• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian y an g dilakukan dalam tesis menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah p enelitian y ang berdasarkan temuan-temuannya tidak diperoleh melalui p rosedur statistik atau melalui bentuk hitungan lainny a (Sugiy ono, 2011). Analisis yang digun akan bersif at induktif, bergerak dar i kenyataan, masalah dan fenomen a y ang ada dalam teori hanya sebagai alat bantu untuk memahami realita y ang ada. Penelitian ini bertujuan men ggamb arkan, men gur aikan dan men gan alisis Peran Buday a Organisasi Dalam M eningkatkan Kinerja An ggota DPRD Kota M agelan g. Ir awan (2006) menjelaskan instrumen p engump ulan d ata dalam p enelitian kualitatif y ang sering digun akan adalah melalu i wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi langsung terhadap obyek p enelitian.

B. Definisi Operasional

1. Budaya organisasi adalah pola keyakinan dan nilai-n ilai y ang dip ahami d an

dijiwai (shared) o leh an ggota or gan isasi sehin gga p ola tersebut memberik an

makna tersendiri bagi or gan isasi bersangkutan dan menjadi dasar aturan berp erilaku dalam organisasi (Achmad Sobirin, 2002)

2. Peran buday a or ganisasi sangat besar d alam up aya mencap ai tujuan or gan isasi.

Akan tetap i buday a organisasi ju ga dap at men ghamb at p erkembangan or gan isasi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Berikut ini dikemukak an p eran buday a organisasi terhadap organisasi, an ggota organ isasi, dan mereka y ang berhubun gan den gan or ganisasi. M enurut Wirawan (2008) p eran buday a organisasi dap at ditinjau dari identitas organisasi, meny atukan organisasi, reduksi konflik, motivasi dan kinerja organisasi.

C. S ubyek dan Obyek Penelitian.

Subjek Penelitian adalah 24 oran g y ang merup akan an ggota DPRD Kota M agelan g y ang akan d iwawancara. Objek Penelitian dalam p enelitian in i adalah tentang p eran buday a organisasi dalam men in gkatkan kinerja an ggota DPRD Kota M agelan g. Pen elitian in i men geksplorasi p eran budaya organisasi dalam menin gkatkan kinerja anggota DPRD Kota M agelan g, berkaitan den gan tugas p elay anan kep ada masy akat. Penelitian ju ga men gan alisis p eran buday a organisasi dalam men ingk atkan kinerja an ggota DPRD Kota Magelan g. Selanjutny a diidentifikasi p ermasalahan dari hasil wawancara dari para anggota.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi p enelitian dilaksanakan di DPRD Kota M agelan g yang beralamat di Jl. Sarwo Edhie Wibowo No. 2 Magelan g, sedangkan waktu penelitian mulai bulan Juni samp ai dengan Agustus 2016.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

E. S umber Data Penelitian.

Data y ang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari sumb er p rimer (diperoleh lan gsung dar i objek yang diteliti) yang berasal dari observasi, d an hasil

wawancara mend alam (depth interview) berdasark an p edoman wawancara (interview

guide). Narasumber y ang diwawancarai an ggota DPRD Kota M agelan g. Dalam

p engump ulan data p rimer p eneliti menggunakan p edoman wawancara untuk memp eroleh jawaban dan infor masi yang lebih mendalam. Pen gump ulan data skunder yaitu p eneliti melakukan studi literatur/dokumentasi terhadap sumber-sumber tertulis dari b ahan k ep ustakaan, dokumentasi, hasil p enelitian, koran, internet dan lainnya y ang berkaitan dengan p eran buday a organisasi dalam meningkatkan kinerja anggota DPRD Kota M agelang.

