• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 2 Diagram alir kerangka penelitian

NUSA KAMB ANGAN C ILACAP Tlk PENYU

4.2 Pengelolaaan Sumber Daya Udang Jerbung.

4.2.2 Estimasi potensi sumber daya udang jerbung

Sehubungan homoginitas udang jerbung berbeda antara perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat di Ciamis dengan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur di Cilacap dan Gombong, maka untuk mengestimasi potensi sumber daya udang jerbung dibedakan pula antara perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dengan perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur. Hal ini untuk mempermudah didalam didalam pengaturan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya karena estimasi potensi sumber daya udang jerbung merupakan langkah awal dari pengaturan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya udang jerbung di perairan tersebut.

(1) Perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat.

Kegiatan penangkapan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat di perairan Teluk Maurits dilakukan oleh para nelayan Ciamis menggunakan perahu motor tempel dengan alat tangkap trammel net dan juga para nelayan Cilacap yang menggunakan kapal ikan berukuran 11 – 20 GT dengan alat tangkap trammel net. Jumlah kapal ikan trammel net yang berukuran 11 – 20 GT dari Cilacap tersebut selama periode waktu tahun 1998 – 2002 adalah berkisar antara 13 – 18 buah kapal.

Sehubungan ukuran upaya penangkapan yang digunakan adalah kapal standar perahu motor tempel trammel net dari Ciamis, maka jumlah kapal trammel net dari Cilacap sebanyak 13 – 18 buah kapal berukuran 11 – 20 GT tersebut adalah setara dengan 500 – 741 buah perahu motor tempel trammel net standar. Jumlah perahu motor tempel

tempel trammel net standar dari Ciamis yang pada periode waktu tahun 1998 – 2002 tersebut berkisar antara 248 – 263 buah motor tempel, dimana perkembangan jumlah perahu motor tempel trammel net standar ini dapat dilihat pada Tabel 21.

Sehubungan jumlah perahu motor tempel trammel net standar dari Cilacap lebih besar dari pada jumlah perahu motor tempel trammel net standar dari Ciamis pada periode waktu tahun 1998 – 2002 tersebut juga mengakibatkan produksi udang jerbung hasil tangkapan dari kapal ikan trammel net Cilacap di perairan Teluk Maurits lebih besar dari produksi udang jerbung perahu motor tempel trammel net dari Ciamis. Produksi udang jerbung hasil tangkapan di laut kapal trammel net Cilacap diperkirakan berkisar antara 35 – 63 ton setiap tahunnya lebih besar dari pada produksi udang jerbung para nelayan Ciamis pada periode waktu tahun 1998 – 2002 tersebut berkisar 14 –28 ton setiap tahunnya dan perkembangan produksi udang jerbung hasil tangkapan di perairan Teluk Maurits tersebut dapat dilihat pada Tabel 21 dan Lampiran 7.

Tabel 21. Perkembangan perahu motor tempel trammel net standar yang beroperasi di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat(Teluk Maurits) dan produksi udang jerbung pada tahun 1998 – 2002

Tahun Kapal Perahu Produksi Perahu Perahu Produksi

Ikan Motor Udang Motor Motor Udang

Cilacap Tempel Jerbung Tempel Tempel Jerbung

Standar Ciamis Standar

(buah) (buah) ( ton ) (buah) (buah) ( ton )

1998 15 587 50,23 249 249 23,69

1999 13 508 55,90 251 251 28,06

2000 13 509 35,23 248 248 14,17

2001 15 588 35,25 261 261 16,51

2002 18 704 63,36 263 263 22,47

Untuk analisa upaya penangkapan dan udang jerbung hasil tangkapan kapal

trammel net yang beroperasi di perairan Teluk Maurits tersebut dapat dilihat pada Gambar 12 dan Lampiran 8. Berdasarkan hasil analisis produksi udang jerbung per satuan upaya penangkapan dengan jumlah upaya penangkapan yang beroperasi di perairan tersebut didapatkan hubungan linier dengan persamaan :

Y = 0,148492 - 0,000078 X atau c/f = 0,148492 - 0,000078 F

MSY udang jerbung di perairan Teluk Maurits sebesar 70,49 ton dengan upaya penangkapan optimum sebesar 949 buah kapal standar yaitu perahu motor tempel

trammel net dari Ciamis.

