9 Manajemen Pengetahuan
11.3 Etika Menuju Keberhasilan Teknologi Informasi
Bagaimana budaya etika dapat diterima di perusahaan? Perusahaan tidak dapat mengerjakan semua pekerjaan tanpa bantuan. Bantuan tersebut berbentuk kode etik dan program pendidikan etika yang dapat menyediakan landasan untuk menerapkan budaya etika dalam perusahaan. Program pendidikan etika dapat membantu mengembangkan kredo perusahaan dan menempatkan program-program etika dengan akurat. Kode Etik dapat digunakan secara langsung atau disesuaikan dulu dengan kondisi perusahaan.
Kode Etik
ACM (Association for Computing Machinery) adalah Organisasi Komputer Profesional pertama di dunia yang didirikan tahun 1947. ACM telah mengembangkan Kode Etik dan Perilaku Profesional dengan 75.000 anggota diharapkan untuk mengikutinya. Ada jugaKode EtikRekayasa Perangkat Lunak
dan Penggunaannya Secara Profesional. Kode etik ini digunakan sebagai
pedoman untuk mengajarkan dan mempraktikan rekayasa perangkat lunak, serta mengatur penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam mengembangkan perangkat lunak.
178
Kode Etik menunjukan lima dimensi utama dari penggunaan komputer, yaitu moral, hukum, kinerja profesional, tanggung jawab sosial, dan dukungan internal.1. Imperatif Moral Secara Umum
1.1 Berperan bagi masyarakat dan kesejahteraan manusia. 1.2 Menghindari kejahatan terhadap orang lain. 1.3 Jujur dan dapat dipercaya dan jujur. 1.4 Berlaku adil dan tidak berlaku diskriminasi.
1.5 Menghormati hak kepemilikan termasuk hak cipta dan hak paten. 1.6 Menghargai hak intelektual.
1.7 Menghormati privasi orang lain. 1.8 Mengormati Kerahasiaan.
2. Tanggung Jawab Profesional yang Lebih Spesifik.
2.1 Bekerja keras untuk mendapatkan kualitas maksimal, efektifitas, dan martabat dalam melakukan pekerjaan profesional.
2.2 Menciptakan dan memelihara kompetensi secara professional.
2.3 Mengetahui dan menghormati hukum khususnya hukum yang berkaitan dengan profesionalisme kerja.
2.4 Meninjau kembali profesionalisme kerja dengan cara yang pantas.
2.5 Melakukan evaluasi secara komprehensif dan menyeluruh terhadap sistem komputer dan dampaknya, termasuk analisis terhadap risiko yg mungkin terjadi.
2.6 Menghormati perjanjian, persetujuan, dan tanggung jawab telah diterima. 2.7 Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang komputer dan konsekuensinya. 2.8 Melakukan Akses terhadap komputer dan sumber daya komunikasi hanya ketika diberi
hak untuk menggunakannya.
3. Bentuk Perintah Kepemimpinan Organisasi
3.1 Menekankan tanggung jawab sosial bagi anggota unit-unit organisasi dan mendorong agar tanggung jawab tersebut diterima secara penuh.
3.2 Mengelola personal dan sumber daya yang ada untuk mendesain dan membangun sistem informasi yang dapat meningkatkan kualitas kerja.
3.3 Mengakui dan mendukung penggunaan komputer dan sumber daya komunikasi milik organisasi secara akurat dan sah.
3.4 Memastikan dan mendukung kebijakan yang melindungi martabat pengguna dan pihak-pihak lainnya terkena dampak sistem komputasi.
3.5 Menciptakan kesempatan bagi anggota organisasi untuk mempelajari prinsip-prinsip dan keterbatasan-keterbatasan sistem komputer.
4. Penyesuaian Kode
4.1 Menegakan dan menyebarkan prinsip-prinsip kode etik.
4.2 Berikan ancaman bagi para pelanggar kode dan nyatakan bahwa pelanggaran terhadap kode ini menunjukan sikap tidak konsisten terhadap keanggotaannya di ACM.