F. Metode Analisis Data

Prosedur p enelitian menjelaskan mengenai tahap an-tahap an y ang akan dilakukan untuk memp eroleh sumber d ata sesuai den gan metode atau d esain p enelitian y ang telah ditulis oleh p eneliti sebelumny a. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Kualitatif

Prosedur p enelitian mengenai peran buday a organisasi d alam menin gk atkan kinerja an ggota p ada DPRD Kota Magelang y ang d ibagi menjad i tiga bagian yaitu: p rosedur p engump ulan data, analisis dan interprestasi data.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

a. Prosedur pengumpulan data

Dalam p enelitian kualitatif ini, p eneliti men gamb il data d ari DPRD Kota M agelang dan wawancara p ara anggota serta dokumentasi y ang diambil.

b. Analisis dan Interprestasi Data

Rossman dan Rallis (1998) dalam Cr eswell (2010) mendeskrip sikan bahwa Analisis data merup akan p roses berkelanjutan y ang membutuhkan refleks i secara terus-menerus terhadap data, mengajukan p ertany aan analisis, dan menulis catatan singkat sep anjan g melakukan p enelitian. Hal ini d ap at diartikan bahwa analisis data kualitatif dap at melibatkan p roses p engump ulan data, interprestasi dan p elap oran hasil secara serentak bersama-sama. Bo gdan dan Biklen (1982) serta Irawan (2006) menjelaskan bahwa analisis data adalah p roses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip interview, catatan lap angan dan bahan lain yang didap atkan y ang kesemuany a dikump ulkan untuk meningk atkan pemahaman d an membantu untuk p resentasikan kep ada orang lain.

Pada p roses analisis data dilakukan secara bersamaan den gan p engump ulan data dalam p enelitian kualitatif. Peneliti berp edoman kep ada model analisis interaktif M iles dan Huberman (1992) dalam Sugiy ono (2011). M odel interaktif ini terdiri dari tiga hal utama yaitu :

1) Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai p roses p emilihan, p emusatan perhatian p ada pada p eny ederhanaan, p engabstrakan, dan transformasi data “kasar”

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

y ang muncu l d ari càtatan-catatan tertulis di lap angan. Seb agaimana kita ketahui, reduksi data, b erlan gsun g terus-men erus selama p royek y ang berorientasi kualitatif berlan gsung. Sebenarny a bahkan seb elum data benar-benar terkump ul, antisip asi ákan ad any a reduksi data sudah tamp ak waktu p enelitiny a memutuskan (acap kali tanp a disadari sep enuhny a) keran gka konsep tual wilay ah p enelitian, p ermasalahan p enelitian, dan p endekátan pengump ulan data y ang mana y ang dip ilihny a. Selama p engump ulan data berlan gsung, terjadilah tahap an reduksi selanjutny a (membuat ringk asan, men gkod e, menelusur tema, rnembuat gu gus-gu gus, membuat p artisi, menulis memo). Reduksi data/proses-transformasi ini berlanjut terus sesudah p enelitian lapan gan, samp ai lap oran akh ir len gkap tersusun.

2) Peny ajian Data

Alur p enting yang kedua d an kegiatan an alisis adalah p eny ajian data. M iles dan Huberman membatasi suatu “p enyajian” sebagai sekump ulan informasi tersusun yang member i kemungk inan ad any a p enarikan kesimp ulan dan p en gamb ilan tindakan. B eranek a p eny ajian

y ang dap at ditemukan dalam kehidup an sehari-har i mulai dati alat

p engukur bensin, surat kabar, sampai lay ar komputer. Dengan melih at p eny ajian-p eny ajian kita akan d ap at memahami apa y ang sed an g terjadi dan ap a y ang harus dilakukan lebih jauh men gailalisis ataukah men gamb il tindak an berd asarkan atas p emahaman y ang did ap at dan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

p eny ajian-p eny ajian tersebut. Dalam p elaksanaan p enelitian Miles dan Huberman y akin bahwa p eny ajian-peny ajian y ang lebih balk merup akan suatu cara y ang utama b agi analisis kualitatif yang v alid. Peny ajian-p eny ajian y ang dimaksud meliajian-p uti berbagai jen is matriks, gr afik,

jarin gan, dan bagan. Semu anya dirancan g guna men ggabun gkan

informasi y ang tersusun dalam suatu bentuk y ang padu dan mud ah dir aih, dengan demikian seoran g pengan alisis dap at melihat apa y ang sedan g terjadi, dan men entukan ap akah menar ik kesimp ulan y ang ben ar ataukah terus melan gkah melakukan analisis y ang menurut saran y an g dik iaskan oleh peny ajian sebagai sesuatu y ang mungkin berguna.

