• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja tahun 2020

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

AKUNTABILITAS KINERJA

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja tahun 2020

Dinas Lingkungan hidup Kota Samarinda telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya pada tahun 2020, adapun seluruh capaian indikator kinerja sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

Untuk mencapai sasaran"Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup", diukur dengan indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Tabel 3.4. Indikator IKLH

No Indikator Kinerja 2019 2020

Realisasi Target Realisasi % 1. Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup (IKLH)

57,32 71-72

(cukup) 52,36 (Kurang

Baik)

73,75%

 Indikator Kinerja "Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Perbandingan capaian pada indikator tersebut diperoleh pada tahun 2019 dengan capaian nilai indeks 57,32 sedangkan pada tahun 2020 diperoleh capaian nilai indeks 52,36. dalam hal ini ada penurunan nilai indeks 4,96.

Dengan capaian nilai indeks 52,36 masih dalam kategori Kurang Baik.

Sedangkan untuk tahun 2020 dengan perbandingan antara target yang ditentukan yaitu nilai indeks 71-72 (cukup) dengan capaian nilai indeks 52,36 (Kurang Baik) dihasilkan persentase 73,75%. Pencapaian tersebut dapat terlaksana melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

- Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Badan Air, Mata Air, Situ, Embung dan Bendung.

- Kegiatan Pembinaan dan Penilaian Adiwiyata.

- Kegiatan Penanganan Kasus dan Sengketa Lingkungan.

- Kegiatan Koordinasi Penilaian dan Pemantauan Adipura.

- Kegiatan Pengendalian limbah B3.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda

III - 5

- Kegiatan Penilaian Dokumen Kajian Lingkungan Hidup (Amdal, UKL dan UPL serta SPPL).

- Kegiatan Pemantauan Udara Ambien.

- Kegiatan Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup.

- Kegiatan Pembinaan Saka Kalpataru.

- Kegiatan Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan Udara.

- Pembangunan Taman dan PSU di Kota Samarinda

- Penataan dan pemeliharaan rutin / berkala kegiatan penunjang taman (jaringan dan PJU taman di Kota Samarinda)

- Penataan dan pemeliharaan rutin / berkala taman di Kota Samarinda

Untuk pencapaian target daripada indikator kinerja tersebut diperlukan data dalam pengukuran pencapaian tersebut. Adapun nilai IKLH Kota Samarinda pada sebagai berikut:

Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Tabel 3.5 Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

No Indikator Nilai Bobot Hasil

1 Indeks Kualitas Air 32,50 30% 9,75

2 Indeks Kualitas Udara 85,864 30% 25,75911458 3 Indeks Kualitas Tutupan Lahan* 42,122 40% 16,8488

IKLH KOTA SAMARINDA 52,35791458

Tabel 3.6 Kategori IKLH

No Kategori IKLH Nilai 1 Sangat Baik IKLH > 80

2 Baik 70<IKLH ≤ 80

3 Cukup Baik 60<IKLH ≤ 70 4 Kurang Baik 50<IKLH ≤ 60 5 Sangat Kurang Baik 40<IKLH ≤ 50

6 Waspada 30<IKLH ≤ 40

Untuk tahun 2020 capaian dapat terealisasi 52,36 dengan perbandingan Tahun 2019 terealisasi 55.61. terdapat penurunan kinerja pada Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.

Adapun faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja tersebut adalah :

Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda

III - 6

- Indeks Kualitas Air ( IKA )

IKA Kota Samarinda Tahun 2019 berada pada nilai 37,33 dan nilai IKA Kota Samarinda Tahun 2020 berada pada nilai 32,50. Perhitungan IKA 2020 sedikit berbeda dibandingkan perhitungan IKA 2019. Perhitungan IKA 2020 didasarkan pada hasil kesepakatan Rakenis Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 2020 pada bulan februari 2020 di Mataram, dengan adanya penambahan parameter perhitungan menjadi 8 (delapan) parameter dari sebelumnya 7 (tujuh) parameter.

Nilai IKA Kota Samarinda mengalami penurunan di Tahun 2020. Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal yaitu :

1. Adanya perubahan 2 (dua) titik sampling yaitu Folder Gang Indra dan Embung H.M.Ardans diganti ke Sungai Karang Asam Kecil 1 titik dan Karang Asam Besar 1 titik. Kualitas air di 2 titik yang diganti pada tahun 2019 menunjukkan hasil yang baik (cemar ringan), sedangkan kualitas air pada titik karang asam kecil dan karang asam besar yang menjadi penggantinya menunjukkan hasil yang buruk ( Cemar sedang dan cemar berat).