Sistem Informasi Manajemen
179
Kode Etik ACM dan Perilaku Profesional
Perilaku
Moral Tanggung jawab Hukum
Kinerja
Profesional Tanggung jawab Sosial Dukungan Internal Imperatif Moral Secara Umum X X Tanggungjawab Profesional yang Lebih Spesifik X X X X Imperatif Kepemimpinan Organisasi X X
Tabel di atas, menggambarkan bagaimana lima area ini ditentukan oleh tiga bagian utama. Walaupun Kode ACM ditujukan hanya sebagai pedoman bagi anggota ACM, tapi dapat digunakan juga oleh pengguna dan para ahli komputer pada umumnya sebagai pedoman dalam aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan komputer. Kode ACM bisa dilihat pada situs ACM, www.acm.org
Kode Etik Rekayasa Perangkat Lunak Dan Penggunaannya
Kode etik ini melihat pentingnya pengaruh yang dimiliki pembuat dan perancang perangkat lunak terhadap sistem informasi. Dalam kode ini tercantum delapan area utama yang diharapkan dapat mengikuti kode yang ditetapkan. Kedelapan area tersebut adalah:
1. Masyarakat 2. Konsumen dan Pemilik
3. Produk 4. Keputusan
180
7. RekanKerja 8. Diri Sendiri.
Lima dari delapan hal diatas berhubungan dengan pihak-pihak yang menjadi tanggung jawab utama seorang ahli komputer (Masyarakat, Konsumen dan Pengusaha, Manajemen, Pekerjaan, dan Rekan Kerja). Dua hal (Produk dan Keputusan) berhubungan dengan kinerja profesional dan satu hal (diri sendiri) ditujukan untuk perbaikan diri sendiri.
Tabel di bawah menggambarkan fokus tanggung jawab dari kedelapan hal yang disebut di atas.
Kode Etik Rekayasa Perangkat Lunak ACM dan Penggunaannya Secara Profesional
Tanggungjawab
Terhadap Profesional Kinerja Peningkatan Diri
Publik X Konsumen dan Pengusaha X Produk X Keputusan X Manajemen X Profesi X Rekan Kerja X Diri Sendiri X
Sistem Informasi Manajemen
181
Pendidikan Etika Komputer
Program pendidikan formal dalam bidang etika komputer bisa didapat dari berbagai sumber, misalnya dari mata kuliah di perguruan tinggi, program-program profesional, dan program-program-program-program pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak swasta.
Perguruan Tinggi
ACM telah meninjau ulang dan telah menyetujui sistem kurikulum pelajaran komputer yang mencantumkan pelajaran mengenai isu-isu sosial dan professional dalam program pendidikan komputer. Hal ini akan mempunyai pengaruh besar pada kurikulum ilmu komputer dan SIM di berbagai perguruan tinggi dan universitas.
Program Profesional
Asosiasi Manajemen Amerika (AMA) menawarkan program khusus yang membahas subjek-subjek untuk sesuatu yang penting yang berkembang saat ini seperti etika. Lembaga Survei AMA 2002 menemukan bahwa 23 persen responden dari kalangan perusahaan melaksanakan etika sesuai dengan pedoman yang diberikan hanya dalam waktu-waktu tertentu saja, dan 33 persen dari responden sering mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan etika yang telah ditentukan.
Mata kuliah mengenai etika dan hukum dalam teknologi informasi menjadikan mahasiswa siap menghadapi isu-isu tersebut ketika mereka memasuki dunia
Industri. Program-program profesional dan kursus-kursus yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan swasta memungkinkan manajer dan pekerja pada tingkat manapun tetap memelihara kesadaran beretika dan menjaga komitmen walaupun terjadi perubahan-perubahan teknologi disertai perubahan imperative sosial.