3) M enarik Kesimp ulan/ Verifikasi

Kegiatan analisis ketiga y ang p enting adalah menar ik kesimp ulan dan verifikasi. Dari p ermulaan p engump ulan data, seorang p engan alisis kualitatif mulai mencar i arti bend a-benda, mencatat keteraturan. p enjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mun gk in, alur sebab-akibat, dan p rop osisi. Peneliti y ang berkompeten akan menan gani kesimp ulan-kesimpulan itu dengan lon ggar, tetap terbuka dan skep tis, tetapi kesimpulan sudah dised iakan, mu la-mu la b elum jelas, namun d en gan meminjam istilah kiasik dan Glaser d an Strauss (1967) kemud ian meningkat menjad i lebih rinci dan men gakar d en gan kokoh. Kesimp ulan-kesimpulan “final” mun gkin tidak muncul sampai p engump ulan data

berakhir, tergantung p ada besarny a kump ulan - kump ulan catatan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

lap angan, p engkodeanny a, p eny imp anan, dan metode pencarian u lan g y ang digun akan, kecakap an p eneliti, dan tuntutan-tuntutan p emberi dana, tetap i seringkali kesimp ulan itu telah d irumuskan seb elumny a sejak awal, sekalipun seoran g peneliti meny atakan telah melanjutkanny a “secara induktif”. Penarikan kesimp ulan, dalam p andan gan M iles dan Huberman, hany alah sebagian dan satu kegiatan dan konfigur asi y ang utuh. Kesimp ulan-kesimp ulan ju ga diver ifikasi selama penelitian b erlan gsun g. Verif ikasi itu mungkin sesingkat p emikiran kembali y ang melintas dalam p ikiran p enganalisis selama ia menulis, suatu tinjauan ulang p ada catatan-catatan lap angan, atau mun gkin menjadi begitu seksama dan memakan tenaga den gan p eninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengemb an gkan “kesep akatan intersubjektif,” atau juga up ay a-up ay a y ang luas untuk menemp atkan salinan suatu temuan dalam sep erangkat data y ang lain. Sin gk atny a, makna-makn a y ang muncul dan data harus diuji keb enarannya, kekokoh anny a, dan k ecocokannya, y akni y ang merup akañ validitasnya. Jika tidak demik ian, y an g dimiliki adalah cita-citá y ang men arik men genai sesuatu y ang terjadi d an yang tidak jelas kebenaran dan kegunaanny a.

Proses kegiatan tersebut di atas saling berkaitan satu dengan y ang lainny a baik p ada sebelum, selama d an sesudah p engump ulan d ata. Proses analisisny a dilakuk an secara beru lan g-ulan g, terus-menerus dan b erkelanjutan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Penyajian data Pengum pula n data Penarikan kes impulan / verifikas i Reduks i data

Selanjutny a kegiatan tersebut akan berhenti p ada saat p enulisan akhir dar i lap oran p enelitian selesai.

Gambar 3.1. M odel Analisis Interaktif Miles & Huberman Sumber : Sugiy ono (2011)

2. Analisis SWOT

Analisis SWOT ini untuk men getahui upay a p eran buday a organisasi dalam meningkatkan kin erja an ggota p ada DPRD Kota M agelan g. Dalam p eny ajian data ju ga dilakukan analisis SWOT. M enurut Freddy Rangkuti (2009: 18) Analisis SWOT adalah identifik asi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi or ganisasi. Analisis ini didasark an pada lo gik a y ang d ap at

memaksimalkan kekuatan (Streng ths) dan peluan g (Opportunities), namun secar a

bersamaan dap at meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman

(Threats). Proses pengambilan kep utusan strategis selalu berk aitan den gan p engemban gan misi, tujuan, strategi, dan keb ijakan or gan isasi. Den gan demikian

p erencanaan strategis (strategic planner) harus men ganalisis faktor-faktor

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

strategis organisasi (kekuatan, kelemah an, peluang, dan ancaman) dalam kondisi y ang ada saat ini, y ang kemudian dianalisis dalam matriks sep erti dibawah ini :

