• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Penelitian

Dalam dokumen BAB 1 3, Dapus,Lampiran fix (Halaman 59-73)

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

I. Etika Penelitian

Adapun etika penelitian yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: (49)(50)

1. Informed Consent

Informed Consent merupakan lembar persetujuan untuk terlibat dalam penelitian. Informed Consent dimulai dengan pernyataan peneliti untuk menawarkan suatu perjanjian. Tujuan

Informed Consent adalah supaya mengerti maksut dan tujuan penelitian dan mengetahui manfaatnya. Peneliti menjelaskan kepada responden tentang maksut dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin muncul. Apabila responden tidak bersedia, maka peneliti harus bisa menghargai keputusan responden.

2. Anonymity ( Kerahasiaan Identitas)

Anonymity merupakan etika keperawatan sebagai pemberian jaminan dengan tidak memberikan atau mencantumkan nama responden. Peneliti hanya menampilkan nama inisial pada lembar kuesioner.

50

3. Confidentiality (Kerahasiaan Informasi )

Data yang telah diterima oleh peneliti akan dijamin kerahasiaanya, atas semua informasi yang telah didapatkan peneliti.

4. Balancing Harms and Benefits (Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan)

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai prosedur untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat. Apabila intervensi yang diberikan kepada responden menimbulkan cidera maupun stress yang bertambah maka responden tidak diikutsertakan dalam kegiatan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

1. Todingan AA, Mandagi RJM, Mangare JB. Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Manado Town Square 3). J Sipil Statik. 2015;3(6):373–82. 2. Caesario Alam Widjaja S HH and RSA. Sistem Manajemen Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (Studi Kasus Proyek Gedung P1 dan P2 UKP). Universitas Kristen Petra; 2015.

3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Indonesia; 2003.

4. Djatmiko RD. Keselamatan dan Kesehatan Kerja [Internet]. Yogyakarta: Deepublish; 2016.

5. Kementerian Tenaga Kerja. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tentang Ketenagakerjaan Indonesia. Indonesia; 1996.

6. Sopacua E. Akreditasi Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Bul Penelit Sist Kesehat. 9(3):125–33.

7. Stanhope M& JL. Public Health Nursing : Population Centered Health Care In The Community. 9th ed. Missouri: Elseiver Inc; 2016.

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) di Rumah Sakit. In Jakarta; 2007. 9. Occupational Safety and Health Administration. How Safe Is Your

Hospital for Workers? Learn More and Take Action. 2013;(800).

10. Occupational Safety and Health Administration. Worker Safety in Your Hospital. Washingto DC: Occupational Safety and Health Administration; 2013.

11. Orji EO, Fasubaa OB, Onwudiegwu U, Dare FO, Ogunniyi SO. Occupational health hazards among health care workers in an obstetrics and gynaecology unit of a Nigerian teaching hospital. J Obstet Gynaecol [Internet]. 2002;22(1):75–8.

12. Castro, AB de ;Suzane L Sabrera D. Occupational Health and Safety Issues

Among Nurses in the Philippines. NIH PA Author Manuscr. 2009;57(4):149–57.

13. Dewi AKP. Hubungan Tingkat Risiko Postur Kerja dan Karakteristik Individu dengan Tingkat Risiko Keluhan Low Back Pain pada Perawat Bangsal Kelas III di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2015.

14. Demak DLK. Analisis Penyebab Perilaku Aman Bekerja Pada Perawat di RS Islam Asshobirin Tangerang Selatan Tahun 2013. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2014.

15. Spiritia Y. Lembaran Informasi 811--Kewaspadaan Standar. 2014;(17):10560.

16. The Kaiser Daily HIV/AIDS. Petugas kesehatan menghadapi peningkatan risiko kematian akibat HIV dan penyakit lain yang ditularkan melalui darah. 2008;(November):2008.

17. Hasyim H. Manajemen Hiperkes dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (Tinjauan Kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Institusi Sarana Kesehatan). J Manaj Pelayanan Kesehat. 2005;8(2005):61–5.

18. Stone PW, Gershon RRM, Stone PW. Nurse Work Environments and Occupational Safety in Intensive Care Units. Policy, Polit Nurs Pract. 2007;7(4):240–7.

19. Gershon RRM, Stone PW, Zeltser M, Faucett J, Macdavitt K, Chou S. Organizational Climate and Nurse Health Outcomes in the United States :

A Systematic Review. Ind Health. 2007;622–36.

20. Prakasiwi RF. Hubungan Faktor Penentu Perilaku Keselamatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Tertusuk Jarum Suntik pada Perawat di RSD dr. Soebandi Jember. Universitas Jember; 2010.

21. Hariyono, Widodo & Dyah Suryani YW. Hubungan Antara Beban Kerja, Stres Kerja dan Tingkat Konflik dengan Kelelahan Kerja Perawat di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI Kota Yogyakarta. Kesehat Masy. 2009;3(3):25–36.

