• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Estimasi Harga Pupuk dengan Metode Biaya Produksi

Harga pupuk ditentukan dengan memperhitungkan biaya produksi pupuk. Dalam menentukan biaya produksi diperlukan tahapan proses pengolahan pupuk. Pupuk yang diolah oleh IPAL RSUP H Adam malik melalui tiga proses produksi yaitu uji laboratorium, proses pembuatan dan penyimpanan. Setelah mengetahui tahapan proses pembuatan pupuk, maka biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi pupuk tersebut didata dan dihitung berdasarkan pembagian jenis input yang terdiri dari bahan baku, Fe2Cl3 dan listrik; tenaga kerja langsung; dan overhead. Setelah diketahui biaya total produksi, maka dicari biaya per satuan unit (kilogram) pupuk yang kemudian dijadikan harga pokok produksi pupuk olahan IPAL RSUP H Adam Malik.

6.1.1 Proses Produksi Pupuk Organik

Proses produksi pupuk organik pada IPAL RSUP H Adam Malik melalui tiga tahap yang ditangani oleh teknisi dan laboran IPAL RSUP H Adam Malik. Secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tahap I : Uji Laboratorium (SV 30-test)

Pada tahap ini air limbah pada kolam IPAL diuji. Pengujian pada tahap ini diantara lain pada volume lumpur aktif, kualitas, dan seberapa baik lumpur mengendap. Tes ini cepat, mudah dan harus dilakukan pada setiap layanan untuk memastikan kualitas limbah. Batasan kandungan lumpur adalah diantara 400-500 mg/L air olahan. Apabila kandungan lumpur di dalam air melebihi batas, maka lumpur yang terkandung akan ditarik ke dalam mesin penggiling. Proses penarikan sludge ke mesin penggilingan rata-rata sebanyak dua kali dalam satu bulan.

Tahap II : Pembuatan Pupuk

Tahap ini adalah tahap pembuatan pupuk organik. Sludge yang memiliki kandungan lumpur dia atas 500mg/L akan ditarik ke mesin penggiling. Di dalam mesin penggiling sludge akan dicampur dengan Fe2Cl3

sebagai pengikat lumpur dan mengubahnya menjadi tanah. Proses penggilingan ini akan menghasilkan pupuk dan air. Air yang dihasilkan akan otomatis masuk ke dalam pipa yang langsung disalurkan ke kolam IPAL untuk diolah kembali.

Tahap III : Penyimpanan

Pada tahap ini, pupuk yang telah dihasilkan diangkut ke bak penampungan. Pada bak penampungan ini pupuk baru disimpan. Pupuk yang telah siap untuk dimanfaatkan adalah pupuk yang berusia satu minggu setelah penggilingan. Pada tahap ini belum ada pengemasan sehingga orang yang ingin menggunakan pupuk organik ini harus membawa kemasan penyimpan sendiri.

6.1.2 Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya faktor produksi untuk memproduksi suatu komoditi yang merupakan ilai kesempatan dari penggunaan faktor tersebut untuk kegiatan lainnya. Biaya produksi pupuk olahan sludge IPAL terdiri dari biaya bahan baku, Fe2Cl3, listrik; biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.

6.1.2.1Biaya Bahan Baku, Fe2Cl3, dan Listrik

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli bahan baku utama yang digunakan untuk menghasilkan produk. Pada penelitian ini, rata-rata IPAL mengolah pupuk sebanyak dua kali dalam satu bulan. Bahan baku utama untuk pembuatan pupuk organik olahan IPAL adalah sludge yang langsung dihasilkan dari pengolahan air limbah dan Fe2Cl3. Pemakaian bahan baku bulanan produksi pupuk organik dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Pemakaian bahan baku, Fe2Cl3, dan listrik bulanan produksi pupuk olahan sludge IPAL

No Jenis Bahan Satuan Harga/ Satuan (Rp) Pemakaian/ Produksi Pemakaian/ Bulan Biaya (Rp) 1 Sludge Mg/L 0 0.00 2 Fe2Cl3 (mL) 500.00 500 1 000 500 000.00 3 Tenaga Listrik KwH 789.00 28 56 44 184.00