Tabel 3.1 M atriks SWOT

Strength Weakness

Op p ortunity Strategi SO

Cip takan strategi y ang

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan p eluang

Strategi WO

Ciptakan Strategi y ang

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan p eluang

Threath Strategi ST

Cip takan strategi y ang

menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Ciptakan strategi y ang

meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Freddy Rangkuti (2009)

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

BAB IV

HAS IL DAN PEMBAHAS AN

A. Deskripsi Data

1. Profil DPRD Kota Magelang

DPRD Kota M agelan g merup akan lembaga Perwakilan R aky at Daerah y an g berkedudukan sebagai p eny elenggara p emerintahan daerah bersamasama p emerintah daerah Kota M agelan g. DPRD Kota Magelang terdir i atas anggota p artai p olitik p eserta p emilihan umum yang dipilih berdasarkan p emilihan umum.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undan g-Undan g nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, dan peraturan p emerintah nomor 16 tahun 2010 tentang p edoman p eny usunan peraturan DPRD tentang tata tertib serta p eraturan DPRD Kota Magelan g no mor 01 tahun 2010 tentang tata tertib DPRD Kota M agelang Pasal 35 Ay at (1) meny ebutkan bahwa DPRD terdiri atas :

a. Fraksi-fraksi

b. Alat kelengkap an

c. Sekretariat

DPRD Kota M agelan g ber alamat di Jl. Jend. Sarwo Edhie Wibowo No.2, M agelan g, M ertoyudan, Magelang, Jawa Ten gah 56172, den gan an ggota d ewan hasil p emilu anggota legislatif, 9 Ap ril 2014, terdiri atas :

a. PDI Perjuangan sejumlah tujuh orang,

b. Partai Golkar sejumlah 4 orang,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

c. Partai Demokrat sejumlah 3 orang,

d. PKS sejumlah 3 orang,

e. Partai Gerinda sejumlah 2 orang,

f. Partai Hanura sejumlah 2 orang,

g. Partai Nasdem sejumlah 2 orang,

h. PKB sejumlah 2 orang, dan

i. PAN sejumlah orang.

Sedan gk an visi, misi, tujuan, sasar an, kebijakan DPRD Kota Magelan g adalah sebagai berikut :

Visi :

“Terwujudny a Pelay anan Prima Fasilitasi DPRD secara Profesional dan Prop orsional”.

M isi :

a. M emfasilitasi lembaga DPRD di bidang administrasi dan keuangan

b. M emelihara hubungan kerja y ang kondusif antara lembaga DPRD dengan

eksekutif dan masy arakat. Tujuan :

a. M ewujudkan sumber day a manusia y ang p rofesional

b. Tercapainy a kinerja lembaga legislatif y ang resp onsive

Sasaran :

a. Terfasilitasinya lembaga DPRD

b. Terwujudny a ketatalaksanaan y ang efektif efisien

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

c. Terwujudny a Peningkatan kemamp uan sumber daya manusia

d. Terwujudny a keuangan y ang akuntabel

e. Terserap ny a asp irasi masy arakat

Kebijakan :

a. M eningkatkan kualitas ap aratur dalam p elayanan lembaga DPRD

b. M ewujudkan lingkungan kerja y ang kondusif

c. M eningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber day a ap aratur

d. M eningkatkan sistem p erencanaan, pelaksanaan dan control y ang op timal

2. Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Anggota DPRD

Kota Magelang

Buday a DPRD Kota Magelang p ada dasarny a mewakili norma-nor ma p erilaku yang diikuti oleh p ara anggota DPRD Kota Magelang, Nilai-nilai buday a DPRD Kota M agelan g merup akan p edoman atau kepercay aan y ang dip ergunak an oleh DPRD Kota M agelan g untuk bersik ap jika berhad ap an dengan p elaksanaan tugas sebagai Wakil Rakyat.

