• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 4 CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 4 CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan

Akuntansi Grup Critical judgments in applying the Group’s accounting policies

Berikut ini adalah pertimbangan kritis, selain dari pertimbangan yang melibatkan estimasi (lihat di bawah) yang telah dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan yang memiliki dampak yang paling signifikan pada jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian.

Below are the critical judgments, apart from those involving estimation (see below) that management has made in the process of applying the accounting policies and that have the most significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

i. Konsolidasi entitas anak – NGI dan BNR i. Consolidation of subsidiaries – NGI and BNR Grup mengkonsolidasikan beberapa entitas anak

dengan persentase kepemilikan dibawah 50% dengan pertimbangan sebagai berikut:

The Group consolidated certain subsidiaries with percentage of ownership below 50% with consideration as stated below:

 NGI  NGI

Perusahaan memiliki kepemilikan tidak langsung melalui GLDP atas 36,76% saham NGI. GLDP mengkonsolidasikan NGI karena manajemen berkeyakinan bahwa kontrol atas NGI terletak pada GLDP. Bagaimana NGI dioperasikan dan dikelola memberikan GLDP kuasa untuk mengatur kebijakan finansial dan operasional dari NGI dan memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

The Company has 36.76% indirect ownership in shares of NGI through its subsidiary, GLDP. NGI was consolidated into GLDP’s because management believes that control of NGI rests with GLDP. The manner with which NGI is operated and managed gives GLDP the power to govern the financial and operating policies of NGI and obtain benefits from its activities.

 BNR  BNR

Perusahaan mengkonsolidasikan BNR dengan kepemilikan 44,09% dengan pertimbangan bahwa pemegang saham lainnya menyerahkan pengendalian kepada

The Company has 44.09% direct ownership in shares of BNR. BNR was consolidated into the Company because the management obtained the voting right from the other shareholder of

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Keuntungan Pembelian dengan Diskon Bargain on Purchase Seperti diungkapkan dalam Catatan 38, akuisisi

Perusahaan terhadap BNR menyebabkan terjadinya keuntungan pembelian dengan diskon sebesar Rp 265.181.859.783.

As stated under Note 38, the acquisition of BNR by the Company resulted to bargain on purchase of Rp 265,181,859,783.

Akuisisi BNR dilakukan dalam rangka ekspansi usaha, meningkatkan kinerja usaha dan keuangan Perusahaan secara berkesinambungan dan mencari peluang usaha yang memiliki prospek yang cerah dan strategis pada masa yang akan datang. Melihat potensi yang besar dari BNR dan peluang dimana pihak penjual perlu melakukan transaksi penjualan secara satu kesatuan dengan segera, maka Perusahaan memperoleh penawaran nilai akuisisi yang cukup menarik dimana nilai transaksi yang ditawarkan dibawah nilai wajar dari aset dan liabilitas teridentifikasi yang diperoleh.

BNR acquisition was carried out in line with the expansion of business, to improve business performance and financial performance of the Company on an ongoing basis and to seek a business opportunity that has a promising and strategic future. Seeing the enormous potential from BNR and opportunities in which the seller needs to close the sale in a single unit immediately, the Company obtained an attractive acquisition price whereas the value of transaction offered were below the fair value of identifiable assets and liabilities acquired.

Goodwill negatif tersebut terjadi karena nilai wajar aset bersih yang diambil alih melebihi harga perolehan. Goodwill negatif diakui pada laba rugi setelah penilaian kembali nilai wajar aset dan liabilitas teridentifikasi yang diperoleh. Dalam menilai kembali nilai wajar aset bersih yang diakuisisi, khususnya tanah kavling, manajemen membuat penentuan dan pertimbangan atas tujuan pengalokasian penggunaan tanah dan memilih metode penilaian yang sesuai untuk aset tersebut. Nilai wajar ditentukan berdasarkan laporan penilaian independen. Perhitungan pembelian dengan diskon dijelaskan dalam Catatan 38.

