• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

B. Analisi Data

3. Evaluasi Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Rasa

Diri Siswa dari Keluarga Berpenghasilan Rendah

Layanan bimbingan kelompok dengan teknik kontrak perilaku dalam meningkatkan kemampuan manajemen waktu belajar di SMP Baitussalam dilakukan melalui empat tahap. Tahap pertama, kedua, ketiga, dan keempat dilaksanakan diruang BK. Layanan bimbingan kelompok ini beranggotakan 6 siswa dari kelas VII dan dilaksanakan

125

secara kolaborasi antara Koordinator BK (sebagai pemimpin kelompok) dan peneliti (pendamping pemimpin kelompok serta pengamat).

Sebelum pelaksanaan layanan bimbingan kelompok ini ada beberapa tahap yang dilalui oleh guru BK dan peneliti, yaitu klarifikasi masalah (mengumpulkan beberapa informasi terkait masalah siswa dari pihak-pihak tertentu), menentukan waktu dan tempat, pembuatan rencana pelaksanaan layanan (RPL), dan pemanggilan siswa. Selanjutnya yaitu pelaksanaan layanan bimbingan kelompok.

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada tahap I, II, III, dan IV melalui beberapa tahapan yang sama, yaitu tahap pembentukan, tahap kegiatan, tahap peralihan, dan tahap pengakhiran. Hal tersebut sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Prayitno, bahwa dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling ada empat tahap, yaitu tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, dan pengakhiran.

Langkah yang pertama yang dilakukan yakni, konselor

membantu klien untuk membentuk respon yang cocok dan sesuai dengan tingkah laku yang diinginkan serta mengajak klien merenungkan kembali semua yang sedang ia lakukan sekarang dengan membentuk tingkah laku yang lebih adaptif serta menumbuhkan harapan harapan baru,

Langkah yang kedua yang dilakukan yaitu, setelah kelompok terbentuk dengan harapan-harapan, maka disesi ini dinamika kelompok

126

mulai dibentuk dan konselor juga membentuk perkuatan positif dan negatif. Konselor juga berusaha menyadarkan klien bahwa ia mempunyai tanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan

Langkah ketiga yang dilakukan yaitu kegiatan inti dimana disini konseli bersama konselor membahas tema yang dilat ditentukan dengan metode diskusi dsini konselor berperan aktif dalam menjaga dan mebuat kegiatan sektif mungkin dan tidak didominasi oelh satu atau dua anak saja tetapi semua harus terlibat aktif, difase ini juga konselor memberika penguatan positif kepada kelompok. Serta memberika gambaran atau contoh-contoh dari tohoh tertentu agar bisa memotivasi mereka untuk mempunyai percaya diri yang tinggi dalam menghadapi keadaan apapun.

Langkah empat yang dilakukan yaitu penutup dimana pada langkah ini kenselor memberikan pertanyaan-pertanya tentang materi yang dibahas tadi dan memberikan kesan-kesan terhadap bimbingan kelompok yang telah dilakukan tersebut.

Seperti yang telah dipaparkan diatas oleh peneliti tentang bimbingan kelompok , adalah suatu bantuan dalam mengatasi masalah bersama atau membantu seorang individu yang mengalami masalah dengan menempatkannya dalam kehidupan kelompok. Dengan kata lain pemberian bantuan yang diberikan ini dilakukan melalui hubungan yang

127

grup atau kelompok, yang dilakukan dengan diskusi atau membahas tema yang bersangkutan dengan masalah)..

Dengan demikian jelas bahwa bimbingan kelompok mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam mengatasi siswa yang memiliki masalah rasa percaya diri karena latar belakang keluarga yang berpenghasilan rendah, karena dengan bimbingan kelompok diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh anggota kelompok dan mendalam sehingga akan memahami kondisi dirinya, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahannya sendirinya, serta kemungkinan upaya untuk mengatasi masalahnya.