Peran Buday a Organisasi Dalam M eningkatkan Kinerja Anggota DPRD Kota M agelan g dalam penelitian in i didasarkan p ada teori Wirawan (2008) y aitu Identitas Organisasi, M enyatukan organisasi, Reduksi Konflik, Motivasi Dan Kinerja Organisasi den gan meminta p endap at 24 anggota DPRD Kota Magelang p ada kesemp atan wawancara pada tanggal 11 Agustus 2016 dan hasilny a ad alah sebagai berikut :

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

a. Identitas organisasi

Buday a organ isasi DPRD Kota M agelan g b erisi satu set karakteristik y ang melukiskan or ganisasi dan memb edakanny a den gan or gan isasi y ang lain. Buday a DPRD Kota Magelang menun jukkan identitas organisasi kep ada oran g dilu ar organ isasi. Identitas organisasi y aitu sebagai wakil raky at mempuny ai identitas organisasi y aitu simbol dilihat berdasarkan :

2) Pakaian atau Dress Code y aitu Pakaian Dinas Harian ( PDH), Pakaian Sip il

Harian (PSH) dan Pakaian Sip il R esmi (P SR) y an g dik enakan oleh seluru h anggota dewan. Seragam y ang digunakan tidak ada y ang membed akan antar a p imp inan maup un anggota. Pakaian in i membentuk buday a kerja y an g p rofesional dalam memp erjuangkan amanat rakyat.

3) Lambang

Lamban g DPRD Kota Magelang menggun akan Lamb an g Kota Magelan g y ang mempuny ai arti :

a) Padi dan kap as berarti kemakmuran, cukup sandang dan p angan.

b) Paku di atas simp ang tiga berarti:

- Paku menggambarkan Gunung Tidar sebagai p akuning Pulau Jawa.

- Simp an g tiga menggamb arkan letakny a dip ertemukan dari tiga jurusan

y aitu Semarang, Purworejo dan Yogy akarta.

c) Bintang besar d i tengah-tengah berarti raky at Magelan g b er-Pancasila

atau raky at Magelang ber-Ketuhanan Yang M aha Esa.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

d) Top i baja di atas buku ber arti adanya p endidikan ABRI, Kota M iliter dan merupakan p usat p endidikan umum.

e) Warna dasar ada 5 y aitu Hijau, Merah Tua, Putih, Kuning Emas dan

Hitam y ang berarti:

- Hijau: Lambang kesuburan dan kemakmuran.

- M erah Tua: Lambang keberanian/revolusioner.

- Putih: Lambang kesucian/kejujuran/kebersihan.

- Kuning Emas: Lambang keagungan/kebahagiaan.

- Hitam: Lambang keadilan, kuat/sentausa (langgeng).

f) Bambu runcing diatas dasar merah tua berarti keberanian dan kekuatan

raky at, berdasarkan sejarah p erjuangan raky at dalam mengusir Belanda, Inggris d an Gurkha dalam r evolusi fisik y ang d iwarisiny a dari p erjuan gan Pangeran Diponegoro.

g) Padi berjumlah 17 butir berarti tanggal 17.

h) Kap as berjumlah 8 pucuk berarti bulan 8 atau Agustus.

i) Dua buah bambu runcin g, yang satu beruas emp at dan yang lain beruas

lima berarti tahun 1945.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Lambang Kota Magelang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Lambang Kota M agelang Sumber : Profil DPRD Kota Magelang

M enurut narasumber men genai p eran buday a organisasi dalam menin gkatkan k inerja an ggota DPRD Kota M agelan g berdasark an id entitas organisasi adalah:

Resp onden 1 : Identitas organisasi organisasi berperan da lam

meningkatkan kinerja misalnya dari nama organisasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sudah memuat arti sebagai wakil rakyat, berarti anggota dewan harus mampu menunjukkan kinerjanya demi kesejahteraan rakyat didaerah tugasnya

Resp onden 2 : Ya berperan

Resp onden 3 : Dari identitas seragam mengingatkan bahwa sebagai wakil

rakyat harus bekerja profeesional

Resp onden 4 : Berperan sebagai identitas wakil rakyat yang profesional

apabila meliha t iden titas nama, seragam dan bangunan kantor kedinasan

Resp onden 5 : Dari lambang DPRD Kota Magelang yang menggunakan

lambang kota magelang mengandung arti bahwa kota Magelang merupakan kota perjuangan mengusir Belanda maka diharapkan anggota dewan yang bertugas juga mau berjuang demi rakyat

