• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Efektivitas terhadap Pembentukan dan Pelaksanaan Hubungan Kerja Menguntungkan

Dalam dokumen Eksistensi Koperasi dan Pemenuhan Kebutuhan (Halaman 146-152)

KESIMPULAN DAN SARAN

6. Evaluasi Efektivitas terhadap Pembentukan dan Pelaksanaan Hubungan Kerja Menguntungkan

a. Keterlaksanaan hubungan kerja yang menguntungkan sesuai

standar kriteria, organisasi koperasi dengan pemerintah

Terjalinnya hubungan kerja sama antara pemerintah dengan koperasi. Yang dijalin koperasi bersama pemerintah dapat memberikan dukungan bagi keterlaksanaan usaha yaitu pemerintah menjamin usaha organisasi koperasi dengan memberikan perubahan perlindungan usaha berkelanjutan secara hukum. Diusulkan oleh koperasi dan diterima menjadi

keputusan sebagai dasar hukum pelaksanaan dan

keterlaksanaan usaha koperasi oleh menteri UKM berupa izin usaha yaitu akta penyelenggaraan usaha koperasi yang diperubahan secara otonom dan memberikan pembinaan dalam bentuk pemerintah menciptakan iklim dan kondisi yang

mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan usaha

koperasi seperti memberikan kesempatan usaha yang seluas-

luasnya kepada koperasi untuk pelaksanaan dan

keterlaksanaannya; meningkatkan dan memantapkan

kemampuan agar menjadi koperasi yang sehat, tangguh dan

mandiri/otonom; memiliki tata hubungan saling

menguntungkan antara koperasi dengan badan usaha lainnya; membudayakan koperasi dalam masyarakat. Dalam rangka memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi pemerintah membimbing koperasi sesuai dengan kepentingan sosial ekonomi anggota; mendorong mengembangkan, dan membantu melaksanakan pendidikan, pelatihan, penyuluhan penelitian dan magang koperasi; memberikan kemudahan dan

140

memperkokoh permodalan koperasi berupa bantuan/subsidi baik pemerintah maupun lembaga keuangan lainnya serta pengaturan harga yang diberikan hak penuh kepada koperasi dalam pengelolaaan usahanya. Mengembangkan lembaga koperasi dalam bentuk pembentukan usaha baru sesuai jenis usaha yang dikelola tanpa campur tangan pemerintah; membantu mengembangkan jaringan usaha koperasi dan kerja sama yang saling menguntungkan antar koperasi dan badan usaha lainnya dengan izin pemerintah; memberikan bantuan konsultasi guna memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh koperasi dengan tetap memperhatikan anggaran dasar dan prinsip koperasi. Dalam rangka pemberian perlindungan kepada koperasi pemerintah dapat menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan oleh koperasi; menetapkan kegiatan ekonomi di suatu wilayah yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya.

Keputusan program hubungan organisasi koperasi tetap dibina agar organisasi dapat perlindungan sepenuhnya oleh pemerintah yang menjalankan usaha sesuai standar kriteria yang diperubahan pemerintah/ditentukan dan menjadi ukuran kinerja organisasi koperasi.

b. Hubungan organisasi koperasi dengan koperasi sekunder yaitu

dinas koperasi

Keterlaksanaan hubungan dinas koperasi dengan organisasi koperasi sesuai standar hubungan yang menguntungkan, dimana organisasi puncak yaitu dinas koperasi sebagai koperasi sekunder dalam struktur hubungan kerja sebagai penasihat. Dinas koperasi memberikan pembinaan, hadir dan duduk dalam pelaksanaan rapat anggota, memberi arahan kepada jalannya mekanisme rapat anggota dan memberi

masukan-masukan/ide-ide yang inovatif dalam hal

penyempurnaan serta penetapan kebijakan dan pelaksanaan program koperasi berupa upaya-upaya membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dari organisasi koperasi di tingkat makro, meso maupun mikro, menciptakan iklim dan lingkungan usaha yang kondusif bagi kemajuan koperasi serta

kepastian hukum yang menjamin terlindungnya koperasi dan/atau anggotanya dari praktik-praktik persaingan usaha bisnis yang tidak sehat. Dinas koperasi duduk dalam rapat anggota dan turut memberikan saran-saran bagi pengelolaan organisasi dan keterlaksanaan usaha koperasi; meningkatkan pemahaman, kepedulian dan pemangku kepentingan. Dinas

koperasi mengarahkan usaha koperasi yang otonom

berkembang dengan pembentukan jaringan usaha baru, jaringan kerja bersama unit-unit bisnis lainnya atau sesama koperasi lainnya untuk pengembangan usaha koperasi dan mendapatkan hasil yang maksimal bagi kepentingan anggota dan organisasi pada khususnya serta masyarakat pada umumnya walaupun sampai saat ini masih dalam wacana program yang belum terealisasi; meningkatkan kemandirian gerakan koperasi dengan pembentukan unit usaha baru yang otonom seperti usaha pemasaran menjadi unit usaha yang mandiri sesuai aturan dagang/usaha bisnis yang tidak meninggalkan asas dan prinsip organisasi koperasi yaitu organisasi yang berbasis anggota dan diperubahan menjadi unit usaha yang otonom.