The negative goodwill occured because the fair value of net assets acquired exceeds the acquisition price. The negative goodwill is recognized in profit or loss after re- assessment of the fair value of the identifiable assets and liabilities acquired. In reassessing the fair value of the net assets acquired, particularly the parcels of land, management makes a determination and judgment on the intended allocated use of the land, and selecting the appropriate valuation method for the assets. Fair value was determined based on independent appraisal report. The calculation of the bargain on purchase are described in Note 38.

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan

Piutang Impairment Loss on Loans and Receivables

Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 7.

The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Note 7.

Nilai Realisasi Bersih dari Persediaan Aset Real Estat Evaluation of Net Realizable Value of Real Estate Inventories

Evaluasi atas nilai realisasi bersih dari persediaan real estat dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (NRV), mana yang lebih rendah. Untuk menentukan NRV ini, manajemen harus melakukan estimasi perkiraan harga jual persediaan real estat dalam bisnis normal, biaya untuk penyelesaian dan biaya lain yang dibutuhkan untuk melakukan penjualan. Manajemen melakukan penyesuaian dari nilai tercatat aset real estat yang dimilikinya menuju NRV berdasarkan penilaian atas nilai terpulihkan dari aset tersebut. Dalam menentukan nilai terpulihkan aset, manajemen mempertimbangkan apakah aset tersebut mengalami kerusakan, apakah nilai jual mengalami penurunan dan apakah manajemen memiliki rencana untuk tidak melanjutkan proyek real estat terkait. Estimasi harga jual berasal dari harga pasar yang tersedia dan data historis, sementara biaya penjualan pada dasarnya adalah biaya komisi berdasarkan pengalaman sebelumnya. Manajemen juga dapat meminta jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar dari tanah yang belum dikembangkan berdasarkan harga jual terakhir dari properti yang memiliki karakteristik yang sama.

Real estate inventories are valued at the lower of cost or NRV. This requires the management to make an estimate of the real estate for sale inventories' estimated selling price in the ordinary course of business, cost of completion and costs necessary to make a sale to determine the NRV. The management adjusts the cost of its real estate inventories to NRV based on its assessment of the recoverability of these assets. In determining the recoverability of these assets, management considers whether these assets are damaged, if their selling prices have declined and management's plan in discontinuing the real estate projects. Estimated selling price is derived from publicly available market data and historical experience, while estimated selling costs are basically commission expense based on historical experience. Management would also obtain the services of an independent appraiser to determine the fair value of undeveloped land based on the latest selling prices of the properties of the same characteristics.

Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai persediaan aset

real estat sebesar Rp 617.121.077.082. As of December 31, 2013, real estate inventories amounted to Rp 617,121,077,082.

Penurunan Nilai Aset Impairment of Assets

Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.

Testing is performed for the decline in value of asset if there is indication of impairment. The determination of asset’s value in use requires estimates of expected cash flows resulting from the use of the asset (cash- generating unit) and the sale of this asset as well as the appropriate discount rate for determining the present value.

Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.

Although the assumptions used in estimating the value in use of assets as reflected in the consolidated financial statements have been deemed appropriate and reasonable, significant changes in the assumptions would have a material effect on the determination of the amount that can be recovered and consequently, the resulting impairment loss would affect the results of operations.

Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat

indikator penurunan nilai atas aset Grup. Based on management’s assessment, there are no indicators of impairment on the assets of the Group. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Properti Investasi

dan Aset Tetap The estimated economic useful life of Investment Properties and Property and Equipment Masa manfaat setiap properti investasi dan aset tetap

Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi

The useful life of each item of the Group’s investment properties and property, and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible,

tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan

yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. investment properties and property and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets. Nilai tercatat dari properti investasi dan aset tetap

diungkap di Catatan 12 dan 13. The carrying amount of investment properties and property and equipment are disclosed in Notes 12 and 13.

Manfaat Karyawan Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Grup.

The determination of provision for employee benefits is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded provision in future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions may materially affect the Group’s provision for employee benefit.