22. Salawati L, Herry N, Putra A. Analisis Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial di Ruang ICU RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh. J Kedokt Syiah Kuala. 2014;14(3):128–34.

23. Efendy F. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.

24. Effendy N. Dasar - Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Asih Y, editor. Jakarta: EGC; 1998.

25. Tweedy JT. Healthcare Safety for Nursing Personnel. London: CRC Press; 2015.

26. Lundy KS. Community Health Nursing. Second. Canada: Jones and Bartlett Publishers; 2010.

28. Perpustakaan Nasional RI. Undang - Undang Kesehatan dan Praktik Kedokteran. Yogyakarta: Best Publisher; 2009.

29. Departemen Kesehatan RI. Standar Kesehatan dan keselamatan Kerja di Rumah sakit ( K3RS ). Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009.

30. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah Sakit. In Jakarta; 2010.

31. Hamdi AS. Metode Penelitian Kuantitatif : Aplikasi dalam Pendidikan

[Internet]. 1st ed. Anaz A, editor. Yogyakarta: Deepublisher; 2014. 5 p. 32. Gulo W. Metodologi Penelitian [Internet]. Jakarta: Grasindo; 2002. 33. Supranto. Statistik Teori dan Aplikasi. 2nd ed. Jakarta: Erlangga; 2009. 34. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan : Pedoman Skripsi,Tesis dan Instrumen Penelitian

Keperawatan [Internet]. II. Jakarta: Salemba Medika; 2008.

35. Umar H. Metode Riset Bisnis : Panduan Mahasiswa untuk Melakukan Riset

[Internet]. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2003. 137 p.

36. Budiarto E. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat [Internet]. Jakarta: EGC; 2001.

37. Hidayat A. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisi data. Jakarta: Medika Salemba; 2009.

38. Setiadi. Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007.

39. Ircham M. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta: Fitramaya; 2009.

40. A R. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2009.

41. K.I. S. Statistik kesehatan. Yogyakarta: Andi; 2016.

42. Mujono.P D dan. Pengukuran dalam bidang kesehatan. Jakarta: Grasindo; 2007.

43. Surakarta RDM. Profil penghargaan. 2017.

44. FBM T penyusun PSSM. Modul Praktikum Metode untuk Bisnis dan Manajemen. Bandung: Universitas Widyatama; 2007.

45. Malhorta N. BD. Marketing Research : An Applied approach 3rd European

46. Lapau B. Metode Penelitian Kesehatan. II. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; 2013.

47. Situmorang SH. Analisa Data : Untuk Riset Manajemen dan Bisnis

[Internet]. Medan: USU Press; 2010.

48. Budiharto. Metodologi Penelitian Kesehatan Dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan Gigi [Internet]. Jakarta: EGC; 2006.

49. Notoadmojo. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

50. Swarjana IK. Metodologi Penelitian Kesehatan [Internet]. Nastiti I, editor. Yogyakarta: ANDI; 2012. 49 p.

Lampiran 1

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Yth. Bapak/Ibu Responden

Di tempat

Dengan Hormat,

Dengan ini , saya Ruli Rahmawati mahasiswi Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Saat ini saya sedang melakukan penelitian guna menyusun skripsi dengan judul “ Gambaran Penerapan Program

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit ( K3RS ) pada Perawat di RSUD

Tugurejo Semarang “. Penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk menempuh

ujian akhir program sarjana keperawatan. Untuk keperluan ini, saya mohon kesediaan Ibu /Bapak untuk menjadi responden dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner yang terlampir dengan jujur. Partisipasi Bapak / Ibu dalam mengisi kuesioner ini merupakan bantuan yang sangat berharga bagi tercapainya keberhasilan penelitian. Atas kesediaan waktu dan kerjasamanya, saya ucapkan teria kasih dan mohon maaf jika terdapat kesalahan di dalam penulisan.

Semarang,

Yang membuat pernyataan

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN ( INFORMED CONSENT )

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan :

BERSEDIA / TIDAK BERSEDIA

Menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “ Gambaran Penerapan

Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit ( K3RS ) pada Perawat di RSUD Tugurejo Semarang “ oleh Ruli Rahmawati. Saya telah mengerti

penjelasan terkait tujuan dan manfaat penelitian yang telah disampaikan oleh peneliti, sehingga keputusan yang saya ambil bebas dari tekanan maupun paksaan dari pihak manapun.

*coret yang tidak perlu

Semarang, Juni 2017

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3 RS) PADA PERAWAT DI

RSUD TUGUREJO SEMARANG

I. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda cheklist (√) pada salah satu

jawaban yang paling sesuai menurut anda. Penilaian dilakukan berdasarkan skala sebagai berikut:

2 = Dilakukan 1 = Tidak dilakukan

2. Setiap pernyataan hanya memebutuhkan satu jawaban saja. 3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.

4. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/Ibu mengembalikan kepada yang menyerahkan kuesioner.

