• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

1 Memuaskan 3 105,3

2 Sangat Baik - -

3 Baik -

4 Cukup Baik 1 60

5 Agak kurang - -

6 Kurang 3 0

C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Analisis merupakan proses mengurai suatu kondisi sehingga diperoleh pemahaman yang lebih mendalam akan suatu hal, berikut analisis capaian kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Sasaran Strategis 1, Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perhubungan.

Indikator 1 : Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana Angkutan Jalan. Realisasi sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Realisasi

2019 2020

1 Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana

Layanan Angkutan Jalan. 25 % 0%

Pada tahun 2020 pembangunan sarana dan prasarana angkutan jalan masih diprioritaskan untuk Pembangunan Terminal Tipe B di Kabupaten Mamuju Tengah. Pembangunan Terminal Tipe B ini dilaksanakan secara bertahap/multi years disesuaikan dengan anggaran OPD. Dimana setiap tahun diasumsikan bahwa target dan bobot pembangunan terminal ini sebesar 25 %.

Sejak tahun 2018 telah dimulai pembangunan fisik terminal Tipe B ini dengan perhitungan bobot fisik sebesar 25 % per tahun yang dikerjakan secara multi years. Untuk

26

tahun anggaran 2020 rencana lanjutan Pembangunan Terminal Tipe B tersebut output dari kegiatan ini adalah berupa perampungan pematangan lahan, pembuatan Talud da Shelter.

Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, indikator kinerja dari sasaran strategis ini di dukung oleh Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan dengan Kegiatan Pembangunan Terminal Tipe B dengan rencana anggaran sebesar Rp. 733.925.300.

akan tetapi dengan adanya kebijakan pemerintah yaitu refocusing anggaran untuk penanganan covid-19, maka anggaran untuk lanjutan pembangunan Terminal type B ini direfocusing sehingga rencana capaian out put kegiatannya tdk tercapai di tahun 2020 dan akan kembali direncanakan untuk tahun anggaran 2021.

Indikator 2 : Persentase Pemenuhan Tata Dukung untuk Pembangunan Infrastruktur Transportasi.

No. Indikator Kinerja Realisasi

2019 2020

1 Persentase Pemenuhan Data Dukung untuk Pembangunan Sarana dan Fasilitas

Transportasi. 25 % 0 %

Indikator kinerja dari sasaran strategis ini di dukung oleh Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dengan Kegiatan penysunan Kajian Lingkungan Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Mamuju- Pulau Karampuang, yang pada Tahun Anggaran 2019 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi di Provinsi Sulawesi Barat juga telah mulai direncanakan untuk Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Mamuju-Pulau Karampuang. Untuk mendukung terlaksananya Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Mamuju , diperlukan beberapa data dukung.

Data dukung tersebut diperhitungkan setidaknya ada 4 (empat) salah satunya adalah kajian lingkungan, yang nilai masing-masing data dukung diperhitungkan sebesar 25 %.

27

Untuk tahun anggaran 2020 perencanaan awal output dari kegiatan ini adalah berupa dokumen Kajian Lingkungan Rencana Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Mamuju-Pulau Karampuang yang anggrannya sebesar Rp. 320.642.000, akan tetapi anggaran untuk kegiatan ini juga direfocusing seluruhnya untuk penangan covid-19, sehingga rencana output kegiatannya juga tidak tercapai.

Sasaran Strategis 2, Meningkatnya Pelayanan Angkutan Umum yang Aman dan Nyaman.

Indikator 1 : Persentase Peningkatan Jumlah Arus Penumpang. Realisasi sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Realisasi

2019 2020

1 Persentase Peningkatan Jumlah Arus

Penumpang Menurun 45

% Menurun 36

%

Indikator kinerja dari SS ini didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Angkutan yang di dalamnya terdapat tuju (7) kegiatan, dengan pagu anggaran awal sebesar Rp. 571. 765.800,-. Setelah refocusing, pagu anggaran pada program tersebut menjadi RP.

473.032.600. Pada tahun 2020 dengan adanya pandemi Covid-19 berbagai regulasi telah dikeluarkan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah terkait penanganan covid-19 ini. Berdasarkan Permenhub 18 tahun 2020 dan Permenhub 41 Tahun 2020 tentang pengaturan batas jumlah penumpang angkutan umum maksimal 50 % dari jumlah tempat duduk.

Salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus adalah sektor transportasi. Dalam masa pandemi sektor transportasi diarahkan untuk menjalankan protocol kesehatan dengan ketat karena sektor ini menjadi salah satu yang sangat berpotensi untuk

28

menjadi tempat penularan covid-19 ini. Hal ini tentu berpengaruh terhadap Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum termasuk di Sulawesi Barat. Tahun 2018 adalah 1.281.031 orang dari jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 32 % dari tahun sebelumnya (2017) yaitu sebesar 966.947 orang, serta tahun 2019 jumlah arus penumpang berdasarkan data yang disusun oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar 702.008 orang. Pada tahun 2020 ini jumlah arus penumpang angkutan umum yang terdata pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar 448.699 orang. Jika dibandingkan antara tahun 2019 dan tahun 2020, jumlah arus penumpang mengalami penurunan sebesar 253.309 orang atau sebesar 36

%.

Indikator 2 : Persentase Kendaraan yang ditertibkan terkait Perizinan Angkutan. Realisasi sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Realisasi

2019 2020

1 Persentase Kendaraan yang ditertibkan

terkait Perizinan Angkutan - 3 %

Indikator Kinerja pada SS ini didukung oleh Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor dengan satu kegiatan yaitu Penegakan Hukum Perizinan dan Angkutan secara Nasional. Pada Tahun Anggaran 2020, telah dilaksanakan kegiatan audit terkait dengan perizinan angkutan/ kendaraan yang bertujuan untuk memastikan kelayakan operasional kendaraan dan

29

kepatuhan terhadap perizinan yang ada. Kegiatan ini direncanakan dapat menjaring 300 kendaraan sampel

atau sebesar 3 % dari jumlah keseluruhan angkutan umum yang terdata di Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yaitu kabupaten Polman, Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Pasangkayu. Kegiatan ini juga melibatkan Instansi terkait seperti pihak Kepolisian dan Jasa Raharja.

Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Ketersediaan Fasilitas dan Perlengkapan Jalan di Ruas Jalan Provinsi.

Indikator: Persentase penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan (Marka, Rambu, Guardrail dan PJU). Realisasi sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Realisasi

2019 2020

1 Persentase penyediaan fasilitas perlengkapan

jalan (marka, rambu, guardrail dan LPJU) 7 %

-Indikator ini didukung oleh Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas dengan kegiatan Pengadaan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas dan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan.

Output kegiatan ini adalah berupa lampu penerangan jalan umum tenaga surya dan guard rail. Pada tahun 2020 telah direncanakan Pengadaan dan pemasangan Fasilitas Keselamatan lalu lintas yang diasumsikan sebesar 7 % dari jumlah keseluruhan kebutuhan fasilitas keselamatan jalan di jalan provinsi sebesar 1.050 unit.

30

Pagu anggaran awal sebesar Rp. 869.140.000, tetapi anggaran untuk rencana pengadaan fasilitas keselamatan Lalu lintas yang berasal dari dana DAK ini juga direfocusing untuk penanganan covid-19 sehingga out put kegiatannya tidak tercapai.

Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas.

Indikator 1 : Persentase Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas. Realisasi sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Realisasi

2019 2020

1 Persentase Penurunan Tingkat Kecelakaan

Lalu Lintas 632 528

Indikator ini didukung oleh Program Pengendalian Lalu Lintas dan Program Peningkatan Pelayanan Angkutan dan beberapa kegiatan seperti Koordinasi angkutan Lebaran, natal dan Tahun baru, kegiatan Pengendalian Lalu Lintas dan kegiatan koordinasi lainnya.

Tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi sepanjang tahun 2020 sebanyak 528 Kali dengan Jumlah Korban meninggal dunia sebanyak 154 orang, Luka Berat 59 orang dan Luka ringan 570 orang. Pada tahun 2019 tingkat kecelakaan lalu lintas sebanyak 632 kali kecelakaan, dengan korban yang meninggal dunia 196 orang, luka berat 24 orang dan luka ringan sebesar 678 orang.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2020, terjadi penurunan tingkat kecelakaan lalu lintas sekitar 16 % dibandingkan tahun 2019.

31

Sasaran strategis 4 : Meningkatnya Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas.

Indikator 2 : Tingkat Ketertiban Lalu Lintas. Realisasi sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Realisasi

2019 2020

1 Tingkat Ketertiban Lalu Lintas Tertib Tertib

Indikator ini didukung oleh Program Pengendalian Lalu Lintas dengan Kegiatan Pengendalian Disiplin Pengoperasian Kendaraan di Jalan Raya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melakukan pengaturan dan pengendalian disiplin bagi pengendara kendaraan roda dua atau lebih. Pada tahun 2020 ini berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan bersama instansi terkait seperti Polda Sulawesi Barat, dinyatakan bahwa secara umum kondisi lalu lintas di Provinsi Sulawesi Barat masih dalam kategori lancar dan tertib dengan tingkat kemacetan yang rendah.

Dokumen terkait