Resp onden 6 : Sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sehingga harus

melakukan yang terbaik bagi rakyat d i Kota Magelang yang diwakilinya

Resp onden 7 : Ya sangat berperan dalam meningkatkan kinerja

Resp onden 8 : Berperan dalam meningkatkan kinerja sebagai wakil

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

rakyat yang bisa dipercaya

Resp onden 9 : Ya berperan bila menilik dari identitas lambang Kota

Magelang yang dipakai sebaga i lambang DPRD Kota magelang bahwa kota Magelang adalah kota pendidikan ABRI, Ko ta Militer dan merupakan pusat pendidikan sehingga dilambang digambarkan Topi baja di atas buku berarti sebagai anggota d ewan wajib juga mempunyai tingkat pendidikan yang memadai sehingga mempunyai kinerja yang baik

Resp onden 10 : Berperan sekali

Resp onden 11 : Berperan dalam meningkatkan kinerja karena kami dari

masyarakat biasa kemudian menjadi anggota dewan setelah menggunakan identitas anggota dewan kami harus menjalankan amanat rakyat sehingga kami harus menunjukkan kinerja yang terbaik

Resp onden 12 : Ya rasa bangga terhadap seragam yang digunakan

menjadikan anggota dewan bersemangat untuk meningkatkan kinerjanya

Resp onden 13 : Terlihat dari nama organisasi Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah sudah memuat arti sebagai wakil rakyat, berarti anggota dewan harus mampu menunjukkan kinerja yang baik demi kesejahteraan rakyat

Resp onden 14 : Ya berperan

Resp onden 15 : Dari identitas seragam mengingatkan bahwa sebagai wakil

rakyat harus bekerja profeesional

Resp onden 16 : berperan

Resp onden 17 : Ya berperan, keyakinan yang sama melalui pakaian

seragam yang bisa membawa rasa bangga, menjadi alat kontrol dan membentuk citra organisasi.

Resp onden 18 : Dari identitas seragam trus lambang dan lainya

menunjukkan profesional kerja anggota DPRD yang mengemban amanat rakyat

Resp onden 19 : berperan

Resp onden 20 : Identitas membangun image kami sehingga harus

mempunyai budaya kerja yang baik

Resp onden 21 : jelas berperan dalam meningkatkan kinerja karena dengan

identitas baik dari nama dan identitas dewan kita dituntut untuk menjadi wakil yang memperjuangkan nasib rakyat.

Resp onden 22 : Ya berperan

Resp onden 23 : Dari identitas seragam yang dibuat profesional

menunjukkan wakil rakyat harus bekerja profeesional

Resp onden 24 : berperan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Berdasarkan hasil wawan cara diatas diakui bahwa id entitas organisasi berp eran dalam membangun buday a dengan identitas :

1) Nama lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Sebagai wakil raky at harus menin gkatkan kinerjany a atau berker ja den gan p rofesional karena mengemban amanat raky at.

2) Seragam

Membangun keyakinan y ang sama melalui p akaian seragam y ang b isa

membawa rasa bangga, menjadi alat kontrol dan membentuk citra organisasi.

3) Lambang Kota Magelang

Mengandung seman gat yang sama untuk memban gun Kota M agelang kota p erjuangan, p endidikan dan militer y an g selalu terban gun buday a p rofesional dan berkinerja tinggi.

b. M enyatukan organisasi

Budaya organisasi merup akan lem normative y ang merekatkan unsur-unsur organ isasi menjadi satu. Norma, nilai-nilai, dan kode etik buday a organ isasi meny atukan dan men gkoordinasi an ggota organisasi. Ketika ak an masuk men jadi an ggota or ganisasi, p ara calon anggota or gan isasi memp uny ai latar belakang budaya dan karakteristik y ang berbeda. A gar dap at diterima sebagai an ggota organisasi, mer eka wajib menerima dan men erap kan buday a organisasi.

Di DPRD Kota M agelan g buday a untuk meny atukan organisasi dilakukan dengan cara :

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

1) Formal

Buday a meny atukan organisasi secara formal den gan membentuk tim kerja y ang terdiri atas beb erapa fraksi y ang kemud ian saling bek erjasama d alam

Dokumen terkait