Untuk alat tangkap standar digunakan armada penangkapan nelayan Pangandaran Ciamis dikarenakan perairan Teluk Maurits berbatasan langsung dengan wilayah Pangandaran Ciamis, sehingga nelayan Pangandaran Ciamis diprioritaskan untuk menangkap udang di perairan tersebut. Untuk menangkap udang di perairan tersebut para nelayan Pangandaran Ciamis masih menggunakan motor tempel dengan alat tangkap

Udang Jerbung 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0 200 400 600 800 1000 1200 Effort (unit) C P U E (to n /u n it) Udang Jerbung 0 20 40 60 80 100 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Effort (unit) C a tc h (to n )

Gambar 12. Hubungan jumlah kapal dan CPUE kapal trammel net serta produksi udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat (perairan Teluk Maurits).

Untuk analisis upaya penangkapan dan total udang hasil tangkapan kapal trammel net yang beroperasi di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat di perairan Teluk Maurits tersebut dapat dilihat pada Tabel 22 dan Gambar 13 serta Lampiran 7. Berdasarkan hasil analisis produksi total udang per satuan upaya penangkapan dengan jumlah upaya penangkapan yang beroperasi di perairan tersebut didapatkan hubungan linier dengan persamaan :

Y = 0,27297 - 0,000069 X atau c/f = 0,27297 - 0,000069 F

MSY total udang di perairan Teluk Maurits sebesar 269,15 ton/tahun dengan upaya penangkapan optimum sebesar 1972 buah kapal standar yaitu perahu motor tempel

trammel net dari Ciamis.

Tabel 22. Perkembangan perahu motor tempel trammel net standar yang beroperasi di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat(Teluk Maurits) dan produksi total udang pada tahun 1998 – 2002

Tahun Kapal Perahu Produksi Perahu Perahu Produksi

Ikan Motor Total Motor Motor Total

Cilacap Tempel Udang Tempel Tempel Udang

Standar Ciamis Standar

(buah) (buah) ( ton ) (buah) (buah) ( ton )

1998 15 527 140,69 249 249 66,37

1999 13 499 119,17 251 251 59,85

2000 13 534 88,77 248 248 41,18

2001 15 557 111,17 261 261 52,07

2002 18 741 183,61 263 263 55,13

Udang Total 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0 200 400 600 800 1000 1200 Effort (unit) C P U E (to n /u n it) Udang Total 0 50 100 150 200 250 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Effort (unit) C a tc h (to n )

Gambar 13. Hubungan jumlah kapal dan CPUE kapal trammel net serta produksi total udang di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat (perairan Teluk Maurits).

Kapal trammel net dari Nelayan Cilacap dan perahu motor tempel trammel net dari nelayan Ciamis yang beroperasi di perairan Teluk Maurits selama periode waktu tahun 1998 – 2002 berkisar antara 751 – 1004 buah kapal standar yaitu perahu motor tempel

trammel net dari Ciamis ini sudah melebihi upaya penangkapan udang jerbung optimum sebesar 949 buah kapal standar yaitu perahu motor tempel trammel net dari Ciamis, tetapi masih dibawah upaya penangkapan total udang optimum sebesar 1972 buah kapal standar. Demikian pula produksi udang jerbung hasil tangkapan para nelayan Ciamis dan Cilacap yang beroperasi di perairan Teluk Maurits tersebut selama periode waktu tahun 1998 – 2002 berkisar antara 44 – 85 ton sudah melampuai MSY udang jerbung di perairan tersebut sebesar 70,49 ton / tahun, tetapi produksi total udang di perairan tersebut sebesar 41,18 – 66,37 ton juga sudah melampaui MSY total udang sebesar 269,15 ton / tahun.

Sehubungan jumlah upaya penangkapan yang beroperasi di perairan Teluk Maurits selama periode waktu tahun 1998 – 2002 sudah melebihi upaya penangkapan optimum dan juga produksi udang jerbung hasil tangkapan di perairan tersebut sudah melebihi

MSY udang jerbung di perairan tersebut, maka intensitas tingkat pemanfaatan sumber daya udang jerbung di perairan tersebut sudah intensif dan padat tangkap. Situasi ini sangat perlu dikendalikan agar jumlah upaya penangkapan yang ada di perairan Teluk Maurits dan produksi udang jerbung tidak melebihi jumlah upaya penangkapan optimum dan MSY udang jerbung di perairan tersebut.

(2) Perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur.