Saat ini pun siswa-siswa tersebut telah mengalami perkembangan psikis yang cukup baik, sudah berani ketika disuruh menjabab pertanyan didepan sudah tidak canggung dalam bergaul dengan teman-temanya.9 Kurangnya rasa percaya diri ini sering dianggap remeh, tapi jika dibiarkan begitu saja, hal ini bisa sangat berpengharuh pada kehidupan sang anak, mulai dari pergaulan, pendidikan dan hal ini akan berimbas pada masa depanya, orang punya rasa percaya diri yang baik akan selalu bisa beradaptasi dengan baik dan menanggapi segal persoalan yang dihadapi dengan pandanggan yang positif.

Daftar Pustaka

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012,

Afiantin Tina dan Martaniah mulyani Sri, Peningkatan Kepercayaan diri Remaja Melalui Konseling Kelompok, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, Jurusan Psikologi UGM, Nomor 6 Tahun III 1998,

Alwi, Hasan , et al, (ed.), “upaya”, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2007,

A, Lie,..1001 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2003

Andi Mapiare, Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional, 1982

Al-Ghifari Abu, Percaya Diri Sepanjang Hari, Panduan Sukses Generasi Qurani,

Bandung: Mujahid, 2003

Afiantin Tina dan Martaniah mulyani Sri, Peningkatan Kepercayaan diri Remaja Melalui Konseling Kelompok, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, Jurusan Psikologi UGM, Nomor 6 Tahun III 1998,

A.M, Mukhlishah. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN BIMBINGAN

KONSELING DI SEKOLAH, Jakarta: CV. Dwiputra Pustaka Jaya, 2012

A, Hallen, Bimbingan & Konseling, Jakarta: Quantum Teaching, 2005

A, Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: LUBUK AGUNG, 1989 B, D, Angelis. Confidence: Percaya Diri Sumber Sukses dan Kemandirian.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1997

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarata, Balai Pustaka, 1989

E, Fatimah,.. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Pustaka Setia. 2006

E, Amti,..Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. 1992 Hikmawati Fenti, Bimbingan Konseling, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011 ,

https://penelitihukum.org/tag/definisi-masyarakat-berpenghasilan-rendah/, diakses

pada 20 april pukul 20:12

http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-kelompok/ diakses pada 20

april pukul 20:20

http://forum.detik.com/Mengubah Minder Jadi Percaya Diri/

http://www.e-psikologi.com/ Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak

Ketut, sukardi Dewa, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000,

Konseling Kelompok, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, Jurusan Psikologi UGM, Nomor 6 Tahun III 1998,

Moleong Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Ed. Revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009,

M, Leman,.. Membangun Rasa Percaya Diri Anak. (Majalah Anakku. 2000) Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Jakarta :

Rajawali Press, 1995

Nazir, Moh. Metode Penelitian, Cet. 7. Bogor: Ghalia Indonesia 2011

Narti Sri, Model Bimbingan Kelompok Berbasis Ajaran Islam Untuk

Meningkatkan Konsep Diri siswa, Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR,

2014,

Prayitno dan Amti Erman, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT Renika cipta, 2009

Prayitno, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil),

Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995

Prasetyono, Dwi Sunar, membedah Psikologi Bermain anak ,Yokyakarta, Think,2007

Ridwan, Penenganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta: pustaka pelajar, 2004

R, Redenbach,. Tampil Penuh dengan Percaya Diri. Jakarta: PT Handal Niaga Pustaka. 1998

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2008), Sarwono Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006

Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Ed.2, Cet.1, Yogyakarta: Andi Offset, 1995

Surya, Djumhur dan Surya, Muh, Bimbingan dan Penyuluan di Sekolah,

Bandung: CV.ilmu, 1975

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), Jakarta: Rajawali Pers,2013

Tidjan, Konseling dan Bimbingan Pada Sekolah Menengah Pertama, Yogyakarta: Swadaya,1997

T, Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara. 2005 Winkel, W.S. dan Hastuti, S.. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Jakarta: Grasindo. 2004

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogjakarta: Media Abadi, 2004

Walgito Bimo, Bimbingan dan Penyuluan di Sekolah, Yogyakarta: Yasbi, 1980 Wijaya Noto Rohman, Fungsi dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling

Pendidikan, Bandung: Depdikbud IKIP Bandung, 1990

Wenzler, Hildegard dkk, Permainan dan Latihan Dinamika Kelompok : Proses Pengembangan Diri. Jakarta 2000: PT. Gramedia indonesia

Dokumen terkait