c. Hubungan organisasi koperasi dengan sekolah sebagai mitra

kerja

Keterlaksanaan hubungan koperasi dengan mitra kerja sekolah sangat baik dan baik, sesuai standar kriteria hubungan yang menguntungkan. Sekolah memberi fasilitas terselenggaranya

usaha koperasi dengan memberikan tempat/gedung

penyelenggaraan usaha koperasi, sarana dan prasarana lainnya untuk terselenggaranya usaha koperasi; anggota yang terdiri dari guru dan pegawai sebagai sumber daya koperasi diberikan izin untuk menjadi anggota organisasi koperasi sebagai sumber daya yang vital bagi keterlaksanaannya usaha koperasi; kepala sekolah sebagai pembina yang diangkat melalui mekanisme rapat anggota memberikan nasihat dan turut serta membantu dalam penyelenggaraan termasuk menanggung resiko usaha koperasi. Pembina usaha koperasi/kepala sekolah membantu untuk pelaksanaan dan penyempurnaan usaha yang dikelola dan mengarahkan pada hasil capaian yang maksimum yaitu

142

terpenuhinya kebutuhan anggota dan eksisnya usaha koperasi; bekerja sama dalam pelaksanaan usaha dan pelayanan dan mengizinkan anggota membantu dalam tugas pelaksanaan baik sebagai pengurus dan/atau pengawas koperasi; menjamin

keterlaksanaan dan kesinambungan usaha dengan

mengizinkan para guru dan pengawai yang menjadi pengelola dan pengawas bertugas ganda, mengelola koperasi dan

menjadi anggota koperasi; dari pihak sekolah

menerima/memiliki manfaat dengan adanya usaha koperasi dimana para guru dan pegawai dapat memperoleh keuntungan oleh adanya usaha koperasi, seperti terpenuhinya kesejahteraan pendidik, pegawai dan peserta didik. Hubungan kerja juga terjalin dalam hal pengelolaan keuangan dan pemasaran dimana tagihan kewajiban anggota dilaksanakan oleh bendahara sekolah pada saat menerima upah kerja guru dan pegawai serta hubungan kerja dalam pemasaran usaha koperasi sehingga mengurangi beban/biaya tenaga kerja, biaya pemasaran/promosi, transportasi dalam kegiatan operasional serta biaya lainnya dalam upaya menekan biaya dan memaksimalkan pendapatan usaha koperasi. Hubungan kerja menguntungkan dijalin secara konsisten berkesinambungan. Keputusan program agar hubungan kerja tetap dijalin dan dibina secara berkelanjutan agar baik dari pihak organisasi koperasi dan organisasi sekolah dapat menerima manfaat dari jalinan kerja yang menguntungkan dan menjadi ukuran kinerja organisasi dan usaha koperasi.

B. Rekomendasi

1. Program koperasi perlu ditumbuhkembangkan dalam upaya

memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi para anggotanya dengan rumusan-rumusan program yang memiliki visi yang cemerlang dan realistis, memiliki daya hidup yang dapat dijangkau oleh anggota sebagai pemilik, pengelola dan pengguna jasa dalam meningkatkan taraf hidup mereka sebagai capaian kinerja organisasi koperasi.

2. Kapasitas sumber daya koperasi harus disediakan secara optimal

dan kelayakannya baik ke anggota dan sumber daya modal serta sumber daya penunjang lainnya dengan kebijakan-kebijakan yang terprogram, untuk dapat diterima sebagai anggota, jumlah keuangan yang memadai dan meningkat. Organisasi dan usahanya harus dikendalikan oleh manajemen yang profesional, struktur tugas yang jelas/tepat dan teratur yang menjadi standar kinerja organisasi koperasi.

3. Diperlukan kebijakan-kebijakan terprogram untuk usaha-usaha

yang dijalankan oleh pengelola koperasi yang diperuntukkan bagi kebutuhan anggota dengan kesejahteraannya, serta eksis dalam pelaksanaan dan keterlaksanaan usaha secara efektif, efisien dan dapat dijamin berdasarkan kepastian operasional pelaksanaan dan keterlaksanaan dan dijamin berdasarkan perlindungan hukum.

4. Pelaksanaan dan keterlaksanaan perlu diawasi pengawas internal

dan eksternal sesuai aturan pemerintah serta kebijakan yang diputuskan/diprogramkan melalui mekanisme rapat anggota kemudian terumus secara tepat sasaran dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga untuk diimplementasikan.

5. Pelayanan prima harus dapat diberikan pengelola agar anggota

memiliki kesejahteraan dan memiliki koperasi sepenuhnya sampai dengan menanggung resiko dari usaha koperasi.

6. Tataran konseptual diperlukan rekonseptualisasi pemikiran

praktis untuk program koperasi mengingat anggota koperasi datangnya dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan budaya yang plural.

7. Terdapat beberapa masalah guna penelitian lanjutan yaitu:

Faktor strategis implementasi program koperasi berupa pendidikan, pelatihan, penelitian dan magang bagi anggota/pengelola koperasi yang belum terealisasi.

Usaha yang dikembangkan berorientasi pada usaha bisnis dan dapat disejajarkan dengan usaha bisnis lainnya agar mampu bersaing dan dengan tidak mengabaikan usaha pelayanan kepada anggotanya sebagai asas dan prinsip koperasi. Sarana dan prasarana diberi fasilitas dengan usaha sendiri atau menjadi aset dari usaha koperasi.

Peranan organisasi dan usaha koperasi dalam menunjang pendidikan pada umumnya dan sekolah pada khususnya.

Pengelola tidak melaksanakan tugas rangkap dalam menjalankan organisasi dan usaha koperasi tetapi memiliki manajer yang dikuasakan pengurus.

144

8. Jaringan kerja bersama unit-usaha yang lain perlu diciptakan

untuk mengembangkan usaha koperasi menjadi unit usaha otonom.

SENARAI

Dalam dokumen Eksistensi Koperasi dan Pemenuhan Kebutuhan (Halaman 146-152)