Untuk kegiatan penangkapan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur dilakukan para nelayan dari Cilacap dan Gombong dengan menggunakan alat tangkap trammel net yang hasilnya didaratkan di daerah Cilacap dan Gombong. Kapal ikan trammel net yang digunakan sebagai kapal standar adalah kapal ikan trammel net yang berukuran 11 – 20 GT karena jumlah kapal ikan trammel net yang berukuran 11

– 20 GT adalah ukuran kapal ikan trammel net yang terbanyak digunakan para nelayan Cilacap dan perkembangan jumlah kapal ikan trammel net standar tersebut dan produksi udang jerbung dapat dilihat pada Tabel 23 dan Lampiran 9.

Tabel 23. Perkembangan kapal trammel net standar yang beroperasi di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur dan produksi udang jerbung pada tahun 1997 – 2002.

Tahun Kapal ikan Produksi Kapal ikan Produksi

trammel net udang jerbung trammel net udang jerbung

Standar dari standar dari

Cilacap Gombong

( buah ) ( ton ) ( buah ) ( ton )

1997 324 554,25 12 21,35 1998 324 420,79 13 17,05 1999 307 318,61 22 22,66 2000 349 319,62 15 14,22 2001 363 311,01 22 19,10 2002 297 313,15 37 39,39

Sumber : Hasil penelitian.

Analisa hasil produksi udang jerbung per satuan upaya penangkapan dengan jumlah upaya penangkapan yang beroperasi di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur dapat dilihat pada Gambar 14 dan Lampiran 10 yang hasilnya didapatkan hubungan linier dengan persamaan sebagai berikut :

Y = 3,8723 - 0,0078 X atau c/f = 3,8723 - 0,0078 F

dan hasil MSY udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur tersebut sebesar 478,05 ton dengan upaya penangkapan optimum sebesar 247 buah kapal standar yaitu kapal ikan trammel net berukuran 11 – 20 GT .

Udang Jerbung 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 320 330 340 350 360 370 380 390 Effort (unit) C P U E (to n /u n it) Udang Jerbung 0 100 200 300 400 500 600 700 0 100 200 300 400 500 Effort (unit) C a tc h (to n )

Gambar 14. Hubungan jumlah kapal dan CPUE kapal trammel net serta produksi udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur

Kapal standar yang digunakan adalah kapal motor berukuran 11 – 20 GT dengan alat tangkap trammel net karena kapal motor ukuran tersebut banyak digunakan oleh para nelayan Cilacap walaupun secara ekonomi pendapatan bersih per trahun dari kapal motor ukuran 11 – 20 GT sebesar Rp. 32.046.000 ,- lebih kecil dibandingkan kapal motor ukuran 21 – 30 GT sebesar Rp. 80.972.000 ,- dan kapal motor berukuran diatas 30 GT sebesar Rp.159.184.000 ,- (Lampiran 11). Digunakan kapal motor trammel net berukuran 11 – 20 GT juga dikarenakan untuk menjaga kelestarian sumber daya udang jerbung di perairan tersebut karena untuk mencegah kapal motor berukuran 21 – 30 GT dan diatas 30 GT beroperasi disekitar pantai.

Untuk analisis upaya penangkapan dan total udang hasil tangkapan kapal trammel net yang beroperasi di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur dapat dilihat pada Tabel 24 dan Gambar 15 serta Lampiran 10. Berdasarkan hasil analisis produksi total udang per satuan upaya penangkapan dengan jumlah upaya penangkapan yang beroperasi di perairan tersebut didapatkan hubungan linier dengan persamaan :

Y = 3,9964 - 0,00439 X atau c/f = 3,9964 - 0,00438 F

MSY total udang di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur sebesar 904,72 ton dengan upaya penangkapan optimum sebesar 454 buah kapal standar yaitu kapal motor berukuran 11 – 20 GT.

Tabel 24. Perkembangan kapal trammel net standar yang beroperasi di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur dan produksi total udang pada tahun 1997 – 2002.

Tahun Kapal ikan Produksi Kapal ikan Produksi

trammel net Total trammel net Total

Standar dari Udang standar dari Udang

( buah ) ( ton ) ( buah ) ( ton ) 1997 289,13 1.139,67 12,44 46,20 1998 307,48 1.090,12 13,16 44,17 1999 296,18 753,40 21,89 53,58 2000 284,20 635,89 15,56 33,63 2001 282,71 520,77 25,33 45,03 2002 285,71 663,46 40,86 90,98

Sumber : Hasil penelitian.