Nilai tercatat dari liabilitas imbalan kerja dan asumsi

dari aktuaris diungkapkan di Catatan 37. The carrying amount of employee benefit obligations and the actuarial assumption are disclosed in Note 37.

Pajak Penghasilan Income Tax

Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Pajak penghasilan telah diungkapkan dalam Catatan 34.

In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset. Income tax is disclosed in Note 34.

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2013 2012

Rp Rp

Kas 479.396.149 377.381.911 Cash on hand

Bank Cash in banks

Rupiah Rupiah

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 29.840.240.543 18.446.036.147 (Persero) Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 11.489.485.520 5.548.960.984 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.304.442.613 3.377.239.336 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp 3 miliar) 8.540.490.099 13.281.759.397 Others (each below Rp 3 billion)

Dollar Amerika Serikat US Dollar

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 26.375.670.165 3.627.222.629 (Persero) Tbk

Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp 1 miliar) 1.771.041.231 498.650.086 Others (each below Rp 1 billion) Deposito Berjangka - Rupiah Time Deposits - Rupiah

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 34.595.000.000 51.595.000.000 (Persero) Tbk

PT Bank Permata Tbk - 20.371.607.970 PT Bank Permata Tbk Jumlah 116.395.766.320 117.123.858.460 Total

Dana untuk penggantian perlengkapan Fund for replacement of furniture, furnitur dan peralatan (Catatan 6) (24.021.837.531) (23.022.665.306) fixtures and equipment (Note 6) Jumlah 92.373.928.789 94.101.193.154 Total

Suku bunga deposito berjangka Interest rate per annum on

per tahun 7,50% 5,50% time deposits

31 Desember/December 31,

Seluruh saldo bank dan deposito berjangka

ditempatkan pada pihak ketiga dan tidak dijaminkan. All bank balances and time deposits are placed with third parties and not used as collateral. Dana untuk penggantian perlengkapan furnitur dan

peralatan merupakan dana milik hotel The Westin dan hotel Pan Pacific yang dicadangkan sehingga diklasifikasikan sebagai Aset Keuangan Lainnya.

Fund for replacement of furniture, fixtures and equipment represents fund from The Westin Hotel and hotel Pan Pacific Hotel which is funded, hence is classified as Other Financial Assets.

6. ASET KEUANGAN LAINNYA 6. OTHER FINANCIAL ASSETS

2013 2012

Rp Rp

Tersedia untuk dijual Available for sale

Instrumen ekuitas-saham PT MNC Equity instrument-shares PT MNC

Investama Tbk Investama Tbk

30.889.500 saham tahun 2013 dan 30,889,500 shares at 2013 and 73.349.500 saham tahun 2012 13.219.425.738 32.640.527.500 73,349,500 shares at 2012 Reksadana 125.142.935 40.000.000.000 Mutual Fund

Jumlah 13.344.568.673 72.640.527.500 Total Keuntungan (kerugian) yang belum

direalisasi Unrealized gain (loss) on

Efek tersedia dijual -saham (2.716.995.738) 6.968.202.500 Equity instrument - shares Reksadana 251.290.270 329.520.165 Mutual Funds

Jumlah aset keuangan tersedia untuk dijual 10.878.863.205 79.938.250.165 Total available for sale

Dana untuk penggantian perlengkapan Fund for replacement of furnitures, 31 Desember/December 31,

efek tersedia untuk dijual:

2013 2012

Rp Rp

Saldo awal 7.297.722.665 7.620.000.000 Beginning balance

Realisasi atas keuntungan penjualan (2.568.082.700) (7.620.000.000) Realized gain on sale Perubahan nilai wajar efek (7.195.345.433) 7.297.722.665 Change in fair value

Saldo akhir (2.465.705.468) 7.297.722.665 Ending balance

Efek ekuitas tersedia untuk dijual merupakan saham

yang diperdagangkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Equity securities available-for-sale are shares traded in Indonesian Stock Exchange (IDX). Rincian investasi reksadana adalah sebagai berikut: The details of mutual funds are as follows:

Nilai wajar/

NAB/Unit Unit Fair value

Rp

MNC Dana Ekuitas 3.127 101.768 318.193.458 MNC Dana Ekuitas

MNC Dana Lancar 1.046 1.461 1.527.691 MNC Dana Lancar

MNC Dana Likuid 1.816 31.228 56.712.056 MNC Dana Likuid

Jumlah 376.433.205 Total

Reksadana Mutual Fund

31 Desember/December 31, 2013

Nilai wajar/

NAB/Unit Unit Fair value

Rp

MNC Dana Ekuitas 3.238 3.177.041 10.286.395.026 MNC Dana Ekuitas

MNC Dana Lancar 1.000 15.019.475 15.019.475.152 MNC Dana Lancar

MNC Dana Likuid 1.747 8.599.995 15.023.649.987 MNC Dana Likuid

Jumlah 40.329.520.165 Total

Reksadana Mutual Fund

31 Desember/December 31, 2012

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

2013 2012

Rp Rp

a. Berdasarkan langganan a. By Debtor

Pihak berelasi (Catatan 40) Related parties (Note 40) Sewa ruang perkantoran 22.319.055.972 19.948.646.768 Office spaces rental Jasa keamanan dan jasa properti Security and other property

lainnya 6.268.770.736 2.882.213.793 service

Hotel, resor dan golf 419.987.921 - Hotel, resort and golf Lain-lain 1.381.231.850 4.756.400.000 Others

Jumlah 30.389.046.479 27.587.260.561 Total

Pihak ketiga Third parties

Sewa ruang perkantoran 4.445.100.003 10.876.255.744 Office spaces rental Hotel, resor dan golf 35.306.482.259 19.023.392.914 Hotel, resort and golf Jasa keamanan dan jasa properti Security and other property

lainnya 570.067.023 264.292.431 service Jumlah 40.321.649.285 30.163.941.089 Total

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment nilai piutang (798.047.032) - losses on receivables Bersih 39.523.602.253 30.163.941.089 Net

Jumlah piutang usaha 69.912.648.732 57.751.201.650 Total trade accounts receivable 31 Desember/December 31,

2013 2012

Rp Rp

b. Berdasarkan umur b. By age category

Belum jatuh tempo 26.832.610.256 20.359.833.265 Not yet due

Lewat jatuh tempo Past due :

Kurang dari 30 hari 12.928.275.694 8.962.599.267 Under 30 days 31 - 60 hari 11.555.342.625 9.016.732.863 31 - 60 days 61 - 90 hari 3.415.732.351 3.325.912.343 61 - 90 days 91 - 120 hari 2.773.799.561 1.087.413.425 91 - 120 days Lebih dari 120 hari 12.406.888.245 14.998.710.487 More than 120 days Bersih 69.912.648.732 57.751.201.650 Net

31 Desember/December 31,

Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah kecuali sebesar Rp 9.936.396.494 dan Rp 2.123.096.303 masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012 dalam mata uang asing (Catatan 42). Piutang usaha sebesar Rp 50.188.180.000 masing- masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 digunakan sebagai jaminan liabilitas anjak piutang dan utang bank (Catatan 21 dan 40).

All trade receivables are denominated in Rupiah, except for Rp 9,936,396,494 and Rp 2,123,096,303 as of December 31, 2013 and 2012, respectively, which are denominated is foreign currencies (Note 42). Trade receivables amounting to Rp 50,188,180,000 at December 31, 2013 and 2012, respectively, were used as collateral for factoring liabilities and bank loans (Notes 21 and 40).

Tidak terdapat satu pelanggan yang memiliki saldo lebih dari 5% jumlah piutang usaha. Rata-rata periode kredit penjualan dan/atau penyerahan jasa adalah 14 hari.

There is no customer balance constituting more than 5% of the total trade accounts receivable. The average credit period on sales and/or services is

Dokumen terkait