kriteria Ya Tidak

Jlh % Jlh % 1 Tersedia tempat khusus (tong pengangkut es krim)

untuk mengangkut es krim

8 100 0 0 2 Tempat es krim dan alat penyekop/pengambil es

krim dipisah

3 37,5 5 62,5 3 Alat pengaduk dan alat penyekop/pengambil es

krim diletakkan pada tempat yang tertutup

3 37,5 5 62,5 4 Alat pengaduk es krim dan alat

penyekop/pengambil es krim bersih, terhindar dari debu dan larutan es yang mengelilingi wadah es krim

3 37,5 5 62,5

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa kriteria dalam pengangkutan es krim

No Kriteria Penilaian Ya Tidak

Jlh % Jlh %

1. Tersedia tempat khusus (tong es krim) untuk menyimpan es krim

0 0 8 100

2. Tempat dalam keadaan bersih 0 0 8 100

3. Tempat tertutup dengan baik 8 100 0 0

pedagang (100%) menyediakan tempat khusus (tong pengangkut es krim) untuk mengangkut es krim. Dan terdapat 3 pedagang es krim (62,5%) yang memisahkan alat penyekop/pengambil es krim dengan tempat es krim, menyimpan alat pengaduk dan alat penyekop/pengambil es krim pada tempat yang tertutup serta bersih, terhindar dari debu dan larutan es yang mengelilingi wadah es krim.

4.2.2.6 Penyajian es Krim

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai penyajian es krim yang dilakukan oleh pedagang es krim dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Distribusi Pedagang Es Krim Berdasarkan Penyajian Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

No Kriteria Ya Tidak

Jlh % Jlh % 1 Peralatan untuk penyajian dalam keadaan bersih 3 37,5 5 62,5 2 Penyaji menjaga kebersihan anggota tubuhnya saat

menyajikan es krim

8 100 0 0 3 Tangan penyaji tidak kontak langsung dengan es

krim dan bahan jadi pendukung es krim.

1 12,5 7 87,5

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, diketahui bahwa dalam prinsip penyajian es krim yang dilakukan pedagang es krim, kriteria penilaian yang memenuhi syarat kesehatan adalah seluruh pedagang es krim (100%) menjaga kebersihan anggota tubuhnya saat menyajikan es krim. Dan kriteria yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah terdapat 5 pedagang es krim (62,5%) yang menggunakan peralatan dalam keadaan bersih untuk penyajian serta 7 pedagang (87,5%) yang tangannya kontak langsung dengan es krim dan bahan jadi pendukung es krim

Dokumen terkait