Udang Total 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 320 330 340 350 360 370 380 390 Effort (unit) C P U E (to n /u n it)

Udang Total 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 0 100 200 300 400 500 Effort (unit) C a tc h (to n )

Gambar 15. Hubungan jumlah kapal dan CPUE kapal trammel net serta produksi total udang di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur

Jumlah kapal ikan trammel net yang beroperasi di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur pada periode waktu tahun 1997 – 2002 berkisar antara 329 – 385 kapal standar trammel net yang berukuran 11 – 20 GT sudah melampaui upaya penangkapan udang jerbung optimum sebesar 247 buah kapal standar trammel net berukuran 11 – 20 GT, tetapi masih dibawah upaya penangkapan total udang optimum sebesar 454 buah kapal standar trammel net yang berukuran 11 – 20 GT. Demikian pula produksi udang jerbung hasil tangkapan di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur pada periode waktu tahun 1997 – 2002 berkisar antara 330,11 – 575,60 ton juga sudah melampaui MSY

udang jerbung di perairan tersebut sebesar 478,05 ton / tahun, tetapi tetapi produksi total udang di perairan tersebut berkisar antara 565,80 – 1.185,87 ton juga sudah melampaui

Situasi dengan perkembangan kegiatan penangkapan udang oleh para nelayan Cilacap dan Gombong di perairan di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur sebagaimana diuraikan diatas sudah memberikan tanda bahwa jumlah upaya penangkapan dan produksi udang jerbung hasil tangkapan di perairan perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur sudah melampaui jumlah upaya penangkapan optimum dan MSY perairan tersebut. Berdasarkan situasi perkembangan tersebut dan juga untuk menjaga kelestarian sumber daya udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur, maka tingkat pemanfaatan sumber daya udang jerbung di perairan tersebut sudah padat tangkap dan sangat perlu dikendalikan jumlah upaya penangkapan yang disesuaikan dengan jumlah upaya penangkapan optimum di perairan tersebut sebesar 247 buah kapal ikan trammel net standar yang berukuran 11 – 20 GT.

(3) Perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dan timur

Analisis pemanfaatan udang jerbung dan total udang di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dan bagian timur sudah menunjukan padat tangkat dan perlu dikendalikan jumlah upaya penangkapannya. Hal ini dikarenakan produksi udang jerbung dan total udang di perairan tersebut sudah melampaui MSY dan upaya penangkapan yang ada sudah melampaui upaya penangkapan optimum atau f optimum perairan tersebut, dimana MSY dan f optimal di perairan tersebut dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. MSY dan f optimum perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dan bagian timur.

Bagian Barat Bagian Timur

MSY f opt MSY f opt

( ton / th ) kapal standar* ( ton / th ) Kapal standar**

Udang jerbung 70,49 949 478,05 247

Total udang 269,15 1972 904,72 454

* adalah motor tempel nelayan Pangandaran Ciamis ** adalah kapal motor Cilacap ukuran 11 – 20 GT Sumber : Hasil Penelitian.

MSY udang jerbung untuk perairan Cilacap bagian barat sebesar 70,49 ton / tahun dan untuk perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur sebesar 487,05 ton / tahun, sehingga secara menyeluruh di perairan Cilacap dan sekitarnya didapat MSY udang jerbung sebesar 557,54 ton / tahun. Untuk total udang secara menyeluruh di perairan Cilacap dan sekitarnya didapat MSY total udang sebesar 1.173,87 ton / tahun.

Upaya penangkapan kapal standar di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat adalah motor tempel nelayan Pangandaran Ciamis dengan alat tangkap trammel net dan untuk upaya penangkapan kapal standar di perairan Cilacap bagian timur adalah kapal motor nelayan Cilacap berukuran 11 – 20 GT dengan alat tangkapan trammel net. CPUE

motor tempel Pengandaran Ciamis pada tahun 2002 sebesar 0,09 ton udang jerbung dan 0,21 ton total udang dan CPUE kapal motor Cilacap berukuran 11 – 20 GT sebesar 1,06 ton udang jerbung dan 2,23 ton total udang pada Lampiran-8 dan Lampiran-10. Perbandingan FPI untuk kapal motor Cilacap ukuran 11 – 20 GT dan motor tempel Pangandaran Ciamis adalah 1 : 11,8 untuk udang jerbung dan 1 : 10,6 untuk total udang. Upaya penangkapan optimum atau f optimum secara menyeluruh untuk perairan Cilacap dan sekitarnya adalah :

- f optimum untuk udang jerbung sebesar 247 + (1:11,8x949) = 327 buah kapal motor berukuran 11 – 20 GT.