2. Periode sampling yang berdekatan ( periode 1 bulan Agustus periode 2 bulan Oktober) menyebabkan kualitas air yang diambil menjadi kurang representative. Utamanya dalam hal mewakili musim hujan dan musim kemarau.

3. Masih kurang baiknya kualitas sungai Karang Mumus pada beberapa titik sampling (cemar sedang). Sedangkan Sungai Karang Mumus menjadi titik sampling terbanyak dari pemantauan kualitas air badan air Tahun 2020.

Kualitas Sungai Karang Asam yang menjadi 4 titik di Tahun 2020 juga kualitasnya buruk ( 2 titik cemar berat dan titik cemar sedang).

Secara keseluruhan berdasarkan perhitungan Indeks Pencemar, Status Mutu Air terhadap beberapa titik sampling badan air Tanah Datardi Kota Samarinda menunjukkan Status Cemar Sedang. Upaya-upaya untuk memperbaiki nilai Indeks Kualitas Air (IKA) pada badan air di Kota Samarinda antara lain :

1. Untuk bagian hulu sungai, status untuk Sungai Karang Mumus perbaikan DAS yang meliputi penanaman pohon, perbaikan lingkungan di sekitar DAS dan

Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda

III - 7

tanggul sungai untuk mengurangi erosi dan kegiatan lain yang bertujuan memperbaiki Tata Air di bagian hilir sungai.

2. Untuk bagian tengah dan hilir sungai, upaya perbaikannya meliputi :

- Perlu upaya pembinaan terhadap masyarakat di sekitar bantaran sungai (Sungai Karang Mumus dan Karang Asam) agar tidak mebuang sampah ke sungai (sosialisasi pengelolaan sampah).

- Perbaikan sarana sanitasi bagi masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai (Karang Mumus dan Karang Asam).

- Perlunya dilakukan kegiatan penunjang untuk perbaikan kualitas Sungai (Karang Mumus dan Karang Asam) seperti pembangunan IPAL pada kegiatan pasar tradisional.

- Memperketat ijin pembuangan air limbah bagi kegiatan usaha yang berada di sekitar Sungai atau yang arah aliran air limbah menuju sungai.

- Memperketat pemberian ijin usaha yang berada di sekitar Sungai.

- Relokasi penduduk yang berada di bantaran Sungai (Karang Mumus dan Karang Asam).

3. Perbaikan waktu periode pengambilan sampel air (sampling) agar minimal mewakili musim penghujan dan musim kemarau serta mewakili pasang surut air sungai.

- Indeks Kualitas Udara ( IKU )

NIlai IKU Kota Samarinda Tahun 2019 berada pada nilai 91,185 dan nilai IKU Kota Samarinda Tahun 2020 berada pada nilai 85,864. Terjadi penurunan nilai IKU 2020 dibandingkan IKU 2019. Hal tersebut disebabkan karena adanya perubahan titik pemaparan Passive Sampler yang menjadi dasar perhitungan Indek Kualitas Udara (IKU) dan periode pemaparan yang awalnya 4 (empat) periode, menjadi 2 (periode). Titik sampel passive sampler pada tahun 2020 ini terutama pada titik transportasi yang awalnya di jalan Kusuma Bangsa berubah di jalan Basuki Rahmad (simpang darjat) dimana tingkat kepadatan kendaraan pada lokasi tersebut lebih padat dibanding lokasi sebelumnya. Kemudian pada titik perkantoran dan pertokoan

Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda

III - 8

perubahan juga cukup sgnifikan dari balaikota ke pertokoan Merak Center. Dimana tingkat kepadatan kendaraan juga lebih padat di Pertokoan Merak Center.

Kegiatan Perbaikan kualitas udara yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Samarinda antara lain:

1. Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP) dengan mewajibkan Uji Emisi Kendaraan bermotor sehingga memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan, 2. Pengurangan tingkat kepadatan kendaraan bermotor yang berpotensi

menimbulkan kemacetan lalu lintas.

3. Pembatasan masuknya kendaraan berukuran besar seperti truk container di dalam kota melewati jalan protokol yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

4. Penanaman pohon-pohon pelindung dan pembangunan taman kota,

5. Pengawasan terhadap kegiatan usaha yang berpotensi mencemari kualitas udara.

Dokumen terkait