TOTAL 544 184.00 Sumber: Divisi Kesling RSUP H Adam Malik, 2014

6.1.2.2Biaya Tenaga Kerja Langsung

Perhitungan upah karyawan (teknisi dan laboran) ini dengan menentukan gaji per bulan dilihat dari jabatan masing-masing yang khusus bekerja dalam proses produksi pupuk organik. Penentuan tarif tenaga kerja langsung lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan pimpinan rumah sakit. Biaya tenaga kerja langsung terbagi atas dua jenis pekerja (teknisi dan laboran) dengan tiga jenis biaya gaji (gaji, lembur dan biaya jabatan). Tenaga kerja yang digunakan dalam pengolahan pupuk juga merupakan tenaga kerja yang bekerja di IPAL rumah sakit. Tenaga kerja ini mendapatkan tambahan upah sebesar Rp 1 000 000.00 per bulan. Nilai tersebut yang dihitung sebagai biaya tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja langsung pada pengolahan pupuk organik IPAL dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Pemakaian biaya tenaga kerja langsung bulanan IPAL RSUP HAM No Jenis Pekerjaan Jumlah Pekerja (orang) Gaji (Rp) Total (Rp) 1 Laboran 1 1 000 000.00 1 000 000.00 2 Teknisi 1 1 000 000.00 1 000 000.00 TOTAL 2 000 000.00

Sumber: Divisi Kesling RSUP H Adam Malik, 2014

6.1.2.3Biaya Overhead

Perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode variable costing sehingga biaya overhead yang dihitung hanya biaya overhead

variabel. Penentuan biaya overhead IPAL dilakukan berdasarkan kegiatan di masa lalu dengan memperhitungkan kondisi di masa yang akan datang. Dalam penetapan biaya overhead pabrik, pengelola terlebih dahulu harus membuat anggaran untuk biaya overhead yang akan disusun untuk jangka waktu satu bulan. Biaya overhead pengolahan pupuk organik IPAL RSUP H Adam Malik meliputi biaya-biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya overhead dipengaruhi oleh perbedaan penggunaan unsur- unsur overhead terhadap perubahan volume produksi. Biaya overhead

dalam pengelolaan pupuk olahan sludge adalah biaya perawatan mesin penggiling, biaya bahan bakar dan oli, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya kesejahteraan pekerja. Perawatan mesin penggiling terdiri dari pembersihan serat penyaring air, perawatan pipa mesin dan pembersihan badan mesin untuk menghindari korosi. Biaya bahan bakar dan oli adalah biaya transportasi pekerja untuk kebutuhan pengolahan pupuk dan oli digunakan untuk merawat gear mesin dari korosi. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja pengangkut pupuk ke tempat penyimpanan dan teknisi tambahan apabila ada kerusakan mesin penggiling. Biaya kesejahteraan anggota terdiri dari biaya konsumsi selama bekerja. Unsur-unsur biaya overhead variabel yang ada dalam pengolahan pupuk organik IPAL dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Biaya overhead variabel pupuk organik olahan sludge IPAL RSUP HAM

Biaya Utama Jenis Biaya Biaya (Rp)

Biaya Pemeliharaan 50 000,00

Biaya umum lain-lain Biaya bahan bakar 100 000.00 Biaya operasional 200 000.00 Biaya kesejahteraan pekerja 200 000.00

TOTAL 550 000.00

Sumber: Divisi Kesling RSUP H Adam Malik, 2014

6.1.2.4Penentuan Harga Pokok Produksi

IPAL RSUP H Adam Malik dalam menetapkan harga pokok produksi pupuk organik mengumpulkan semua biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

variabel. Pupuk olahan sludge IPAL diproduksi rata-rata dua kali dalam satu bulan dengan rata-rata produksi sebesar 1 700 kg per produksi. Tabel 19 menggambarkan total biaya produksi pupuk organik per bulan dan harga pokok produksi per satuan kilogram pupuk organik olahan sludge IPAL RSUP H Adam Malik.

Unsur Harga Pokok Biaya per Bulan (Rp)

Biaya bahan Baku 544 184.00

Biaya Tenaga Kerja Langsung 2 000 000.00

Biaya Overhead Pabrik 550 000.00

Harga Pokok Produksi 3 094 184.00

Harga Pokok Produksi Rata-Rata (3400 kg/bulan) 910.05 Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014

Harga pupuk hasil olahan IPAL dengan menggunakan perhitungan harga pokok produksi adalah Rp 910.05 per Kg. Harga ini diperoleh dengan memperhitungkan biaya rata-rata dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Dalam penetapan harga pokok produksi, komponen pengemasan pupuk tidak dimasukkan.

Dokumen terkait