- f optimum untuk total udang sebesar 454 + (1:10,6x1972) = 640 buah kapal motor berukuran 11 – 20 GT,

Udang hasil tangkapan alat tangkap trammel net di perairan Cilacap dan sekitarnya pada umumnya sebagain besar terdiri dari udang jerbung dan udang dogol sehingga MSY total udang adalah MSY untuk udang jerbung dan udang dogol. Demikian pula untuk f optimum total udang juga untuk udang jerbung dan udang dogol.

MSY untuk udang dogol di perairan Cilacap dan sekitarnya menurut Suman (2004) sebesar 540 ton / tahun dengan upaya penangkapan optimum sebesar 305 unit trammel net aktif mingguan. Untuk kapal motor dengan alat tangkap trammel net yang beroperasi secara aktif selama 1 minggu / trip pada umumnya adalah kapal motor yang berukuran diatas 10 GT, sehingga diasumsikan relatif sama kapal standar yang digunakan yaitu kapal motor berukuran 11 – 20 GT.

Sehubungan untuk besaran nilai MSY dan f optimum untuk udang dogol di perairan Cilacap dan sekitarnya menurut Suman (2004) tersebut diatas relatif masih dibawah besaran nilai MSY dan f optimum untuk total udang di perairan tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa MSY dan f optimum untuk udang dogol di perairan Cilacap dan sekitarnya tersebut masih merupakan bagian MSY dan f optimum untuk total udang di perairan Cilacap dan sekitarnya.

Situasi pemanfaatan sumber daya udang jerbung yang padat tangkap di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dan bagian timur tersebut pada umumnya dikarenakan jumlah upaya penangkapan atau jumlah kapal trammel net yang berlebihan dari Cilacap sebagaimana terlihat pada Tabel 21, 22, 23 dan 24. Hal ini terjadi karena pemahaman prinsip “ open access “ sehingga mengakibatkan tidak adanya kebijakan untuk membatasi jumlah kapal trammel net dari Cilacap yang izinnya diterbitkan Dinas Perikanan Dan Kelautan Propinsi Jawa Tengah.

Upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut menurut Martosubroto (2002) harus ada perubahan pemahaman dari prinsip “ open access “ menjadi prinsip “ stricted access “ sebagai landasan untuk membatasi izin penangkapa n di laut, termasuk izin penangkapan udang di laut. Berdasarkan prinsip “ stricted access “ tersebut Dinas Perikanan Dan Kelautan Propinsi Jawa Tengah menerapkan kebijakan pembatasan izin jumlah kapal trammmel net di perairan Cilacap dan sekitarnya yang disesuaikan dengan jumlah upaya penangkapan yang optimum di perairan tersebut.

(4) Perairan Segara Anakan.

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa perairan Segara Anakan merupakan daerah asuhan udang dan ikan, sehingga besarnya aspek dinamika populasi dari ikan dan udang, termasuk udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dan timur sangat dipengaruhi oleh situasi pemanfaatan udang jerbung di perairan Segara Anakan. Untuk itu lingkup pengaturan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya juga termasuk pengaturan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya udang jerbung di perairan Segara Anakan.

Kegiatan penangkapan udang jerbung di perairan Segara Anakan dilakukan oleh para nelayan dari Cilacap dan Ciamis dengan alat tangkap jaring apong yang menggunakan perahu motor tempel. Jumlah jaring apong pada tahun 1997 – 2000 senantiasa meningkat dari 441 unit jaring apong dengan 147 buah perahu motor tempel pada tahun 1997 dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 1647 unit jaring apong dengan 549 buah perahu motor tempel. Jumlah jaring apong dan perahu motor tempel tersebut pada tahun selanjutnya mengalami penurunan yaitu sebesar 1603 unit jaring apong

dengan 534 buah perahu motor tempel pada tahun 2001 dan 801 buah jaring apong dengan 267 buah perahu motor tempel, dimana perkembangannya dapat dilihat pada Tabel 26 dan Lampiran 12.