II. DAFTAR PERNYATAAN

A. KESEHATAN KERJA

No Pernyataan Dilakukan Tidak

dilakukan 1. Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan kesehatan

bagi calon perawat yang akan bekerja di rumah sakit 2.

Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi perawat sekurang-kurangnya dalam kurun waktu 1 tahun.

3. Jika “Ya” pemeriksaan jenis apa yang Karyawan pernah

dapatkan ?

 Pemeriksaan fisik  Tes pendengaran  Pemeriksaan radiologi  Uji kapasitas Paru

(lain-lain,tuliskan) :

4.

Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada perawat yang telah mengalami kecelakaan yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu

5.

Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada perawat yang telah mengalami penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu

6.

Pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada perawat yang berusia di atas 40 (empat puluh) tahun

7.

Pihak rumah sakit melaksanakan penyuluhan tentang SOP kerja, SOP peralatan, SOP penggunaan alat pelindung diri

8. Pihak rumah sakit melaksanakan penyuluhan tentang informasi umum rumah sakit dan fasilitas atau sarana yang terkait dengan K3;

9. Pihak rumah sakit melaksanakan penyuluhan tentang risiko dan bahaya khusus di tempat kerjanya;

10.

Pihak rumah sakit melaksanakan penyuluhan kesehatan kerja secara berkala dan berkesinambungan sesuai kebutuhan dalam rangka menciptakan budaya K3.

11.

Pihak rumah sakit memberikan makanan tambahan dengan gizi yang mencukupi untuk perawat yang dinas malam.

12. Perawat mendapatkan imunisasi rutin sesuai kebutuhan 13. Rumah sakit menyelenggarakan Olah raga, senam

kesehatan dan rekreasi bagi perawat

14. Rumah sakit memberikan pengobatan dasar secara gratis kepada seluruh perawat

15. Rumah sakit menanggung biaya pengobatan untuk perawat yang terkena Penyakit Akibat Kerja (PAK) 16. Rumah sakit menindaklanjuti hasil pemeriksaan berkala

dengan merujuk perawat yang memiliki indikasi penyakit tertentu ke dokter spesialis

17. Rumah sakit menindaklanjuti hasil pemeriksaan berkala dengan pemberian istirahat kerja perawat yang memiliki gangguan kesehatan

18. Rumah sakit menindaklanjuti hasil pemeriksaan khusus dengan pemberian istirahat kerja perawat yang memiliki gangguan kesehatan

19. Rumah sakit melakukan tinak lanjut analisa pemeriksaan kesehatan berkala pada perawat dengan rotasi kerja untuk mengurangi dampak pekerjaannya 20. Rumah sakit melakukan tinak lanjut analisa

pemeriksaan kesehatan khusus pada perawat dengan rotasi kerja untuk mengurangi dampak pekerjaannya

21. Rumah sakit menetapkan secara jelas SOP pelaporan adanya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)

B. KESELAMATAN KERJA

No. Pernyataan Dilakukan Tidak dilakukan

22. Pihak Rumah Sakit membuat rambu-rambu arah dan tanda-tanda keselamatan (APAR, alarm kebakaran, jalur evakuasi, tangga darurat) di setiap sudut/ tempat strategis di rumah sakit 23. Rumah sakit menyediakan Alat Pelindung Diri

(APD) sesuai kebutuhan

24. Semua peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak pakai

25. Rumah sakit telah membuat SOP peralatan keselamatan kerja

26. Rumah sakit selalu melakukan pembinaan terhadap kepatuhan penggunaan peralatan keselamatan dan APD

27. Rumah sakit selalu melakukan pemantauan terhadap kepatuhan penggunaan peralatan keselamatan dan APD

28. Rumah sakit melakukan sosialisasi keselamatan kerja bagi perawat

29. Rumah sakit melaksanakan pelatihan K3 Rumah Sakit kepada petugas K3 Rumah Sakit

30. Rumah sakit melaksanakan sertifikasi K3 Rumah Sakit kepada petugas K3 Rumah Sakit

31. Rumah Sakit melibatkan perawat di dalam perencanaan pengadaan sarana, prasarana dan peralatan keselamatan kerja;

32. Rumah sakit membuat SOP pelaporan, penanganan kejadian nyaris celaka (near miss)

dan celaka.

33. Rumah sakit menyediakan sarana dan prasarana pencegahan kejadian darurat (kebakaran, gempa bumi)

34. Rumah sakit menyediakan sarana dan prasarana penanggulangan kejadian darurat (kebakaran, gempa bumi)

35. Rumah sakit membuat SOP penanggulangan kejadian darurat (kebakaran, gempa bumi)

36. Rumah sakit membentuk tim penanggulangan kejadian darurat (kebakaran, gempa bumi)

37. Rumah sakit melakukan sosialisasi penanggulangan kejadian darurat (kebakaran, gempa bumi)

Dalam dokumen BAB 1 3, Dapus,Lampiran fix (Halaman 59-73)

Dokumen terkait