Tabel 26. Perkembangan jaring apong dan produksi udang jerbung di perairan Segara Anakan pada tahun 1997 - 2002

Tahun Jumlah Perahu Jumlah CPUE Produksi

Motor Tempel Jaring Apong Udang Jerbung Udang Jerbung

( buah ) ( unit ) ( kg ) ( kg ) 1997 147 441 -- -- 1998 157 471 -- -- 1999 344 1032 -- -- 2000 549 1647 47,6 26.132,40 2001 534 1603 47,6 25.418,40 2002 267 801 33,1 8.837,70

Sumber : Hasil Penelitian.

Jaring apong adalah alat tangkap sejenis jaring pukat yang berbentuk kerucut seperti trawl, dogol, payang dan cantrang sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 20.. Cara pengoperasiannya dengan cara jaring apong apong dipancang menetap pada dasar perairan dengan membentangkan kedua ujung sayap kearah horizontal dan membuka mulut kantong secara vertikal untuk menyaring kolom air yang bergerak karena arus pasang surut.

Jumlah jaring apong dan perahu motor tempel yang mengalami penurunan pada tahun 2001 dan 2002 sebagaimana pada Tabel 26 tersebut juga diikuti dengan penurunan produksi udang jerbung hasil tangkapan di perairan Segara Anakan. Produksi udang jerbung hasil tangkapan di perairan tersebut pada tahun 2000 sebesar 26.132,40 kg mengalami penurunan pada tahun selanjutnya yaitu sebesar 25.418,40 kg pada tahun 2001 dan sebesar 8.837 pada tahun 2002.

Penurunan jumlah perahu motor tempel dan jaring apong pada tahun 2001 dan pada tahun 2002 ini menurut beberapa nelayan yang beroperasi di perairan Segara Anakan dikarenakan pendangkalan dasar perairan Segara Anakan sehingga menyulitkan beroperasinya jaring apong di perairan tersebut. Pendangkalan dan penurunan kedalaman dasar perairan tersebut juga mengakibatkan CPUE jaring apong untuk udang jerbung mengalami penurunan pada tahun 200 dan 2001 sebesar 47,6 kg / tahun dan pada tahun 2002 turun menjadi 33,1 kg / tahun. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan produksi udang jerbung hasil tangkapan jaring apong juga mengalami penurunan sebagaimana terlihat pada Tabel 26 tersebut diatas.

Produktivitas jaring apong yang menurun tersebut diatas tidak hanya CPUE jaring apong untuk udang jerbung tetapi juga untuk CPUE jaring apong secara total sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 12 sehingga mengakibatkan produksi ikan dan udang hasil tangkapan jaring apong di perairan Segara Anakan juga mengalami penurunan. CPUE jaring apong secara total pada tahun 2001 sebesar 35,62 kg / bulan atau 427,43 kg / tahun dan pada tahun 2002 mengalami penurunan menjadi 27,93 kg / bulan atau 355,17 kg / tahun.

Produktivitas atau CPUE jaring apong pada tahun 2001 dan tahun 2002 sebesar 35,62 kg / bulan dan 27,93 kg / bulan tersebut diatas masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan CPUE jaring apong tersebut pada tahun 1987 dan tahun 1988 menurut Naamin (1991) sebesar 15,06 kg / bulan. Berdasarkan data tersebut dapat diasumsikan bahwa CPUE jaring apong dari tahun 1987 / 1988 sampai tahun 2001 masih mengalami kenaikan dari 15,06 kg / bulan naik menjadi 35,62 kg / bulan, tetapi CPUE jaring apong

pada tahun 2002 mulai turun menjadi 27,93 kg / bulan. Penurunan produktivitas jaring apong mulai tahun 2002 menurut beberapa nelayan yang beroperasi di perairan Segara Anakan dikarenakan adanya penurunan kedalaman perairan karena pendangkalan dasar perairan Segara Anakan sehingga menyulitkan beroperasinya jaring apong di perairan Segara Anakan.

Kegiatan penangkapan udang dan ikan di perairan Segara Anakan ini menurut Dudley (2000) akan sangat mempengaruhi produksi udang dan ikan di Perairan Cilacap dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan perairan Segara Anakan adalah merupakan daerah asuhan bagi udang dan ikan yang ada di perairan Cilacap dan sekitarnya. Menurut Zarochman (2003) bahwa penurunan produksi di Perairan Cilacap dan sekitarnya sebagian besar dipengaruhi oleh degredasi lingkungan habitat dan kegitan penangkapan di perairan Segara Anakan sebesar 95,5 % dan pengaruh penangkapan di perairan Cilacap dan sekitarnya hanya sebesar 4,5 %.